Anda di halaman 1dari 55

PORTOFOLIO BIOLOGI SMA

Disusun untuk memenuhi tugas proposal dari Mata Kuliah Biologi SMA

Oleh :

Lukluil Maknun (1904100102)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH

JOMBANG

2021/2022

0
DAFTAR PERTANYAAN

Pertanyaan Jawaban

1. Pentingkah adanya sebuah standar kompetensi guru? 1. Menurut saya itu sangat penting, karena standar kompetensi guru
2. Apa perbedaan dari kompetensi inti(KI), kompetensi dasar (KD) merupakan sebuah indikator yang bisa dijadikan sebagai ukuran
dan indikator? karakteristik guru yang dinilai kompeten secara profesional.
3. Bagaimanakah cara guru dalam menbentuk karakter siswa yang 2. Perbedaanya ialah :
disilpin?  Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik
pada setiap tingkat, kelas atau program.
 Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi
Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran.
Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada
kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi
tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
 Sedangkan indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan di
observasi untuk menunjukan ketercapaian kompetensi dasar tertentu
yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran yang mencakup
pengetahuan,sikap dan keterampilan.
3. Guru dapat memmbentuk karakter siswa yang disiplin dengan cara
mencontohkan perilaku disiplin guru. Seperti disiplin waktu, disiplin
sikap (dalam hal ini yang dimaksud adalah disiplin menjaga emosi),
serta guru juga dapat memberikan motivasi karakter disiplin melalui
kisah singkat ataupun diselipkan dalam materi pembelajaran.

1
ANALISIS KOMPETENSI DASAR BIOLOGI
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menjelaskan prinsip-prinsip klasifikasi 3.3.1 Mengetahui pengertian klasifikasi lima kingdom
makhluk hidup dalam lima kingdom 3.3.2 Memahami dasar pengklasifikasian mahluk hidup
3.3.3 Memahami sistem klasifikasi mahluk hidup dalam lima
kingdom
3.3.4 Menjelaskan ciri-ciri umum dalam klasifikasi mahluk
hidup lima kingdom
4.3 Menyusun kladogram berdasarkan prinsip- 4.3.1 Mengelompokkan gambar mahluk hidup berdasarkan
prinsip klasifikasi makhluk hidup prinsip klasifikasi lima kingdom
4.3.2 Menghubungkan setiap gambar mahluk hidup
berdasarkan kelompok klasifikasinya
4.3.3 Mempresentesikan kladogram berdasarkan prinsip-
prinsip klasifikasi mahluk hidup
Berdasarkan kompetensi dasar 3.3 dan 4.3, peta konsep materi klasifikasi mahluk
hidup yang sesuai adalah sebagai berikut:

SISTEM KLASIFIKASI

PRINSIP-PRINSIP DASAR MACAM KUNCI


KLASIFIKASI KLASIFIKASI DITERMINASI

TUJUAN DAN ALAMI,BUATAN, PERKEMBANGAN


MANFAAT FILOGENIK KLASIFIKASI
KLASIFIKASI

2 KINGDOM

3 KINGDOM

4 KINDOM

5 KINGDOM

2
Sedangkan materi yang sesuai kompetensi dasar 3.3 dan 4.3 adalah sebagai
berikut:

A. Uraian Materi
Coba perhatikan gambar berikut.

Gambar 1. Pengelompokkan buah-buahan di


pasar Sumber : 123.Dok (google
image)

Pasti kalian tidak asing lagi dengan situasi di pasar. Kalian akan
melihat buah buah akan ditempatkan dalam satu lokasi, demikian juga
dengan sayur sayuran. Tidak akan ditemukam bahan pangan disatu
wadahkan dengan bahan pembersih. Mengapa Demikian?? Pasti ada
tujuan pengelompokkan ini. Apa dasar pengelompokkan dan
manfaatnya? Untuk lebih jelas kita baca uraian materi secara seksama
berikut ini!

1. Prinsip-Prinsip Dasar Klasifikasi

Prinsip mendasar klasifikasi adalah adanya perbedaan dan


persamaan setiap mahluk hidup. Selain itu manfaat mahluk hidup
tersebut juga berpengaruh. Begitupula dengan ciri morfologi, anatomi,
dan biokimianya. Ciri morfologi adalah ciri yang nampak dari luar,
misalnya morfologi bulu pada kucing. Sedangkan ciri anatomi adalah
struktur tampak dalam contohnya adalah anatomi jantung, yang berarti
bagaimana jantung dari kucing tersebut disusun dan bagianbagiannya.
Kelompok mahluk hidup yang anggotanya hanya menunjukkan sedikit
persamaan ciri dan sifat, jumlah anggotanya lebih besar dibandingkan
kelompok mahluk hidup yang anggotanya mempunyai lebih banyak

3
persamaan ciri dan sifat. Misalnya hewan yang hidup di darat (satu
ciri) akan lebih banyak anggotanya dibanding dengan hewan di darat
berkaki empat (dua ciri) dan seterusnya. Kelompok mahluk hidup yang
terbentuk dari hasil pengklasifikasian disebut taksaon. Pembentukkan
takson berjenjang secara teratur. Untuk setiap takson diberi nama
tertentu. Tingkatan-tingkatan klasifikasi dari tingkat tertinggi
(kingdom) sampai tingkat terendah (spesies) adalah sebagai berikut:
a. Kingdom
b. Phylum (Filum) digunakan untuk hewan, untuk tumbuhan dinamakan
Diovisio c. Classis (Kelas)
d. Ordo ( Bangsa)
e. Familia (Suku)
f. Genus (Marga)
g. Species (Jenis)

Jenis (spesies) adalah tingkatan takson yang memiliki sifat-sifat


yang sama, baik morfologi, fisiologi maupun anatominya, serta
memiliki jumlah kromosom yang sama dan umunnya hidup pada
habitat yang sama. Marga adalah tingkatan takson yang mempunyai
persamaan dalam struktur alat reproduksi. Sementara itu suku adalah
tingkatan takson yang meliputi sejumlah marga dengan jenis-jenis yang
dianggap berasal dari nenek moyang yang sama.
a. Tujuan Klasifikasi
1) Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan
ciri-ciri yang dimiliki.
Kamu tentu saja tahu, kalau di dunia ini ada banyak sekali
organisme yang masing-masing memiliki ciri khusus sebagai
pembeda dari organisme lainnya? Nah, organisme-organisme
tersebut akan dikelompokkan dengan ciri-ciri khususnya itu
dalam klasifikasi makhluk hidup.
2) Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk
membedakannya dengan makhluk hidup jenis yang lain.
Apakah kamu pernah mendengar istilah seperti tanaman pangan,
tanaman obat, tanaman sayur, dan sebagainya? Istilah-istilah ini
muncul berkat adanya klasifikasi makhluk hidup yang kemudian
mendeskripsikan makhluk hidup.
3) Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup.
Dengan mengetahui persamaan ciri yang dimiliki oleh berbagai
organisme maka kita bisa tahu hubungan kekerabatannya.
Jadi semakin banyak persamaan yang dimiliki maka ke dua
oorganisme tersebut semakin dekat hubungan kekerabatannya.

4
4) Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
Dari sekian banyak organisme di dunia ini, tentu tidak
mengherankan jika beberapa di antaranya belum memiliki
nama. Dengan memberi nama pada suatu organisme maka orang
– orang dari negara mana saja akan tahu organisme yang
dimaksud. Nah, dengan melakukan klasifikasi, organisme
anonim juga bisa memiliki nama.
5) Menyederhanakan objek studi sehingga mempermudah
mempelajarinya.
Karena makhluk hidup itu sangat banyak dan untuk
mempelajarinya itu sangat sulit maka perlu disederhanakan dengan
cara mengelompokkan sesuai ciri-ciri yang dimiliki sehingga kita
lebih mudah mempelajarinya. 6) Mengetahui tingkat evolusi
makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
b. Manfaat Klasifikasi

1) Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang


sangat beraneka ragam.
2) Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu
dengan yang lain.

2. Macam-Macam Klasifikasi
Pengelompokan makhluk hidup dapat dilakukan dengan
berbagai sistem. Sistem pengelompokan tersebut yaitu artifisial, natural,
dan filogeni.

a. Klasifikasi Sistem Alami

Klasifikasi sistem alami dirintis oleh Michael Adams dan Jean


Baptiste de Lamarck. Sistem ini menghendaki terbentuknya
kelompok-kelompok takson yang alami. Artinya anggota-anggota
yang membentuk unit takson terjadi secara alamiah atau sewajarnya
seperti yang dikehendaki oleh alam. Klasifikasi sistem alami
menggunakan dasar persamaan dan perbedaan morfologi (bentuk
luar tubuh) secara alami atau wajar. Contoh :
a. Hewan dikelompokkan berdasarkan :
 Cara geraknya : hewan berkaki dua, berkaki empat, tidak
berkaki, hewan bersayap, hewan bersirip.
 Penutup tubuh : hewan berbulu, bersisik, berambut ,
bercangkang.
b. Tumbuhan dikelompokkan berdasarkan jumlah keping biji :
tumbuhan berkeping biji satu, berkeping biji dua.

