Anda di halaman 1dari 11

MODUL PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
Percobaan Fisika dengan Phyphox

Gatot Santoso

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN

phyphox.org
Instalasi Aplikasi Phyphox

Dewasa
ini,

smartphone yang banyak kita gunakan telah dilengkapi dengan banyak sensor seperti magnetometer,
accelerometer, atau gyroscope. Sebuah Tim dari Institut Fisika di RWTH Aachen University
mengembangkan aplikasi bernama “Phyphox” yang memungkinkan penggunakan sensor-sensor dalam
smartphone untuk melakukan beberapa percobaan fisika sederhana.

Aplikasi ini tersedia di:

Kemudian ketik Phyphox di laman pencarian,


Phyphox siap digunakan:
Modul 1
Pengamatan Benda Jatuh
1. Tujuan
1. Memahami dengan jelas peristiwa gerak jatuh bebas dan asumsi apa saja yang ditetapkan dalam
peristiwa tersebut.
2. Mengukur percepatan gravitasi ( g ).

2. Teori Dasar
1.
2.
2.1. Gerak Jatuh Bebas

Dalam pengaruh gravitasi, benda bermassa di permukaan bumi akan ditarik menuju pusat gravitasi
dengan nilai percepatan yang bernilai sekitar 9,81 m/s. Dengan mengabaikan gesekan udara, benda jatuh
bebas menuju pusat gravitasi bumi dapat dipandang mengalami gerak dipercepat secara beraturan dengan
nilai percepatan adalah percepatan gravitasi. Maka itu, jarak yang ditempuh saat jatuh bebas dapat
dinyatakan sebagai:
1 2
s=v 0 t+ g t (1)
2
Dengan asumsi bahwa benda memiliki keadaan awal yang diam ( v 0=0), maka:
1 2
s= g t (2)
2
Pada persaamaan di atas, g adalah percapatan gravitasi [m/s2] dan t waktu tempuh benda jatuh sejauh s.
Dengan mengabaikan gesekan udara, maka benda jatuh bebas akan memiliki energi mekanik yang
kekal. Terlepas dari kekalnya energi mekanik atau tidak, hukum kekekalan energi berlaku dalam proses
apapun yang terjadi saat benda jatuh. Seandainya benda jatuh dan menumbuk lantai, dimana lantai dapat
dianggap tegar saat ditumbuk benda jatuh, maka seharusnya benda dapat kembali ke ketinggian awalnya
saat benda tepat akan jatuh.
Perhatikan contoh di bawah ini:

Gambar 1 Benda jatuh sebagai titik


Tentu kejadian yang digambarkan pada Gambar 1 di atas berlaku jika benda bersifat benda titik.
Sistem benda dalam gravitasi bersifat konservatif, dan tidak ada transfer energi atau momentum kepada
lantai. Jika kita meninjau kasus yang lebih riil, misalnya bola basket jatuh dan terpantul oleh lantai, maka
meski dianggap tidak ada gesekan pada udara dan lantai tidak bergeming saat ditumbuk oleh bola basket,

Gambar 2 Bola basket yang jatuh ke lantai


namun biasanya bola basket tidak dapat lagi mencapai ketinggian awal setelah terpantul oleh lantai.
Hal ini dapat dipahami karena ada energi yang terserap saat bola basket terdeformasi ketika
tumbukan dengan lantai terjadi, yang menyebabkan energi mekanik bola basket tidak lagi sama antara
sebelum dan sesudah tumbukan.

1.
2.
2.1.
2.2. Phyphox
Dalam modul percobaan ini, kita akan menggunakan 2 fitur dari phyphox, yaitu (in)elastic
collision atau tumbukan (tidak) elastik dan accoustic stopwatch atau stopwatch akustik.

Gambar 3 Fitur (in)elastic collision dan accoustic


stopwatch pada phyphox
2.3. Stopwatch Akustik
Fitur stopwatch akustik pada gambar 3 ini mengijinkan kita untuk mengukur dua bunyi cukup
keras yang berurutan. Bunyi cukup keras dalam arti jauh lebih keras dari bunyi noise (latar belakang).
Clock terkait fitur ini dimulai saat bunyi pertama, dan berhenti pada bunyi selanjutnya.
Untuk percobaan pada modul ini, kita gunakan mode SIMPLE (gambar 4. Untuk fenomena benda
jatuh, misalnya kita dapat gunakan uang koin sebagai benda jatuh, maka saat koin dijatuhkan dapat
disertai dengan bunyi yang kita berikan, misalnya dengan “snapping finger” kita sendiri, atau bunyi yang
lain yang dapat kita hasilkan cukup keras. Tentu jika koin menyentuh lantai, akan menghasilkan bunyi
kedua. Jeda waktu yang dideteksi oleh smartphone pada aplikasi phyphox antara snapping finger dan

Gambar 4 Fitur SIMPLE pada stopwatch


akustik
bunyi koin jatuh tersebut memberikan kita waktu tempuh koin selama gerak jatuh bebasnya. Dengan
informasi ini, maka kita bisa mendapatkan perkiraan jarak tempuh koin, yaitu ketinggian awal koin
sebelum terjatuh.
Perhatikan contoh pada gambar 5. Misalkan jika ketinggian benda sekitar 2 meter, phyphox dapat
memberikan hasil berikut:

