Anda di halaman 1dari 18

Biologi Sejati

Berdzikir pada Illahi melalui Biologi


Skip to content

 Home
 About Biologi Sejati
 Link Exchange

← Pemanfaatan Bioteknologi Modern


BSE Biologi untuk kelas XII SMA →

Sistem Reproduksi Manusia


Posted on 23/09/2011 | 15 Comments

Reproduksi merupakan ciri utama makhluk hidup yang bertujuan untuk mempertahankan
kelestarian jenisnya. Reproduksi pada manusia diawali oleh peleburan sel kelamin jantan
(sperma) dengan sel kelamin betina (ovum) yang menghasilkan zigot. Berdasarkan
kepemilikan alat kelaminnya, manusia dikelompokkan menjadi organisme yang bersifat
gonochoris (satu individu memiliki satu alat kelamin).

Sistem reproduksi manusia, baik laki-laki maupun wanita, memiliki empat komponen utama
dalam sistem reproduksinya, yaitu:

1. Organ penghasil sel kelamin,

2. Saluran reproduksi,

3. Kelenjar tambahan, dan

4. Alat kopulasi (senggama)


1. Sistem Reproduksi Laki-laki
Sistem reproduksi laki-laki dirancang untuk menghasilkan, menyimpan dan
mengirimkan sperma. Sistem reproduksi laki-laki terdiri dari:

- Alat kelamin luar : terdiri dari skrotum dan penis.


- Alat kelamin dalam : terdiri atas testis, kelenjar aksesori dan tubulus.

Gambar  Sistem Reproduksi Laki-Laki

a. Testis
Testis merupakan bagian alat kelamin yang berfungsi menghasilkan
sperma dan hormon testosteron. Di dalam testis terdapat beberapa
bagian sebagai berikut.

1) Tubulus seminiferus : saluran berkelok-kelok tempat pembentukan


sperma (terjadi spermatogenesis).

2) Sel leydig (sel intestisial) : berfungsi menghasilkan hormon


testosteron.

3) Tunica albicans : lapisan pembungkus testis, berupa lapisan


fibrosa.

4) Sel sertoli : berfungsi untuk menyediakan makanan bagi sperma.


b. Skrotum
Merupakan sebuah kantung yang berfungsi untuk menjaga agar suhu
testis di bawah suhu tubuh atau tidak jauh di bawah suhu tubuh.
Ketika udara di luar skrotum rendah, skrotum akan mendekat pada
tubuh (mengerut) supaya testis mendapat suhu lebih tinggi.
Sebaliknya, jika suhu normal, skrotum akan menjauhi tubuh supaya
suhu testis tidak terlalu tinggi. Hal ini disebabkan karena
spermatogenesis tidak berlangsung baik pada suhu tubuh normal
manusia ( ).

c. Vas deferens

Berfungsi menyalurkan sperma menuju uretra (saluran air seni yang


juga sebagai saluran ejakulasi sperma). Di bagian ujungnya terdapat
ampula, yang merupakan pelebaran saluran ini, fungsinya sebagai
muara dari kantong semen (vesica seminalis).

d. Epididimis

Sebuah saluran berkelok-kelok yang berfungsi sebagai tempat


penyimpanan dan pematangan sperma.

e. Uretra

Uretra merupakan saluran sperma. Uretra berfungsi membawa sperma


ke luar tubuh.

f. Tubulus recti

Tempat bermuaranya saluran dari tubulus seminiferus.

g. Penis

Penis merupakan alat kopulasi. Kopulasi merupakan peristiwa


masuknya penis ke dalam vagina untuk melakukan reproduksi
(menyalurkan sel sperma).
h. Kelenjar tambahan

1) Kantung semen (vesica seminalis)

Kantung penampung semen (pemberi nutrisi bagi sperma).

2) Kelenjar prostat

Menghasilkan cairan berwarna putih susu yang bersifat basa (cairan


ini berfungsi untuk melindungi sperma dari suasana asam yang
membahayakan sperma saat berada di dalam vagina sehingga sperma
dapat bergerak aktif.

3) Kelenjar Cowper (Bolbouretra)

Berfungsi menghasilkan cairan pelicin (lendir) dan menambah cairan


semen.
 

2. Sistem Reproduksi wanita


Sistem reproduksi wanita terdiri dari:

§ Alat kelamin luar (eksternal), meliputi klitoris, labia mayora dan labia minora,
lubang saluran kencing, lubang vagina, fundus (lipatan paha). § Alat kelamin
dalam (internal), meliputi sepasang ovarium (gonad), tuba fallopi (oviduk), dan

uterus (rahi m).