5
b. Klasifikasi Sistem Buatan (Artifisial)

Sistem Artifisial adalah klasifikasi yang menggunakan satu atau


dua ciri pada makhluk hidup. Sistem ini disusun dengan
menggunakan ciri-ciri atau sifatsifat yang sesuai dengan kehendak
manusia, atau sifat lainnya. Adapun ciri yang digunakan berupa
struktur morfologi, anatomi dan fisiologi (terutama alat reproduksi
dan habitatnya). Misalnya klasifikasi tumbuhan dapat menggunakan
dasar habitat (tempat hidup), habitus atau berdasarkan perawakan
(berupa pohon, perdu, semak, ternak dan memanjat). Tokoh sistem
Artifisial antara lain Aristoteles yang membagi makhluk hidup
menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan (plantae) dan hewan
(animalia). Ia pun membagi tumbuhan menjadi kelompok pohon,
perdu, semak, terna serta memanjat. Tokoh lainnya adalah Carolus
Linnaeus yang mengelompokkan tumbuhan berdasarkan alat
reproduksinya.
c. Klasifikasi Sistem Filogenetik

Klasifikasi sistem filogenetik muncul setelah teori evolusi


dikemukakan oleh para ahli biologi. Pertama kali dikemukakan oleh
Charles Darwin pada tahun 1859. Menurut Darwin, terdapat
hubungan antara klasifikasi dengan evolusi. Sistem ilogenetik
disusun berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antara takson yang
satu dengan yang lainnya. Selain mencerminkan persamaan dan
perbedaan sifat morfologi dan anatomi maupun fisiologinya, sistem
ini pun menjelaskan mengapa makhluk hidup semuanya memiliki
kesamaan molekul dan biokimia, tetapi berbeda-beda dalam bentuk
susunan dan fungsinya pada setiap makhluk hidup. Jadi pada
dasarnya, klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan
persamaan fenotip yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar, faal,
tingkah laku yang dapat diamati, dan pewarisan keturunan yang
mengacu pada hubungan evolusioner sejak jenis nenek moyang
hingga cabang-cabang keturunannya. Sistem klasifikasi filogenik
menjadi dasar dalam perkembangan sejarah klasifikasi 5 kingdom.

3. Perkembangan Sejarah Klasifikasi

Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman


dulu. Ahli filosof Yunani, Aristoteles (384-322 SM) mengelompokkan
makhluk hidup ke dalam dua kelompok besar yaitu kelompok hewan
(animalia) dan kelompok tumbuhan (plantae), namun keberadaan
organisme mikroskopis belum dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi
makhluk hidup terus mengalami kemajuan seiring berkembangnya ilmu

6
pengetahuan dan teknologi. Sistem klasifikasi makhluk hidup
dikelompokan dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut
kingdom. Sistem kingdom yang pertama diperkenalkan oleh Carolus
Linnaeus. Sistem kingdom pun terus mengalami perubahan dan
perbaikan hingga sekarang dan sering menjadi pro dan kontra bagi para
ilmuwan. Beberapa system klasifikasi makhluk hidup yang telah
diperkenalkan oleh para ahli adalah :
a. Sistem Dua kingdom Sistem yang dikembangkan oleh ilmuwan
Swedia yaitu Carolus Linnaeus tahun 1735. Makhluk hidup dibagi
menjadi 2 kingdom yaitu :
1) Kingdom Animalia (Dunia Hewan) Ciri–ciri: tidak memiliki
dinding sel, tidak berklorofil, mampu bergerak bebas.
2) Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan) Ciri–ciri: memiliki
dinding sel, berklorofil, mampu berfotosintesis.
b. Sistem Tiga Kingdom Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi
Jerman (Ernst Haeckel) tahun 1866. Makhluk hidup dibagi menjadi
3 kingdom yaitu :
1) Kingdom Animalia (Dunia Hewan) Ciri-ciri: heterotrof,
eukariot multiseluler dan dapat bergerak.
2) Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan) Ciri-ciri: autotrof,
eukariot multiseluler, berklorofil dan mampu berfotosintesis.
3) Kingdom Protista Ciri-ciri: organisme bersel satu atau
uniseluler dan organisme multiseluler sederhana).
c. Sistem Empat Kingdom Sistem Ini dikembangkan oleh ahli Biologi
Amerika (Herbert Copeland) tahun 1956. Makhluk hidup dibagi
menjadi 4 kingdom :
1) Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
2) Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
3) Kingdom Protista
4) Kingdom Monera Ciri-ciri memiliki inti tanpa membran inti
(prokariotik).

d. Sistem Lima Kingdom Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi


Amerika (Robert H. Whittaker) tahun 1969. Makhluk hidup dibagi
menjadi 5 kingdom yaitu :
1) Kingdom Monera
2) Kingdom Protista
3) Kingdom Fungi (Dunia Jamur) Ciri-ciri : eukariotik, heterotrof,
tidak berklorofil, dinding sel dari zat kitin.
4) Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
5) Kingdom Animalia (Dunia Hewan)

7
e. Sistem Enam Kingdom Pada tahun 1970-an seorang mikrobiologi
bernama Carl Woese dan peneliti lain dari University Of Illinois
menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan
berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut
dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati
makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan
prokriot. Hal itu menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6
kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom
Monera lain yang kemudaian disebut Eubacteria. Adapun keenam
kingdomnya adalah :
1) Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
2) Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
3) Kingdom Protista
4) Kingdom Mycota (Dunia Jamur)
5) Kingdom Eubacteria
6) Kingdom Archaebacteria
Namun hingga sekarang yang diakui sebagai sistem klasifikasi
standar adalah sistem Lima Kingdom yang ditemukan oleh Whittaker.
Berikut ini adalah ciri-ciri umum organisme yang masuk ke dalam
klasifikasi 5 kingdom.

a. Monera
Monera adalah mahkluk hidup yang tidak membran inti
(organisme prokariot). Meskipun tidak memiliki membran inti,
organisme ini memiliki bahan inti. Bahan inti itu berupa asam inti
atau DNA (Deoxyribo Nucleic Acid atau asam deoksiribonukleat).
Kelompok Monera ini terdiri dari Eubacteria (selama ini kita
mengenalnya sebagai bakteri) dan Archaebacteria (bakteri yang
hidup pada habitat ekstrim).
b. Protista
Protista adalah kingdom mahkluk hidup yang terdiri dari satu sel
atau banyak sel yang memiliki membran inti (organisme eukariot).
Protista dikelompokan secara seerhana seperti protista mirip hewan
(protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur.
c. Fungi (Jamur)
Fungi atau jamur merupakan kingdom mahkluk hidup yang
tidak memiliki kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel,
berbentuk benang, atau tersusun dari kumpulan benang. Dinding
selnya terdiri dari zat kitin. Oleh karena itu jamur tidak dapat
dikelompokkan dalam dunia hewan atau tumbuhan. Kelompok ini
terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan
jamur air (Oomycota).

8
d. Plantae (Tumbuhan)
Plantae atau kingdom tumbuhan adalah mahkluk hidup bersel
banyak yang mempunyai kloroplas. Di dalam kloroplas terkandung
klorofil. Oleh karena memiliki klorofil, maka tumbuhan dapat
melakukan fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariot (memiliki
membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan
umumnya memiliki akar, batang, dan daun, kecuali beberapa jenis
tumbuhan yang memiliki akar semu (rizoid), seperti pada briophyta
(tumbuhan lumut). Perkembangbiakan tumbuhan terjadi secara
kawin maupun tak kawin. Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut
(Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berbiji
terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae).
e. Animalia
Animalia atau kingdom hewan. Sel-selnya mempunyai
membran inti (eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu sel
hewan tidak memiliki dinding sel. Berbeda dengan tumbuhan,
hewan dapat bergerak aktif dan memiliki sitem saraf. Pembagian
hewan berdasarkan :
1) Makanannya :
Herbivora adalah golongan hewan pemakan tumbuhan
hijau. Memiliki gigi geraham depan (dens premolare) dan
geraham belakang (dens molare) yang kuat dan banyak.
Memiliki gigi seri (dens incisivus) yang tajam. Tidak
mempunyai gigi taring (dens caninus). Memiliki enzim selulase.
Contoh : Hewan Mammalia yang hidup di padang rumput.
(Jerapah, zebra, Banteng dsb). Karnivora adalah golongan
hewan pemakan daging. Memiliki gigi taring (dens caninus)
yang tajam. Memiliki kuku yang tajam. Memiliki sisi rahang
dan ujung gigi geraham yang saling bertemu. Contoh : Singa,
Harimau, Kucing, Buaya dll. Omnivora adalah golongan gewan
pemakan daging dan tumbuhan hijau (pamakan segala).
Memiliki sifat perpaduan antara herbivora dan carnivora.
Contoh : Musang, Beruang, Ayam, Tikus dll. Insectivora adalah
golongan hewan pemakan serangga. Contoh : Cecak, Kadal,
Bunglon, Kelelawar.
2) Ada tidaknya tulang belakang :
Invertebrata yaitu golongan hewan yang tidak mempunyai
tulang belakang. Dibagi menjadi 9 phyllum/filum yaitu :
a) Porifera (hewan berpori), contoh : Spongia sp/hewan spon.
b) Coelenterata (hewan berongga), contoh : Hydra viridis,
Aurelia aurita (ubur- ubur).

