Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KIMIA DASAR II

TEORI ATOM THOMSON


KELOMPOK I GENAP
Nama Anggota :
1. Baiq Yusmi Aolinnir Rahmah G1C018012
2. Hasna Rofifah Marlis G1C018024
3. Isnaini G1C018032
4. Made Galuh Dwila Astini G1C018040
5. Muhammad Khaerurrozi G1C018046
6. Nita Rahma G1C018058
7. Nurul Afrilia G1C018060
8. Siti Romdiah Amelia G1C018074
9. Qurnia Aini G1C018064
10. Rima Astagina G1C018084

Program Studi Kimia Fakultas MIPA 2018


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarokatuh

Puji syukur kita haturkan kepa Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
rahmat serta kenikmatan yang tiada tara sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Kimia Dasar ini sebagaimana mestinya.

salawat beserta salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah memberikan
petunjuk dari alam kejahilan menuju alam kemahiran seperti yang kita rasakan pada pagi hari
ini.

Tak lupa pula ucapan terimakasih kami ucapkan kepada Dosen Kimia Dasar yang dengan
sabar dan tulus dalam membimbing dan mengajar kami dalam menjelaskan materi.

Kami menyadari ketidak sempurnaan dari makalah yang telah kami buat karena
keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Kami meminta permakluman serta bimbingan atas
kekurangan yang dimiliki oleh makalah ini demi kebaikan kita bersama. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi yang membacanya. Aamiin yarobbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh

Mataram, 24 September 2018


DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Penemuan Teori Atom J.J Thomson


B. Karakteristik Teori Atom J.J Thomson
C. Kekurangan dan Kelebihan Teori Atom J.J Thomson
D. Hubungan Teori Atom J.J Thomson dengan Ikatan Kimia

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
C. Daftar Pustaka
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teori atom telah lama diperkenalkan oleh para ilmuwan. Teori atom dimulai dari munculnya
pernyataan dari Demoncritus yang berbunyi, semua materi apabila dipecah hingga tidak dapat
dibagi lagi, maka akan ditemukan bagian terkecil yang disebut atom. Teori atom kemudian
barlanjut pada penemuan Dalton yang memunculkan teori bahwa atom merupakan parikel
terkecil penyusun suatu materi dan bebrbentuk bola pejal.

Penemuan tentang teori atom terus berlanjut hingga penemuan J.J. THOMSON melalui
percobaannya menembakkan sinar katode yang kemudian mengantarkannya pada kemunculan
teori roti kismis. J.J. THOMSON mengungkapkan bahwa atom bukanlah partikel terkecil
penyusun materi. Melainkan ada bagian yang lebih kecil yang disebut electron. Electron dalam
teori atom Thomson diibaratkan sebagai kismis yang berhamburan pada roti secara
merata.demikian seterusnya penemuan teori atom terus berlanjut hingga teori atom mekanika
kuantum.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana J.J.Thomson menemukan teori atom ?


2. Bagaimana karakteristik teori atom J.J. Thomson ?
3. Kelemahan dan kelebihan teori atom J.J Thomson
4. Apakah hubungan teori atom Thomson dengan ikatan kimia.?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaiamana J.J. Thomson menemukan teori atom


2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik model atom J.J. Thomson
3. Untuk mengetahui apa kelemahan dan kelebihan teori atom J.J Thomson
4. Untuk mengetahui apa hubungan teori atom Thomson dengan ikatan kimia
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Penemuan teori atom J.J. THOMSON


1. Pengertian teori atom Thomson

Teori atom Thomson adalah salah satu teori yang mencoba mendeskripsikan bentuk
atom yaitu seperti bentuk roti kismis. Diibaratkan sebagai roti kismis. karena saat itu Thomson
beranggapan bahwa atom bermuatan positif dengan adanya electron bermuatan negatif di
sekelilingnya .

2. Penemuan Electron

Fisikawan Joseph John Thomson ( 1856-1940 ) adalah seorang ilmuwan yang lahir di
Cheetham Hill, dimana ditempat itu pula Thomson dinobatkan sebagai professor fisika
eksperimental sejak tahun 1884. Penelitian yang Thomson lakukan menghasilkan penemuan
electron. Ia mengetahui bahwa gas adalah zat yang mampu menghantarkan listrik, Thomson
juga menjadi salah satu perintis ilmu fisika nuklir. Thomson berhasil meraih hadiah nobel fisika
ada tahun 1906.

