Anda di halaman 1dari 31

LIPID

O
1
H 2C O C R
O
2
HC O C R
O
3
H2C O C R

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
OLEH KELOMPOK 5

Progam Studi Pendidikan Kimia 05 dan 07

M.IKHSAN

MARISHA
RAMADANI
HIDAYATUR
RAHMI

ADE CHRISTY
LESTARI H
RENTI OKTARIA
Rumusan masalah

Apa Definisi LIPID atau LEMAK?

Bagaimana struktur lemak reaksi


pembentukan lemak dari penyusun lemak ?

Bagaimana sifat-sifat lemak ?

Apa saja jenis-jenis lemak ?

Bagaimana fungsi lemak?


TUJUAN PRESENTASI

Untuk mengetahui definisi lemak atau lipid.

Untuk megetahui struktur lemak dan reaksi


pembentukan lemak dari penyusun lemak.

Untuk mengetahui sifat-sifat umum lemak atau


asam lemak.

Untuk mengetahui jenis-jenis lemak.

Untuk mengetahui fungsi lemak.


DEFINISI LIPID

Lemak merupakan bahan padat pada suhu ruang


disebabkan kandungannya yang tinggi akan asam lemak
jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkap, sehingga
mempunyai titik lebur yang lebih tinggi, sedangkan
minyak merupakan bahan cair pada suhu ruang
disebabkan tingginya kandungan asam lemak yang tidak
jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
diantara atom-atom karbonnya, sehingga mempunyai
titik lebur yang rendah (F.G Winarno, 2004).
STRUKTUR DAN REAKSI
PEMBENTUKAN LEMAK

Semua lemak mempunyai sifat


struktur yang spesifik, yaitu sebagian O
besar mempunyai gugusan 1
hidrokarbon hidrofob dan sebagian H 2C O C R
kecil mempunyai gugusan O
hidrokarbon hidrofil. Oleh karena itu, 2
lemak tidak larut dalam air. HC O C R
Lemak dan minyak merupakan
O
trigliserida atau gliserida, yaitu 3
triester dari gliserol dengan asam H2C O C R
lemak (merupakan asam
karboksilat). Jika lemak atau minyak
dihidrolisis, maka tiap molekulnya
akan menghasilkan gliserol dan 3
asam lemak.
HIDROGENASI MINYAK

 Ikatan
rangkap pada minyak dapat dijenuhkan
dengan cara hidrogenasi sehingga
menjadi lemak padat.

O
O
H2C O C C17 H33 CH2 O C C17 H35
O O
Ni
HC O C C17 H31 + H2 HC O C C17 H35
O O
H2C O C C17 H31 H2C O C C17 H35
REAKSI HIDROLISIS

 Denganadanya enzim lipase, lemak atau minyak


dapat mengalami hidrolisis oleh air pada suhu kamar

O
CH2 O C C17 H35
O H2C OH
HC O C C17 H35 + 3 H2O HC OH + 3C17 H35 COOH
O
H2C OH
H2C O C C17 H35
REAKSI ESTERIFIKASI

 Proses
esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak
bebas dari trigliserida menjadi bentuk ester.

O O
1 [H+] 1
R C OH + R OH R C OR + H2 O
SIFAT LEMAK

1. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat,
sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.

2.Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak


jenuh, sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung
asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul
asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol
dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.

3.Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air,
sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak
larut dalam air.

4.Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas


merupakan pelarut lemak yang baik.
JENIS-JENIS LEMAK

Asam lemak merupakan asam mono karboksilat rantai panjang.


Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi
dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh (Tobin
and Jennie, 2005):
Asam lemak tak jenuh
(Unsaturated Fatty Acids)

 Asam lemak tak jenuh yaitu asam lemak yang memiliki ikatan
rangkap contohnya asam oleat, asam linoleat, dan asam
linolenat.

H H H H H
H C C C C C H H H O
H H H H C C C C C
H H H H OH
GLISERIDA

O H O
H 1
C R 1
H C OH HO H C O C R
O O
2
H C OH + C R H C O C R
2
O
H C OH HO
O
3
3 H C O C R
H C R
HO H

Struktur Gliserida(Fried,2010)
LANJUTAN

Gliserida netral (lemak netral) adalah ester antara asam lemak


dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai
simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol
mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak
harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut
monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut
digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan
trigliserida (Sumardjo,2006).
FOSFOGLISERIDA

H O
Fosfogliserida(fosfolipid) dapat
mengandung gugus fosfat. Lemak H C O C
O
R1
termodifikasi ketika fosfat mengganti salah
satu rantai asam lemak. Penggunaan H C O C R2
O H H CH3
fosfogliserida adalah (Sumardjo,2006) +
H C O P O C C N CH3
H OH H H CH3