9
c) Platyhelminthes (cacing pipih), contoh : Planaria maculate,
Tania saginata (cacing pita) pada manusia dan sapi.
d) Nemathelminthes (cacing gilig), contoh : Ascaris
lumbricoides, Ancylostoma duodenale/cacing tambang pada
usus duabelas jari manusia.
e) Annelida (cacing gelang), contoh : Hirudo
medicinalis/lintah, Lumbricus terrestris (cacing tanah).
f) Mollusca (hewan bertubuh lunak), contoh : Achatina
fulica/siput, Octopus sp (gurita).
g) Arthropoda (hewan berbuku-buku), dibagi menjadi 4 kelas
yaitu :
- Insect (serangga), contoh : Hetaerina america/capung;
- Crustacea (udangudangan), contoh :Ceonobita
clypeatus (kelomang);
- Arachnida (laba-laba), contoh : Eurypelma californica
(laba-laba); - Myriapoda (lipan), contoh : Scolopendra
subspinipes/kelabang
(lipan).
h) Echinodermata (hewan berkulit duri),
i) Vertebrata yaitu golongan hewan yang mempunyai ruas-ruas
tulang belakang. dibagi menjadi 5 kelas yaitu :
- Pisces (ikan), contoh : Osteoglossum bicirhosum (ikan
Arwana).
- Amphibia (katak), contoh : Rana sp
- Reptilia (hewan melata/merayap), contoh : ular, kadal,
bunglon.
- Aves (unggas), contoh : Aquila achrysaeto (rajawali).
- Mammalia (hewan memiliki kelenjar mammae), contoh
: sapi, kambing, Orang Utan.

10
Kunci Determinasi

1. Urutan Takson
` Tahukan kalian, klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus
didasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk
hidup, dengan cara-cara berikut :
a. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri
struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai
jenis makhluk hidup.
b. Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip
dijadikan satu kelompok, adapun yang memiliki ciri berlainan
dikelompokkan tersendiri.
c. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang
didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis
makhluk hidup yang dikelompokkan.
d. Pengelompokkan makhluk hidup, dilakukan dari tingkatan yang
paling rendah yaitu spesies sampai yang paling tinggi yaitu
kingdom.

Tingkatan takson pada klasifikasi yang digunakan oleh Linnaeus adalah


sebagai berikut :

Gambar 2. Tingkatan takson Caroleus Linnaeus


Sumber: jaticom (google.image)

Jika kita perhatikan klasifikasi tersebut terdiri atas beberapa tingkatan,


mulai dari kelompok besar, kemudian dibagi menjadi beberapa

11
kelompok kecil. Selanjutnya, kelompok kecil dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil lagi sehingga akan terbentuk kelompok-kelompok yang
lebih kecil yang hanya mempunyai anggota satu jenis makhluk hidup.
Tiap tingkatan kelompok inilah yang disebut takson.Takson disusun
dari tingkat tinggi ke tingkat rendah. Dengan demikian, semakin tinggi
tingkatan takson, maka semakin umum persamaan ciri-ciri yang
dimiliki oleh suatu makhluk hidup. Sebaliknya, semakin rendah
tingkatan takson, maka semakin khusus persamaan ciri-ciri yang
dimiliki oleh suatu makhluk hidup. Biasanya tingkatan ini memiliki
jumlah makhluk hidup yang sedikit.

2. Tata Nama

Untuk memudahkan penamaan makhluk hidup, digunakanlah sistem


penamaan ilmiah yang disebut tata nama ganda atau Binomial
nomenclature. Binomial nomenclature adalah pemberian nama dengan dua
nama atau disebut dengan tata nama ganda, yaitu selalu menggunakan dua
kata nama genus dan nama species. Dengan metode ini, suatu jenis
makhluk hidup akan memiliki nama yang berbeda dengan makhluk hidup
dari jenis yang lain.Pemberian nama ilmiah pada setiap makhluk hidup
bertujuan agar spesies mudah dikenali dan menghindari kesalah pahaman.
Sehingga nama ilmiah berlaku secara universal. Sistem tata nama yang
terkenal adalah sistem dwi-tata nama (binomial nomenklatur) atau tata
nama biner yang dikemukakan oleh Carolus Linnaeus. Berikut ini
dijelaskan ketentuan-ketentuan untuk memberi nama takson tingkat jenis,
marga dan suku.
a. Nama Jenis (Species)
1) Menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
2) Nama jenis untuk hewan maupun tumbuhan harus terdiri atas dua
kata tunggal (mufrad). Misalnya, tanaman jagung nama spesiesnya
(jenis) Zea mays. Burung merpati nama spesiesnya Columbia livia.
3) Kata pertama merupakan nama marga (genus), sedangkan kata
kedua, merupakan petunjuk spesies atau petunjuk jenis.
4) Dalam penulisan nama marga, huruf pertama dimulai dengan huruf
besar, sedangkan nama petunjuk jenis, seluruhnya menggunakan
huruf kecil.
5) Setiap nama jenis (spesies) makhluk hidup ditulis dengan huruf
cetak miring atau digaris-bawahi agar dapat dibedakan dengan
nama atau istilah lain. Contoh nama jenis badak jawa adalah
Rhinoceros sondaicus atau, nama jenis tanaman karet adalah
Hevea brasiliensis
6) Jika nama tersusun dari tiga kata maka kata ke dua dan tiga
digabung penulisannya atau diberi tanda penghubung. Contoh :

12
Nama kembang sepatu adalah Hibiscus rossasinensis maka ditulis
menjadi Hibiscus rossa-sinensis.

b. Nama Marga (Genus)


1) Nama marga tumbuhan maupun hewan terdiri atas suku kata yang
merupakan kata benda berbentuk tunggal (mufrad).
2) Huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar. Contoh, marga
tumbuhan Solanum (terong-terongan), marga hewan Felis
(kucing), dan sebagainya.

c. Nama Suku (Familia)


Nama suku diambil dari nama marga yang ditambah akhiran acceae
untuk tumbuhan dan ditambah idae untuk hewan. Contoh :
1) Nama suku untuk tanaman terung-terungan adalah Solanacceae.
Solanacceae berasal dari nama marga Solanum ditambah akhiran
acceae
2) Nama suku hewan kucing adalah Felidae. Felidae berasal dari
nama marga Felis ditambah akhiran idae.

3. Kunci Determinasi

Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita


memerlukan alat pembanding berupa gambar, realia atau spesimen
(awetan hewan dan tumbuhan), hewan atau tumbuhan yang sudah
diketahui namanya, atau kunci identifikasi. Kunci identifikasi disebut juga
kunci determinasi. Penggunaan kunci determinasi pertama kali
diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Namun, sebenarnya Lammarck
(1778) juga pernah menggunakan kunci modern untuk identifikasi. Salah
satu kunci identifikasi ada yang disusun dengan menggunakan ciri-ciri
taksonomi yang saling berlawanan. Tiap langkah dalam kunci tersebut
terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang saling berlawanan) sehingga
disebut kunci dikotomi. Agar pemahamannya lebih lengkap, kita simak
uraian materi di bawah ini.
4. Kladogram
a. Pengertian Kladogram

Kladogram (cladistic dendogram) adalah pohon evolusi yang


dibuat untuk membantu menganalisis hubungan kekerabatan pada
makhluk hidup. Metode kladistik menggunakan nenek moyang
sebagai kriteria utama untuk mengklasifikasikan organisme.
Dengan menggunakan metodologi ini, ahli biologi mencoba
menempatkan spesies ke dalam kelompok yang disebut clade, yang
masing-masing mencakup spesies nenek moyang dan semua

