Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )
Nama sekolah : SMK N 1 SUNGAI SELAN
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas / Semester : XII /1
Program : Semua Bidang Keahlian
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit ( 6 pertemuan)
Standar : 14.Menerapkan konsep listrik arus bolak-balik
Kompetensi : 14.1 Menguasahi hukum kelistrikan arus bolak balik.
Kompetensi Dasar 14.2 menguasai hubungan antara tegangan, ipendasi, dan arus.
: 1. Membandingkan karakteristik alat ukur dan besaran (arus,
Indikator tegangan,dan hambatan) pada rangkian yang dihubungkan sumber
arus listrik bolak balik.
2. Mendeskripsikan aplikasi dari rangkian listrik bolak balik.
3. Nilai amplitude, frekuensi, dan fase tegangan
4. Menguraikan hubungan nilai efektif dengan maksimum besaran
sinusioda
5. Menganalisis rangkian AC yang terdiri dari RLC
6. Menetukan frekuensi resonasi pada rangkian RLC

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan perumusan kuat arus listrik dalam rangkaian arus listrik bolak-balik.
2. Menjelaskan perumusan daya dalam rangkaian arus listrik bolak-balik.
3. Menjelaskan tegangan, impendesi dan arus dalam rangkian arus listrik bolak balik.
4. Menjelaskan perumusan frekuensi pada rangkian RLC

B. Materi Pembelajaran
A. Arus Bolak Balik.
Arus bolak-balik atau Alternating Current (AC) sangat berbeda dengan arus searah.
Besarnya tegangan arus searah atau Direct Current (DC) selalu tetap terhadap waktu,
sedangkan besarnya tegangan AC selalu berubah terhadap waktu. Tegangan pada listrik
arus bolak balik membentuk sinusoidal sedangkan tegangan pada listrik arus searah
membentuk garis lurus...

V
Puncak
V
Efektif V

Bentuk tegangan arus AC Bentuk tegangan arus DC


Pada tegangan arus AC terdapat tegangan puncak dan tegangan efektif.
Tegangan puncak yaitu tegangan maksimal dari listrik AC, sedangkan tegangan
efektif yaitu tegangan yang terukur saat diukur dengan voltmeter. Hubungan
matematis antara tegangan puncak atau tegangan max dengan tegangan efektif
yaitu:
1 ×
V = V dan V = 2 ×V
efektif
2 max max efektif
1. Mengukur tegangan listrik AC
Alat yang digunakan untuk mengukur
besaran pada arus bolak-balik secara lengkap
adalah Osciloscope. Osciloscope dapat
mengamati karakteristik arus bolak-balik secara
jelas seperti tegangan puncak, frekuensi dan
periode.

Namun untuk menentukan besarnya arus


dan tegangan listrik AC, dapat digunakan
amperemeter dan voltmeter AC.

B. Impendasi, tegangan, dan arus bolak balik.


Dalam rangkaian sederhana arus bolak-balik umumnya terdapat
komponen Resistor, Induktor, dan Kapasitor. Pada masing-masing komponen
tersebut bila dialiri arus listrik AC akan timbul impedansi, tegangan dan arus.
1. Impedansi
Impedansi yaitu hambatan atau reaktansi pada rangkaian arus bolak-balik.
Hambatan pada resistor dinamakan reaktansi resistantif (X R), pada kapasitor
dinamakan reaktansi kapasitif (XC), dan pada induktor dinamakan reaktansi
induktif (XL). Besarnya masing masing hambatan tersebut adalah:

1
XL =×L XC = XR =R  = 2 × × f
×C

XL = reaktansi induktif (W, ohm)


XC = reaktansi kapasitif (W, ohm)
XR = reaktansi resistantif (W, ohm)
L = induktor (H, Henry)
C = kapasitor (F, Farad)
R = resistor (W, ohm)
ω = kecepatan sudut
(rad/s) f = frekuensi
(Hz)

R L C

Sumber AC
jika komponen tersebut dalam rangkaian seri seperti di atas, maka impedansinya
adalah:

Z = XR2 +(XL -XC)2

Z = impedansi (W, ohm)


2. Tegangan dan Arus Bolak-balik

VR VL VC

Sumber AC
Besarnya tegangan total pada rangkaian arus bolak-balik di atas yaitu:

V = VR 2 + (VL -VC ) 2

V = tegangan total (volt)


VR = tegangan pada resistor (volt)
VL = tegangan pada induktor (volt)
VC = tegangan pada kapasitor (volt)

Rangkaian di atas merupakan rangkaian seri, sehingga besarnya arus yang


mengalir pada rangkaian tersebut sama besar
I =IR =IL =IC
3. Hubungan Impedansi, Tegangan, dan Arus Bolak-balik
Secara matematis, hubungan hambatan, tegangan dan arus AC sama dengan
pada arus DC. Berlaku hukum Ohm:

V=I×
Z VC = I × X C VL = I × X L VR = I × X R

Diagram Phasor

XL Hubungan antara R, L, C, dan Z dapat


dinyatakan dalam suatu diagram yang dinamakan
XL XC diagram phasor. Hubungan XR, XL, dan XC
digambarkan dalam suatu system sumbu koordinat
Z seperti gambar di samping.
0
XR

X
C

Dari diagram di atas, dapat diperoleh

X - X
tan  = L C

XR

q = beda fase antara tegangan (V) dan arus (I) pada rangkaian listrik A

C. Metode Pembelajaran
Ceramah , diskusi, dan rangkuman
D. Langkah-langkah Kegiatan
 Pertemuan Pertama
 Pembuka
Peserta didik dan guru mengingkatkan kembali materi minggu lalu
 Inti
a. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai gejala peralihan pada
induktor.
b. Peserta didik menyimak penejlasan guru mengenai gejala peralihan pada
kapasitor.
c. Peserta didik menyeimak guru menjelaskan sumber tegangan bolak – balik.
d. Peserta didik menyimak penjelaskan guru mengenai contoh soal sumber
tegangan bolak balik.
 Penutup
Peserta didik diminta membuat rangkuman serta berlatih mengerjakan soal-soal
mengenai induksi magnet pada kawat

 Pertemuan kedua
 Pembuka
Peserta didik dan guru mengingat kembali materi minggu lalu sumber teganggan.
 Inti
a. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai resistor pada rangkian arus
bolak balik.
b. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai contoh soal resistor pada
rangkian arus bolak balik.
c. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai kapasitor pada rangkian arus
bolak balik.
d. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai contoh soal kapasitor pada
rangkian arus bolak balik.
e. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai induktor pada rangkian arus
bolak balik.
f. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai contoh soal induktor pada
rangkian arus bolak balik.
 Penutup
Peserta didik diminta membuat rangkuman serta berlatih mengerjakan soal-soal.
 Pertemuan ketiga.
 Pembuka
Peserta didik dan guru mengingat kembali materi minggu lalu
 Inti
a. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai rangkian seri R-L
b. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai contoh soal rangkian seri R-
L
c. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai rangkian seri R-C
d. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai contoh soal rangkian seri R-
C
e. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai rangkian seri R-L-C
f. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai contoh soal rangkian seri R-
L-C
 Penutup
Peserta didik diminta membuat rangkuman serta berlatih mengerjakan soal-soal.
 Pertemuan keempat.
 Pembuka
Peserta didik dan guru mengingat kembali materi minggu lalu
 Inti
a. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai ipendensi pada rangkian R-L-
C pararel.
b. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai contoh soal ipendensi pada
rangkian R-L-C pararel.
c. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai nilai efektif (RMS) pada
rangkian arus bolak balik.
d. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai contoh soal nilai efektif
(RMS) pada rangkian arus bolak balik.
e. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai alat ukur dan tegangan pada
rangkian arus bolak balik.
f. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai contoh soal alat ukur dan
tegangan pada rangkian arus bolak balik.
 Penutup
Peserta didik diminta membuat rangkuman serta berlatih mengerjakan soal-soal.
 Pertemuan kelima.
 Pembuka
Peserta didik dan guru mengingat kembali materi minggu lalu
 Inti
a. Peserta didik mengulang kembali materi yang belum dipahami
b. Peserta didik mengerjakan ulangan harian mengenari materi arus bolak-
balik
 Penutup
Peserta didik mengumpulkan lembar jawaban dan membahas soal ulangan harian.
E. Sumber Belajar
a. Buku Fisika SMK
b. Buku referensi yang relevan
c. Lembar kerja
F. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian:
 Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen:
 Uraian
c. Contoh Instrumen:
 Contoh tes uraian
1. Sebutkan factor – factor yang mempengaruhi besarnya medan magnet disekitar
arus listrik?
2. Sebuah penghantar yang dialiri arus listrik berada didalam medan magnet. Kapan
penghanter mengalami gaya magnetic ?
3. Sebuah toroida berjari jari 45 cm dan sebuah solenoida sepanjang 60 phi cm
dengan 10 lilitan dialiri arus yang sama besar. Jika medan magnet di pusat teroida
dan di tengah – tengah solenoida sama besar, tentukan jumlah lilitan teroid
tersebut ?
4. Dua kawat sejajar masing – masing dialiri arus listrik yang besarnya 2A dan 3A
dengan arah yang sama, tentukan gaya Lorentz yang terbentuk pada jarak 4 cm
diatara dua kawat terseut?

Mengetahui, Sungaiselan,…………………2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

RESDIAN,S.Pd KOHAR,S.Pd
NIP:198105162006041012

Anda mungkin juga menyukai