GERAK PARABOLA
NIM : 31S22023
Kelas : 11 TB 2
LAGUBOTI
T. A 2022/2023
1
I. TUJUAN
Modul Gerak Parabola ini terdiri dari 3 percobaan dengan tujuan percobaan
sebagai berikut:
Percobaan I:
Mengukur kecepatan bola menggunakan sensor Photogate.
Menganalisa gerak parabola melalui pengukuran langsung menggunakan sensor
photogate.
Percobaan II:
Mengamati jarak titik jauhnya bola pada sumbu-x secara manual.
2
II. DASAR TEORI
Komponen sumbu X
Vox = Vo cos θ
Keterangan:
θ= sudut elevasi
Komponen sumbu Y
Voy = Vo sin θ
Keterangan:
3
Komponen gerak meurut sumbu-yadalah gerak lurusberubah beraturan
dengan besar kecepatan awal Voy=Vo sin θ besar percepatan yang di alami
dalam arah vertikal adalahay=-g (arahnyke bawah atau searah gaya gravitasi
bumi).
Jika kita memerhatikan gambar diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa gerak parabola
memiliki 3 titik kondisi,
Pada titik A, merupakan titik awal gerak benda. Benda memiliki kecepatan awal .
Pada titik C, merupakan titik tertinggi benda. Benda berada pada ketinggian
maksimal , pada titik ini kecepatan vertikal benda besarnya 0 (nol) (
).
4
III. ALAT DAN BAHAN
ALAT
BAHAN
5
IV. PROSEDUR KERJA
5. Bukalah Logger pro kemudian buka file "08A Proyektil Motion (Photogate)" di
6
Physics with Vernier. Sebuah tabel data dan dua grafik akan ditampilkan; satu
grafik akan menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk bola untuk melewati
Photogates untuk setiap percobaan, dan lainnya akan menampilkan kecepatan dari
objek untuk setiap percobaan.
6. Anda harus mengatur jarak s, antar dua Photogates agar Logger Pro dapat
menghitung kecepatan dengan baik sehingga berhasil memprediksi dampak yang
ditimbulkan. Program ini akan membagi jarak dengan interval waktu, t, untuk
mendapatkan kecepatan (v = s /
7
Percobaan 2. Percobaan Mengukur jarak titik jatuhnya bola pada sumbu x,
ketika jatuh pada suatu ketinggian y.
1. Ukurah jarak ketinggian meja dari lantai dan mencatatnya sebagai Table height (h)
dengan menggunakan meteran. Gunakan bandul secara tegak lurus untuk
menemukan titik 0 sumbu y jatuh bola ketika meninggalkan meja di lantai secara
tepat, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Tandai titik tersebut dengan selotip
atau spidol, titik tersebut akan berfungsi sebagai nilai titik (0.0) untuk awal lantai.
2. Gunakan nilai kecepatan yang anda peroleh pada percobaan 1 untuk memprediksi
atau menghitung jarak dari titik asal lantai ke titik jatuh yang mungkin terjadi di
mana bola akan jatuh ke lantai. Catatlah nilai pada Tabel sebagai “prediksi jarak
jatuh bola”. Sejajarkan titik prediksi benturan dengan trek dan menandai titik
prediksi benturan di lantai dengan selotip. Posisikan target pada titik prediksi
benturan.
3. Kemudian gelindingkan bola dari lintasaan, dan membiarkan bola menggelinding
dari meja sampai jatuh ke lantai. Tandai titik tumbukan dengan selotip. Ukur jarak
dari titik (0,0) ke tumbukan sebenarnya dengan mistar dan masukkan jarak yang
diperoleh pada tabel data sebagai “actual jatuh bola”.
4. Untuk mengukur waktu jatuhnya bola dari meja hingga bola menyentuh lantai
gunakanlah
stopwatch.
5. Rekamlah proses peristiwa jatuhnya bola dari ketinggian meja hingga pada titik
jatuhnya bolaagar dapat dianalisa proses gerak jatuhnya bola melalui analisa video.
8
Percobaan 3. Menganalisa sebuah video (Video Pada Percobaan 1 dan 2)
1. Bukalah aplikasi Logger Pro pada Komputer/Laptop anda. Pilih Movie dari menu
Insert, kemudian klik Movie selanjutnya Klik sebuah folder Advanced Physics-
Mechanics. Seperti yang ditunjukkan gambar 5.
2. Buatlah layar film yang cukup besar agar anda dengan mudah melihat gerak peluru
yang ditampilkan dalam video.
3. Aktifkan analisis Video dengan mengklik tombol di sudut kanan bawah. Tombol
ini akan menampilkan toolbar untuk menganalisa video.