13
keturunannya. Kladogram merupakan diagram bercabang yang
menggambarkan hubungan taksonomi dan garis evolusioner
antartakson. Dalam kladogram asumsi dasar yang digunakan adalah
organisme-organisme yang berada dalam satu “clade” atau cabang
merupakan nenek moyang dan turunannya. Sistem ini dianggap
lebih unggul dari sistem klasifikasi biasa karena dalam kladogram
klasifikasi dilakukan dengan memperhitungkan garis evolusi
organisme. Kladogram dibuat dengan mendeskripsikan setiap
karakter oganisme untuk membedakan yang satu dengan yang
lainnya, mengelompokkan berbagai macam organisme berdasarkan
kesamaan karakter yang dimiliki oleh makhluk hidup dan
mengamati hubungan kekerabatan antar makhluk hidup. Manfaat
Kladogram. Salah satunya yaitu untuk memudahkan setiap orang
dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup yang ada di
dunia. Membedakan karakteristik dan jenis antara satu spesies
dengan spesies lainnya juga menjadi lebih mudah. Selain itu, setiap
orang pun akan mengetahui dan mengenali jenis-jenis makhluk
hidup yang ditemukan di sekitarnya. Bahkan hubungan kekerabatan
dan interaksi antar setiap makhluk hidup menjadi lebih mudah
diketahui satu dengan lainnya. Pengelompokan spesies ke dalam
takson Monofiletik, Polifiletik dan Parafiletik yang diilustrasikan
dalam bagan sebagai berikut :

Gambar5. pohon filogenik


Sumber: jendelabiologi.blooger

Terdapat tiga (3) jenis kelompok filogenetik:


a) Kelompok monofiletik: mengandung leluhur dan semua
keturunannya
b) Kelompok parafiletik: berisi leluhur tetapi hanya beberapa
keturunannya
c) Kelompok polifiletik ini berisi segala macam organisme tanpa nenek
moyang yang sama baru-baru ini.

14
Sebuah kelompok parafletik merupakan jenis seperti sebuah
kelompok yang terdiri dari orang tua serta juga saudara kandung ,
namun tidak seperti kalian. Orang tua kalian ialah nenek moyang dari
kelompok, serta juga keturunan yang kalian dan juga saudara kalian.
Apabila kalian atau salah satu dari saudara-saudaramu yang tersisa dari
suatu kelompok, akan parafiletik disebabkan karena termasuk nenek
moyang dan hanya beberapa keturunan. Dalam filogenetik,
bagaimanapun, parafiletik istilah (atau monofiletik atau polifiletik)
biasanya digunakan Pada saat menggambarkan sekelompok spesies
serta juga nenek moyang evolusi mereka dan bukan hanya sebuah unit
keluarga kecil.

Contoh analisis karakter derivat beberapa hewan dan pembuatan


kladogramnya :

Gambar 6 : Tabel pembuatan kladogram


Sumber : nicerweb

Dari tabel tersebut di atas maka kita dapat membuat kladogramnya sebagai
berikut :

15
Gambar 7 : contoh pohon filogenik
Sumber : nicerweb

C. Rangkuman

1. Takson disusun dari tingkat tinggi ke tingkat rendah yaitu :


KingdomFilum/Divisi-Kelas-Ordo-Famili-Genus-Spesies.
2. Sistem penamaan ilmiah yang disebut tata nama ganda atau binomial
nomenclature yaitu menggunakan dua kata yang terdiri dari nama
genus dan nama species.
3. Kunci identifikasi disebut juga kunci determinasi yaitu cara
mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal dengan
menggunakan alat pembanding berupa gambar, realia atau spesimen
(awetan hewan dan tumbuhan), hewan atau tumbuhan yang sudah
diketahui namanya, atau kunci identifikasi.
4. Kunci dikotom merupakan kunci identifikasi dengan menelusuri dua
jalur yang ditetapkan oleh keputusan beraturan dengan setiap
pilihannya adalah biner (karena hanya ada dua alternatif).
5. Kladogram (cladistic dendogram) adalah pohon evolusi yang dibuat
untuk membantu menganalisis hubungan kekerabatan pada makhluk
hidup.
6. Manfaat Kladogram yaitu hubungan kekerabatan dan interaksi antar
setiap makhluk hidup menjadi lebih mudah diketahui satu dengan
lainnya.

Penggunaan kunci identifikasi merupakan cara yang paling sering


digunakan untuk mengidentifikasi tumbuhan maupun hewan, terutama
bagi yang tidak memilih spesimen acuan. Identifikasi dengan kunci
identifikasi harus dilakukan secara bertahap, karena setiap kunci
identifikasi memiliki keterbatasan kemampuan berbeda. Ada kunci
yang mengidentifikasi sampai famili, genus atau sampai spesies.
Format pada kunci identifikasi biasanya disebut kunci dikotom. Kunci
dikotom merupakan kunci identifikasi dengan menelusuri dua jalur
yang ditetapkan oleh keputusan beraturan dengan setiap pilihannya
adalah biner (karena hanya ada dua alternatif). Kunci dikotom terdiri
dari sederetan bait atau kuplet yang diberi nomor dan setiap bait terdiri
dari dua baris yang disebut penuntun. Penuntun berisi ciri-ciri yang
bertentangan antara satu dengan yang lain dan ditandai dengan huruf.
Ciri tersebut disusun sedemikian rupa sehingga selangkah-demi
selangkah pemakaian kunci identifikasi memiliki satu diantara dua dan
beberapa sifat yang bertentangan dan seterusnya, yang akhirnya
ditemukan satu identitas.
Kaidah-kaidah dalam membuat Kunci determinasi :

16
1) Kunci harus dikotom, yang terdiri atas dua ciri yang berlawanan.
2) Kata pertama dari setiap kuplet harus identik, contoh :
a. Tumbuhan berdaun tunggal...........
b. Tumbuhan berdaun majemuk........
3) Kedua pilihan/bagian dari kuplet harus berlawanan sehingga satu
bagian bisa diterima dan yang lain ditolak.
4) Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih
5) Kuplet memuat pernyataan positif (misal: letak daun berhadapan).
6) Gunakan sifat-sifat yang bisa diamati.
7) Pernyataan dua kuplet yang brurutan jangan dimulai dengan kata
yang sama.
8) Setiap kuplet diberi nomor.
9) Buat kalimat yang pendek.

17
ANALISIS MIKONSEPSI BIOLOGI

Miskonsepsi materi klasifikasi makhluk hidup kelas x


Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menjelaskan prinsip-prinsip klasifikasi 3.3.1 Mengetahui pengertian klasifikasi lima kingdom
makhluk hidup dalam lima kingdom 3.3.2 Memahami dasar pengklasifikasian mahluk hidup
3.3.3 Memahami sistem klasifikasi mahluk hidup dalam lima
kingdom
3.3.4 Menjelaskan ciri-ciri umum dalam klasifikasi mahluk
hidup lima kingdom
4.3 Menyusun kladogram berdasarkan prinsip- 4.3.1 Mengelompokkan gambar mahluk hidup berdasarkan
prinsip klasifikasi makhluk hidup prinsip klasifikasi lima kingdom
4.3.2 Menghubungkan setiap gambar mahluk hidup
berdasarkan kelompok klasifikasinya
4.3.3 Mempresentesikan kladogram berdasarkan prinsip-
prinsip klasifikasi mahluk hidup

1. Buku Satu Modul Biologi Untuk SMA/MA


 Identitas buku
 Judul : Modul biologi untuk SMA/MA kelas X
 Penulis : Agil Wahyudiati, S.Pd.
 Penerbit : Pentium
 Tahun Terbit : 2021

Gambar 1.1 Miskonsepsi peta konsep materi klasifikasi makhluk hidup buku satu

18
Pada buku satu (modul biologi untuk SMA/MA) halaman 28 terdapat peta
konsep yang hanya terdiri dari dua bagian yaitu dasar dan tujuan klasifikasi, dan
klasifikasi makhluk hidup. Sedangkan berdasarkan pada Kompetensi Dasar 3.3
dan 3.4, seharusnya peta konsep yang di bentuk di sesuaikan dengan Kompetensi
Dasar yang ada, berikut adalah peta konsep materi klasifikasi makhluk hidup:

PETA KONSEP

SISTEM KLASIFIKASI

PRINSIP-PRINSIP DASAR MACAM KUNCI


KLASIFIKASI KLASIFIKASI DITERMINASI

TUJUAN DAN ALAMI,BUATAN, PERKEMBANGAN


MANFAAT FILOGENIK KLASIFIKASI
KLASIFIKASI

2 KINGDOM

3 KINGDOM

4 KINDOM

5 KINGDOM

Gambar 1.2 Peta konsep materi klasifikasi makhluk hidup yang sesuai KD

b. Dasar Dan Tujuan klasifikasi

19
Gambar 1.3 Miskonsepsi pohon filogenetik (buku satu)

Pada LKS halaman 29 terdapat contoh klasifikasi sistem filogenetik,


namun gambar serta keterangannya tidak jelas, hal ini dapat menyebabkan
miskonsepsi pemahaman pada siswa. Berikut adalah contoh dari klasifikasi sistem
filogenetik yang mudah di pahami.

