Anda di halaman 1dari 13

GERAK PARABOLA

Ditulis untuk menyelesaikan laporan praktikum Fisika Dasar

Oleh :

WILDA SUSANTI MULYANA

2108109010019

ASISTEN :

MAINA YULIA SARI

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA, BANDA ACEH
OKTOBER, 2021
1. RINGKASAN PERCOBAAN

Gerak parabola merupakan gerak dua dimensi suatu benda yang


bergerak membentuk sudut elevasi dengan sumbu x atau sumbu y. Sumbu x
(horizontal) merupakan GLB dan sumbu y (vertikal) merupakan GLBB. Kedua
gerak ini tidak saling memengaruhi, hanya saja membentuk suatu gerak
parabola. Nama lainnya adalah gerak peluru yang memiliki bentuk lintasan
parabola.
Pengaplikasian atau contoh dari gerak parabola adalah gerakan bola tenis
ketika melambung akibat dorongan dari raket tenis, gerakan bola basket yang
masuk ke ring, gerakan bola golf setelah dipukul oleh pemain menggunakan stik
golf, gerakan bola voli, dan gerakan lompat jauh termasuk ke gerak benda
berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dengan sudut elevasi
terhadap garis mendatar (horizontal) atau biasa disebut dengan sumbu x. Bom
yang dijatuhkan dari pesawat serta benda dilemparkan dari atas ke bawah jurang
termasuk ke gerakan benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal
pada ketinggian tertentu dengan arah yang sejajar dengan sumbu x (horizontal).
Penembakkan rudal atau mortir termasuk gerakan benda berbentuk parabola
ketika diberikan kecepatan awal dari ketinggian tertentu dengan sudut elevasi
terhadap garis horizontal.
Rumus yang digunakan pada percobaan ini adalah

v
Untuk mencari kecepatan awal. Vo adalah kecepatan awal, g adalah
percepatan gravitasi bumi yang mana kita dapat mengambil 9,8 𝑚⁄𝑠2. Jarak kaki
meja hingga permukaan bola jatuh adalah x. Dan tinggi benda disimbolkan
dengan h. Dan juga digunakan rumus

2ℎ
=√
𝑡 𝑔

Untuk mecari waktu yang ditempuh benda. Yang dimana t adalah besar
waktu yang ditempuh. Ketinggian meja adalah disimbolkan dengan h. Dan
percepatan gravitasi bumi disimbolkan dengan g yang bernilai 9,8 𝑚⁄𝑠2.

2. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang
wujud gerak dalam dua dimensi atau yang lebih dikenal dengan nama gerak
parabola. Beberapa parameter yang terlibat dalam analisis gerak parabola dapat
diukur melalui beberapa metode sederhana.
3. LANDASAN TEORI