Gambar Sistem Reproduksi Wanita

a. Ovarium (indung telur)

Sepasang ovarium terdapat di rongga perut dan berfungsi menghasilkan sel telur
(ovum) dan hormon (estrogen dan progesteron). Proses pembentukan ovum di
ovarium bersiklus selama 30 hari sekali dan disebut oogenesis,. Sel telur yang
sudah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Peristiwa ini disebut ovulasi.

b. Tuba fallopi (oviduk)

Merupakan saluran telur yang berjumlah sepasang (kanan dan kiri) dengan
panjang 12 cm. Bentuknya mirip corong dan berfungsi untuk menangkap sel
telur (ovum) serta menyalurkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik
dan dibantu oleh gerakan silia yang terdapat di dinding tuba fallopi. Pada
saluran inilah terjadi pembuahan ovum oleh sperma.

c. Rahim (uterus)

Organ ini berbentuk seperti kantong dan berfungsi sebagai tempat implantasi
embrio (ovum yang dibuahi sperma akan menjadi embrio). Dinding rahim
tersusun atas tiga lapis jaringan, yaitu lapisan luar (serosa), lapisan tengah
(myometrium) dan lapisan dalam (endometrium).

Pada saat ovulasi, dinding rahim menebal. Namun jika tidak terjadi pembuahan,
maka dinding rahim yang seharusnya menjadi tempat melekat (implan) embrio
akan meluruh. Peristiwa ini disebut menstruasi.

Aktivitas ovulasi dan menstruasi memiliki empat tahapan:

1) Tahap menstruasi; tahap dikeluarkannya dinding rahim dari dalam tubuh


karena kurangnya kadar hormon progesteron.

2) Tahap praovulasi ; masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium


karena dipicu oleh hormon estrogen.

3) Tahap ovulasi; Keluarnya sel telur dari ovarium.

4) Tahap pascaovulasi ; masa kemunduran sel telur jika tidak terjadi


pembuahan. Tahap ini terjadi penambahan junlah hormon progesteron sehingga
dinding rahim menebal. Jika tidak terjadi pembuahan maka dinding sel akan
meluruh, disebabkan berkurangnya hormon progesteron.
d. Vagina

Merupakan alat kopulasi wanita sekaligus jalan keluarnya janin dari dalam
rahim ke dunia. Selain sebagai organ kelamin, vagina juga berfungsi sebagai
alat untuk mengeluarkan dinding endometrium yang meluruh saat menstruasi.

3. Sperma dan Ovum

Sel sperma dan sel telur memiliki tahap pembentukan yang berbeda dengan sel
tubuh. Sel kelamin terbentuk melalui pembelahan meiosis. Selama pembelahan,
setiap sel membelah dua kali berturut-turut sehingga membentuk empat sel
anakan. Satu spermatosit akan membentuk empat sperma matang. Sedangkan
pada sel telur, satu oosit akan membentuk satu ovum fungsional yang
ukurannya lebih besar dari tiga ovum disfungsional lainnya. Ukuran sel telur
jauh lebih besar dari sel sperma, oleh karena itu saat akan terjadi pembuahan
ribuan sel sperma berebut uuntuk bisa membuahi sebuah sel telur saja.

Gambar Sel Sperma yang Mencoba Menembus Dinding Sel Ovum

3.1 Proses pembentukan gamet

Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis dan pembentukan sel telur


(ovum) disebut oogenesis.
§ Spermatogenesis

Gambar Proses Spermatogenesis yang Berlangsung di Testis


IPA SPOT

Tahun 1694, ketika ilmu pengetahuan di Eropa masih sederhana, ilmuwan


mengira bahwa terdapat Homunculus di dalam kepala sperma laki-laki.
Homunculus adalah miniatur bayi kecil yang duduk meringkuk dan menunggu
saat masuk ke rahim lalu tumbuh menjadi manusia.

Spermatogonium (sel induk sperma) ? spermatosit primer (diploid) ? mengalami


meiosis I menjadi 2 spermatosit sekunder (haploid)? mengalami meiosis II
menjadi spermatid (haploid) ? 4 spermatozoa (sel sperma).

Spermatozoa mengalami pematangan di epididimis, masuk ke vas deferens


bercampur dengan produk kelenjar (dari vesikula seminalis, prostate, cowper)
yang berfungsi menjaga kehidupan sperma dan memberi suasana basa pada
semen. Kemudian masuk ke uretra dan siap dikeluarkan.