Gambar 1.4 Pohon filogenetik Bacteria, Archae, dan Eukaryota (sumber Wikipedia)

c. Klasifikasi Makhluk Hidup

Gambar 1.5 sistem tata nama ganda

Pada buku satu halaman 30 terdapat kesalahan penulisan


Binominal Nomenklatur Menclature pada bagian sub judul. Menurut
Wikipedia bahasa Inggris Dalam taksonomi , tata nama binomial
("sistem penamaan dua istilah"), juga disebut binomi n al nomenklatur

20
("sistem penamaan dua nama") atau tata nama biner , adalah sistem
formal penamaan spesies makhluk hidup dengan memberi masing-
masing nama yang tersusun dari dua bagian, keduanya menggunakan
bentuk gramatikal Latin , meskipun dapat didasarkan pada kata-kata
dari bahasa lain. Nama seperti itu disebut nama binomial (yang dapat
disingkat menjadi hanya "binomial"), binomen , nama binominal atau
nama ilmiah ; lebih informal juga disebut nama latin .

Gambar 1.6 miskonsepsi ciri Kindom monera

Pada buku satu halaman 31 terdapat miskonsepsi berupa kurangnya


ciri-ciri kingdom monera yang disebutkan. Menurut website sumber
belajar kemdikbud, Ciri-ciri Kelompok Monera antara lain :
a. Uniseluler : Uniseluler berarti satu sel atau makhluk hidup yang terdiri
dari satu sel tunggal. Organisme uniselular dapat berupa koloni maupun
hidup secara individual. Salah satu alasan dikeluarkannya bakteri dan alga
hijau biru dari kelompok plantae adalah karena tubuh bakteri dan alga
hijau biru (monera) tersusun oleh hanya satu sel.
b. Bentuk sel bervariasi : Bentuk sel pada kelompok monera sangat
bervariasi, ada yang berbentu batang (basil), bulat (cocus), atau spiral, ada
yang berkoloni ataupun tidak. Bentuk koloni yang terbentuk: gabungan
dua sel (diplobasil/diplococus), kubus (sarcina), rantai (streptococcus/
streptobasil), anggur (staphylococcus / staphylobasil).
c. Prokariotik : Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki nukleus (inti
sel yang terbungkus membran). Dalam beberapa literatur prokariotik juga
didefiniskan sebagai sel yang tidak memiliki organel yang terbungkus
membran. Ada sedikitnya 6 struktur penyusun sel prokariotik yaitu
membran plasma, sitoplasma, ribosom, dan materi genetik (DNA dan
RNA. Selain itu, bagian lain dari sel prokariotik adalah dinding sel dan
flagela.
d. Memiliki dinding sel : Dinding sel yang menyusun bakteri dan alga biru
berbeda dengan tumbuhan. Dinding monera terbuat dari zat peptidoglikan
sementara tumbuhan tersusun atas selulosa. Meski demikian, beberapa
bakteri dinding selnya tersusun bukan dari peptidoglikan (kelompok
archaebacter).
e. Tidak memiliki organel bermembran : Ketiadaan membran inti
menyebabkan organisme monera tidak memiliki organel – organel
bermembran lainnya, seperti: kloroplas, mitokondria, retikulum
endoplasma, badan golgi, lisosom, dan vakuola. adapun organel yang

21
terdapat pada monera antara lain: nucleoid, mesosom, ribosom, klorofil,
membrane sel, dan dinding sel.

Gambar 1.7 Miskonsepsi ciri kingdom protista

Pada buku satu halaman 31 terdapat miskonsepsi berupa kurangnya


ciri-ciri kingdom protista yang disebutkan. Menurut website pahamify.com
ciri-ciri kingdom protista adalah :
a. Protista terdiri dari makhluk bersel satu (uniseluler) dan makhluk bersel
banyak (multiseluler).
b. Protista memiliki membran inti (eukariota).
c. Sebagian besar protista adalah aerob (membutuhkan oksigen), sebagian
lainnya anaerob (tidak membutuhkan oksigen). Pada protista aerob,
oksigen digunakan dalam proses respirasi pada bagian mitokondrianya,
sementara protista anaerob melakukan respirasi melalui simbiosis dengan
bakteri aerob.
d. Sebagian protista heterotrof (memperoleh makanan dengan mengabsorbsi
molekul-molekul organik, baik secara fagotrof dan osmotrof), sebagian
lagi fotoautotrof (membuat makanan sendiri dengan sinar matahari melalui
kloroplas).
e. Habitat protista umumnya adalah tempat yang mengandung air (laut
ataupun air tawar), tanah yang basah, dedaunan, sampah, dan habitat lain
yang cukup lembab. Namun, beberapa protista lainnya hidup di jaringan
organisme lain.
f. Protista ada yang hidup secara soliter, berkelompok, bersimbiosis
mutualisme, parasitisme, dan komensalisme. Protista parasit bersifat
patogen pada manusia dan hewan.
g. Beberapa jenis protista bersifat motil karena memiliki alat gerak flagel
atau silia, sebagian lagi memiliki pseudopodia.
h. Berkembang biak secara aseksual (membelah diri) dan seksual (Isogami,
Oogami, Anisogami).

22
Gambar 1.8 Miskonsepsi penulisan cara perkembangbiakan hewan

Pada buku satu halaman 32 terdapat miskonsepsi berupa kesalahan penulisan


cara perkembangbiakan hewan, menurut iveta rahmalia dalam tulisannya di
website bobo.grid.id ada 3 cara perkembangbiakan hewan yaitu ovipar, vivipar,
dan ovovivipar :
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ovipar berarti
reproduksi yang mengakibatkan telur yang dikeluarkan berkembang dan
menetas di luar badan induknya. Secara sederhana ovipar adalah cara
berkembang biak dengan bertelur.
b. Berdasarkan KBBI, vivipar adalah reproduksi pada hewan yang
mengakibatkan telur berkembang di dalam tubuh hewan betina dan
perkembangan janinnya mendapat makanan dari induknya. Dengan kata
lain, vivipar adalah cara berkembang biak dengan melahirkan.
c. Menurut KBBI, ovovivipar berarti reproduksi yang dihasilkan dengan cara
mengembangkan telur di dalam badan induknya, tetapi embrio tidak
mendapat makanan dari induknya. Jadi, ovovivipar adalah cara
berkembang biak dengan bertelur dan melahirkan.

Gambar 1.9 Miskonsepsi penulisan protista mirip tumbuhan

Pada buku satu halaman 31 terdapat miskonsepsi berupa kesalahan


penulisan protista mirip tumbuhan. Menurut website kompas.com berdasarkan
pigmen warnanya alga di bagi menjadi :
a. Alga merah (Rhodophyta)
b. Alga coklat (Phaeophyta)
c. Alga hijau (Chlorophyta)
d. Alga keemasan (Chrysophyta)
2. Buku dua buku paket Biologi terbitan Erlangga

23
 Identitas buku
 Judul buku : Buku paket Biologi untuk SMA/MA kelas X
 Penulis : Dra. D.A. Pratiwi,
 Penerbit : Erlangga
 Tahun Terbit : 2017

Gambar 2.1 miskonsepsi peta konsep materi klasifikasi makhluk hidup

Pada buku dua halaman 68 terdapat miskonsepsi berupa peta konsep yang
hanya terdiri dari dua bagian yaitu hewan dan tumbuhan. Sedangkan berdasarkan
pada Kompetensi Dasar 3.3 dan 3.4, seharusnya peta konsep yang di bentuk di
sesuaikan dengan Kompetensi Dasar yang ada, berikut adalah peta konsep materi
klasifikasi makhluk hidup:

24
SISTEM KLASIFIKASI

PRINSIP-PRINSIP DASAR MACAM KUNCI


KLASIFIKASI KLASIFIKASI DITERMINASI

TUJUAN DAN ALAMI,BUATAN, PERKEMBANGAN


MANFAAT FILOGENIK KLASIFIKASI
KLASIFIKASI

2 KINGDOM

3 KINGDOM

4 KINDOM

5 KINGDOM

Gambar 2.2 Peta konsep klasifikasi makhluk hidup

Gambar 2.3 miskonsepsi ciri archaebacteria

Pada buku dua halaman 76 terdapat miskonsepsi berupa kurangnya ciri-


ciri archaebacteria, menurut website gurupendidikan.co.id ciri-ciri archaebacteria
antara lain:
a. Bersifat anaerob

25
b. Mampu hidup di tempat yang kotor, dan halofil ekstrem, saluran
pencernaan manusia atau hewan, lingkungan beragam, termoplastik pada
suhu tinggi atau lingkungan asam, tempat sampah
c. Menghasilkan gas metan dari sumber yang sederhana
d. Dinding sel yang bukan berupa peptidoglikan
e. Mikroskopik
f. Bersifat uniseluler/prokariotik
g. Hidup dengan soliter atau koloni
h. Bentuk yang bervariasi seperti spiral, bulat, batang dan tidak beraturan
i. Bereproduksi dengan membentuk tunas, membelah diri, dan secara
aseksual (fragmentasi)
j. Untuk ukuran archaebacteria yakni 0,1-15 mikron.
k. Pada archaebacteria memiliki dinding sel.
l. Dinding sel terdiri dari polisakarida dan protein bukan peptidoglikan.
m. Archaebacteria ialah organisme uniseluler prokariotik (tidak memiliki
nukleus dan membran inti sel).
n. Asam nukleat archaebacteria berupa RNA.
o. Archaebacteria dapat tinggal di lingkungan ekstrim, lingkungan dengan
derajat keasaman, suhu dan kadar garam yang sangat tinggi.
p. Reproduksi dengan cara pembelahan biner, pembentukan tunas dan
fragmentasi.

