Keadaan partikel-partikel penyusun atom (proton, netron, dan elektron) yang berada di dalam atom
digambarkan dengan struktur atom. Kedudukan elektron di sekitar inti atom atau kongurasi elektron
di sekitar inti atom berpengaruh terhadap sifat sis dan kimia atom yang bersangkutan.
Model atom ERNEST RUTHERFORD (1871-1937) tahun 1911 yang menyatakan bahwa atom terdiri
dari inti kecil yang bermuatan positif (tempat konsentrasi seluruh massa atom) dan dikelilingi oleh
elektron pada permukaannya. Namun teori ini tidak dapat menerangkan kestabilan atom. Sewaktu
mengelilingi proton, elektron mengalami percepatan sentripetal akibat pengaruh gaya sentripetal
(Gaya Coulomb).
Menurut teori mekanika klasik dari Maxwell, yang menyatakan bahwa partikel bermuatan bergerak
maka akan memancarkan energi. Maka menurut Maxwell bila elektron bergerak mengelilingi inti juga
akan memancarkan energi.
Pemancaran energi ini menyebabkan elektron kehilangan energinya, sehingga lintasannya berbentuk
spiral dengan jari-jari yang mengecil, laju elektron semakin lambat dan akhirnya dapat tertarik ke inti
atom. Jika hal ini terjadi maka atom akan musnah, akan tetapi pada kenyataannya atom stabil.
Pada tahun 1913, NIELS BOHR menggunakan teori kuantum untuk menjelaskan spektrum unsur.
Berdasarkan pengamatan, unsur-unsur dapat memancarkan spektrum garis dan tiap unsur mempunyai
spektrum yang khas. Menurut Bohr,
Spektrum garis menunjukkan elektron dalam atom hanya dapat beredar pada lintasan-lintasan
dengan tingkat energi tertentu. Pada lintasannya elektron dapat beredar tanpa pemancaran atau
penyerapan energi. Oleh karena itu, energi elektron tidak berubah sehingga lintasannya tetap.
Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain disertai pemancaran atau penyerapan
sejumlah energi yang harganya sama dengan selisih kedua tingkat energi tersebut.
E = E E f i
Keterangan:
o Bohr hanya dapat menjelaskan spektrum gas hidrogen, tidak dapat menjelaskan spektrum dari
unsur yang jumlah elektronnya lebih dari satu.
o Tidak dapat menjelaskan adanya garis-garis halus pada spektrum gas hidrogen.
Kelemahan dari model atom Bohr dapat dijelaskan oleh LOUIS VICTOR DE BROGLIEpada tahun 1924
dengan teori dualisme partikel gelombang. Menurut de Broglie, pada kondisi tertentu, materi yang
bergerak memiliki ciri-ciri gelombang.
h
= -
m.
dimana :
= kecepatan (ms-1)
h = tetapan Planck (6,626.10-34 Js)
Hipotesis tersebut terbukti benar dengan ditemukannya sifat gelombang dari elektron. Elektron
mempunyai sifat difraksi, maka lintasan elektron yang dikemukakan Bohr tidak
dibenarkan. Gelombang tidak bergerak melalui suatu garis, melainkan menyebar pada
daerah tertentu.
Pada tahun 1927, WERNER HEISENBERG mengemukakan bahwa posisi atau lokasi suatu elektron
dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti. Heisenberg berusaha menentukan sifat-sifat
subatomik dan variabel yang digunakan untuk menentukan sifat atom. Sifat ini adalah kedudukan
partikel (x) dan momentum (p).
Kesimpulan dari hipotesisnya adalah bahwa pengukuran subatomik selalu terdapat ketidakpastian dan
dirumuskan sebagai hasil kali antara ketidakpastian kedudukan (x) dengan ketidak pastian
momentum (p) dan dirumuskan sebagai berikut :
h
x. p =
2
Kemungkinan (kebolehjadian) menemukan elektron pada suatu titik pada jarak tertentu dari intinya
disebut sebagai Prinsip Ketidakpastian Heisenberg. Artinya gerakan lintasan elektron beserta
kedudukannya tidak dapat diketahui dengan tepat.