Gerak termasuk bidang yang dipelajari dalam mekanika, yang


merupakan cabang dari fisika. Seseorang ilmuwan Inggris yang telah berjasa
dalam ilmu Fisika terutama dinamika, yakni Sir Isaac Newton (1642-1727). Ia
mengungkapkan tiga hukumnya yang terkenal tentang gerak. Hingga saat ini,
penemuannya tentang gaya dan gerak masih digunakan dalam kehidupan sehari-
hari, terutama dalam bidang teknologi modern yang semakin pesat. Kita dapat
menemukan contoh dari dinamika dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada alat
menimba air di dalam sumur ketika akan mengambil air. Sistem yang digunakan
dalam alat tersebut adalah katrol, yang membantu kita untuk menarik ember
yang berisi air dengan menggunakan tali. (Wahid & Ramdhani, 2019).
Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya
diberi kecepatan awal lalu menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya
dipengaruhi oleh gravitasi. Karena gerak peluru termasuk dalam pokok bahasan
kinematika (ilmu fisika yang membahas tentang gerak benda tanpa
mempersoalkan penyebabnya), maka pada pembahasan ini, gaya sebagai
penyebab gerakan benda diabaikan, demikian juga gaya gesekan udara yang
menghambat gerak benda. Kita hanya meninjau gerakan benda tersebut setelah
diberikan kecepatan awal dan bergerak dalam lintasan melengkung di mana
hanya terdapat pengaruh gravitasi. Mengapa dikatakan gerak peluru ? kata
peluru yang dimaksudkan disini hanya istilah, bukan peluru pistol, senapan atau
senjata lainnya. Dinamakan gerak peluru karena mungkin jenis gerakan ini
mirip gerakan peluru yang ditembakkan.(Effendi, 2012)
Gerak parabola merupakan gerak dalam dua dimensi yang memiliki ciri
khusus berupa percepatan kostan. Karena percepatannya yang kostan baik besar
maupun arahnya. Jadi, dalam pandangan dua dimensi dapat dinyatakan bahwa
sebuah gerak dalam bidang datar merupakan paduan dari dua buah komponen
gerak yang terjadi secara serempak dalam dua arah yang saling tegak lurus,
yaitu pada arah sumbu-x dan pada arah sumbu-y. Bila sebuah benda mendapat
dua komponen percepatan yang konstan dalam dua arah yang saling tegak lurus,
maka misalnya benda akan bergerak dengan lintasan berupa garis lengkung.
Bila salah satu komponen percepatan itu nol dan yang lain konstan tidak sama
dengan nol, maka lintasan benda akan berbentuk parabola, dan karena itu
geraknya disebut sebagai gerak parabola. Bila salah satu komponen percepatan
nol, maka komponen gerak pada arah ini akan berupa gerak lurus beraturan, dan
bila komponen percepatan pada arah yang lain konstan tidak nol, maka
komponen gerak pada arah ini akan berupa gerak lurus berubah
beraturan.Dengan demikian maka gerak parabola dapat dipandang sebagai
perpaduan dari gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan yang
terjadi secara serempak dalam dua arah yang saing tegak lurus. Oleh sebab itu,
maka peninjauan gerak parabola akan menjadi lebih mudah dengan cara
menguraikannya dalam dua arah yang saling tegak lurus, yaitu arah sumbu-x
dan sumbu-y. (Tobing, 2017)
Gerak parabola merupakan perpaduan antara Gerak Lurus Beraturan
(GLB) di sumbu X dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) di sumbu Y.
Gerak ini adalah gerak dua dimensi dari partikel yang dilemparkan miring ke
udara. Pengaruh gesekan udara, Gerakan bumi, dan variasi percepatan a karena
gravitasi diabaikan semua untuk mempermudah perhitungan. Gerak peluru
adalah gerak dengan percepatan konstan g yang berarah ke bawah, dan tidak ada
komponen perepatan dalam arah horizontal. Pada sumbu-x gerak benda tidak
dipengaruhi oleh gaya gravitasi sehingga tidak mengalami percepatan. Pada
arah vertikal (sumbu y) gerak yang dialami benda dipengaruhi oleh gaya
gravitasi sehingga mengalami perlambatan. Oleh karena itu kecepatan awal dari
gerak parabola membentuk sudut terhadap bidang datar maka kecepatan awal
itu diuraikan dalam komponen horizontal dan vertikal. Komponen vertikal
digunakan untuk mencari waktu geraknya saat di udara dan komponen
horizontalnya digunakan untuk mencari jarak yang ditempuh. (Pujiastuti, 2016)

Ketika orang melempat bola dari permukaan bumi, bagaimanapun


caranya sebenarnya benda tersebut mengalamni gerak elips. Artinya lintasan
benda tersebut sebenarnya merupakan bagian dari lintasan elips. Namun apabila
wilayah yang dilalui oleh benda itu di dalam gerakan tidak begitu luas maka
bolehlah dilakukan penyederhaan yakni medan gravitasi di sekitar permukaan
bumi dianggap seragam dan mengarah vertikal ke bawah. Alhasil lintasan benda
yang dilemparkan mengalami gerak parabola. Oleh karena itu gerak parabola
juga disebut gerak peluru. Sesungguhnya gerak peluru ini dipengaruhi oleh
beberapa hal di antaranya adalah hambatan udara dan variasi percepatan
gravitasi. Akan tetapi diasumsikan gerak parabola yang akan dibahas
mengabaikan hambatan udara dan menganggap nilai percepatan gravitasi
konstan sebesar g= 9,8 m/s2. Selanjutnya dipilih satu system koordinat atau
kerangka acuan sedemikiannya sehingga titik tempat melempar benda tersebut
memiliki koordinat (x0, y0, z0) dengan kecepatan awal Vj=V0xi + V0yj + V0zk.
Oleh karena itu , benda akan mengalami percepatan (Rosyid dkk, 2014)