Gambar 2.4 miskonsepsi ciri kingdom monera

Pada buku dua halaman 77 terdapat miskonsepsi berupa kurangnya ciri-


ciri pada kingdom monera, ciri-ciri yang perlu di tambahkan yaitu kingdom
monera tidak memiliki membran inti sel dan juga organel ber membran.

26
DAFTAR RUJUKAN UNTUK ANALISIS MISKONSEPSI

Wikipedia.Nomenklatur binomial. Diakses pada Desember, 28, 2021, dari


https://en.wikipedia.org/wiki/Binomial_nomenclature
kemdikbud.go. Monera: Pengertian dan ciri-ciri kelompok monera. Diakses pada
Desember, 28, 2021, dari
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Monera%20-
BPSMG/materi1.html
Abror, rizaldi. (2021, September 8). Biologi kelas 10: Mengenal kingdom protista,
contoh dan klasifikasinya. Diakses pada Januari, 5, 2022, dari
https://pahamify.com/blog/biologi-kelas-10-kingdom-protista-contoh-dan-
klasifikasinya/
Utami, silmi nurul. (2020, Oktober 10 Jenis-jenis,alga.Diakses pada Januari 5,
2022, dari https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/10/203940569/jenis-
jenis-alga?
page=all&jxconn=1*qsas2v*other_jxampid*cDVsWnkydnROeWpCbE4tX3NldV
Nmc0RsczNYZFhiU0NKbHNnbFhUZHJ0YU1fcHRPcThSZGpHdndUUjVMRG
tmZA..#page2
Setiawan, samhis. (2021, Desember 22). Archaebacteria dan eubacteria. Diakses
pada Januari 15, 2022, dari
https://www.gurupendidikan.co.id/archaebacteria-dan-eubacteria

27
SILABUS MATA PELAJARAN BIOLOGI
Satuan Pendidikan : MA GHOZALIYAH
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas : X
Materi pokok : Klasifikasi Makhluk Hidup
Alokasi waktu : 3 JP/minggu
Kompetensi Inti :
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun responsive dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

M  Mengamati, menentukan  Tugas  3 minggu X 3 JP  Buku Biologi Kls


3. 3.3 Menjelaskan prinsip- Klasifikasi Makhluk Hidup dasar pengelompokkan dan X Kemdikbud
prinsip klasifikasi melakukan
makhluk hidup dakam  Prinsip klasifikasi pengelompokkan makhluk  Buku lain yang
lima kingdom makhluk hidup hidup berdasarkan menunjang
 Dasar klasifikasi persamaan dan perbedaan
makhluk hidup  Multimedia
4.3 Menyusun kladrogram ciri makhluk hidup yang

28
berdasarkan prinsip-  Kunci determinasi ditemukan interaktif dan
prinsip klasifikasi sederhana  Membuat kunci Internet
makhluk hidup  Kladogram (pohon determinasi sederhana,
filogeni) kladogram, menentukan
 Sistem klasifikasi tingkat takson makhluk
makhluk hidup: takson, hidup dalam kerja
binomial nomenklatur kelompok.
 Mendiskusikan hasil kerja
kelompok dan
mempresentasikan

29
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : MA GHOZALIYAH
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Klasifikasi Makhluk Hidup
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Kompetensi Inti

 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang


dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara
efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional”.
 KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator


3.3 Menjelaskan prinsip-prinsip klasifikasi 3.3.1 Mengetahui pengertian klasifikasi lima kingdom
makhluk hidup dalam lima kingdom 3.3.2 Memahami dasar pengklasifikasian mahluk hidup
3.3.3 Memahami sistem klasifikasi mahluk hidup dalam lima
kingdom
3.3.4 Menjelaskan ciri-ciri umum dalam klasifikasi mahluk
hidup lima kingdom
4.3 Menyusun kladogram berdasarkan prinsip- 4.3.1 Mengelompokkan gambar mahluk hidup berdasarkan
prinsip klasifikasi makhluk hidup prinsip klasifikasi lima kingdom
4.3.2 Menghubungkan setiap gambar mahluk hidup
berdasarkan kelompok klasifikasinya
4.3.3 Mempresentesikan kladogram berdasarkan prinsip-
prinsip klasifikasi mahluk hidup

30
C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:


1. Mengetahui pengertian klasifikasi lima kingdom
2. Memahami dasar pengklasifikasian mahluk hidup
3. Memahami sistem klasifikasi mahluk hidup dalam lima kingdom
4. Menjelaskan ciri-ciri umum dalam klasifikasi mahluk hidup lima
kingdom
5. Mengelompokkan gambar mahluk hidup berdasarkan prinsip klasifikasi
lima kingdom
6. Menghubungkan setiap gambar mahluk hidup berdasarkan kelompok
klasifikasinya
7. Mempresentesikan kladogram berdasarkan prinsip-prinsip klasifikasi
mahluk hidup

D. Materi Pembelajaran

Klasifikasi Makhluk Hidup


• Prinsip klasifikasi makhluk hidup
• Dasar klasifikasi makhluk hidup
• Kunci determinasi sederhana
• Kladogram (pohon filogeni)
• Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Discovery learning

F. MediaPembelajaran
 Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 Laboratorium biologi dan sarananya (peralatan yang akan dipakai
selama satu tahun ajaran)
 Daftar peralatan di lab biologi
 Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium biologi
 Lembar kesepakatan yang ditandatangani bersama oleh setiap siswa
aspek keselamatan kerja
 Contoh laporan tertulis
 Bahan presentasi

 Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocuss
 Slide presentasi (ppt)

G. Sumber Belajar

31
Sumber Belajar :
 Buku Biologi Kls X Kemdikbud
 Buku lain yang menunjang
 Multimedia interaktif dan Internet

A. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
 Keanekaragaman Hayati
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materitema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
 Prinsip klasifikasi makhluk hidup
 Dasar klasifikasi makhluk hidup
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti (105 Menit)


Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Prinsip klasifikasi dan Dasar
rangsangan) klasifikasi makhluk hidup dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video tentang materi Prinsip klasifikasi
dan Dasar klasifikasi makhluk hidup .
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”
 Mengamati
 Lembar kerja materi Prinsip klasifikasi dan Dasar
klasifikasi makhluk hidup .
 Pemberian contoh-contoh materi Prinsip klasifikasi dan

32
Dasar klasifikasi makhluk hidup untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
 Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung). Membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan Prinsip klasifikasi dan Dasar
klasifikasi makhluk hidup .
 Mendengar
Pemberian materi Prinsip klasifikasi dan Dasar klasifikasi
makhluk hidup oleh guru.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
 Prinsip klasifikasi makhluk hidup
 Dasar klasifikasi makhluk hidup
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
 Menulis
Peserta didik menulis resume tentang apa yang telah dibaca, diamati
dan didengarkan sebagai pembiasaan membaca dan menulis (literasi)
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
identifikasi dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
masalah)  Mengajukan pertanyaan tentang materi :
 Prinsip klasifikasi makhluk hidup
 Dasar klasifikasi makhluk hidup
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)  Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Prinsip klasifikasi dan
Dasar klasifikasi makhluk hidup yang sedang dipelajari dalam
bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya.
 Membaca sumber lain selain buku teks
Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber
guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Prinsip klasifikasi dan Dasar klasifikasi makhluk hidup yang
sedang dipelajari.
 Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca
yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
Prinsip klasifikasi dan Dasar klasifikasi makhluk hidup
yang sedang dipelajari.
 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Prinsip
klasifikasi dan Dasar klasifikasi makhluk hidup yang telah
disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