0.000000 0.000000
Disimpan dalam Kimia Kelas XI, Materi Kimia
HUBUNGAN KONFIGURASI ELEKTRON DENGAN SISTEM
PERIODIK UNSUR
Agustus 13, 2010 oleh esdipangganti 12 Komentar
Konfigurasi elektron menyatakan sebaran elektron dalam atom. Nomor atom menunjukkan
jumlah elektron. Hal ini membuktikan bahwa terdapat hubungan antara sifat-sifat unsur dengan
kongurasi elektron, katena tabel Sistem Periodik Unsur (SPU) disusun berdasarkan kenaikan nomor
atom unsur. Pada SPU dikenal istilah Golongan (kolom vertikal) dan Periode (baris horizontal)
1. Golongan
SPU dibagi atas 8 golongan. Setiap golongan dibagi atas Golongan Utama (A) dan Golongan Transisi
(B). Penomoran golongan dilakukan berdasarkan elektron valensi yang dimiliki oleh suatu unsur. Setiap
Unsur yang memiliki elektron valensi sama akan menempati golongan yang sama pula
Berdasarkan letak elektron terakhir pada orbitalnya, dalam kongurasi elektron, unsur-unsur dalam
SPU dibagi menjadi 4 blok, yaitu blok s, blok p, blok d, dan blok f.
o Jika kongurasi elektron berakhir di blok s atau p maka pasti menempati golongan A
o Jika kongurasi elektron berakhir di blok d maka pasti menempati golongan B
o Jika kongurasi elektron berakhir di blok f maka pasti menempati golongan B (Lantanida, n=6
dan Aktinida, n=7 (gol.radioatif))
Selain itu untuk menentukan nomor golongan, ditentukan dengan mengetahui jumlah elektron valensi
pada kongurasi terakhir.
Contoh :
11Na = 1s 2s 2p 3s
2 2 6 1
Dapat diketahui bahwa elektron terakhir pada n=3 mempunyai elektron valensi 1, berarti golongan I
serta berakhir di subkulit s, berarti Golongan A, jadi kalau digabungkan menjadi Golongan IA
2. Periode
SPU terdiri atas 7 periode. Periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Unsur-unsur yang
mempunyai jumlah kulit sama akan menempati baris yang sama. Dengan demikian jumlah kulit sama
dengan periode, sehingga periode 1 memiliki n-1, periode 2 memiliki n=2, dst.
Contoh :
Na = 1s2 2s2 2p6 3s1
11
Dapat diketahui bahwa elektron terakhir berada pada n=3 yang berarti unsur tersebut masuk
dalam Periode 3
0.000000 0.000000
Disimpan dalam Kimia Kelas XI, Materi Kimia
KONFIGURASI ELEKTRON BERDASARKAN KONSEP
BILANGAN KUANTUM
Agustus 13, 2010 oleh esdipangganti 4 Komentar
Kongurasi elektron menggambarkan penataan/susunan elektron dalam atom. Dalam
menentukan kongurasi elektron suatu atom, ada 3 aturan yang harus dipakai, yaitu : Aturan Aufbau,
Aturan Pauli, dan Aturan Hund.
1. Aturan Aufbau
Pengisian orbital dimulai dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang tinggi.
Elektron mempunyai kecenderungan akan menempati dulu subkulit yang energinya rendah. Besarnya
tingkat energi dari suatu subkulit dapat diketahui dari bilangan kuantum utama (n) dan bilangan
kuantum azimuth ( l ) dari orbital tersebut. Orbital dengan harga (n + l) lebih besar mempunyai tingkat
energi yang lebih besar. Jika harga (n + l) sama, maka orbital yang harga n-nya lebih besar
mempunyai tingkat energi yang lebih besar. Urutan energi dari yang paling rendah ke yang paling
tinggi sebagaimana digaram yang dibuat oleh Mnemonik Moeler adalah sebagai berikut:
1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < 5d .
(Hal ini membuktikan bahwa walaupun kedua elektron mempunyai n,l dan m yang sama tetapi
mempunyai spin yang berbeda)
3. Aturan Hund
Aturan ini dikemukakan oleh Friedrick Hund Tahun 1930. yang menyatakan elektron-elektron
dalam orbital-orbital suatu subkulit cenderung untuk tidak berpasangan.
Elektron-elektron baru berpasangan apabila pada subkulit itu sudah tidak ada lagi orbital kosong.
Untuk menyatakan distribusi elektron-elektron pada orbital-orbital dalam suatu subkulit, kongurasi
elektron dituliskan dalam bentuk diagram orbital.
Suatu orbital digambarkan dalam bentuk kotak, sedangkan elektron yang menghuni orbital
digambarkan dengan dua anak panah yang berlawanan arah. Jika orn=bital hanya mengandung satu
elektron, maka anak panah yang ditulis mengarah ke atas.
