Anda di halaman 1dari 9

LKPD MICRO TEACHING FISIKA DIK - B 2015

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

OLEH :

KELOMPOK II (DUA) :

Dwi Fanny Adha 4153121015


Evi Septina Uli Sihombing 4153121019

Dosen Pengampu : Dr. Mariati Purnama Simanjuntak, M.S.

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

GERAK PARABOLA

Kelompok :

Nama Kelompok : 1.

2.

3.

4.

5.

Kelas/Semester : X/I

Tanggal :

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Judul : Pengaruh Sudut Elevasi Terhadap Titik Tertinggi dan Titik


Terjauh Gerak Parabola

Kompetensi Dasar

3.5 Menganalisis gerak parabola dengan menggunakan vektor, berikut makna fisisnya
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

4.5 Mempresentasikan data hasil percobaan gerak parabola dan makna fisisnya.

Indikator

3.5.1 Indikator:
1. Mendeskripsikan gerak parabola.
2. Menentukan posisi partikel yang bergerak parabola.
3. Menentukan perpindahan partikel yang bergerak pada bidang.
4. Menentukan jarak mendatar maksimum yang dicapai benda pada gerak
parabola.
5. Menentukan ketinggian maksimum yang dicapai benda pada gerak parabola.
6. Menentukan waktu untuk mencapai titik tertinggi pada gerak parabola.
7. Menentukan kecepatan partikel yang bergerak parabola.
8. Menentukan hubungan antara kecepatan awal dengan ketinggian maksimum
dan jarak mendatar maksimum secara kualitatif.
9. Mendeskripsikan hubungan sudut elevasi dengan ketinggian maksimum dan
jarak mendatar maksimum secara kualitatif.
4.5.1 Indikator:
1. Merpersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah
tentang gerak dua dimensi (gerak parabola) dengan baik dan benar.
2. Melakukan pengamatan terhadap masalah yang diberikan guru tentang gerak
dua dimensi (gerak parabola).
3. Melakukan analisis data hasil percobaan tentang gerak dua dimensi (gerak
parabola) dengan baik dan benar.
4. Membuat laporan hasil diskusi mengenai masalah dari gerak dua dimensi
(gerak parabola) sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah.
5. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang gerak dua dimensi (gerak
parabola) dengan menggunakan media yang sesuai.
Tujuan

3.5.1.1 Peserta didik dapat mendeskripsikan gerak parabola.


3.5.1.2 Peserta didik dapat menentukan posisi partikel yang bergerak parabola.
3.5.1.3 Peserta didik dapat menentukan perpindahan partikel yang bergerak pada
bidang.
3.5.1.4 Peserta didik dapat menentukan jarak mendatar maksimum yang dicapai
benda pada gerak parabola.
3.5.1.5 Peserta didik dapat menentukan ketinggian maksimum yang dicapai benda
pada gerak parabola.
3.5.1.6 Peserta didik dapat menentukan waktu untuk mencapai titik tertinggi pada
gerak parabola.
3.5.1.7 Peserta didik dapat menentukan kecepatan partikel yang bergerak parabola.
3.5.1.8 Peserta didik dapat menentukan hubungan antara kecepatan awal dengan
ketinggian maksimum dan jarak mendatar maksimum secara kualitatif.
3.5.1.9 Peserta didik dapat mendeskripsikan hubungan sudut elevasi dengan
ketinggian maksimum dan jarak mendatar maksimum secara kualitatif.

4.5.1 Peserta didik dapat merpersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
memecahkan masalah tentang gerak dua dimensi (gerak parabola) dengan baik dan
benar.
4.5.2 Peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap masalah yang diberikan
guru tentang gerak dua dimensi (gerak parabola).
4.5.3 Peserta didik dapat melakukan analisis data hasil percobaan tentang gerak dua
dimensi (gerak parabola) dengan baik dan benar.
4.5.4 Peserta didik dapat membuat laporan hasil diskusi mengenai masalah dari
gerak dua dimensi (gerak parabola) sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah.
4.5.5 Peserta didik dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang gerak
dua dimensi (gerak parabola) dengan menggunakan media yang sesuai.
Materi
Gerak Parabola