§ Oogenesis
Gambar Proses Oogenesis yang Berlangsung di Ovarium (Indung Telur)

Oogonium (sel induk telur) ? oosit primer ? mengalami meiosis I? oosit


sekunder dan sel kutub/polar (polosit primer) ? oosit sekunder mengalami
meiosis II menjadi ootid dan sel polar/polosit primer membelah menjadi sel
polosit sekunder ? Ootid berkembang menjadi 1 sel telur (haploid) à hasil
akhirnya terbentuk satu sel telur fungsional dan 3 polosit nonfungsional à telur
yang telah masak disalurkan melalui tuba fallopi melalui infundibulum.
Pembuahan terjadi di sepertiga bagian permulaan tuba fallopi atau oviduk.

Tahukah Anda?

BAYI TABUNG

Pada tahun 1969, R.G Edwards dari Inggris berhasil mengambil ovum manusia
dari folikel (sebelum ovulasi). Sel telur itu diambil untuk dimasukkan tabung
dan diberi sperma sehingga terjadi fertilisasi di tabung (in vitro). Ternyata zigot
yang terbentuk dapat berkembang sampai tahap blastula.

Tahun 1977, Edwards memindahkan blastula ke dalam rahim wanita sehingga


blastula itu tumbuh di rahim secara in vivo (tumbuh di dalam tubuh mahluk
hidup). Maka tanggal 25 Juli 1978 lahirlah seorang bayi tabung perempuan
yang menjadi bayi tabung pertama di dunia.

3.2 Fertilisasi dan Perkembangan Embrio

Fertilisasi merupakan peristiwa meleburnya gamet jantan (sperma) dengan


gamet betina (ovum) menghasilkan zigot. Pada peristiwa ini, sel telur hanya
akan dibuahi oleh satu sel sperma. Dengan fertilisasi, bersatu pula materi
genetik pembawa sifat dari dua individu. Sifat induk jantan akan berpadu
dengan sifat induk betina. Zigot yang terbentuk akan berkembang menjadi
embrio.

Berikut ini adalah tahap-tahap perkembangan embrio.

a. Zigot: hasil peleburan sel kelamin jantan dengan betina.

b. Morula: kumpulan sel berbentuk bola yang merupakan hasil pembelahan sel
secara terus menerus dari zigot.

c. Blastula: kumpulan sel berbentuk bola yang berongga. Rongga ini disebut
blastocoel dan semula berisi cadangan makanan.

d. Gastrula: kumpulan sel yang terdiri dari tiga lapisan (ektoderm, mesoderm
dan endoderm). Ketiga lapisan ini terbentuk dari hasil migrasi (pengkutuban)
sel-sel blastula.

e. Morfogenesis dan organogenesis: Tahap pembentukan organ dan morfologi


tubuh.

Ketika embrio menempel (implantasi) ke rahim, akan terbentuk plasenta dan


tiga sistem membran yang terdiri dari :

a. Amnion: membungkus embrio dan menghasilkan cairan amnion yang


berfungsi melindungi embrio dari benturan.

b. Korion: lapisan tempat terjadinya pertukaran unsur makanan, limbah


metabolisme, antibodi antara ibu dan embrio.

c. Alantois: membran yang menghubungkan embrio dengan ibu, membran


inilah yang kemudian akan membentuk plasenta (tali pusar).

3.3. Hormon yang berperan dalam tahapan menstruasi


Gambar Siklus Menstruasi pada Wanita

a. Fase menstruasi: hormon yang berpengaruh adalah estrogen dan progresteron


yang berfungsi menebalkan endometrium. Saat menstruasi, hormon ini
mengalami reduksi dan dinding endometrium robek dan meluruh.

b. Fase praovulasi: hormon yang berperan adalah FSH dan LH yang


merangsang sel-sel folikel menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.

c. Fase ovulasi: Hormon yang berperan adalah LH (Luthenizing Hormon).

d. Fase pascaovulasi: FSH (Folikel Stimulating Hormon).

Tahukah Anda?

Saat ini telah berhasil disuntikkan suntikan progestin pada pria. Efeknya adalah
sperma menjadi infertile (mandul), sehingga suntikan ini menjadi salah satu
metode KB yang ditetapkan pada kaum pria. Jika ingin kembali memiliki
keturunan, maka suntikan dihentikan dan spermanya menjadi fertil (subur)
kembali.