Dalam menerapkan aturan hund, maka kita harus menuliskan arah panah ke atas terlebih dahulu pada
semua kotak, baru kemudian diikuti dengan arah panah ke bawah jika masihterdapat elektron sisanya.
PRINSIP PENGGUNAAN ATURAN HUND
Ilmu Fisika
Benda Hitam
Benda ada yang mudah menyerap radiasi, ada pula yang mudah memancarkan radiasi
dan sebaliknya. Benda yang dapat menyerap seluruh radiasi yang diterimanya dan
memancarkan seluruh radiasi yang dikeluarkannya disebut sebagai benda hitam. Benda
hitam dimodelkan sebagai suatu rongga dengan celah bukaan yang sangat kecil. Jika
ada radiasi yang masuk ke dalam rongga melalui lubang, radiasi tersebut akan
dipantulkan berulang-ulang oleh dinding dalam rongga sehingga terserap habis
energinya.
Tidak ada radiasi yang terpantul memancarkan keluar lubang karena lubang sangat
kecil kecil. Jadi, rongga berlubang kecil ini berkelakuan sebagai benda hitam karena
dapat menyerap seluruh radiasi yang diterimanya. Demikian pula jika rongga ini
memancarkan radiasi, tak ada radiasi yang kembali ke rongga. Dengan demikian,
rongga juga akan memancarkan seluruh energi yang dikeluarkannya.Dalam sika,
benda hitam (bahasa Inggris black body) adalah obyek yang menyerap seluruh radiasi
yang jatuh kepadanya. Tidak ada radiasi yang dapat keluar atau dipantulkannya.
Namun demikian, dalam sika klasik, secara teori benda hitam haruslah juga
memancarkan seluruh panjang gelombang energi yang mungkin, karena hanya dari
sinilah energi benda itu dapat diukur.Meskipun namanya benda hitam, dia tidaklah
harus benar-benar hitam karena dia juga memancarkan energi. Jumlah dan jenis radiasi
yang dipancarkannya bergantung pada suhu benda hitam tersebut. Benda hitam
dengan suhu di bawah sekitar 700 Kelvin hampir semua energinya dipancarkan dalam
bentuk gelombang inframerah, sangat sedikit dalam panjang gelombang tampak.
Semakin tinggi temperatur, semakin banyak energi yang dipancarkan dalam panjang
gelombang tampak dimulai dari merah, jingga, kuning dan putih.Istilah "benda hitam"
pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Robert Kirchhoff pada tahun 1862. Cahaya yang
dipancarkan oleh benda hitam disebut radiasi benda hitam.Permukaan benda hitam
merupakan permukaan yang memiliki sifat sebagai pemancar atau penyerap radiasi
yang sangat baik. Jika suhu permukaannya tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya,
akan bersifat memancarkan radiasi. Akan tetapi, jika suhunya rendah, akan bersifat
sebagai penyerap radiasi.
Benda hitam merupakan suatu sistem yang dapat menyerap semua radiasi kalor yang
mengenai benda tersebut. Tetapi sebenarnya didalam kehidupan ini tidak ada benda
hitam sempurna, sepeti denisi diatas. Namun, benda hitam dapat diasumsikan sebagai
lubang kecil yang terdapat pada benda yang berongga.
Energi Radiasi Benda HitamJika luas seluruh permukaan benda diketahui, energi per
satuan waktu atau daya yang dipancarkan oleh benda tersebut dapat dihitung dengan
persamaan berikut.P = I A = e T4 A......(2)A
adalah luas permukaan benda dengan satuan m2. Dari persamaan (2) dapat ditentukan
bahwa daya P yang dipancarkan memiliki satuan watt (W).Jadi, energi total yang
dihasilkan oleh permukaan benda hitam dalam selang waktu t sekon menjadiW = P t =
e T4 A t.......(3)Energi total W yang dipancarkan
benda memiliki satuan watt sekon atau joule.Jika diketahui suhu benda T dan suhu
lingkungan T0, benda akan memancarkan radiasi kalor. Sebaliknya besarnya radiasi
kalor yang dipancarkan atau yang diserap oleh benda terhadap lingkungannya
lingkungannya akan memenuhi persamaan berikut:I = e (T4-T04)
.......(4)Jika suhu benda T lebih besar daripada
suhu lingkungan T0,benda akan memancarkan radiasi kalor. Sebaliknya, jika suhu benda
T lebih kecil daripada suhu lingkungan T0, benda akan menyerap radiasi kalor.b.