33
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
 Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Prinsip klasifikasi dan
Dasar klasifikasi makhluk hidup.
 Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Prinsip klasifikasi
dan Dasar klasifikasi makhluk hidup yang telah diperoleh pada
buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
 Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi Prinsip klasifikasi dan Dasar
klasifikasi makhluk hidup sesuai dengan pemahamannya.
 Saling tukar informasi tentang materi :
 Prinsip klasifikasi makhluk hidup
 Dasar klasifikasi makhluk hidup
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan
cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara
Data)  Berdiskusi tentang data dari Materi :
 Prinsip klasifikasi makhluk hidup
 Dasar klasifikasi makhluk hidup
 Mengolahinformasi dari materi Prinsip klasifikasi dan
Dasar klasifikasi makhluk hidup yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil
dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi
Prinsip klasifikasi dan Dasar klasifikasi makhluk hidup .
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
(pembuktian) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada
buku sumber melalui kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
 Prinsip klasifikasi makhluk hidup
 Dasar klasifikasi makhluk hidup

34
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta
didik.
Generalizatio COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
 Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Prinsip klasifikasi
kesimpulan) dan Dasar klasifikasi makhluk hidup berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan.
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang materi :
 Prinsip klasifikasi makhluk hidup
 Dasar klasifikasi makhluk hidup
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
tentanag materi Prinsip klasifikasi dan Dasar klasifikasi
makhluk hidup dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi tentang materi Prinsip
klasifikasi dan Dasar klasifikasi makhluk hidup yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan
untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
 Prinsip klasifikasi makhluk hidup
 Dasar klasifikasi makhluk hidup
 Menjawab pertanyaan tentang materi Prinsip klasifikasi dan
Dasar klasifikasi makhluk hidup yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi Prinsip klasifikasi dan Dasar
klasifikasi makhluk hidup yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Prinsip klasifikasi
dan Dasar klasifikasi makhluk hidup yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran..
Catatan :
Selama pembelajaran Prinsip klasifikasi dan Dasar klasifikasi makhluk hidup berlangsung,
guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme,
disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab,
rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)


Peserta didik :
Peserta didik :
 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Prinsip klasifikasi dan Dasar
klasifikasi makhluk hidup yang baru dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Prinsip klasifikasi dan
Dasar klasifikasi makhluk hidup yang baru diselesaikan.
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang

35
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Prinsip klasifikasi dan Dasar klasifikasi makhluk hidup .
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran
Prinsip klasifikasi dan Dasar klasifikasi makhluk hidup .
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Prinsip klasifikasi dan Dasar
klasifikasi makhluk hidup
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

1. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaranMemeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
 Prinsip klasifikasi makhluk hidup
 Dasar klasifikasi makhluk hidup
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materitema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
 Kunci determinasi sederhana
 Kladogram (pohon filogeni)
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.

Kegiatan Inti (105 Menit)


Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Kunci determinasi sederhana dan
rangsangan) Kladogram (pohon filogeni) dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video tentang materi Kunci
determinasi sederhana dan Kladogram (pohon filogeni).

36
“Apa yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”
 Mengamati
 Lembar kerja materi Kunci determinasi sederhana dan
Kladogram (pohon filogeni).
 Pemberian contoh-contoh materi Kunci determinasi
sederhana dan Kladogram (pohon filogeni) untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
 Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung). Membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan Kunci determinasi sederhana
dan Kladogram (pohon filogeni).
 Mendengar
Pemberian materi Kunci determinasi sederhana dan Kladogram
(pohon filogeni) oleh guru.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
 Kunci determinasi sederhana
 Kladogram (pohon filogeni)
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
 Menulis
Peserta didik menulis resume tentang apa yang telah dibaca, diamati
dan didengarkan sebagai pembiasaan dalam membaca dan menulis
(Literasi)
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
identifikasi dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
masalah)  Mengajukan pertanyaan tentang materi :
 Kunci determinasi sederhana
 Kladogram (pohon filogeni)
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
(pengumpulan menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian
data) Mengamati dengan seksama materi Kunci determinasi
sederhana dan Kladogram (pohon filogeni) yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang
disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
 Membaca sumber lain selain buku teks
Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber
guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Kunci determinasi sederhana dan Kladogram (pohon filogeni)
yang sedang dipelajari.
 Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat
dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Kunci

37
determinasi sederhana dan Kladogram (pohon filogeni) yang
sedang dipelajari.
 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Kunci
determinasi sederhana dan Kladogram (pohon filogeni) yang
telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
 Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Kunci determinasi
sederhana dan Kladogram (pohon filogeni).
 Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Kunci determinasi
sederhana dan Kladogram (pohon filogeni) yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
 Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi Kunci determinasi sederhana dan
Kladogram (pohon filogeni) sesuai dengan pemahamannya.
 Saling tukar informasi tentang materi :
 Kunci determinasi sederhana
 Kladogram (pohon filogeni)
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan
cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
Data)  Berdiskusi tentang data dari Materi :
 Kunci determinasi sederhana
 Kladogram (pohon filogeni)
 Mengolahinformasi dari materi Kunci determinasi sederhana
dan Kladogram (pohon filogeni) yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi
yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Kunci
determinasi sederhana dan Kladogram (pohon filogeni).
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
(pembuktian) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada
buku sumber melalui kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan

38
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
 Kunci determinasi sederhana
 Kladogram (pohon filogeni)
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-
sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh
peserta didik.
Generalizatio COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Kunci determinasi
kesimpulan) sederhana dan Kladogram (pohon filogeni) berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media
lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan.
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang materi :
 Kunci determinasi sederhana
 Kladogram (pohon filogeni)
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
tentanag materi Kunci determinasi sederhana dan Kladogram
(pohon filogeni) dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi tentang materi Kunci determinasi
sederhana dan Kladogram (pohon filogeni) yang dilakukan
dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
 Kunci determinasi sederhana
 Kladogram (pohon filogeni)
 Menjawab pertanyaan tentang materi Kunci determinasi
sederhana dan Kladogram (pohon filogeni) yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan materi Kunci determinasi sederhana dan
Kladogram (pohon filogeni) yang akan selesai dipelajari
 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Kunci
determinasi sederhana dan Kladogram (pohon filogeni) yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Menyimpulkan
tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
 Kunci determinasi sederhana
 Kladogram (pohon filogeni)
 Menjawab pertanyaan tentang materi Kunci determinasi
sederhana dan Kladogram (pohon filogeni) yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.

39
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan materi Kunci determinasi sederhana dan
Kladogram (pohon filogeni) yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Kunci determinasi
sederhana dan Kladogram (pohon filogeni) yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.

Catatan :
Selama pembelajaran Kunci determinasi sederhana dan Kladogram (pohon filogeni)
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkunganv

Kegiatan Penutup (15 Menit)


Peserta didik :
 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Kunci determinasi
sederhana dan Kladogram (pohon filogeni) yang baru dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Kunci determinasi
sederhana dan Kladogram (pohon filogeni) yang baru diselesaikan.
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Kunci determinasi sederhana dan Kladogram (pohon filogeni).
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran
Kunci determinasi sederhana dan Kladogram (pohon filogeni).
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Kunci determinasi sederhana dan
Kladogram (pohon filogeni) kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.

2. Pertemuan Ke-3 (3 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
 Kunci determinasi sederhana
 Kladogram (pohon filogeni)
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.

40
2. Pertemuan Ke-3 (3 x 45 Menit)
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
 Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.

Kegiatan Inti (105 Menit)


Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Sistem klasifikasi makhluk hidup:
rangsangan) takson, binomial nomenklatur dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video tentang materi Sistem
klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur. “Apa
yang kalian pikirkan tentang foto/gambar tersebut?”
 Mengamati
 Lembar kerja materi Sistem klasifikasi makhluk
hidup: takson, binomial nomenklatur.
 Pemberian contoh-contoh materi Sistem klasifikasi
makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur
untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari
media interaktif, dsb
 Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung). Membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan Sistem klasifikasi makhluk hidup:
takson, binomial nomenklatur.
 Mendengar
Pemberian materi Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson,
binomial nomenklatur
oleh guru.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
 Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial
nomenklatur
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
 Menulis
Peserta didik menulis resume tentang apa yang telah dibaca,

41
diamati dan didengarkan sebagai pembiasaan dalam membaca
dan menulis (Literasi)
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
identifikasi dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
masalah)  Mengajukan pertanyaan tentang materi :
 Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial
nomenklatur
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
(pengumpulan menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian
data) Mengamati dengan seksama materi Sistem klasifikasi makhluk
hidup: takson, binomial nomenklatur yang sedang dipelajari
dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya.
 Membaca sumber lain selain buku teks
Mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber
guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur
yang sedang dipelajari.
 Aktivitas
 Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat
dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Sistem klasifikasi
makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur yang sedang
dipelajari .
 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Sistem
klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur
yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
 Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
contoh dalam buku paket mengenai materi Sistem
klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur.
 Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Sistem klasifikasi
makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
 Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi Sistem klasifikasi makhluk hidup:
takson, binomial nomenklatur sesuai dengan
pemahamannya.