3.4. Hormon kehamilan dan persalinan


a. Estrogen dan progesteron sampai bulan ke-4 untuk menjaga penebalan
dinding uterus dan menjaga kebutuhan zigot.

b. HCG, yang dihasilkan plasenta.

c. Hormon relaksin (dihasilkan plasenta) yang mempengaruhi fleksibilitas


simfisis pubis (tulang kelamin) dan organ lainnya untuk mempermudah
kelahiran.

d. Oksitosin memacu kontraksi uterus untuk melepaskan janin.

3.5. Prinsip kontrasepsi dalam reproduksi

a. KB susuk, suntik dan pil, bekerja dengan menghambat atau menghentikan


secara hormonal terjadinya ovulasi dengan sintetik progestin dan estrogen.

b. Diafragma atau spiral (IUD) bagi perempuan untuk menghambat bertemunya


spema dengan ovum secara mekanik, bagi laki-laki menggunakan kondom.

c. Spermatisida, jeli, buih, atau vaginal doushe untuk mencegah bertemunya


sperma dan sel telur .

d. Sterilisasi, yaitu vasektomi pada laki-laki (pemotongan saluran sperma) dan


tubektomi pada perempuan (pemutusan saluran telur).

e. Kalender, yaitu hubungan kelamin dilakukan pada waktu hari-hari dimana


wanita sedang tidak dalam masa subur.

4. Penyakit Menular Seksual pada Organ Reproduksi

a. Penyakit Menular Seksual (PMS) yang diakibatkan oleh virus

1) AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit berupa


menurunnya kekebalan tubuh pada penderitanya. Hal ini dikarenakan limfosit
(penghasil antibodi) dihancurkan oleh HIV (Human Immunideficiency Virus).

Cara penularan HIV melalui:

§ Hubungan seksual dengan penderita HIV/ AIDS.

§ Ibu yang menginfeksi janin yang dikandungnya atau lewat ASI.

§ Jarum suntik yang tidak steril dan digunakan secara bergantian (narkoba).

§ Transfusi darah yang tercemar virus HIV.


Gambar  Gejala yang Muncul pada Penderita HIV/ AIDS

2) Herpes : diakibatkan oleh virus Herpes simplex. Gejalanya adalah


pembengkakakan kelenjar di lipatan paha, demam, nyeri serta munculnya bintil
kemerahan di alat kelamin yang terasa perih dan panas.

b. Penyakit Menular Seksual (PMS) yang diakibatkan oleh Jamur dan Protozoa

1) Kandidiasis : disebabkan oleh Candidia albicans. Gejalanya adalah


keluarnya cairan keputihan pada vagina, gatal, dan kemerahan di sekitar alat
kelamin berbusa dan jika akut akan mengeluarkan cairan berwarna kehijauan
dengan bau busuk.

2) Trikomoniasis : disebabkan oleh protozoa Trychomonas vaginalis.


Gejalanya adalah keluarnya cairan keputihan pada vagina, gatal, dan jika parah
akan mengeluarkan cairan berwarna kehijauan dengan bau busuk.

c. PMS yang diakibatkan oleh Bakteri

Gambar  Luka di Sekujur Tubuh Penderita Sipilis (1) dan Bakteri


Treponema pallidum (2)
(1)

(2)

1) Sipilis : disebut juga Raja Singa. Penyebabnya adalah infeksi bakteri


Treponema pallidum. Gejalanya adalah munculnya luka di sekitar labia
kemaluan atau leher rahim pada wanita, sedangkan pada laki-laki muncul luka
berdarah di sekeliling penis. Pada tahapan selanjutnya dapat menyerang organ
dalam seperti otak, jantung, pembuluh darah, sumsum tulang belakang dan saraf
dan dapat mengakibatkan kematian yang menyakitkan.

2) Gonorhoe : disebabkan oleh bakteri Nisseria gonorhoe. Gejala yang


ditunjukkan pada laki-laki dan perempuan berbeda. Pada laki-laki ditandai
dengan munculnya rasa nyeri saat ereksi atau buang air seni, kemudian diikuti
kencing nanah terutama di pagi hari. Pada wanita ditandai dengan nyeri di perut
bagian bawah, nyeri pada kelamin, keputihan dan rasa perih menyengat saat
buang air kecil
3) Klamidiasis : Ditandai dengan pengeluaran darah pada alat kelamin dan
gejalanya mirip dengan Gonorhoe, namun penyebabnya adalah Chlamidia
trachomatis.

Advertisements

Share this:

 Twitter
 Facebook6
 Print

Related

Reproduksi pada TumbuhanIn "Botani"

Evolusi dan PerkembangbiakanIn "Evolusi"

Sistem Reproduksi WanitaIn "Anatomi"

This entry was posted in Anatomi and tagged kelamin wanita, menstruasi, penis, reproduksi
pria, reproduksi wanita, testis, vagina. Bookmark the permalink.