Pergeseran WienDengan meninjau kembali sebuah lubang pada kotak berongga yang
diasumsikan sebagai benda hitam. Jika kotak dipanaskan, atom-atom pada dinding
kotak akan menyerap energi panas dan bergetar. Atom-atom yang bergetar ini akan
berlaku sebagai osilator harmonik yang menimbulkan gelombang elektromagnetik.
Setiap gelombang yang ditimbulkan oleh osilator akan dipantulkan bolak-balik oleh
dinding kotak dan membentuk gelombang berdiri. Kejadian ini hampir sama dengan
proses terbentuknya gelombang berdiri pada tali yang digetarkan.Suatu gelombang
elektromagnetik terdiri atas spektrum gelombang-gelombang dengan panjang
gelombang yang berbeda-beda. Para sikawan meneliti intensitas radiasi untuk panjang
gelombang tertentu. Alat yang digunakan dalam percobaan tersebut didasarkan pada
prinsip penguraian cahaya (dispersi) oleh prisma menjadi spektrumnya.
Ketika temperatur berkurang, puncak dari kurva radiasi benda hitam bergerak ke intensitas yang lebih rendah
danpanjang gelombang yang lebih panjang. Grafik radiasi benda hitam ini dibandingkan dengan model klasik
dari Rayleigh dan Jeans.
Radiasi yang dipancarkan benda hitam dilewatkan melalui celah agar diperoleh berkas
gelombang yang sempit. Gelombang tersebut kemudian terdispersi menurut panjang
gelombang masing-masing. Untuk mengukur intensitas dan panjang gelombang setiap
spektrum, digunakan detektor yang dapat digeser menurut sudut deviasi berkas
gelombang terdispersi. Percobaan tersebut dilakukan berulang pada suhu benda hitam
yang berbeda.Dari percobaan yang dilakukan pada beberapa suhu yang berbeda
tersebut maka didapat bahwa intensitas radiasi yang dipancarkan benda hitam pada
suhu tertentu ditunjukkan oleh grak yang selalu berbentuk garis lengkung. Intensitas
radiasi maksimun terjadi pada panjang gelombang tertentu. Dan luas daerah yang
dibatasi oleh garis lengkung dan sumbu panjang gelombang menunjukkan intensitas
radiasi total I.
Dari grak hasil percobaan menunjukkan bahwa jika suhu dinaikkan, intensitas radiasi
akan meningkat dan dalam setiap nilai suhu ada panjang gelombang yang memiliki nilai
maksimum, yakni maks. Terlihat pula pada grak bahwa jika suhu berubah, maks
akan mengalami pergeseran. Semakin tinggi suhu, intensitas maks semakin bergeser
ke arah panjang gelombang yang lebih pendek. Gejala pergeseran intensitas cahaya
maks pada radiasi benda hitam disebut Pergeseran Wien. Wien juga menemukan
bahwa hasil kali antara intensitas pada maks dan suhu mutlak merupakan suatu
bilangan konstan.maks T = konstan....(5)Bilangan
konstan pada pada perumusan Hukum Pergeseran Wien disebut Konstanta Wien dengan
nilainya yaitu 2,898 10^(-3)c. Perumusan Rayleigh dan JeansKurva yang
didapatkan dari percobaan sebelumnya merupakan hasil yang empiris, yakni diperoleh
dan disimpulkan sebagai hasil pengamatan atau percobaan. Pada masa itu para
ilmuwan mencoba mencari penjelasan atas kenyataan empiris tersebut. Pada masa
tersebut pula dua ilmuwan, yakni Lord Rayleigh (1842-1919) dan Sir James Hopward
Jeans (1877-1946) mencoba menggunakan teori kinetik gas dalam sika klasik untuk
mengolah hasil empiris tersebut.Menurut sika klasik mengenai ekuipartisi energi,
energi rata-rata setiap derajat kebebasan pada suhu T adalah kT. Maka energi total
untuk setiap getaran gelombang menjadi kT, dengan k adalah tetapan Stefan-
Boltzmann.Meskipun mustahil untuk dapat menghitung besarnya kecepatan setiap
partikel gas dalam suatu ruang, teori maxwell dapat mengaitkan kecepatan setiap
partikel tersebut terhadap banyaknya partikel di dalam suatu kotak dan dijabarkan
melalui kurva distribusi Maxwell. Disini Rayleigh-Jeans melihat bahwa kurva yang
dijabarkan oleh maxwell serupa dengan hasil yang diperoleh pada intensitas spektrum
radiasi kalor Karena sebaran energi kinetik diwakili oleh sebaran kecepatan karena
energi kinetik dapat dinyatakan dalam kecepatan. Oleh karena itu mereka beranggapan
bahwa ada kemiripan antara sifat panas benda dan radiasi kalor.Berdasarkan prinsip