Gambar 5 Waktu yang didapat saat benda


dijatuhkan dari ketinggian 2 meter
2.4. Tumbukan (tidak) elastik
Dengan menggunakan fitur tumbukan (tidak) elastik (gambar 3), kita dapat mengetahui energi
yang hilang akibat tumbukan dalam gerak benda jatuh ke lantai dimana dapat terjadi tumbukan
berkelanjutan dengan rentang waktu antar tumbukan memendek. Mirip dengan mekanisme Stopwatch
Akustik dimana sensor bunyi juga bekerja pada fitur ini, parameter yang digunakan adalah jeda waktu
antar tumbukan, yang terkait dengan pengurangan energi kinetik maksimum pada benda antar kejadian
tumbukan. Beda jeda waktu antara tumbukan pertama dan kedua dengan tumbukan kedua dan ketiga
memberikan nilai pengurangan energi kinetik maksimum benda sebelum dan sesudah tumbukan kedua

Gambar 6 Bola basket dijatuhkan dari ketinggian


tertentu menghasilkan beda jeda waktu
dari setiap tumbukan
seperti gambar 2.
Pada percobaan tumbukan (tidak) elastik ini, kita gunakan mode ENERGY (gambar 7 A). Sebagai
contoh misalkan uang koin dijatuhkan dari ketinggian 2 meter, maka didapat hasil seperti pada
gambar 7 B. Data ini menunjukkan energi kinetik maksimum koin sesudah tumbukan kedua adalah
15.5% dari sebelum tumbukan kedua.

3. Alat yang Dibutuhkan


1. Smartphone dengan aplikasi phyphox terinstall.
2. Uang logam (koin) 2 buah (Rp. 1000 dan Rp. 100).
Gambar 7 Mode ENERGY pada fitur (in)elastic collision phyphox (A) dan nilai energi yang didapat
dari koin yang dijatuhkan dari ketinggian 2 meter (B)
4. Rangkaian Percobaan
1. Sediakan smartphone yang sudah terinstall phyphox dan dua buah koin (Rp 1000 dan Rp 100).

Gambar 8. Uang koin pecahan Rp 1000 dan Rp 100


2. Percobaan pertama, gunakan fitur Accoustic Stopwatch. Jatuhkan koin dari ketinggian 1 meter dan
2 meter kemudian ukurlah waktu jatuh dari ketinggian tersebut.
3. Untuk masing-masing koin, lakukan 5 kali percobaan. Lalu isi data pada tabel pengamata Modul
1. Catatan: Dalam percobaan ini anda harus menyertakan bunyi yang cukup keras saat awal koin
dijatuhkan. Untuk ini anda bisa meminta bantuan kakak atau adik anda untuk bertepuk sebagai
aba-aba koin dijatuhkan, atau snapping finger anda sendiri.
4. Percobaan kedua, mengukur energi hilang setelah tumbukan kedua pada masing-masing koin
Rp 1000 dan Rp 100, dengan menggunakan fitur (in)elastic collision kemudian pilih modus
ENERGY.
5. Jatuhkan koin dari ketinggian 1 meter dan 2 meter.
6. Untuk masing-masing ketinggian, ambil data sebanyak 5 kali percobaan untuk tiap koin. Terkait
percobaan ini, anda diminta untuk mengisi tabel pengamatan Modul 1.

3.
4.
4.1. Percobaan Kreatif

Secara teori, benda jatuh tanpa kecepatan awal vertikal akan jatuh pada waktu yang sama, jika
bermula pada ketinggian yang sama pula. Pada gambar 9, benda jatuh baik padalintasan S1 ataupun S2
akan jatuh pada waktu yang sama, asal kecepatan awal vertikalnya nol. Rancanglah percobaan untuk

Gambar 9 Benda jatuh menghasilkan


lintasan S1 atau S2
memverifikasi hal ini dengan menggunakan phyphox, uang koin, dan media apapun yang dapat ditemui di
sekitar Anda. Sertakan foto kegiatan percobaan dan screenshot data phyphox.

5. Tugas dan Laporan

1. Isi tabel pengamatan sesuai dengan data yang Anda dapatkan, dan juga uraian percobaan kreatif.
2. Laporan berisi Analisa dan Kesimpulan yang membahas semua data yang diperoleh secara
komprehensif, dan apakah data yang didapat sesuai dengan teori atau tidak. Jika hasil yang anda
dapat tidak sesuai dengan teori, atau data yang anda dapat tidak koheren (mirip-mirip). Jelaskan!
3. Kerjakan tugas yang diberikan Asisten selama praktikum berlangsung.
4. Buat Laporan secara mandiri dan kumpulkan tepat waktu.

Daftar Pustaka
1. Giacoli, D. C., 2014, PHYSICS – Principles with Application, 7th edition, Pearson Prentice Hall.
2. Halliday, D. & R. Resnick, 1985, Fisika, Airlangga.
3. https://phyphox.org/wiki/index.php?title=Experiment:_Acoustic_Stopwatch

Anda mungkin juga menyukai