15 responses to “Sistem Reproduksi Manusia”

1. Ellen Silviani | 30/10/2012 at 2:59 PM | Reply

terimaksih banyak buat infonya, materinya bagus banget, gampang dimengerti =)

2. Pingback: Bahaya Pornografi Bagi Otak, Jiwa, dan Fisik | Biologi Sejati

3. atmaja dwi | 25/03/2013 at 11:02 PM | Reply

sangat berguna

4. Hilma Rizkika Fauziyati | 25/07/2013 at 1:02 PM | Reply

terimakasih materinya XD

5. All Azkvin | 13/10/2013 at 12:02 PM | Reply

bagus nee
6. devi cubbie | 21/12/2013 at 12:11 PM | Reply

cukup jelas dan mudah di pahami makasi banyak . sangat membantu

7. iiylaa rahmaa | 06/09/2014 at 7:57 AM | Reply

materi-ny pas…

8. nia triyani | 01/04/2015 at 12:44 PM | Reply

materinya mudah dipahami dan dimengerti.


trima kasih.

9. Gian Gaspersz | 14/04/2015 at 2:24 AM | Reply

makasih yaa materinya. GBU

10. Nissa Alhadar | 21/04/2015 at 11:25 AM | Reply

Cara penyampaian materinya efektif banget. Terima kasih!

11. syaidfimaulana | 16/11/2015 at 4:35 AM | Reply

keren

o @misterluthfi | 04/12/2015 at 1:08 PM | Reply

Alhamdulillah

12. david | 26/07/2016 at 5:07 AM | Reply

kepanjangan
13. Aninda Fadillah Badirun | 05/03/2017 at 6:45 AM | Reply

Alhamdulillah makasih, complete materinya.

14. Rijal Muyasar Fahmi | 15/05/2017 at 12:39 PM | Reply

bermanfaat mantap

Leave a Reply

 Pesan Buku Detik UN 2017 Klik pada gambar ini!

 Ikuti Blog melalui email

Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima
pemberitahuan tentang tulisan baru melalui surat elektronik.

Join 1,997 other followers

 Biologi Sejati di Facebook


 Blogroll
o biologi online
o Blog Alamendah
o Blog Kepenulisan
o eBlog Biologi Blogspot
o id.wikipedia
o Informasi Buku Detik detik UN
o Situs Detik detik UN 2014
o Zona Biologi
 Top Clicks
o biosejati.files.wordpress…
o biosejati.files.wordpress…
o biosejati.files.wordpress…
o biosejati.files.wordpress…
o biosejati.files.wordpress…
o biosejati.files.wordpress…
o mediafire.com/view/?kv7fy…
o biosejati.files.wordpress…
o biosejati.files.wordpress…
o biosejati.files.wordpress…

 Categories
o Anatomi
 Hewan
 Tumbuhan
o Apa Jawabanmu?
o Bakteriologi
o Biokimia
 Biologi Sel
o Bioteknologi
o Botani
o Ekologi
o Evolusi
o Fisiologi
 Hewan
 Tumbuhan
o General Biology
o Genetika
o Mikologi
o Mikrobiologi
o Soal Biologi
o Uncategorized
o Virologi
o Zoologi
 Invertebrata
 Vertebrata
 Tag

abiogenesis AIDS alel al quran amilum Antibiotik antigen atavisme bakteri bakteri dalam kehidupan Bakteriologi

Batang biogenesis Biologi biologi lengkap biologi sejati Biologi sel


biologi SMA bioteknologi bioteknologi modern bioteknologi sel Bryophyta Bunga cacing tanah
cinta Daun dikotil DNA ekologi Ekosistem ekskresi entomologi enzim evolusi fotosintesis Gen
genetika hepar heterospora homospora IBO insulin jaringan tumbuhan keanekaragaman hayati
kekebalan tubuh kelas X Kelas X SMA Kromosom kulit limfosit membran sel mendel
menstruasi monokotil neuron oksigen Olimpiade Biologi SMA Olimpiade SMA Organ tumbuhan
otak paru-paru Plantae protein Sel sistem ekskresi sistem hormon sistem saraf Soal Biologi
kelas X Soal Olimpiade Soal UNAS SMA sporangium Strobilus unas biologi
sma vegetatif virus
Create a free website or blog at WordPress.com.

 Follow

Anda mungkin juga menyukai