(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung
B. Kompetensi Dasar
1. KD Pada KI Pengetahuan
3.4 Memahami proses pembentukan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam serta
interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan
sifat fisik materi.
2. KD Pada KI Keterampilan
4.4 Mengkalisifikasi ikatan kimia dengan ikatan ion bedasarkan sifat fisis senyawa,
dalam proses pembentukannya
E. Materi Pembelajaran
Kestabilan Unsur
2He : 2
10Ne : 2 8
18Ar :2 8 8
Dari konfigurasi elektron gas mulia di atas dapat dilihat bahwa keisrimewaan
unsure gas mulia adalah mempunyai 8 elektron valensi (oktet), kecuali He mempunyai 2
elektron valensi (duplet). Menurut Lewis dan Kossel, jika unsur-unsur membentuk
senyawa (membentuk ikatan kimia), unsur itu mengalami perubahan konfigurasi elektron
sehingga sama seperti gas mulia yang stabil. Dapat disimpulkan dari Albrect Kossel dan
Lewis mengenai kestabilan unsur yaitu:
1) Untuk mencapai keadaan stabil atom-atom cenderung menjadikan elektron
valensinya seperti gas mulia, yakni berjumlah 8 (Oktet) atau 2 (Duplet).
2) Untuk dapat menjadikan jumlah elektron valensinya 8 atau 2 maka atom-atom
melakukan serah terima elektron atau menggunakan bersama pasangan elektron.
Untuk membentuk konfigurasi seperti gas mulia dapat dilakukan dengan cara:
1. Membentuk Ion
Dalam membentuk ion, suatu atom akan melepas atau mengikat elektron. Atom-atom
yang mempunyai energi ionisasi rendah, misalnya unsur-unsur golongan IA dan IIA
dalam SPU akan mempunyai kecenderungan melepaskan elektronnya, sedangkan
atom-atom yang mempunyai affinitas elektron yang besar, misalnya unsur-unsur
golongan VIA dan VIIA dalam SPU akan cenderung mengikat elektron.
2. Menggunakan Pasangan Elektron Bersama
Atom-atom yang mempunyai energi ionisasi tinggi akan sukar melepaskan
elektronnya, sehingga dalam mencapai kestabilan akan sukar membentuk ion positif.
Demikian pula atom-atom yang mempunyai affinitas elektron yang rendah, dalam
mencapai kestabilan tidak membentuk ion negatif. Akan tetapi atom-atom dengan dua
kondisi ini cenderung membentuk pasangan elektron yang dipakai bersama. Pasangan
elektron yang dibentuk oleh atom-atom yang berikatan dapat berasal dari kedua atom
yang bergabung atau dapat pula berasal dari salah satu atom yang bergabung.
Ikatan Ion
Ikatan ion merupakan ikatan yang terjadi antara ion positif dan ion negatif
Contoh : ikatan yang terjadi antara Na (unsur golongan IA) dengan Cl (unsur golongan
VII A) membentuk senyawa NaCl.
11Na Na+ + 1e
(2,8,1) (2,8)
17Cl + 1e Cl-
(2,8,7) (2,8,8) +
+ -
Na + Cl NaCl
Ikatan Kovalen
Ikatan Kovalen adalah ikatan antar atom berdasarkan penggunaan elektron bersama.
Umumnya terjadi antara atom-atom non logam dan non logam. Ikatan kovalen dapat pula
terbentuk oleh penggunaan bersama lebih dari satu pasang elektron, sehingga ada ikatan
kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen rangkap tiga. Contoh
ikatan kovalen tunggal : pembentukan HBr
** **
H● + * Br ** H ●* Br ** atau H – Br
** **
Contoh ikatan kovalen rangkap dua : pembentukan molekul O2
●● ●● ●● ●●
●● O + ●● O O :: O atau O=O
●● ●● ●● ●●
µ = q . d
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Fase Orientasi : 10 menit
Pertemuan Kedua
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Fase Orientasi : 10 menit
Pertemuan Ketiga
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Fase Orientasi : 10 menit
I. Penilaian
a. KD Pada Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
Bentuk Soal : Uraian
Bentuk instrumen :
Soal Uraian
NO BUTIR SOAL BOBOT SKOR KUNCI JAWABAN
SOAL
2 Mudah 5 F
Dengan mengacu pada
aturan oktet ,ramalkan
rumus kimia senyawa
yang dibentuk oleh b. 15P : 2.8.5
pasangan unsur berikut
P
dan tentukan ikatan yang
terbentuk:? Proses pembentukan ikatannya;
I Na dengan O I Na dengan O
3. II p dengan Cl Sukar 15 Konfigurasi elektron sebagai
berikut : K L M
(Ar Na =11 O= 16 P = 15
Cl = 17) 11Na 2 8 1 melepaskan 1
elektron
16O 2 8 6 Menerima 2
elektron
Na Na + + e (x 2)
O + 2e O 2- (x 1)
II p dengan Cl
15P 2 8 5 menerima 3
elektron
Cl17 2 8 7 Menerima 1
elektron
atom Cl memasangkan 1
elektron, sedangkan atom P
memasangkan 3 elektron untuk
menyamakan jumlah elektron
,atom Cl harus dikalikan 1
sehingga rumus molekul senyawa
adalah PCl3
H H
5. Sedang 10
P 2 8 1
Q 2 8 2
R 2 8 18 8 1
S 2 8 8 2
T 2 8 8 3
C3 A 10
Mengetahui, Sungaiselan,…………………2017
RESDIAN,S.Pd KOHAR,S.Pd
NIP:198105162006041012