Gerak parabola dapat terjadi karena adanya perpaduan dua gerak. Jika kecepatan awal
v0 gerak tersebut diuraikan pada arah horizontal dan vertikal, akan ditemukan dua jenis
gerak. Pada arah horizontal kecepatannya tetap karena tidak dipengaruhi percepatan gravitasi
sehingga terjadi gerak lurus berubah beraturan (GLB), sedangkan pada arah vertikal
dipengaruhi percepatan gravitasi sehingga terjadi gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
Gerak parabola banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya adalah
gerakan bola ketika ditendang dengan kemiringan dengan kecepatan awal tertentu, gerakan
rudal balistik, dan gerakan percikan bunga api listrik yang dihasilkan dalam pengelasan.
Konsep gerak parabola merupakan salah satu konsep penting dalam fisika. Untuk
menyederhanakan permasalahan gerak parabola, terdapat dua asumsi yang kita gunakan,
yaitu: (1) benda yang bergerak parabola mengalami percepatan gravitasi g yang konstan dan
arahnya menuju ke bawah (Bumi) dan (2) pengaruh gangguan atau hambatan udara terhadap
benda yang bergerak parabola diabaikan. Dengan menggunakan kedua asumsi ini, maka
lintasan sebuah benda atau partikel yang mengalami gerak parabola dapat digambarkan
sebagai berikut.

Gambar.1 Lintasan gerak parabola


Gambar.1 menunjukkan sebuah benda atau partikel yang bergerak dari titik asal O
dengan kecepatan awal v0 . Vektor v0 tersebut membentuk sudut sebesar  terhadap sumbu-

X positif. Sudut  dikenal dengan sudut elevasi. Oleh karena itu, anda dapat menentukan
besar komponen kecepatan awal partikel yang bergerak parabola, yaitu sebagai berikut.
v0 x
cos  sehingga v0 x  v0 cos
v0

v0 y
sin   sehingga v0 y  v0 sin 
v0
dengan:
v0 = besar kecepatan awal partikel (m/s)

v0 x = besar komponen kecepatan awal partikel dalam arah sumbu-X (m/s)

v0 y = besar komponen kecepatan awal partikel dalam arah sumbu-Y (m/s)

 = sudut elevasi
Dengan demikian, dapat dinyatakan vektor kecepatan awal partikel yang bergerak
parabola dengan persamaan sebagai berikut.
v0  v0 xi  v0 y j  v0 cos  i  v0 sin   j

Pada gerak parabola, gerak dalam arah sumbu-X merupakan gerak lurus beraturan
(GLB), sedangkan gerak dalam arah sumbu-Y merupakan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB). Jika kecepatan gerak partikel yang bergerak parabola di suatu titik pada lintasannya
dinyatakan dengan v , maka besar komponen-komponen kecepatan benda tersebut adalah
arah sumbu-X dan Y dapat ditentukan sebagai berikut.
vx  v0 x cos  (GLB)
v y  v0 y  gt  v0 sin   gt (GLBB)
Dengan demikian, vektor kecepatan partikel yang bergerak parabola dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut.
v0  vxi  v y j  v0 cos  i  v0 sin   gt  j

Karena gerak dalam arah sumbu-X pada gerak parabola merupakan gerak lurus
beraturan (GLB) dan gerak dalam arah sumbu-Y merupakan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB), maka posisi partikel dalam arah sumbu-X dan Y dapat ditentukan sebagai berikut.
x  x0  v0 xt  x0  v0 y cos   t  jika x0  0, maka x  v0 cos   t

1 1 1
y  y0  v0 yt  gt 2  y0  v0 sin   t  gt 2  jika y0  0, maka y  v0 sin   t  gt 2
2 2 2

dengan:
x = posisi atau jarak mendatar yang ditempuh partikel terhadap posisi awal x0  0 (m)

y = posisi atau ketinggian partikel terhadap posisi awal y0  0 (m)


g = percepatan gravitasi bumi m s 2  
Dengan demikian, koordinat posisi dan vektor posisi partikel di suatu titik, misalnya
titik A pada lintasan partikel yang bergerak parabola dari titik asal O (0,0) dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut.
  
A v0 cos   t ,  v0 sin   t  gt 2  
1
  2 
 
r  v0 cos   t i   v0 sin   t  gt 2  j atau r  v0t  gt 2
1 1
 2  2
Contoh Soal:
1. Sebuah pesawat tempur bergerak mendatar dengan kecepatan 200 m/s. Pesawat
tersebut menembakkan bom dari ketinggian 500 meter dari permukaan tanah. Jika
bom tersebut mengenai sasaran B seperti yang ditunjukkan gambar di bawah,
tentukan jarak A ke B. g=10 m s 2
Penyelesaian:
Cara 1:
Berdasarkan gambar, lintasan bom pada kasus di atas berbetuk setengah parabola.
Dengan demikian, ketinggian pesawat dari tanah sama dengan ketinggian maksimum
v0 sin 
yH  500 m dan bom akan mencapai sasaran B dalam waktu selama tH  (sama
g