Struktur Fosfolipid
LIPID
KOMPLEKS

LIPOPROTEIN GLIKOPROTEIN
LIPIPOROTEIN

Lipoprotein adalah kompleks larut antara molekul lipida dan protein yang
berfungsi untuk mentransfer lipida dan kolesterol pada semua vertebrata
termasuk insekta. Kompleks lipoprotein dapat disintesis di dalam hati, usus,
maupun menbran sel. Penggolongan lipoprotein berdasarkan atas ukuran,
densitas dan berbagai jenis lipida yang diangkut dalam jumlah yang berbeda
(Vance dan Vence, 2002).
GLIKOLIPID

Glikolipid ialah molekul-molekul lipid yang mengandung karbohidrat,


biasanya pula sederhana seperti galaktosa atau glukosa. Akan tetapi istilah-
istilah glikolipid biasanya dipakai untuk lipid yang mengandung satuan gula
tetapi tidak mengandung fosfor. Glikolipid dapat diturunkan darigliserol atau
pingosine dan sering dimakan gliserida atau sebagai spingolipida
(Sumardjo,2006).
SPHINGOLIPID NON LILIN
GLISERIDA

SPINGOMIELIN
STEROL NABATI

GANGLIOSIDA STEORID
SEREBROSIDA STEROL HEWANI
SPINGOLIPID

Sphingolipid adalah kelompok lipid yang struktur utamanya adalah rantai panjang amino
alkohol sphingosin dengan jumlah atom C 18 buah. Spihingosin adalah senyawa induk dari
sejumlah alcohol amino berantai panjang yang ditemukan pada berbagai spingolipid.
Spingolipid merupakan senyawa yang tidak mengandung gliserol dan merupakan kelas
terbesar kedua dari lipida membran yang mempunyai struktur pada bagian kepala bersifat
polar dan bagian ekor bersifat non polar (Lehninger,1982)

OH
CH2O R
H3C
NH
H3C
O
SPINGOMIELIN

CH3 O
Spingomielin merupakan spingolipid yang paling +
H3C N CH2 CH2 O P OH
sederhana dan paling banyak dijumpai. Secara khas CH3 O OH
senyawa ini mengandung fosfokolin atau fosfoetanolamin H2C CH CH
sebagai golongan polar, karena spingomielin NH CH2
mengandung fosfat yang dapat digolongkan sebagai
O C H2C
fosfolipida yang mempunyai kemiripan dalam sifat-sifat
R (CH2)12
umum dan muatan listrik yang serupa. Spingomielin
CH3
terdapat hampir disemua membran sel-sel hewan,
terutama selubung mielin kaya akan spingomielin
(Lehninger,1982).
SEREBROSIDA

CH2OH
HO O
Serebrosida tidak mengandung fosfat dan tidak H OH
OH H O
memiliki muatan listrik karena gugus polar
H H CH2 CH CH
dikepalanya bersifat netral. Gugus pada bagian H HO
NH CH
kepala struktur ini secara khas terdiri dari satu atau
lebih unit gula. O C CH
R (H 2C)12

CH3
GANGLIOSIDA

Gangliosida merupakan glikolipid yang lebih majemuk,


yang memiliki kepala polar yang besar dan kompleks.
Gangliosida merupakan spingolipid yang paling
kompleks, yang memiliki kepala bersifat polar dan sangat
kompleks, serta tersusun dari beberapa unit gula.
STEORID

CH3

Steroid adalah senyawa organik yang


CH3
merupakan salah satu kelas utama dari lipid
yang mengandung 4 cincin yang terdiri atas 3
sikloheksana dan 1 siklopentana.
STEROL HEWANI

H3C CH3
Salah satu contoh dari sterol hewani yang paling
H3C
umum yaitu kolesterol. Kolesterol terdapat dalam lemak CH3
hewan, tetapi tidak terdapat dalam lemak tanaman.
Kolesterol dapat tersebar luas dalalm sel tubuh,
khususnya dalam jaringan saraf. Sebagian kolesterol di
dalam jaringan atau darah dalam bentuk ester
(Sumardjo,2006).
STEROL NABATI

Sterol nabati, sterol tanaman ada CH3

fitosterol merupakan bagian-bagian


H3C
dari sel tanaman dan terdapat jumlah CH3
kecil yang larut dalam minyak tanaman CH3
CH3
CH3

HO
LILIN

Lilin adalah senyawa yang terbentuk dari ester asam lemak berantai panjang

yang jenuh dan tidak jenuh dengan alkohol bukan gliserol (ester asam lemak
dengan alkohol monohidrat). Pada umumnya asam lemaknya adalah palmitat
dan alkoholnya mempunyai atom C sebanyak 26-34. contohnya adalah mirisil
palmitat.
1 Menghasilkan energi yang
dibutuhkan oleh tubuh

4. Pembawa vitamin 2. Pembangun atau


dalam tubuh Pembentuk Struktur Tubuh
FUNGSI
LEMAK

3. Penghasil Lemak
Essensial
KESIMPULAN

Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi

manusia, yaitu: menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak, sebagai fungsi
selular dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan dengan
karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain, keluar
dan masuk ke dalam sel, menopang fungsi senyawa organiksebagai penghantar
sinyal, menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses
biologis, sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan
melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang mendukung.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai