Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )
Nama sekolah : SMK N 1 SUNGAI SELAN
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas / Semester : XI /1
Program : Semua Bidang Keahlian
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit ( 3 pertemuan)
Standar Kompetensi : 9. Menerpakan hukum termodinamika
Kompetensi Dasar 9.3 Melakukan perhitungan bedasarkan hukum
termodinamika untuk berbagai proses.
Indikator : 1. Mengklasifikasikan proses – proses termodinamika
2. Mengidenfikasikan suhu, tekanan, volume, pada proses –
proses termodinamika
3. Menjelaskan siklus mesin carnott.
4. Menjelaskan siklus dan mesin lainya ( rankine, otto, dan
diesel )
5. Mendiskusikan efesiensi siklus mesin carnott.

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan proses – proses termodinamika
2. Menjelaskan proses isotermik
3. Menjelaskan proses isokhorik
4. Menjelaskan proses isobarik
5. Menjelaskan proses adiabatic.
6. Menjelaskan hukum termodinamika I
7. Menjelaskan termodinamika II
8. Menjelaskan siklus termodinamika dan mesin termodinamika

B. Materi Pembelajaran
B. Hukum Termodinamika
1. Proses – proses termodinamika
Proses atau perubahan keadaan termodinamika dapat dibedakan menjadi dua
yaitu, proses reversibel dan proses irrevesibel . proses irrevesibel merupakan proses
yang berlangsung spontan pada satu arah dan tidak dapat terjadi dalam arah sebaliknya,
sementara proses revesibel merupakan proses kesetimbangan. Sistem yang mengalami
proses reversibel selalu berada dalam keadaan setimbang termodinamik.
a. Proses isotermik
Proses isotermik adalah proses perubahan keadaan gas yang berlangsung pada
suhu tetap. Usaha pada proses isotermik dinyatakan dengan persamaan :
W = P∆V = P(V2-V1)
Bedasarkan persamaan gas ideal . dengan penerapan konsep kalkulus integral,
usaha pada proses isotermik dapat juga dinyatakan dengan persamaan
W = n.RT Ln V2/V1
b. Proses isokhorik
Proses isokhorik adalah proses perubahan keadaan gas yang berlangsung pada
volume tetap , pada proses isokhorik tudak ada usaha luar yang dilakukan
W = P∆V = 0
c. Proses isobaric
Proses isobaric adalah proses perubahan keadaan gas yang berlangsung pada
tekanan tetap. Usaha yang dilakkan gas pada proses isobaric dapat ditentukan
dengan rumus :
W = P∆V = P(V2-V1)
d. Proses adiabatic
Proses adiabatic adalah proses perubahan keadaan gas dimana tidak terjadi aliran
kalor dari manapun kedalam sistem gas.

2. Hukum termodinamika I
Hukum pertama termodinamika merupakan penerapan hukum kekalan energy,
pada proses termodinamik. Hukum termodinamika I menyatakan bahwa perubahan
energy internal suatu sistem sama dengan kalor yang diberikan pada sistem itu
dikurangi usaha yang dilakukan sistem.
∆U = Q – W
Dengan ∆U adalah peruabahan energy internal atau energy dalam sistem, Q adalah
kalor yang diberikan pada sistem, sedangakn W adalah usaha nyang dilakukan oleh
sistem .
Hukum I termodinamika juga dapat dinyatakan sebagai berikut : ketika kalor Q
diberiakn pada sistem, sedangkan kalor yang diberikan itu digunakan untuk menaikan
energy dalam sistem sebesar ∆U, sedangkan sisanya keluar dari sistem itu melakukan
usaha W terhadap lingkungannya.
Q = ∆U + W .
3. Hukum II Termodinamika
Hukum II termodinamika membahas tentang entropi, hukum termodinamika
berintikan fakta bahwa tidak dimungkinkan membuat mesin kalor yang mampu
mengubah seluruh kalor menjadi kerja mekanik, selalu ada kalor yang terbuang
Ada beberapa perumusan hukum II termodinamika, diantaranya adalah perumusan
Kelvin – Planck dan perumusan clausius.
a. Perumusan Kelvin – planck
Kelvin dan planck menyatakan bahwa tidak mungkin bagi sistem maupun untuk
mengubah seluruh kalor yang diserapnya dari reservoir suhu tinggi menjadi
usaha atau kerja mekanik.
b. Perumusan Clausius
Ruldof clausius menyatakan bahwa tidak mungkin membuat mesin yang bekerja
hanya menyerap kalor dari reversoir suhu rendah dan memindahkannya ke
reservoir suhu tinggi tanpa adanya usaha dari luar.
c. Hukum II termodinamika dalam bentuk entropi
Menurut clausius, entropi S merupakan besaran yang perubahnya dapat
dinyatakan sebagai hasil bagi antara kalor Q dan suhu muthlak T . sistem yang
memiliki suhu muthlak T mengalami proses reversibel dengan menyerap kalor Q
akan mengalami kenaikan entropi sebesar ∆S = Q /T

C. Siklus termodinamika dan mesin termodinamika


1. Pengertian siklus termodinamika
Siklus termodinamika merupakan serangkian proses termodinamika yang terus
terulang, jika digambarkan dalam proses P-V, sebuah siklus termodinamika akan
menghasilkan sebuah kurva tertutup.
Bagian proses siklus termodinamika dari A ke B disebut pemuaian ekspansi jika
volume akhir lebih besar darim pada volume awalnya. Sebaliknya jika volume akhir
lebih kecil dari pada volume awalnya bagian proses termodinamika itu disebut
pemampatan atau kompresi.
2. Mesin kalor
Mesin kalor adalah mesin yang mengubah energy panas menjadi energy mekanik.
Prinsip kerja mesin kalor adalah adanya fakta bahwa energy mekanik dapat diperoleh
dari energy termal dengan membiarkan jumlah kalor yang mengalir dari temperature
tinggi ketemperatur rendah. Mesin kalor bekerja melalui proses siklus yang meliputi
langkah – langkah berikut :
1) Kalor yang diserap dari revesior suhu tinggi untuk meningkatkan energy dalam
sistem
2) Energy dalam itu dikonversi menjadi usaha mekanik untuk menggerakan piston.
3) Sisa energy berupa kalor dialirikan ke revesior suhu rendah
Sesuai dengan siklus carnot maka dapat dijelaskan prinsip kerja mesin kalor.
Mesin kalor menyerap kalor dari reservois bersuhu tinggi T1 sebesar Q1. Mesin
menghasilkan kerja sebesar W dan membuang sisa kalornya ke reservois bersuhu
rendah T2 sebesar Q2. Hubungan Q1, W dan Q2 sesuai persamaan

3. Siklus Carnott
Berdasarkan percobaan joule diketahui bahwa tenaga mekanik dapat seluruhnya
diubah menjadi energi kalor. Namun, apakah energi kalor dapat seluruhnya diubah
menjadi energi mekanik? Adakah mesin yang dapat mengubah kalor seluruhnya
menjadi usaha? Pada tahun 1824, seorang insinyur berkebangsaan Prancis, Nicolas
Leonardi Sadi Carnot, memperkenalkan metode baru untuk meningkatkan efisiensi
suatu mesin berdasarkan siklus usaha. Metode efisiensi Sadi Carnot ini selanjutnya
dikenal sebagai siklus Carnot. Siklus Carnot terdiri atas empat proses, yaitu dua
proses isotermal dan dua proses adiabatik.
Bentuk Siklus Carnot

Proses Pada Siklus Carnot


Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan siklus Carnot sebagai berikut.
1. Proses AB adalah pemuaian isotermal pada suhu T 1. Pada proses ini sistem
menyerap kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi T1 dan melakukan usaha WAB.
2. Proses BC adalah pemuaian adiabatik. Selama proses ini berlangsung suhu sistem
turun dari T1 menjadi T2 sambil melakukan usaha WBC.
3. Proses CD adalah pemampatan isoternal pada suhu T2. Pada proses ini sistem
menerima usaha WCD dan melepas kalor Q2 ke reservoir bersuhu rendah T2.
4. Proses DA adalah pemampatan adiabatik. Selama proses ini suhu sistem naik dari
T2 menjadi T1 akibat menerima usaha WDA.

Siklus Carnot merupakan dasar dari mesin ideal yaitu mesin yang memiliki
efisiensi tertinggi yang selanjutnya disebut mesin Carnot. Usaha total yang
dilakukan oleh sistem untuk satu siklus sama dengan luas daerah di dalam siklus
pada diagram p – V. Mengingat selama proses siklus Carnot sistem menerima
kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi T1 dan melepas kalor Q2 ke reservoir
bersuhu rendah T2, maka usaha yang dilakukan oleh sistem menurut hukum I
termodinamika adalah sebagai berikut. Dalam menilai kinerja suatu mesin,
efisiensi merupakan suatu faktor yang penting. Untuk mesin kalor, efisiensi mesin
(η) ditentukan dari perbandingan usaha yang dilakukan terhadap kalor masukan
yang diberikan. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.

Untuk siklus Carnot berlaku hubungan , sehingga efisiensi mesin Carnot dapat
dinyatakan sebagai berikut. Keterangan:

ηefisiensi mesin Carnot

T1suhu reservoir bersuhu tinggi (K)


T2 : suhu reservoir bersuhu rendah (K
4. Mesin Pedingin
Mesin pedingin adalah mesin yang dapat memindahkan panas dari revesior suhu
rendah ke revesior suhu tinggi. Prinsip kerja mesin pedingin kebalikan dari mesin
kalor. Sehingga QP = w + Qd atau W = QP – Qd

Untuk sejumlah W yang diberikan untuk mengalir kalor sebanyak Q p dari revesior
dingin , koefesien performanisnya dirumuskan dengan :

COP = QP/W = QP/QP – QD .


C. Metode Pembelajaran
Ceramah , diskusi, dan rangkuman

D. Langkah-langkah Kegiatan
 Pertemuan Pertama
 Pembuka
Peserta didik dan guru mengingatkan lagi materi minggu lalu.
 Inti
a. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai pengertian proses isotermik
b. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai pengertian proses isokhorik
c. Peserta didik menyimak penjelaskan guru mengenai pengertian proses isobarik
d. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai pengertian proses adiabatic
e. Peserta didik menymak guru menjelaskan contoh soal tentang proses
termodinamika. ( isotermik, isobaric dan adiabatic)
f. Peserta didik menyimak guru menjelaskan teori hukum I termodinamika
g. Peserta didik menyimak penejlasan guru mengenai hukum II termodinamika
 Penutup
Peserta didik diminta membuat rangkuman serta berlatih mengerjakan soal-soal
mengenai isobarik, isokhorik , isobarik, adiabatik dan hukum termodinamika I dan
II
 Pertemuan Kedua
 Pembuka
Guru meminta peserta didik mengingatkan kembali materi hukum termodinamika
 Inti
a. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai siklus termodinamika
b. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai mesin kalor
c. Peserta didik menyimak penjelaskan guru mengenai contoh soal tentang mesin
kalor.
d. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai siklus carnot.
e. Peserta didik menyimak guru menjelaskan contoh soal siklus carnot.
f. Peserta didik menyimak guru menjelaskan pengertian mesin pedingin.
g. Peserta didik menyebutkan contok penggunakan mesin pedingin dalam
keshidupan sehari – hari
h. Peserta didik menyimak guru menjelaskan contoh soal mesin pedingin
i. Peserta didik menyimak guru menjelaskan siklus – siklus alin.
 Penutup
Peserta didik diminta membuat rangkuman materi, serta berlatih mengerjakan soal-
soal mengenai mesin kalor, mesin pedingin .

 Pertemuan Ketiga
 Pembuka
Guru mengingat kembali peserta didik mengenai minggu lalu.
 Inti
a. Peserta didik mengulangi dan menanyakan kembali materi yang mengenai
termodinamika
b. Pserta diidk mengerjakan soal ulangan mengenai sub bab termodinamika
sebanyak 5 butir soal.
 Penutup
Peserta didik di ikut sertakan dalam pembahasan soal ujian harian, dan mengerjakan
soal yang sama jika peserta didik belum mencapai nilai kreteria ketuntasan
minimum.

E. Sumber Belajar
a. Buku Fisika SMK
b. Buku referensi yang relevan

F. Penilaian Hasil Belajar


a. Teknik Penilaian:
 Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen:
 PG
 Uraian
c. Contoh Instrumen:
 Contoh tes PG
1. Mesin Carnot menyerap kalor dari suhu 127 0C dan mengeluarkan pada suhu
770C. Efisiensi mesin tersebut adalah ….

a. 12,5%

b. 19,5%

c. 39,4%
d. 64,4%

e. 81,4%

2. Suatu mesin Carnot, jika reservoir panasnya bersuhu 400 K akan mempunyai
efisiensi 40%. Jika reservoir panasnya bersuhu 640 K, efisiensinya.....%
A. 50,0
B. 52,5
C. 57,0
D. 62,5
E. 64,0

3. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi bersuhu 800 K
mempunyai efisiensi sebesar 40%. Agar efisiensinya naik menjadi 50%, maka
suhu reservoir suhu tinggi dinaikkan menjadi...
A. 900 K
B. 960 K
C. 1000 K
D. 1180 K
E. 1600 K

 Contoh tes uraian


1. Sebuah mesin pendingin memiliki reservoir suhu rendah
sebesar −15°C. Jika selisih suhu antara reservoir suhu
tinggi dan suhu rendahnya sebesar 40°C, tentukan
koefisien performansi mesin tersebut

Mengetahui, Sungaiselan,…………………2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

RESDIAN,S.Pd KOHAR,S.Pd
NIP:198105162006041012

Anda mungkin juga menyukai