Anda di halaman 1dari 18

SOAL DAN PEMBAHASAN HUKUM – HUKUM DASAR KIMIA

Tugas 3 Kelompok : Kelompok 13

Nama – Nama Anggota Kel : 1. Norlely Azizah (203010206015)

2. Yolanda Wulandari (203010206016)

3. Marisa Septia Sihombing (203020206023)

4. Siti Karsini (203020206027)

5. Monika (203020206050)

Mata Kuliah : Kimia Dasar

Dosen Pengampu : Agtri Wulandari, M.Pd

HUKUM KEKEKALAN MASSA (Hk. LAVOISIER)

“MASSA ZAT – ZAT SEBELUM DAN SESUDAH REAKSI ADALAH TETAP”

1. Besi bermassa 21 gram direaksikan dengan belerang sehingga membentuk 33 gram besi
belerang. Tentukan massa belerang yang bereaksi !

Penyelesaian :

Sebelum menentukan massa belerang yang bereaksi, tulislah persamaan reaksinya :

Massa besi + Massa belerang → Massa besi belerang


21 gram + ? → 33 gram
Hukum Lavoisier menyatakan bahwa massa zat sebelum dan setelah reaksi adalah sama,
sehingga diperoleh:

Massa besi + Massa belerang = 33 gram


21 gram + Massa belerang = 33 gram

Massa belerang = 33 gram – 21 gram

Massa belerang = 12 gram

Jadi, massa belerang yang bereaksi adalah 12 gram.

2. Sejumlah logam besi dipijarkan dengan 3,2 gram belerang menghasilkan 8,8 gram senyawa
besi (II) sulfida. Berapa gram logam besi yang telah bereaksi ?

Pembahasan :

Persamaan reaksinya :

Fe (s) + S(s) → FeS(s)


x gr + 3,2 gr → 8,8 gr
Massa sebelum bereaksi = Massa sesudah bereaksi

(x + 3,2)gr = 8,8 gr

x = (8,8 – 3,2)gr

x = 5,6 gram

jadi, massa logam besi adalah 5,6 gram

3. Sebanyak 18 gram glukosa dibakar dengan oksigen menghasilkan 26,4 gram gas karbon
dioksida dan 10,8 gram uap air. Berapa gram oksigen yang telah bereaksi pada pembakan
tersebut ?

Persamaan reaksinya :

C6H12O6(s) + 6O2(g) → 6CO2(g) → 6H2O(I)


18 gr + x gr → 26,4 gr → 10,8 gr

Massa sebelum bereaksi = Massa sesudah bereaksi

(18 + x)gr = (26,4 + 10,8)gr


(18 + x)gr = 37,2 gr

x = (37,2 - 18)gr

x = 19,2 gram

jadi, massa gas oksigen adalah 19,2 gram

4. Serbuk magnesium yang massanya 3 gram tepat habis bereaksi dengan sejumlah serbuk
belerang menghasilkan senyawa magnesium sulfida yang massanya 7 gram. Tentukan massa
serbuj belerang yang telah bereaksi

Pembahasan ;

Persamaan reaksinya :

Mg(s) + S(s) → MgS(s)


3 gr + x gr → 4 gr
Massa sebelum bereaksi = Massa sesudah bereaksi

(3 + x )gr = 4 gr

x = (4 - 3)gr

x = 1 gram

jadi, massa serbuk belerang adalah 1 gram

5. Sejumlah karbon dibakar dengan 32 gram oksigen, menghasilkan 56 gram karbon monoksida.
Jika pada akhir reaksi masih terdapat 6 gram karbon.
Berapakah massa mula-mula karbon ?

Pembahasan :

Massa senyawa = massa karbon reaksi + massa oksigen reaksi

Massa karbon reaksi = 56 gr – 32 gr = 24 gr

Massa mula-mula karbon = massa karbon reaksi + massa karbon sisa = 24 gr + 6 gr= 30 gr.

Jadi, massa mula – mula karbon adalah 30 gram


HUKUM PERBANDINGAN TETAP (Hk.PROUST)

“PERBANDINGAN MASSA UNSUR - UNSUR PENYUSUN SUATU SENYAWA SELALU


TETAP”

1. Perbandingan massa karbon (C) terhadap oksigen (O) dalam senyawa karbon dioksida (CO2)
adalah 3:8. Berapakah gram karbonsioksida yang dihasilkan dari 3 gram karbon dan 10 gram
oksigen?