4. ALAT DAN BAHAN


Tabel 4.1 Alat dan Bahan
NO Nama Jumlah
1 Bola Pingpong 1
2 Bola Tennis 1
3 Meja 1
4 Meteran/Penggaris 1
5 Aplikasi Slow Motion di Smartphone 1
6 Phone holder 1

5. PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun prosedur dari percobaan ini adalah
5.1 Menjatuhkan benda dari pinggir meja.
1. Diperlukan ruangan yang lumayan lebar. Meja diletakkan pada satu sisi
ruangan.
2. Tinggi permukaan meja diukur dari lantai (h) hingga skala milimeter
dengan diggunakan mistar atau tali ukur, kemudian bagian depan meja
tempat bola akan jatuh dilapangkan. Skala jarak diberikan bantuan di
depan meja agar mudah saat pengukuran posisi jatuhnya bola di lantai.
3. Bola pingpong disentil dengan jari di permukaan meja. Kekuatan jari
diberikan saat bola disentil agar bola pingpong terluncur dengan cepat
saat tiba di pinggir meja.
4. Posisi jatuhnya ditandai bola di lantai. Dimintai bantuan satu orang
untuk ikut membantu mengamati posisi jatuhnya bola, karena bola akan
terpantul kembali setelah jatuh.
5. Waktu jatuhnya bola diukur sejak meninggalkan meja hingga mencapai
lantai (t) dengan digunakan stopwatch dan jarak jatuhnya bola pingpong
pada lantai dari posisi kaki meja (x) dengan digunakan mistar atau tali
meter. Percobaan diulangi beberapa kali hingga diperoleh 10 kali
pencatatan waktu t dan jarak x. Pada setiap kali pengukuran, kekuatan
sentilan jari ke bola tidak harus sama. Data yang diperoleh dicatat pada
tabel.
6. Percobaan di atas diulangi dengan diganti bola pingpong dengan
bola tennis. Bola tennis cukup didorong saja dengan tangan agar
dicapai bibir meja dan jatuh ke bawah. Dilakukan 10 kali
pengukuran dengan kekuatan dorong yang bervariasi agar jarak
jatuhnya bola di lantai berbeda beda.
7. Fasilitas fitur kamera yaitu playback dalam gerak lambat pada
smartphone digunakan. Pengambilan video dilakukan beberapa kali
dan dievaluasi kualitas gerak lambat yang dihasilkan.
8. HP diposisikan dengan digunakan phone holder/tripod sehingga
direkam video didorong bola di atas meja, saat bola jatuh dari sisi
meja, hingga saat bola jatuh ke lantai. Posisi kamera diusahakan
sejajar dengan permukaan meja, pada posisi sekitar 2 - 4 meter dari
bidang jatuhnya bola. Posisi kamera diusahakan untuk dapat
terrekam seluruh bagian dari gerak benda. Saat pengambilan video,
kamera tidak boleh bergerak. Perekaman video dilakukan untuk
gerak kedua bola yang tersedia (bola pingpong dan bola tennis).
Kemudian playback dengan slow motion dilakukan.
9. Percobaan diulangi dengan dijatuhkan bola dari meja dan gambar
dengan fitur multiple shot diambil. Saat gambar diambil, posisi
kamera tetap, tidak berpindah.

5.2 Melempar bola ke atas dengan arah yang sedikit miring terhadap horizontal
(jangan vertikal)

1. Bola pimpong dilemparkan ke atas dengan arah yang sedikit miring


terhadap horizontal (jangan vertikal).
2. Video gerakan benda diambil dari sejak bola dilempar hingga jatuh
menyentuh lantai.
3. Dilakukan juga untuk bola yang berbeda yaitu bola tennis.