Pada percobaan nya, Thomson memakai tabung kaca. Dengan menggunakan pompa vakum,
tekanan udara dalam tabung dibuat sangat rendah.pada kedua ujung tabung tersebut dipasang
pelat logam. Kedua pelat logam tersebut kemudian dihubungkan dengan sumber arus
bertegangan tinggi sehingga pelat logam berfungsi sebagi elektode. Elektode yang dihubungkan
dengan kutub positif dinamakan anode. Tabung tersebut dinamakan tabung sinar katode.
Bagian dalam tabung berwarna gelap, tetapi bagian depan katode berpendar mengeluarkan
cahaya berwarna hijau. Cahaya hijau merupakan radiasi yang berasal dari katode. Didalam
tabung tersebut, sinar katode akan diteruskan sinar yang dipancarkan dari radiasi katode.
Kemudian kita bisa mentedeksi apakah terjadi perubahan posisi sinar pada saat jalannya sinar
diberi pengaruh tertentu.

Thomson memasang medan magnet ada jalannya berkas sinar. Ternyata, hal ini mengakibatkan
terjadinya pergeseran sinar pada dinding tabung. Posisi pergeseran dicatat. Medan listrik
searah dipasang pada pelat untuk melawan magnet yang telah ditetapkan. Besar medan listrik
diatur agar sinar yang telah bergeser akibat medan magnet kembali pada posisi semula

Thomson menemukan bahwa dalam medan magnet, sinar katode dibelokkan. Adapun dalam
medan listrik, sinar katode tertarik oleh lempeng logam positif, tetapi ditolak oleh lempeng
negative.

Selanjutnya Thomson menghitung dan membandingkan nilai muatan partikel ( e ) dan massa (
m ) sehingga di peroleh sebagai berikut :

Kemudian pada tahun 1909, Robert Millikan dari universitas Chicago, berhasil menentukan
besarnya muatan 1 electron sebesar 16 x 10-19 C. Dengan demikian, maka harga perbandingan
muatan dengan massa electron ( e/m ).

Nilai e/m = 1,76 x 108 C/g, maka

Massa 1 electron = 9.11 x 10-28 g


Nilai tersebut ternyata sama untuk semua gas. Berarti sinar katode yang dihasilkan setiap gas
adalah sama.

Pengamatan Kesimpulan
Dalam Sinar katode bermuatan
medan magnet, sinar katode dibalikkan
Dalam medan listrik, sinar katode tertarik oleh Sinar katode bermuatan negatif
lempeng logam positif, tetapi ditolak oleh
lempeng negative
Sinar katode yang dihasilkan oleh setiap gas Sinar katode bermuatan materi
identik

Model Atom J.J. Thomson

Teori atom Dalton cukup lama dianut oleh para ahli saat itu hingga ditemukannya electron yang
bermuatan negative oleh J.J. THOMSON pada tahun 1897. Penemuan electron itu akhirnya
mematahkan teori Dalton bahwa atom merupakan materi terkecil. Oleh karena electron
bermuatan negative maka Thomson berfikir bahwa ada muatan positif sebagai penyeimbang.
Dengan demikian atom bersifat netral. Model atom Thomson menggambarkan bahwa atom
merupakan suatu bola yang bermuatan positif. Sementara itu electron ( bagian atom yang
bermuatan negative ) tersebar merata dipermukaan bola tersebut. Muatan – muatan negative
tersebut tersebar seperti kismis pada roti.

B. Karakteristik teori atom J.J. THOMSON


a. Teori atom Thomson

Kelemahan dari teori atom yang diajukan Dalton diperbaiki oleh J.J. THOMSON. Dia
memfokuskan pada muatan listrik yang ada dalam sebuah atom. Dengan eksperimen
menggunakan sinar katode, membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negative
dalam atom dan partikel tersebut adalah electron.

Thomson juga memastikan bahwa atom bersifat netral, sehingga didalam atom juga
terdapat partikel yang bernuatan positif.