Pembahasan :

Dalam soal disebutkan perbandingan C dan O dalam senyawa karbon dioksida adalah 3:8,
maka perbandingan inilah yang harus dipertahankan dalam reaksi kimia.
Jika yang direaksikan 3 gram karbon, maka oksigen yang akan bereaksi adalah 8 gram.
Kelebihan oksigen akan menjadi sisa reaksi sebagai berikut:

Massa C yang di Massa O yang di Massa CO2 yang Sisa C atau O


reaksikan (gram) reaksikan (gram) terbentuk (gram) (gram)
3 8 11 -
3 10 11 2 gram oksigen
Dari tebel berdasarkan hukum Proust tersebut didapatkan bahwa 3 gram karbon dan 10 gram
oksigen akan menghasilkan 11 gram karbon diosida dan menyisakan 2 gram oksigen.

2. Perbandingan massa besi (Fe) dan belerang (S) dalam senyawa besi sulfida (FeS) adalah 7:4.
Berapakah massa sulfur (S) yang diperlukan untuk membentuk senyawa FeS dengan 21 gram
besi (Fe) tanpa ada sisa reaksi?

Pembahasan :

Massa S = perbandingan S dan Fe x massa Fe


4
= 7 𝑥 21 𝑔𝑟𝑎𝑚

= 4 x 3 gram
= 12 gram
Maka massa sulfur yang dibutuhkan untuk membuat senyawa besi sulfida tanpa sisa reaktan
adalah sebanyak 12 gram.

3. Senyawa karbon dioksida dibentuk dari unsur karbon dan oksigen dengan perbandingan massa
karbon dan oksigen adalah 3 : 8. Jika unsur karbon yang bereaksi 1,5 gram, tentukan massa
oksigen yang bereaksi dan massa karbon dioksida yang terbentuk!

Pembahasan :

Dari soal tersebut diketahui:

Massa karbon Massa Massa karbon


oksigen dioksida
3 8 11
1,5 ? ?
Dengan menggunakan hukum perbandingan antara unsur dan massa yang diketahui, diperoleh:

Massa oksigen yang = 8 𝑥 1,5


3
diperlukan
= 4 gram
Massa karbon dioksida yang = Massa karbon + massa oksigen
terbentuk = 1,5 gram + 4 gram
= 5,5 gram
Jadi, massa oksigen yang bereaksi dan massa karbon dioksida yang terbentuk berturut-turut
adala4 gram dan 5,5 gram.
4. 8 gram tembaga dapat bereaksi dengan 4 gram belerang membentuk tembaga sulfida. jika
direaksikan 20 gram tembaga dengan 20 gram belerang, berapa gram tembaga sulfida yang
terbentuk dan massa pereaksi yang tersisa?

Pembahasan :

Perbandingan massa tembaga dan belerang dalam tembaga sulfida = 8 : 4. Agar semua 20 gram
belerang habis bereaksi maka massa tembaga yang dibutuhkan adalah
8 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝐶𝑢
𝑥 20 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑆 = 40 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝐶𝑢
4 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑆

Hal ini tidak mungkin terjadi karena tembaga yang tersedia hanya 20 g.
Agar semua tembaga habis bereaksi maka belerang yang bereaksi adalah
4 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑆
𝑥 20 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝐶𝑢 = 10 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑆
8 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝐶𝑢

Massa tembaga sulfida yang terbentuk :

massa Cu + massa = 20 + 10
S = 30

Yang tersisa adalah belerang sebanyak 10 gram.

5. Dalam ruang tertutup 75 gram karbon dibakar secara sempurna dalam 250 gram oksigen
menghasilkan karbondioksida. Perbandingan massa karbon dan oksigen dalam CO 2 adalah 3 :
8. Berapa massa CO2 yang dihasilkan?