6. ANALISA DATA
6.1 Data Hasil Pengamatan
6.1.1 Data Hasil Pengamatan Menjatuhkan Bola Dari Pinggir Meja

Tinggi permukaan meja: 730 mm

Bola Pingpong
No. Waktu jatuh (s) Jarak horizontal Keterangan
jatuhnya bola (x)
1. 0,58 s 70 cm Lembut
2. 0,43 s 78 cm Keras
3. 0,38 s 78 cm Keras
4. 0,40 s 85 cm Keras
5. 0,53 s 90 cm Keras
6. 0,48 s 83 cm Lembut
7. 0,31 s 70 cm Keras
8. 0,53 s 78 cm Lembut
9. 0,50 s 68 cm Lembut
10. 0,55 s 77 cm Lembut

Tinggi permukaan meja: 730 mm


Bola Tennis
No. Waktu jatuh (s) Jarak horizontal Keterangan
jatuhnya bola (x)
1. 0,70 s 50 cm Keras
2. 0,73 s 35 cm Keras
3. 0,76 s 20 cm Lembut
4. 0,70 s 23 cm Keras
5. 0,76 s 24 cm Lembut
6. 0,80 s 20 cm Lembut
7. 0,73 s 40 cm Keras
8. 0,81 s 56 cm Lembut
9. 0,75 s 33 cm Lembut
10. 0,82 s 40 cm Lembut

6.2 Analisa Hasil Percobaan/ Pembahasan


6.2.1Analisis hasil percobaan menjatuhkan bola pimping dari pinggir meja
Dari percobaan diatas dapat dilihat, bahwa

Tinggi permukaan meja: 730 mm


Bola Pingpong
No. Waktu Jarak horizontal Kecepatan Waktu jatuh bola
jatuh (s) jatuhnya bola awal bola (hitung, s)
(x) (m/s)
1. 0,53 s 70 cm 1,813 m/s 0, 385 s
2. 0,43 s 78 cm 2,020 m/s 0,385 s
3. 0,38 s 78 cm 2,020 m/s 0,385 s
4. 0,40 s 85 cm 2, 202 m/s 0,385 s
5. 0,53 s 90 cm 2, 331 m/s 0,385 s
6. 0,48 s 83 cm 2, 150 m/s 0,385 s
7. 0,31 s 70 cm 1, 183 m/s 0,385 s
8. 0,53 s 78 cm 2, 202 m/s 0,385 s
9. 0,50 s 68 cm 1, 761 m/s 0,385 s
10. 0,55 s 77 cm 1, 994 m/s 0,385 s

Tinggi permukaan meja: 730 mm


Bola Tennis
No. Waktu Jarak horizontal Kecepatan Waktu jatuh bola
jatuh (s) jatuhnya bola awal bola (hitung, s)
(x) (m/s)
1. 0,70 s 50 cm 1, 295 m/s 0,385 s
2. 0,73 s 35 cm 0, 906 m/s 0,385 s
3. 0,76 s 20 cm 0, 518 m/s 0,385 s
4. 0,70 s 23 cm 0, 595 m/s 0,385 s
5. 0,76 s 24 cm 0, 621 m/s 0,385 s
6. 0,80 s 20 cm 0, 518 m/s 0,385 s
7. 0,73 s 40 cm 1, 036 m/s 0,385 s
8. 0,81 s 56 cm 1, 450 m/s 0,385 s
9. 0,75 s 33 cm 0, 854 m/s 0,385 s
10. 0,82 s 40 cm 1, 036 m/s 0,385 s