dengan waktu untuk mencapai ketinggian maksimum pada kasus gerak dengan lintasan
parabola utuh). Kecepatan bom dalam arah sumbu-X sama dengan kecepatan gerak pesawat,
yaitu vx  200 m s , sehingga:
v0 sin 
xAB  vx  tH  vx 
g

v sin 2 
2
Dengan menggunakan persamaan ketinggian maksimum yH  0 , maka:
2g

v0 sin 2 
2
500m 

2 10 m s
2

v0 sin 2   500m  20 m s  10.000 m2 s 2
2 2

v0 sin   100 m
s
Sehingga:
 
x AB  vx  t H  vx 
v0 sin 
g
200 m 
 100 m s 
s  m 2 

 2.000m
10
 s 
Cara 2:

2  500m
 200 m s 
2 yH
xAB  vx  2.000m
g 10m / s 2
Masalah:

Seorang anak bernama Ali sedang bermain ketapel mainan miliknya. Ali hendak membidik
seekor burung yang berada di atas pohon, tetapi selalu saja tidak tepat sasaran atau hasil
bidikannya kurang jauh dan kurang tinggi. Apa yang seharusnya dilakukan Ali agar
bidikannya tepat sasaran mengenai burung yang ada di atas pohon tersebut?

Hipotesis Sementara

Tulis jawaban sementara atas permasalahan pada isian di bawah ini.

..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

Variabel Eksperimenn

a. Variabel Manipulasi (apa yang anda ubah)


..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
b. Variabel Respon (apa yang anda amati)
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
c. Variabel Kontrol (apa yang anda ubah supaya kondisinya sama)
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Alat dan Bahan

No. Alat dan Bahan Jumlah


1. Air Secukupnya
2. Botol air mineral 1,5 liter 1 buah
3. Penggaris 1 buah
4. Busur derajat 1 buah
5. Paku 1 buah

Prosedur Kerja

No. Kegiatan
1. Isi botol air mineral dengan air hingga penuh dan kemudian tutup botol tersebut.
2. Lubangi tutup botol dengan menggunakan paku.
3. Miringkan botol hingga membentuk sudut tertentu, misalnya 300.
4. Tekan botol sedemikian rupa sehingga air keluar melalui lubang pada tutup botol.
Amati lintasan air yang keluar melalui lubang tersebut.
5. Ukurlah ketinggian maksimum dan jarak mendatar maksimum yang dicapai air.
6. Ulangi langkah 1 sampai 5 sebanyak 5 kali untuk sudut kemiringan botol sebesar
300, tetapi kekuatan tekan pada botol berubah dari tekanan sangat lemah hingga
sangat kuat.
7. Ulangi langkah 1 sampai 5 sebanyak 5 kali untuk tekanan pada botol yang kira-
kira sama, tetapi sudut kemiringan berbeda-beda, yaitu 150, 300, 450, 600, dan 750.
8. Tuliskan data hasil pengamatan Anda pada tabel berikut ini.

Tabel Hasil Percobaan I

No. Kekuatan Tekanan Ketinggian Maksimum Jarak Mendatar


Botol Maksimum
1. Sangat lemah
2. Lemah
3. Sedang
4. Kuat
5. Sangat kuat

Tabel Hasil Percobaan II

No. Kemiringan Botol Ketinggian Maksimum Jarak Mendatar


Maksimum
1. 150
2. 300
3. 450
4. 600
5. 750
Pertanyaan dan Tugas Setelah Percobaan

1. Bagaimanakah lintasan air yang keluar dari lubang pada tutup botol tersebut?
2. Apa tujuan menekan botol dengan kualitas tekanan yang berbeda-beda?
3. Gambarkan lintasan air berdasarkan Tabel Data Pengamatan 1 dan Tabel Data
Pengamatan 2.
4. Diskusikan dengan teman kelompok Anda: Faktor-faktor apa saja yang menentukan
ketinggian maksimum dan jarak mendatar maksimum yang dicapai oleh air pada
percobaan ini?
5. Buatlah solusi atau pemecahan masalah terhadap pertanyaan apa yang seharusnya
dilakukan Ali agar bidikannya tepat sasaran mengenai burung yang ada di atas pohon
dengan menghubungkannya pada percobaan yang telah dilakukan.
6. Bandingkanlah hipotesis awal dengan hasil penyelidikan Anda.
7. Buatlah laporan hasil kegiatan ini lengkap dengan kesimpulan kelompok Anda,
kemudian presentasikan di depan teman dan guru Anda.

Anda mungkin juga menyukai