Pembahasan :

Perbandingan massa C : O = 3 : 8. Karbon dibakar sebanyak 75 gram. Agar semua karbon


terbakar maka dibutuhkan oksigen sebanyak
8
𝑥 75 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 200 𝑔𝑟𝑎𝑚
3

Massa karbon yang dibakar sebanyak 75 gram dan massa oksigen sebesar 200 gram, maka
massa CO2 yang dihasilkan adalah 75 gram C + 200 gram O2 = 275 gram CO2
HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA (Hk. DALTON)

“APABILA DUA UNSUR DAPAT MEMBENTUK LEBIH DARI SUATU SENYAWA DAN MASSA
SALAH SATU UNSUR TERSEBUT TETAP (SAMA), PERBANDINGAN MASSA UNSUR YANG
LEBIH DALAM SENYAWA – SENYAWA TERSEBUT MERUPAKAN BILANGAN BULAT DAN
SEDERHANA”

1. Unsur A dan unsur B dapat membentuk 2 senyawa. Di dalam 90 gram senyawa I terdapat 60
gram unsur B dan di dalam 80 gram senyawa II terdapat 50 gram B. Tentukan apakah
memenuhi hukum perbandingan berganda atau tidak
Pembahasan :

Senyawa Massa A Massa B Massa Senyawa


I 30 60 90
II 30 50 80

Massa unsur A dikedua senyawa sama, maka jika memenuhi hukum perbandingan berganda
perbandingan unsur B harus bulat dan sederhana. Perbandingannya adalah 60: 50 atau
disederhanakan 6 : 5 (bulat dan sederhana) berarti memenuhi hukum perbandingan berganda.

2. Belerang dan oksigen bereaksi membentuk dua senyawa. Untuk senyawa pertama 2,8 gram
Belerang bereaksi dengan 6,4 gram oksigen. Untuk senyawa kedua 1,4 gram Belerang bereaksi
dengan 0,8 gram oksigen. Berapakah perbandingan unsur Belerang dalam senyawa pertama
terhadap unsur Belerang dalam senyawa kedua?
Pembahasan :
Senyawa I : 6,4 gram oksigen bereaksi dengan 2,8 gram belerang
1,4
Senyawa II : 6,4 gram oksigen bereaksi dengan 0,8 ×6,4 gram = 11,2 gram Belerang

Sehingga perbandingan belerang dalam senyawa I dan II :


= 2,8 : 11,2 = 1 : 4
Maka perbandingan belerang dalam senyawa I dan II adalah 1 : 4
3. Nitrogen dan oksigen bereaksi membentuk dua jenis senyawa. Kadar Nitrogen dalam senyawa
I dan II berturut-turut adalah 40 % dan 50 %. Apakah hukum Dalton berlaku untuk senyawa
tersebut.

Pembahasan :

Senyawa Kadar Kadar


nitrogen (%) oksigen (%)
I 40 60
II 50 50

Dengan perbandingan massa nitrogen sama (1 : 1) maka kita peroleh perbandingan massa
oksigen senyawa I dan II yaitu sebagai berikut:

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑂𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛 𝐼 1,5 3


= =2
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑂𝑘𝑠𝑖𝑔𝑒𝑛 𝐼𝐼 1

Ternyata diperoleh perbandingan bilangan bulat dan sederhana yaitu 3 : 2. Dengan demikian
kedua senyawa memenuhi hukum Dalton.

4. Diketahui unsur A dan B dapat membentuk dua senyawa X dan Y. Pada senyawa X,
komposisinya adalah sebagai berikut: 62,4% unsur A dan 37,6% unsur B. Sementara pada
senyawa Y, komposisinya adalah sebagai berikut: 44,8% unsur A dan 53,3% unsur B.
Hitunglah berapa perbandingan massa unsur A dan B dari kedua senyawa tersebut!

Pembahasan:

Menyederhanakan massa seluruh unsur di setiap senyawa

𝐴
Senyawa X = 𝐵

62,4 %
Senyawa X = 37,6%

1,65
Senyawa X =
1

Maka perbandingan massa unsur A dan B pada senyawa X adalah 1,65 : 1.


𝐴
Senyawa Y = 𝐵

44,8 %
Senyawa Y = 55,2 %

0,81
Senyawa Y = 1

Perbandingan massa unsur A dan B pada senyawa Y adalah 0,81 : 1.

b). Perbandingan massa masing-masing unsur X dan Y

𝐴
⇒Unsur A = 𝐴𝑋
𝑌

1
Unsur A = 1

𝐵𝑋
⇒Unsur B =
𝐵𝑌

2
Unsur B =
1

Jadi, perbandingan massa unsur A adalah 1:1, sementara massa unsur B adalah 2 : 1.