Selanjutnya Thomson mengajukan model atom, yang dinyatakan bahwa atom merupakan
bola yang bermuatan positif, dan electron tersebar dipermukaannya, seperti roti ditaburi
kismis atau seperti kue onde-onde dimana permukaannya tersebar wijen.
Model atom Thomson, bola pejal bermuatan positif dan electron tersebar
dipermukaannya.
Thomson juga menambahkan bahwa atom bersifat nertal sehingga jumlah proton
dalam bola sama dengan jumlah electron yang ada dipermukaannya.

b. Dalil Thomson

Sekiranya teori model atom Thomson dapat diringkas sebagai berikut :

a. Atom berupa bola yang bermuatan positif dengan adanya electron yang bermuatan
negative disekelilingnya.
b. Muatan positif dan negatif pada atom besarnya sama. Hal ini menjadikan atom
bermuatan netral. Suatu atom tidak mempunyai muatan positif atau negative yang
berlebihan.
Selain roti kismis, teori atom Thomson dapat diumpamakan sebagai semangka. Daging
buah berwarna merah melambangkan ruang yang bermuatan positif, sedangkan biji yang
tersebar didalamnya adalah electron yang bermuatan negative.
C. Kelebihan dan kekurangan teori atom Thomson

- Kelebihan teori atom Thomson


a. Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih dari atom.
b. Dapat menerangkan sifat listrik atom.
c. Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negative dalam atom. Berarti atom
bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.

- Kekurangan teori atom Thomson


a. Teori atom Thomson tidak dapat menerangkan efek penghamburan cahaya pada lempeng
tipis emas.
b. Kelemahan model atom Thomson ini, tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan
negative dalam bola atom tersebut.

D. Hubungan antara teori atom Thomson dengan ikatan kimia

Teori atom J.J. THOMSON memberikan sumbangsih terhadap ikatan kimia. Berdasarkan
penemuan J.J. THOMSON diketahiu bahwa electron tersebar merata pada suatu atom. Hal
ini memungkinkan terjadinya ikatan antar atom dimana electron pada suatu atom dapat
berinteraksi atau menarik electron dari atom lain. Dapat diilustrasikan, missal atom A
memiliki jumlah electron lebih sedikit dibanding atom B. atom A akan memiliki
kecenderungan menarik electron dari atom B dikarenakan sifatnya yang relative lebih
positif bila dibandingkan dengan atom B. Hal ini dapat dijadikan landasan dalam konsep
ikatan kimia, khususnya pada pembahasan ikatan ion. Oleh karena ikatan ion merupakan
ikatan yang terjadi sebagai akibat adanya serah terima electron antar atom.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Electron ditemukan oleh J.J. THOMSON melalui percobaan tabung sinar katode. Pada
saat itu, Thomson melihat bahwa jika arus listrik melewati tabung vakum, ada semacam
aliran berkilau yang terbentuk.thomson menemukan bahwa aliran berkilau tersebut
dibelokkan kearah plat kutub positif. Teori atom Thomson membuktikkan bahwa aliran
tersebut terbentuk dari partikel kecil dari atom dan partikel tersebut bermuatan
negative. Thomson menamai penemuannya tersebut sebagai electron.
2. Teori atom Thomson dapat diringkas sebangai berikut :
“ atom merupakan bola pejal yang yang bermuatan positif dan didalamnya
tersebar muatan negative electron “.
3. Teori atom Thomson memberikan sumbangsih terhadap ikatan kimia.
Berdasarkan penemuan Thomson diketahui bahwa electron tersebar merata
pada suatu atom. Hal ini memungkinkan terjadinya ikatan antar atom dimana
electron pada suatau atom data berinteraksi atau menarik electron dari atom
lain.

B. SARAN
Saya sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan karena
kami memiliki keterbatasan yang tidak dapat saya pungkiri, untuk itu saya harapkan
kritik dan saran yang membangun dari dosen dan para pembaca.

C. DAFTAR PUSTAKA
http://belajar-fun.blogspot.com/2012/07/model-dan-teori-atom-jj-thomson.html?m=1
https://www.ilmukimia.org/2013/08/201308teori-atom-thomson-html.html

Anda mungkin juga menyukai