Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IDENTITAS NASIONAL

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan


Semester 2

Dosen Pengampu :
Neny Fidayanti, S.T., M.Si
NIP : 198301292012122005

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Agung Fadilah 223030502079


Daya Ajun Imanuel 223020502059
Derry Syahputra 223020502051
Imam Sugiyanto 193020502039
Ferisma Ayu Diansari 223030502074
Holpa Andre Saputra 223020502029
Patota P.Y Hutapea 223010502009
Rizky Briliyanto Nadeak 223020502054

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah tentang “Identitas Nasional” ini dapat tersusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan sampai selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palangkaraya, Febuari 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ 1
DAFTAR ISI...................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 4
BAB II STUDI PUSTAKA
A. Pengertian Identitas Nasional...................................................................... 5
B. Faktor Pembentuk Identitas Nasional........................................................ 6
C. Identitas Negara Indonesia.......................................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULAN

A. Latar Belakang
Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa yang
tentunya berbeda antara satu bangsa, dengan bangsa yang lain. Indonesia adalah
salah satu Negara yang memiliki bermacam identitas nasional yang
mengkhaskan dan tentunya berbeda dengan Negara-negara lainnya. Mayoritas
dari masyarakat mengasosiakan identitas nasional mereka dengan negara
dimana mereka dilahirkan.
Beragamnnya suku bangsa serta bahasa di Indonesia, merupakan suatu
tantangan besar bagi bangsa ini untuk tetap dapat mempertahankan
identitasnnya. Untuk itu, sebagai generasi muda Indonesia seharusnnya sudah
mengetahui apa itu identitas nasional bangsa kita. Namun pada kenyataannya
masih banyak generasi muda indonesia yang belum tahu tentang apa itu
identitas nasional dan apa saja wujud dari identitas nasional bangsa Indonesia
itu sendiri.
Seringkali kita marah ketika aset identitas nasional kita direbut atau ditiru
oleh Negara lain, tapi dalam pengaplikasiannya kita sebagai warga negara
Indonesia hanya bersikap pasif dan enggan untuk menggembangkannya.
Identitas Nasional merupakan pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara,
Selain itu pembentukan Identitas Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang
telah di sepakati bersama. Menjunjung tinggi dan mempertahankan apa yang
telah ada dan berusaha memperbaiki segala kesalahan dan kekeliruan di dalam
diri suatu Bangsa dan Negara.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari identitas nasional?
2. Apa saja faktor-faktor pembentukan identitas nasional?
3. Bagaimana identitas Negara indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional
2. Untuk mengetahui faktor pembentukan identitas nasional
3. Untuk mengetahui identitas Negara Indonesia

5
BAB II

STUDI PUSTAKA

A. Pengertian Identitas Nasional

Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang
dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain.
Sedangkan nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang
berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara
kebangsaan.
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang
lainnya. Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-
simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional
yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar
Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD
1945 serta Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat.
Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara
Indonesia dapat mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai
bangsa dan negara yang merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan
dihargai dan sejajar dengan bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu juga
dapat menunjukkan jati diri serta kepribadiannya Rasa solidaritas sosial,
kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi kemerdekaan.
Dengan identitas bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai
kejayaan bangsa dan negara di masa depan.
Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia tetap eksis dalam menghadapi
globalisasi maka harus tetap meletakkan jati diri dan identitas nasional yang
merupakan kepribadian bangsa Indonesia sebagai dasar pengembangan
kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana terjadi di berbagai negara di dunia,
justru dalam era globalisasi dengan penuh tantangan yang cenderung
menghancurkan nasionalisme, muncullah kebangkitan kembali kesadaran
Nasional.

6
B. Faktor Pembentuk Identitas Nasional
Terdapat dua faktor penting dalam pembentukan identitas nasional yaitu
faktor primodial dan faktor kondisional. Faktor primodial atau faktor objektif
adalah faktor bawaan yang bersifat alamiah yang melekat pada bangsa tersebut
seperti geografi, ekologi dan demografi. Kondisi geografis-ekologis yang
membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan
terletak di persimpangan jalan komunikasi antara wilayah dunia di Asia
Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis,
sosial dan kultural bangsa Indonesia. Sedangkan faktor kondisional atau faktor
subyektif adalah keadaan yang mempengaruhi terbentuknya identitas nasional.
Faktor subjektif meliputi faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia. Faktor historis ini mempengaruhi proses
pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia, beserta identitasnya, melalui
interaksi berbagai faktor yang terlibat di dalamnya. Hasil dari interaksi dari
berbagai faktor tersebut.
Faktor yang tak kalah penting yaitu sejarah. Persepsi yang sama diantara
warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu
bangsa. Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama
menderita karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga
melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat itu.
Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaan
profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan
variasi kebutuhan masyarakat, semakin saling tergantung diantara jenis
pekerjaan. Setiap orang akan saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan
hidup. Semakin kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena
perkembangan ekonomi, akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam
masyarakat.
Solidaritas yang terjadi karena perkembangan ekonomi oleh Emile
Durkheim disebut Solidaritas Organis. Faktor ini berlaku di masyarkat industri
maju seperti Amerika Utara dan Eropa Barat. Lembaga-lembaga pemerintahan
dan politik. Lembaga-lembaga itu seperti birokrasi, angkatan bersenjata,
pengadilan, dan partai politik. Lembaga-lembaga itu melayani dan
mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal usul dan golongannya
dalam masyarakat. Kerja dan perilaku lembaga politik dapat mempersatukan
orang sebagai satu bangsa.