5. Perbandingan massa N dan O dalam senyawa NO dan NO2 adalah sebagai berikut.

Senyawa N O Massa
Senyawa
NO 24 gram 28 gram 52 gram
𝑵𝑶𝟐 X gram 63 gram 87 gram

Tunjukkan kedua senyawa itu memenuhi Hukum DALTON

Pembahasan :
Massa N pada senyawa NO sama dengan 24 gram pada senyawa NO2 yaitu X gram, maka
massa pada N dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
Massa N pada 𝑁𝑂2 = 87 gram – 63 gram
= 24 gram
Dengan demikian, perbandingan massa menjadi seperti berikut

Senyawa N O Massa Senyawa


NO 24 gram 28 gram 52 gram
𝑵𝑶𝟐 24 gram 63 gram 87 gram
Dari perbandingan ini, untuk perbandingan massa N yang sama ternyata perbandingan
massa oksigennya 32 : 64 atau 1 : 2 yang merupakan bilangan bulat dan sederhana. Dengan
demikian, kedua rumus tersebut telah memenuhi Hukum Perbandingan Berganda
HUKUM PERBANDINGAN VOLUME (Hk. GAY - LUSSAC)

“PADA SUATU DAN TEKANAN SAMA, VOLUME GAS YANG BEREAKSI DAN VOLUM GAS
HASIL REAKSIMERUPAKAN PERBANDINGAN BILANGAN – BILANGAN BULAT DAN
SEDERHANA”

1. Lima liter gas asetilena dibakar sempurna sesuai persamaan reaksi berikut.
2 C2H2(g) + 5 O2(g) → 4 CO2(g) + 2 H2O(g)

Pada suhu dan tekanan yang sama, tentukan:

a. volume gas oksigen yang diperlukan

b. volume gas karbon dioksida yang dihasilkan

c. volume air yang dihasilkan

Pembahasan :

Persamaan reaksi yang diberikan sudah setara jumlah zat-zat yang terlibat dalam reaksi .

Volume asetilena (C2H2) = 5 L

Koefisien C2H2 = 2

Pada suhu dan tekanan yang sama maka dapat ditentukan :

a. Volume oksigen yang diperlukan


V O2 = koefisien O2/koefisien C2H2 × V C2H2
= 5/2 ×5L
= 12,5 L
b. Volume CO2 yang dihasilkan
V CO2 = Koefisien CO2 / koefisien C2H2 × V C2H2
= 4/2 × 5L
= 10 L
c. Volume H2O yang dihasilkan
V H2O = Koefisien H2O / koefisien C2H2 ×V C2 H2
= 2/2×5 L
=5L
2. Gas berada di dalam bejana tertutup pada mulanya bersuhu 27°C. Agar tekanannya menjadi 2
kali semula, maka suhu ruangan tersebut adalah…

Pembahasan :

Diketahui : Tekanan awal (P1) = P

Tekanan akhir (P2) = 2P

Suhu awal (T1) = 27oC + 273 = 300 K

Ditanya : suhu akhir (T2)

P1 / T1 = P2/T2

P / 300 =2P/T2

1 / 300 = 2 / T2

T2 = 2(300) =600 k

T2 = 600-273

T2 = 327° C

Jadi, suhu Ruangan adalah 327°C.

3. Sebanyak 5 liter gas hidrogen direaksikan dengan gas klorin dan menghasilkan gas hidrogen
klorida (HCI) maka volume gas HCl yang dihasilkan pada P dan T yang sama adalah ….

Pembahasan :

Langkah pertama adalah mengetahui persamaan reaksi :

H2 (g) + Cl2 (g) → HCL (g)

Perhatikan bahwa persamaan reaksi di atas bukan reaksi setara, sehingga perlu menyetarakan
reaksi tersebut agar bisa diketahui perbandingan volumenya.
1 H2 (g) + x Cl2 (g) → y HCl(g)

Ruas kiri:

H=2 Cl = 2x

Ruas kanan:

H=y Cl = y

Menghitung nilai y: Menghitung nilai x:

y=2 2x = y

2x = 2

x = 2/2

x=1

Persamaan reaksi setara pada reaksi tersebut adalah

H2 (g) + Cl2 (g) → 2 HCl(g)

Perbandingan gas H : Cl : HCl adalah 1 : 1 : 2.