ekuipartisi energi, persaman matematis yang didapatkan oleh Rayleigh dan Jeans
menunjukkan bahwa untuk yang membesar, intensitas akan semakin kecil dan jika
mendekati tak hingga maka intensitas akan mendekati nol. Hal ini sesuai dengan hasil
empiris untuk yang besar. Akan tetapi hasil matematis yang didapatkan mereka untuk
yang mengecil, intensitas akan membesar. Bahkan intensitas akan menuju tak hingga
jika mendekati nol. Hal ini sangat menyimpang dari hasil empiris yang menunjukkan
bahwa intensitas akan mendekati nol jika mengecil. Penyimpangan persamaan
Rayleigh-Jeans yang sangat jauh ini selanjutnya diberi istilah katastropi ultraviolet
karena yang kecil berada dalam wilayah panjang gelombang ultraviolet. Hal tersebut
disebabkan mereka beranggapan bahwa energi yang dimiliki oleh setiap spektrum
gelombang bersifat kotinu. Artinya, energi gelombang dapat memiliki sembarang nilai
dalam batas yang ditentukan. Sehingga didapatkan nilai energi yang mungkin dengan
jumlah yang tak terhingga. Dan anggapan tersebut menghasilkan suatu fungsi yang
mengakibatkan ketidaksesuaian dengan hasil eksperimen pada panjang gelombang
pendek.
Hubungan kuantum Planck menunjukkan bahwa ekuipartisi energi dan setiap jenis
getaran memiliki energi total yang berbeda-beda. Menurut Planck, teori klasik gagal
menjelaskan radiasi benda hitam pada panjang gelombang pendek karena pada daerah
itu kuanta energinya sangat besar sehingga hanya sedikit jenis getaran yang
tereksitasi. Berkurangnya jenis getaran yang tereksitasi mengakibatkan getaran
tertekan dan radiasi akan menurun menuju nol pada frekuensi yang tinggi. Oleh karena
itu rumus Planck dapat terhindar dari catastropi ultraviolet.
Persamaan yang menujukkan besarnya energi per satuan luas yang dipancarkan oleh
suatu benda hitam yang terdistribusi diantara berbagai panjangnya telah diturunkan
oleh Max Planck pada 1900 dengan menggunakan teori kuantum, yaitu sebagai
berikut,E=(2c^2 h)/^2 [1/(e^(hc/kT)-
1)] ................................................................(7)Pada persamaan tersebut, c
adalah kecepatan rambat cahaya, adalah panjang gelombang cahaya dan T adalah
suhu mutlak permukaan benda hitam. Konstanta k dan h dihitung berdasarkan data
eksperimen, yakni kk = 1,38 x 10-23 JK-1 (disebut konstanta Boltzmann) h =
6,63 x 10-34 Js (disebut konstanta Planck)Hubungan antara panjang gelombang
energi maksimum (maks) dan suhu mutlak (T) suatu benda hitam telah diturunkan
oleh Wien yang disebut sebagai hukum pergeseran wien, yakni maks T = 2,898 x 10-
3 mK.Menurut Planck, atom-atom pada dinding rongga benda hitam memiliki sifat
seperti osilator harmonik. Energi yang dimiliki oleh osilator-osilator harmonik tersebut
hanya pada nilai-nilai f tertentu. Nilai-nilai tersebut merupakan kelipatan bilangan asli
dari hf, yakni hf, 2hf, 3hf, dan seterusnya. Osilator harmonik tersebut tidak boleh
memiliki energi selain harga-harga tersebut. Oleh Planck energi osilator itu dikatakan
terkuantisasi.3. Aplikasi Radiasi Benda HitamGejala Pemanasan GlobalEfek
Rumah KacaSalah satu penyebab dari pemanasan global adalah peningkatan gas
rumah kaca (greenhouse effect). Efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-
rata 1 hingga 5 derajat Celcius.Analogi sederhana untuk menggambarkan efek rumah
kaca adalah ketika kita memarkir mobil di tempat parkir terbuka pada siang hari. Ketika
kita kembali ke mobil di sore hari, biasanya suhu di dalam mobil lebih panas di
bandingkan suhu di luar. Karena sebagian energi panas dari matahari telah di serap
oleh kursi, dashboard dan karpet mobil. Ketika benda-benda tersebut melepaskan
energi panas tersebut, tidak semuanya dapat keluar melalui jendela tetapi sebagian di
pantulkan kembali.Penyebabnya adalah perbedaan panjang gelombang sinar matahari
yang memasuki mobil dan energi panas yang dilepaskan kembali oleh kursi.Sehingga
jumlah energi yang masuk lebih banyak dibandingkan energi yang dapat keluar.
