DISUSUN OLEH :
1. FITA AMALIA ( 19/FAM/111 )
2. ANNISA USAFIER ( 19/FAM/149 )
3. RINI DWI YULIANTI ( 19/FAM/126 )
4. KHOLIFATUL KHUSNA ( 19/FAM/112 )
5. ABWI SLAMET NUR UTAMI (19/FAM/136 )
6. TATA MELLINIA (19/FAM/125)
7. INTAN LIA M. ( 19/FAM/127 ) Niels Bohr
8. IBNU NGATOILAH (19/FAM/133)
9. DIAH F (19/FAM/129)
SEJARAH ATOM BOHR
Meskipun sudah berhasil menjawab pertanyaan mengenai inti atom dan orbit
elektron, namun teori atom bohr masih memiliki kekurangan. Kekurangannya antara
lain :
• Pada tahun 1913, neils bohr mengajukan teori atom bhor, yaitu:
Dalam electron terdapat lintasan-lintasan tertentu tempat electron dapat
mengorbit inti tanpa disertai pemancaran atau menyerap energi.
Lintasan itu, yang juga di sebut kulit atom,adalah orbit berbentuk
lingkaran dengan jari-jari tertentu. Setiap lintasan di tandai dengan satu
bilangan bulat disebut bilangan kuantum utama (n), mulai dari 1,2,3,4.
dan seterusnya, yang di nyatakan dengan lambing K,L,M,N. dan
seterusnya. Lintasan pertama, dengan n=1, dinamai kulit K, dan
seterusnya
Bilangan kuantum (n) 1 2 3 4 Dan seterusnya
Lambang kulit K L M N Dan seterusnya
Semakin besar harga n (makin jauh dari inti), makin besar energi electron
yang mengorbit pada kulit itu. Jadi tingkat energi kulit L lebih besar dari pada
kulit K, tingkat energi kulit M lebih besar dari pada kulit L dan seterusnya. Kulit
yang ditempati elektron apakah kulit K,L,M atau yang lainnya bergantung
pada energi elektron.
2. Elektron hanya boleh berada pada lintasan – lintasan yang
diperolehkan (lintasan yang ada),dan tidak boleh berada diantara 2
lintasan . Lintasan yang akan ditempati oleh electron bergantung pada
energinya. Pada keadaan normal(tanpa pengaruh luar),electron
menempati tenmpat energi terendah. Keadaan seperti itu disebut
tingkatan dasar (ground state). Apabila suatu atom mendapat energi dari
luar (misalnya dipanaskan atau disinari),maka electron akan menyerap
energi yang sesuai sehingga berpindah ke tingkat energi yang lebih
tinggi. Keadaan demikian disebut keadaan tereksitasi (excited state).
3. Elektron dapat
berpindah dari satu
kulit ke kulit lain
disertai pemancaran
atau penyerapan
sejumlah tertentu
energi. Perpindahan
electron ke kulit lebih
dalam akan disertai
pelepasan energi
KESIMPULAN