Diketahui banyaknya gas hidrogen dalam reaksi adalah 5 liter. Sehingga, volume gas HCl yang
dihasilkan pada P dan T yang sama :

2 / 1× 5= 10 Liter

Jadi, volume gas HCl yang dihasilkan pada P dan T adalah 10 Liter

4. Sepuluh liter gas hidrogen bromida terurai sebagai berikut.

2 HBr(g) → H2(g) + Br2(g)

Pada suhu dan tekanan yang sama, tentukan volume gas hidrogen dan volume gas bromin yang
dihasilkan!

Pembahasan :
Persamaan reaksi yang diberikan sudah setara jumlah zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Volume
gas hidrogen bromida (HBr) = 10 L, Koefisien HBr = 2.

Pada suhu dan tekanan yang sama maka dapat ditentukan :

Volume gas hidrogen (H2) yang dihasilkan

V H2 = koefisien H2 / koefisien HBr × V HBr

= ½ × 10 L

=5L

Volume gas bromin (Br2) yang dihasilkan :

V Br2 = koefisien Br2 / koefisien HBr2 × V HBr

= ½ × 10L

=5L

5. Sepuluh ml gas nitrogen (N2) dan 15 mL gas oksigen (O2) tepat habis bereaksi menjadi 10 mL
gas NaOb. Tentukan rumus kimia gas NaOb tersebut!

Pembahasan :

Perbandingan koefisien = perbandingan volume

Koefisien N2 : O2 : NaOb = 10 : 15 : 10 = 2 : 3 : 2

Dengan demikian, persamaan reaksinya dapat kita tulis sebagai berikut.

2N2 + 3O2 → 2NaOb

Karena jumlah atom di ruas kiri dan ruas kanan itu sama, maka harga indeks a dan b dapat dicari
dengan cara sebagai berikut.

Jumlah atom N kiri = jumlah atom N kanan

2 × 2 = 2a
4 = 2a

a=2

Jumlah atom O kiri = jumlah atom O kanan

3 × 2 = 2b

6 = 2b

B=3

Dengan demikian, rumus kimia senyawa tersebut adalah N2O3.


HIPOTESIS AVOGADRO

“PADA SUHU DAN TEKANAN YANG SAMA, GAS-GAS YANG VOLUMENYA SAMA
MENGANDUNG JUMLAH MOLEKUL YANG SAMA”

1. Pada suhu dan tekanan tertentu direaksikan gas belerang dioksida dan gas oksigen untuk
menghasilkan gas belerang trioksida. Jika diinginkan 75 liter gas belerang trioksida, berapa
volume gas O₂ dan gas belerang dioksida yang harus direaksikan?
Pembahasan :
Setarakan terlebih dahulu reaksi
1
Agar reaksi menjadi setara maka O₂ dikalikan 2
1
SO₂ + 2 O₂ → SO₃ atau dapat dikalikan 2 sehingga menjadi:

2SO₂ + O₂ → 2SO₃
2 1
. 75 . 75 → 75 liter (75 liter diketahui dalam soal maka dijadikan acuan)
2 2