42
 Saling tukar informasi tentang materi :
 Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial
nomenklatur
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan
cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
Data)  Berdiskusi tentang data dari Materi :
 Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial
nomenklatur
 Mengolahinformasi dari materi Sistem klasifikasi makhluk
hidup: takson, binomial nomenklatur yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi
yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Sistem
klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
(pembuktian) memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada
buku sumber melalui kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
 Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial
nomenklatur
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalizatio COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)


(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
 Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Sistem klasifikasi
kesimpulan) makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,
atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang materi :
 Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial
nomenklatur
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan

43
tentanag materi Sistem klasifikasi makhluk hidup:
takson, binomial nomenklatur dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi tentang materi Sistem klasifikasi
makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
 Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial
nomenklatur
 Menjawab pertanyaan tentang materi Sistem klasifikasi
makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan materi Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson,
binomial nomenklatur yang akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Sistem klasifikasi
makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.
Catatan :
Selama pembelajaran Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)


Peserta didik :
 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Sistem klasifikasi makhluk
hidup: takson, binomial nomenklatur yang baru dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Sistem klasifikasi makhluk
hidup: takson, binomial nomenklatur yang baru diselesaikan.
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran
Sistem klasifikasi makhluk hidup: takson, binomial nomenklatur.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Sistem klasifikasi makhluk hidup:
takson, binomial nomenklatur kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.

B. Penilaian

44
1. Teknik penilaian, Instrumen penilaian dan Pedoman penskoran
Aspek yang Teknik Jenis Instrumen
No Keterangan
dinilai Penilaian Penilaian Penilaian
Lembar Instrumen
1. Afektif Observasi Proses
Observasi Terlampir
Presentasi, Lembar Instrumen
2. Kognitif Hasil
tes tertulis, Observasi terlampir
Lembar Instrumen
3. Psikomotorik Observasi Proses
Observasi Terlampir

2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial dilakukan setelah kegiatan penilaian bagi
peserta didik yang tidak memenuhi KKM.Strategi pembelajaran
remedial dilaksanakan dengan penugasan, tutor sebaya berdasarkan
indikator pencapaian yang belum dicapai oleh peserta didik.
b. Pengayaan
Peserta didik yang mendapat nilai melebihi KKM diberikan tugas
mengkaji materi penerapan konsep jaringan parenkim padatumbuhan.

Jombang, 3 Januari 2022

Kepala MA GHOZALIAH Guru Mata Pelajaran

M. Nashrulloh, M.Pd Lukluil Maknun


NIP. 19641101 198601 2 002 NIP.1904100102

LAMPIRAN
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

Nama Satuan : MA GHOZALIAH


Pendidikan
Kelas/Semester : X/1

45
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Mata Pelajaran : Biologi

No. Hari/ Nama Kejadian/ Butir Pos/ Tindak


Tanggal Perilaku Sikap Neg Lanjut

LEMBAR DISKUSI SISWA 1

Kelompok :
Nama : 1.
2

46
3.
4.
Lengkapilah Klasifikasi makhluk hidup lima kingdom berikut pada tabel dibawah
ini dengan tepat!
No. Kasifikasi Ciri-ciri
1.
2.
3.
4.
5.

LEMBAR DISKUSI SISWA 1

Kelompok :
Nama : 1.
2
3.
4.

47
Lengkapilah Klasifikasi makhluk hidup lima kingdom berikut pada tabel dibawah
ini beserta contoh spesiesnya!
No. Kasifikasi Contoh spesies
1.
2.
3.
4.
5.

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF


a. Soal uraian
1. Sebutkan tujuan dari klasifikasi!
2. Sebutkan manfaat klasifikasi!
3. Sebutkan dan jelaskan proses-proses klasifikasi!
4. Sebutkan aturan penulisan sistem tata nama binomial!
5. Sebutkan dan jelaskan secara sistematis sistem-sistem klasifikasi!

Rubrik Penilaian Uraian


No. Uraian Skor
1. Jika semua benar 3
2. Jika semua benar 3

48
3. Jika semua benar 3
4. Jika semua benar 3
5. Jika semua benar 3
Jumlah skor 15
Jml Skor x 2
Nilai = x 100
3

b. Soal pilihan ganda


1. Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaaan ciri
disebut….
a. takson
b. taksonomi
c. sistematika
d. klasifikasi
e. tata nama ganda
2. Berdasarkan sistem tata nama ganda, cara penulisan yang benar
untuk nama jenis kelapa adalah….
a. cocos nucifera
b. Cocos nucifera
c. cocos Nucifera
d. COCOS NUCIFERA
e. Cocos Nucifera
3. Urutan tingkatan takson yang tertinggi sampai terendah adalah….
a. kingdom – phylum / division – classis – ordo – familia – genus
– spesies
b. kingdom – phylum / division - classis – ordo – spesies – genus
– familia
c. kingdom –classis - phylum / division – ordo – familia – genus
– spesies
d. kingdom – ordo - classis - phylum / division – genus – familia
– spesies
e. kingdom – phylum / division – classis – ordo – genus – familia
– spesies

49
4. Zea mays adalah nama ilmiah tanaman jagung. Kata Zea pada
nama ilmiah tersebut menunjukkan….
a. familia
b. genus
c. spesies
d. ordo
e. kelas
5. tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk….
a. menyederhanakan objek studi
b. melestarikan jenis makhluk hidup
c. member nama ilmiah untuk setiap makhluk hidup
d. menemukan ciri setiap makhluk hidup
e. menentukan persamaan sifat antara makhluk hidup
6. Pernyataan berikut yang benar mengenai Allium cepa (bawang
merah) dan Allium sativum (bawang putih) adalah….
a. jenis sama, marga sama
b. marga sama, suku berbeda
c. marga sama, jenis berbeda
d. jenis sama, marga berbeda
e. suku berbeda, jenis sama
7. Sistem klasifikasi lima kingdom dikembangkan oleh….
a. Carolus Linnaeus
b. Aristoteles
c. Robert H Whittaker
d. Antoni van Leuwenhoek
e. Robert Hook
8. Pada sistem lima kingdom fungi dipisahkan dari kingdom….
a. Plantae
b. Animalia
c. Protista
d. Monera
e. Eubacteria

50
9. Monera disebut juga makhluk hidup….
a. Prokariot
b. Autotrof
c. Heterotrof
d. Eukariot
e. Multieluler
10. Sistem klasifikasi yang mengelompokan makhluk hidup
berdasarkan cirri morfologi yang mudah dilihat disebut…..
a. Sistem klasifikasi buatan
b. Sistem klasifikasi alami
c. Sistem klasifikasi natural
d. Sistem klasifikasi artificial
e. Sistem klasifikasi filogentik

Rubrik Penilaian Pilihan Ganda


No. Jawaban Skor
1. 1
2. 1
10 1
Jumlah skor 10
Nilai = jumlah skor/jumlah skor maksimum x100 = 100

51
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR
Checklist pada masing-masing kriteria kolom aspek penilaian yang sesuai dengan
keterampilan yang telah diperlihatkan peserta didik.
Rekapitulasi hasil penilaian keterampilan peserta didik dalam format seperti
berikut :

Aspek Penilaian
Nama Skor Nilai Predikat
No. Keterampilan Keterampilan
Siswa
Bertanya Presentasi
4 3 2 1 4 3 2 4

52
Rubrik Penilaian Keterampilan
Kriteria Skor Indikator
KeterampilanBertanya Bertanya tiga kali atau lebih selama proses
4
pembelajaran
Bertanya dua kali selama proses
3
pembelajaran
Bertanya hanya satu kali selama proses
2
pembelajaran
Tidak pernah bertanya selama proses
1
pembelajaran
KeterampilanPresentasi Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
4 dengan lancar, benar dan dapat menjawab
pertanyaan dari kelompok lain
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
3 dengan lancar, benar dan tidak dapat
menjawab pertanyaan dari kelompok lain
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
2 dengan lancar, salah dan tidak dapat
menjawab pertanyaan dari kelompok lain
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
1 tidak lancar, salah dan tidak dapat
menjawab pertanyaan dari kelompok lain

Skor maksimal = Jumlah keterampilan yang dinilai x Jumlah skor


tiap kriteria
=2x4=8
Jumlah skor yangdicapai
x4
Jumlah maksimum skor
Nilai yang dicapai =
Nilai keterampilan dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
NilaiKetuntasan
PengetahuandanKeterampilan
RentangAngka Huruf

3,85 – 4,00 A

3,51 – 3,84 A-

3,18 – 3,50 B+

53
2,85 – 3,17 B

2,51 – 2,84 B-

2,18 – 2,50 C+

1,85 – 2,17 C

1,51 – 1,84 C-

1,18 – 1,50 D+

1,00 – 1,17 D

54

Anda mungkin juga menyukai