7
C. Identitas Negara Indonesia
Setelah Indonesia lahir maka dibentuk terkait karakteristik negara
Indonesia yang di dalamnnya berisikan Identitas nasional Indonesia. Setiap
negara Indonesia memiliki identitas untuk melambangkan keagungan suatu
negara. Seperti negara Indoenesia yang memiliki identitas yang dapat menjadi
penciri atau pembangun jati diri bangsa Indonesia. Identitas Indonesia
menjadikan bangsa Indonesia sebagai pemersatu dan simbol kehormatan
negara. Selain itu identitas Nasional menjadikan negara Indonesia yang
bermartabat diantara negara-negara lain yang memiliki beragam kebudayaan,
agama dan memiliki jiwa toleransi maupun solidaritas tinggi.
Berikut penjelesan mengenai identitas Negara Indonesia yaitu bendera
negara Sang Merah Putih, Bahasa indonesia, Lambang Negara Indonesia
beserta simbol-simbol Pancasila, lagu kebangsaan dan Hukum.

a. Bendera Negara Sang Merah Putih


Bendera negara diatur dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2009 pasal 4
sampai 24, bendera warna merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17
Agustus 1945. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara
di Monumen Nasional Jakarta.
b. Bahasa Negara Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil kesepakatan
para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahasa Indonesia
berasal dari rumpun bahasa melayu yang dipergunakan sebagai bahasa
pergaulan (lingua franca), setelah itu diangkat dan diikrarkan srbagai bahasa
persatuan pada kongkres Pemuda II tanggal 28 oktober 1928. Bangsa Indonesia
merupakan bahasa nasional sekaligus jati diri dan Identitas nasional Indonesia.

c. Lambang Negara Garuda Pancasila dan Simbol-simbol Pancasila


Pada tanggal 13 juli 1945, dalam rapat panitia perancangan Undang-
undang Dasar 1945. Salah seorang anggota panitia bernama Parada Harahap
mengusulkan tentang lambang negara. tanggal 16 November 1945 baru
dibentuk panita Indonesia Raya, panitia ini bertugas menyelidiki arti lambang-
lambang dalam peradaban bangsa Indonesia sebagai langkah awal untuk
mempersiapkan bahan kajian tentang lambang negara. Panitia Indonsia Raya
diketua oleh Ki Hajar Dewantara dengan seketaris Muhammad Yamin. Arti dan
makna lambang Negara Menurut Kansil dan Chistine arti dan makna simbolik

8
dari lambang negara ialah Garuda ialah burung yang dinamakan juga “Sang
Raja Wali”, seperti yang disebutkan sdalam cerita ramayana dan bharatayuda.
Adapun makna yang terkandumg dalam simbol-simbol Pancasila yaitu :
1. Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama pancasila,
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah cahaya,
seperti cahaya yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.
2. Rantai melambangkan sila kedua Pancasila yaitu kemanusian yang adil
dan beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi
empat dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata
rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran
melambaikan perempuan mata rantai yang saling berkaitpun
melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan,
menumbuhkan satu sama lain dan perlu
bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai
3. Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia.
Pohon beringin melambaikan pohon besar yang bisa digunakan oleh
banyak orang sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal ini mewakili
keragaman suku bangsa yang menyatu di Indonesia.
4. Kepala banteng melambangkan sila keempat pancasila, yaitu kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan. Kepala banteng melambangkan hewan sosial yang suka
berkumpul, seperti halnya musyawarah dimana orang-orang harus
berkumpul
untuk mendiskusikan sesuatu.
5. Padi dan kapas melambangkan sila kelima pancasila yaitu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima,
karena padin dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia,
yakni pangan dan sandang sebagai syarat utama untuk mencapai
kemakmuran.

d. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya


Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam undang-undang No. 24
Tahun 2009 mulai Pasal 58-64, sebagai lagu kebangsaan pertama kali
dinyanyikan pada Kongres pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Selanjutnya
menjadi lagu kebangsaan yang diperdengar pada setiap upacara kenegaraan.

9
e. Hukum
Negara indonesia adalah negara hukum, demikian bunyi pasal 1 Ayat 3
UUD 1945 setelah diamandemen ketiga disahkan 10 November 2001.
Penegasan ketentuan konstitusi ini bermakna, bahwa segala aspek kehidupan
dalam kemasyarakatan, kenegaraan dan pemerintahan harus senantiasa
berdasarkan hukum.

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa yang satu dengan yang lainnya.
Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol
kenegaraan seperti: Pancasila. Identitas Nasional Indonesia:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.
4. Lambang Negara yaitu Pancasila.
5. Hukum
Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan
negara dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas
nasional menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak
dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

11
DAFTAR PUSTAKA
A. Ubaidillah, dkk. Pendidikan Kewargaan (Civic Education), Jakarta: IAIN Jakarta Press,
2000.
Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn di SD/MI, Yogyakarta: Samudra Biru, 2018.
Nikmah, Azah. “http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses-berbangsa-dan Bernegara,
diakses pada selasa, 17 september 2017.
Sunarso, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn untuk Perguruan Tinggi), Yogyakarta:
UNY Press, 2013.
Khon, Prof. Hans, Nasionalisme Arti dan Sejarahnya, Jakarta: Erlangga, 1984

12

Anda mungkin juga menyukai