75 lt 37,5 lt → 75 liter
Ruas kiri dan kanan tidak sama berjumlah 75 liter, ingat volume tidak boleh dijumlah.
Volume harus menggunakan perbandingan koefisiennya.
Jadi, volume SO₂ yang harus direaksikan adalah 75 liter dan volume O₂ yang harus
direaksikan adalah 37,5 liter.
2. Sebanyak 2 liter gas N₂ tepat bereaksi dengan 3 liter gas O₂ membentuk 2 liter gas NxOy,
pada suhu dan tekanan yang sama. Tentukan rumus molekul NxOy!
Pembahasan :
Diketahui volume N₂ = 2 liter, O₂ = 3 liter, NxOy = 2 liter, jadi volume itu sama dengan
koefisien maka:
2N₂(g) + 3O₂(g) → 2NxOy
Pada persamaan reaksi, jumalah atom dikanan harus sama dengan jumlah atom dikiri. Untuk
N dikiri 4 berarti N dikanan juga harus 4. Sudah ada koefisien 2, berarti x nya adalah 2. O
dikiri 6 berarti O dikanan juga harus 6, sudah ada koefisien 2 maka 6:2=3 jadi y nya adalah
3.
Jadi, rumus molekul NxOy adalah N₂O₃.
3. Sebanyak 200 ml gas hidroksida CxHy dibakar dengan gas oksigen menghasilkan 400 ml
gas CO₂ dan 300 ml uap air. Rumus molekul gas CxHy adalah….
Pembahasan :
CxHy(g) + O₂(g) → CO₂(g) + H₂O(g)
200 ml 400 ml 300 ml (sederhanakan dengan dibagi 100)
2CxHy + O₂ → 4CO₂ + 3H₂O
Persamaan reaksi itu jumlah atomik kanan harus sama dengan jumlah atomik kiri, maka
sesuaikan nilai sebelah kiri dengan sebelah kanan
C disebelah kanan bernilai 4 maka disebelah kiri juga harus bernilai 4, karena koefisiennya
sudah bernilai 2 maka x nya sama dengan 2. Kemudian H disebelah kanan itu ada 3x2=6
berarti yang disebelah kiri juga harus bernilai 6. Sudah ada koefisien 2, 6 : 2 = 3, berarti y
nya 3
Jadi, yang dimaksud dari gas CxHy adalah C₂H₃.
4. Amonia terurai menurut persamaan reaksi berikut:
NH₃(g) → N₂(g) + H₂(g) ( reaksi belum setara)
Apabila mula-mula terdapat 2x molekul NH₃, maka setelah amonia terurai sempurna akan
diperoleh nitrogen dan hidrogen sejumlah…..
Pembahasan :
Langkah pertama kita harus setarakan reaksi NH₃(g) → N₂(g) + H₂(g) menjadi
2NH₃ → N₂ + 3H₂
2x ? ?
Kita bisa mencari nilai N₂ dan 3H₂ berdasarkan perbandingan koefisiennya. Perbandingan
antara NH₃ : N₂ : H₂ adalah 2 : 1 : 3, sehingga karena NH₃ mula-mulanya adalah 2x berarti
N₂ nya sama dengan x karena koefisiennya adalah 1 kemudian yang H₂ karena
perbandingannya dengan NH₃ adalah 3 : 2 maka H₂ jumlahnya adalah sebanyak 3x.
Jadi jumlah nitrogen yang dihasilkan adalah x dan hidrogen nya adalah 3x.
5. Diketahui 0,5 liter gas hidrokarbon CxHy tepat bereaksi dengan 1,75 liter gas oksigen
menghasilkan 1 liter gas karbon dioksida dan 1,5 liter uap air. Semuanya diukur pada suhu
dan tekanan yang sama. Tentukan rumus kimia gas hidrokarbon tersebut!
Pembahasan :
CxHy(g) + O₂(g) → CO₂(g) + H₂O(g)
Perbandingan volume antara gas hidrokarbon, oksigen, karbon dioksida dan uap air adalah
sebagai berikut.
⇔ CxHy : O₂ : CO₂ : H₂O = 0,5 L : 1,75 L : 1 L : 1,5 L
⇔ CxHy : O₂ : CO₂ : H₂O = 2 : 7 : 4 : 6
Karena perbandingan volume = perbandingan koefisien, maka persamaan reaksi kimia
diatas bisa kita tuliskan sebagai berikut.
2CxHy(g) + 7O₂(g) → 4CO₂(g) + 6H₂O(g)
Kemudian, kita samakan jumlah atom di ruas kiri dengan jumlah atom di ruas kanan
sebagai berikut.
• Jumlah atom C di kiri = jumlah atom C di kanan
2x = 4
x=2
• Jumlah atom H di kiri = jumlah atom H di kanan
2y = 12
y=6
Dengan demikian, rumus kimia gas hidrokarbon tersebut adalah C₂H₆.

Anda mungkin juga menyukai