Akibatnya kenaikan bertahap pada suhu di dalam mobil.Seandainya tidak ada atmosfer,
energi sinar matahari yang sampai ke bumi akan mampu memanaskan bumi hingga
mencapai suhu 800C di daerah khatulistiwa. Untungnya, lapisan atmosfer bumi mampu
memantulkan sekitar 34% energi matahari yang menuju ke bumi sehingga kembali ke
angkasa luar. Sekitar 19% diserap oleh awan dan debu-debu yang terdapat pada lapisan
atmosfer dan sekitar 47% energinya mencapai permukaan bumi. Bumi tidak
mendapatkan pemanasan secara merata. Di dekat khatulistiwa, bumi menyerap radiasi
kalor yang lebih besar dibandingkan di dekat daerah kutub. Berkat pola aliran energi
kalor yang diserap. Bumi tidak menjadi terlampau panas.
Dari 47% energi radiasi matahari yang diserap permukaan bumi, sekitar 23% digunakan
untuk menguapkan air yang terdapat dipermukaan bumi. Sekitar 10% kembali dialirkan
keangkasa dalam bentuk konduksi dan konveksi serta sekitar 14% dipancarkan dalam
bentuk gelombang elektromgnetik ke angkasa.Sinar matahari yang memasuki
permukaan bumi memiliki berbagai macam panjang gelombang. Sinar tampak berada
pada panjang gelombang antara 400-700 nm, sinar inframerah pada panjang
gelombang diatas 700 nm dan sinar ultraviolet pada panjang gelombang dibawah 400
nm.
Sinar matahari dengan panjang gelombang pendek, seperti sinar ultraviolet dan sinar
tampak, dengan mudah dapat menembus lapisan atmosfer bumi. Ketika energi
matahari ini memanaskan bumi, sebagian besar energi dipancarkan kembali oleh bumi
ke angkasa sebagai gelombang panjang. Energi yang diserap dipantulkan kembali
dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian
besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas
lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Sebenarnya dalam keadaan normal,
efek rumah kaca diperlukan, untuk mempertahankan panas di bumi. Tanpa adanya efek
rumah kaca sama sekali, mungkin kondisi Bumi akan seperti Mars, dimana kondisi di
sana sangat dingin dan tidak memungkinkan adanya kehidupan.
Akibat dari ulah manusia menyebabkan naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2)
dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh
kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik
lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
mengabsorbsinya.
Energi yang dihasilkan oleh matahari atau bintang tersebut terdiri atas berbagai bentuk
radiasi gelombang elektromagnetik yang dapat diketahui melalui frekuensi atau
panjang gelombangnya. Semua gelombang elektromagnetik yang dpancarkan akan
merambat dalam ruang angkasa dengan kecepatan sama, yakni dengan kecepatan
spektrum cahaya Dengan meneliti spektrum sebuah bintang, seorang astronom akan
dapat mengetahui suhu bintang. Tidak mendekat ke matahari atau bintang dengan
berpedoman pada spektrum radiasi benda hitam. Pada siang hari, kita akan merasa
lebih nyaman memakai baju berwarna putih daripada baju berwarna hitam. Namun,
pada malam hari yang dingin kita akan merasa lebih hangat apabila mengenakan baju
berwarna hitam daripada baju berwarna putih. Hal itu menunjukkan bahwa permukaan
yang gelap merupakan penyerap dan pemancar kalor yang baik dan permukaan yang
berwarna putih atau mengkilap merupakan penyerap dan pemancar kalor yang buruk.
Panel suryaPanel surya adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menyerap
radiasi dari matahari. Panel surya terdiri dari wadah logam berongga yang di cat hitam
dengan panel depan terbuat dari kaca. Kalor radiasi dari matahari diserap oleh
permukaan hitam dan dihantarkan secara konduksi melalui logam. Bagian dalam panel
dijaga tetap hangat oleh efek rumah kaca, kemudian sirkulasi air melalui wadah logam
akan membawa kalor menjauh untuk dimanfaatkan pada sistem pamanas air domestik
dan untuk memanasi kolam renang.
Semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman semua..