6.2.2 Pembahasan

Gerak parabola merupakan gerak dua dimensi suatu benda yang


bergerak membentuk sudut elevasi dengan sumbu x atau sumbu y. Sumbu x
(horizontal) merupakan GLB dan sumbu y (vertikal) merupakan GLBB. Kedua
gerak ini tidak saling memengaruhi, hanya saja membentuk suatu gerak
parabola. Nama lainnya adalah gerak peluru yang memiliki bentuk lintasan
parabola.
Gerak parabola terjadi karena adanya gaya gravitasi yg menyebabkan
timbulnya percepatan gravitasi sehingga gerak pada parabola memiliki dua
komponen kecepatan berupa gerak lurus beraturan (GLB) (pada sumbu x) dan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB) (pada sumbu y). Jika percepatan
gravitasi dihilangkan maka gerak benda hanya berupa garis lurus (gerak linear).
Contohnya bergerak di luar angkasa
Pada data diatas kecepatan awal terbesar yang dialami oleh bola
pimpong adalah 2,331 m/s pada bola yang disentil. Sedangkan kecepatan
terbesar pada bola tennis dan 1,450 m/s pada bola yang didorong. Pada saat
dijatuhkan bola tennis dari pinggir meja jaraknya lebih pendek dibandingkan
saat menjatuhkan bola pimpong, hal ini dikarenakan bola pimpong lebih ringan
daribola tennis dan juga menggunakan perlakuan dengan cara di sentil, jika
kekuatan saat menyentil bola keras, maka bola akan terlempar dengan jarak
yang jauh. Begitu juga sebaliknya. Saat menjatuhkan bola tennis dari pinggir
meja menggunakan perlakuan dengan cara didorong.

Pada percobaan bola bola pimpong dan bola tennis di lempar secara
miring agak horizontal, lemparan bola membentuk gerak parabola. Waktu yang
dibutuhkan saat melempar bola ke atas agak horizontal lebih lama daripada saat
menjatuhkan bola dari pinggir meja. Hal ini karena lintasan bola saat dilempar
miring agak horizontal lebih jauh daripada saat menjatuhkan bola dari pinggir
meja. Namun, lintasan kedua percobaan ini sama-sama membentuk gerakan
parabola. Baik menggunakan bola pimpong maupun bola tennis.

Berikut hasil pencarian kecepatan awal dan waktu:


Gambar Hasil pencarian kecepatan awal bola pimpong
Gambar hasil pencarian kecepatan awal bola tennis
7. KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa
1. Berdasarkan data pengamatan setiap percobaan memiliki kecepatan awal
(V0) , Jarak (x), dan waktu (t) yang berbeda-beda. Hal ini karena gaya yang
diberikan juga beragam.
2. Gaya yang diberikan pada saat percobaan dijatuhkan bola pimpong dan
tennis, sehingga memberikan lintasan yang berbeda juga.
3. Waktu (t) jatuhnya bola yang diperoleh secara teoritis dan actual rata-rata
berbeda Ketika di bandingkan antara keduanya.
4. Massa benda juga mempengaruhi gravitasi.
5. Gerak parabola merupakan gabungan dari GLB dan GLBB.
6. Gerak pada sumbu x merupakan GLB.
7. Gerak pada sumu y merupakan GLBB.
8. Gerak benda berbeda arah dengan gaya yang mempengaruhinya.

DAFTAR PUSTAKA

Wahid, Mulyadi Abdul, & Fitria Ramadhani. (2019). Eksperimen Menghitung


Momen Inersia dalam Pesawat Atwood Menggunakan Katrol dengan
Penambahan Massa Beban. Jurnal Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan
Fisika Terapan, 2, 2.
Effendi, Asnal. (2012). Fisika 1 Bab 12 Dinamika Fluida. 12.1-12.4.
Tobing, Herlina Agustina Br. (2017). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY YANG DISISIPI STRATEGI WRITING TO LEARN
TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KEMAMPUAN
MENULIS SISWA SMA PADA MATERI GERAK PARABOLA.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Pujiastuti, Agnes Yuni. (2016). Pengembangan Media Interaktif “Jelonpro”
Konsep Gerak Parabola Untuk Peserta Didik Kelas X. 1, 36-37.

Rosyid, dkk. 2014. FISIKA DASAR, MEKANIKA. Jilid 1. Yogyakarta: Penerbit


Periuk
LAMPIRAN

Alat dan bahan

Bola pimpong Bola Tennis

Tripod Hp Penggaris

Menjatuhkan bola dari pinggir meja dengan disentil(bola pimpong)


Menjatuhkan bola dari pinggir meja dengan didorong (Bola Tennis)

Melempar bola ke atas miring agak horizontal (Bola Pimpong)

Melempar bola ke atas miring agak horizontal (Bola tennis)

Anda mungkin juga menyukai