4. Klik tombol Set Origin (ketiga dari atas), kemudian klik pada frame film
untuk menentukan titik awal bola. Jika diperlukan, sistem koordinat ini dapat
diputar dengan cara menyeret titik kuning pada sumbu horisontal.
5. Klik tombol Set Scale (keempat dari atas), lalu seret tombol set scale untuk
menentukan panjang obyek yang terdapat pada video. Bila Anda melepas tombol
mouse, masukkanpanjang objek; pastikan unit sudah benar.
6. Gunakan tombol maju dan tombol kembali untuk memajukan video sampai bola
dilepaskan dari tangan penembak. Selanjutnya, tombol yang anda gunakan untuk
mengaktifkan analisis adalah Sync Movie to Graph . Klik tombol ini,
kemudian masukkan 0 digraph time. Centang Use This Synchronization in Video
Capture.
7. Klik tombol Add Point (kedua dari atas). Tentukan di mana Anda akan
menandai lokasi (titik pusat, titik puncak, lainnya) dan kemudian klik objek di
Video. Penting: Harus konsisten dalam menandai.
Setiap kali Anda menandai lokasi objek, video akan maju satu frame. Tergantung
pada kecepatan frame, Anda dapat memilih untuk menandai posisi setiap frame.
Perhatikan bahwa data sedang diplot pada grafik.
8. Jika Anda ingin mengedit titik/lokasi, klik tombol Select Point (atas).
Hal ini memungkinkan Anda untuk memindahkan atau menghapus titik/lokasi
yang salah.
10
V. DATA PERCOBAAN
Percobaan Velocity (m/s) Waktu yang Prediksi jarak Actual jatuh bola
dibutuhkan jatuh bola (m) (m)
ketika bola jatuh
(s)
11
VI. PENGOLAHAN DATA/ PERHITUNGAN
Percobaan 1
x = V0x . t
x = 0,598
(0,418)x
= 0,249
m
Percobaan 2
x = V0x . t
x = 0,588
12
(0,418)x
= 0,245
m
13
Percobaan 3
x = V0x . t
x = 0,574
(0,418)x
= 0,239
m
Percobaan 4
x = V0x . t
x = 0,583
(0,418)x
= 0,243
m
Percobaan 5
x = V0x . t
x = 0,585
(0,418)x
= 0,244
m
Percobaan 6
x = 0,587
(0,418)x
= 0,245
m
Percobaan 7
14
x = V0x . t
x = 0,551
(0,418)x
= 0,2303
m
Percobaan 8
x = V0x . t
x = 0,586
(0,418)x
= 0,244
m
Percobaan 9
x = V0x . t
x = 0,586
(0,418)x
= 0,244
m
Percobaan 10
x = V0x . t
x = 0,582
(0,418)x
= 0,243
m
16
VII. ANALISA DATA
Dalam percobaan pertama dilakukan percobaan yang membuat nilai kecepatan benda
menggunakan photogate untuk menangkap setiap pergerakan benda yang dipengaruhi oleh
beberapa factor seperti gaya yang diberikan serta ada atau tidaknya pergeseran pipa paralon.
Dalam percobaan tersebut kita harus memastikan tidak adanya pergeseran photogate saat
melakukan percobaan agar menghindari terjadinya kesalahan perhitungan. Dalam
percobaanpertama kita mengukur tentang jarak dan kecepatan benda yang dipengaruhi oleh
lintasan. Juga disini mengukur atau memprediksikan jarak titik jatunya bola yang
digelindingkan.
Dalam percobaan kedua dilakukan percobaan melihat jarak titik jatuhnya,
kemudian setelahmelakukan percobaannya kita akan menemukan hasil dari
percobaan yang telah dilakukan.
17
18
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa diambil dari percobaan juga pembahasan di atas
adalah sudut elevasi dan kecepatan awal sangat berpengaruh terhadap
tinggi maksimum dan jarak maksimum yang ditempuh suatu benda dalam
gerak parabola. Sesuai dengan rumusnya, kecepatan awal dan sudut
elevasi berbanding lurus dengan tinggi maksimum dan jarak maksimum,
dimana semakin besar kecepatan awal dan sudut elevasinya, semakin
besar juga tinggi maksimumnya dan semakin jauh jarak terjauhnya. Tanpa
adanya sudut elevasi juga kecepatan awal, kita tidak bisa menghitung
jarak dan tinngin maksimumnya.
SARAN
- Sebaiknya sebelum memulai praktikum, praktikan harus lebih
memahami isi modul baik bahan dan benda maupun prosedur kerja.
19
IX. DAFTAR PUSTAKA
20
21