Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

FISIKA SEKOLAH II
“GERAK JATUH BEBAS”

DISUSUN OLEH:

1. Fitri Erdiana (06111181621002)


2. Siti Maulidina Rizky (06111181621003)
3. Putri Wahyuni Siregar (06111181621010)
4. Indri Hayati (06111181621014)
5. Kiki Wulandari (06111181621012)
6. Dinda Nopriansyah (06111181621017)

Dosen Pembimbing : Dra. Murniati, M.Si.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2016
A. Pendahuluan
Alat percobaan jatuh bebas didesain untuk membantu siswa memahami gerak
jatuh bebas, yaitu pengukuran waktu jatuh bola logam, memeriksa hubungan
ketinggian dan waktu tempuh, dan mengukur kecepatan gravitas g.
Dengan menggunakan pencacah waktu (Timer Counter AT-01)
memungkinkan pengukuran waktu jatuh bebas sampai skala milisekon. Waktu jatuh
bebas diukur menggunakan dua sensor gerbang cahaya. Pada saat bola dilepaskan.
Timer Counter secara otomatis segera memulai melakukan pengukuran waktu. Timer
Counter akan membaca waktu tempuh bola dan magnet pemegang bola ke masing-
masing gerbang cahaya inframerah pada gerbang cahaya kedua, timer counter secara
otomatis akan menghentikan pengukuran.

B. Tujuan Praktikum :
1. Untuk menetukan percepatan gravitasi bola pada gerak jatuh bebas.

C. Landasan Teori
Gerak jatuh jatuh bebas adalah gerak yang mengakibatkan benda melewati
lintasan berbentuk lurus karena pengaruh gaya gravitasi bumi. Gerak jatuh bebas
mengakibatkan gesekan dan perubahan kecil percepatan terhadap ketinggian.
Percepatan gerak jatuh bebas disebabkan oleh gaya gravitasi bumi yang besarnya 9,8
m/s2 dan berarah menuju kepusat bumi. Gesekan yang dimaksud di sini adalah
gesekan antara benda dan udara. Suatu benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu
dalam ruang terbuka akan di perlambat akibat gaya gesekan dan laju udara, pada
percepatan gerak jatuh bebas seiring ditemukan bahwa haasil percepatan yang dialami
benda tidak seuai dengan hasil percepatan gravitasi bumi, hal tersebut terjadi karena
sesungguhnya benda tersebut telah mengalami perlambatan oleh gaya gesek udara.
Percepatan yang dialami benda pada gerak jatuh bebas akan sama dengan percepatan
gravitasi bila benda tersebut dijatuhkan pada ruang hampa udara (Pantur, 1985).
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus
dan memiliki kecepatan setiap saat berubah dengan teratur. Pada gerak lurus berubah
beraturan gerak benda dapat mengalami percepatan atau perlambatan. Gerak benda
yang mengalami percepatan disebut gerak lurus berubah beraturan dipercepat,
sedangkan gerak lurus yang mengalami perlambatan disebut gerak lurus berubah
beraturan diperlambat. Suatu benda melakukan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) jika percepatannya selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor
(besran yang mempunyai besar dan arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah
percepatan selalu konstan setiap saat (Sasrawan, 2013).
Kinematika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak yang membicarakan
gerak suatu benda tanpa memandang gaya yang bekerja pada benda tersebut (massa
benda diabaikan). Jadi jarak yang ditempuh benda selama geraknya hanya hanya
ditentukan oleh kecepatan dan percepatan. Gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh
benda pada arah vertikal dari ketinggian h tertentu tanpa kecepatan awal. Jadi gerak
benda hanya dipengaruhi oleh gravitasi bumi sebesar g.
y = h = 1/2 gt2
yt = gt = √2gh
t = √2h/g
Suatu benda yang begerak maka geraknya dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok besar yaitu gerak translasi dan gerak melingkar yang disebut dengan gerak
rotasi. Gerak translasi dibagi lagi menjadi dua macam yaitu gerak lrus beraturan dan
gerak lurus berubah beraturan. Perbedaan dari kedua jenis gerak ini yaitu terletak
pada kecepatan dan percepatannya. Untuk gerak lurus beraturan mempunyai
kecepatan yang konstan dan percepatannya adalah nol. Sedangkan untuk gerak lurus
berubah beraturan mempunyai kecepatan yang berubah-ubah secara teratur dan
percepatanya tidak sama dengan nol. Gerak jatuh memiki cirri khas yaitu benda jatuh
tanpa kecepatan awal. Semakin kebawah gerak benda semakin cepat. Percepatan yang
dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu sama yakni sama dengan percepatan
gravitasi bumi (a = g) (besar g adalah 9,8 m/s2 atau dibulatkan menjadi 10
m/s2). (Halliday, 1991)
V=g.t
h = ½ gt2
vt = √2gh
Rumus gerak jatuh bebas ini merupakan pengembangan dari tiga rumus utama
dalam GLBB seperti yang telah diterangkan diatas dengan memodifikasi : s (jarak)
menjadi h (ketinggian) dan V0 = 0 serta percepatan (a) menjadi percepatangravitaasi
(g). dari ketinggian benda dari atas tanah dapat digunakan untuk mencari ketingian
tertentu (Anonim, 2011). Suatu peristiwa alam menunjukkan bahwa setiap benda yang
dilepas dari suatu ketinggian atau dilempar keatas akan jatuh menujuh pusat bumi.ini
disebabkan karena adanya gaya tarik bumi. Suatu benda yang bergerak, maka
gerakanny dapat dikelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu gerak lurus atau
gerak translasi dan gerak melingkar atau gerak rotasi. Gerak translasi dibagi menjadi
dua yaitu gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beratura. Gerak lurus berubah
beraturan dibagi menjadi dua yaitu gerak vertical atas, gerak vertical bawah dan gerak
jatuh bebas. Untuk ketiga jenis gerak ini mempunyai arah gerak sejajar sumber
vertikal dan besar percepatan gravitasi (Young, 2001).

D. Alat-alat Percobaan
Percobaan 1
Nama Alat Jumlah
Dasar Statif A 1
Batang Statif 1
Magnet Pemegang bola logam 1
Gerbang Cahaya 2
Bola logam 1
Timer Counter AT-01 1
Bosshead Universal 3
Rol meter 3m 1
Kabel Penghubung 1
Plumb Bob 1

Percobaan 2
Nama Alat Jumlah
Magnet Pemegang bola logam 1
Gerbang Cahaya 2
Bola logam 1
Timer Counter AT-01 1
Bosshead Universal 3
Type Atwood bertiang ganda 1
Kabel Penghubung 1
Plumb Bob 1
E. Langkah Percobaan
1. Hidupkan Timer Counter AT-01
2. Tekan tombol FUNCTION pada Timer Counter AT-01 sedemikian rupa beberapa
kali sehingga perwaktu berada pada fungsi Gravity Acceleration. Timer counter
berada pada fungsi Gravity Acceleration ditunjukkan oleh nyala merah lampu
indikator LED. Pada keadaan ini, timer counter juga akan menyalakan fungsi
E.MAGNET yang di Acceleration. Timer counter berada pada fungsi Gravity
Acceleration ditunjukkan oleh nyala merah lampu indikator LED. Pada keadaan
ini, timer counter juga akan menyalakan fungsi E.MAGNET yang ditunjukkan
oleh nyala merah indikator LED. Dengan menghubungkan terminal E.MAGNET
ke magnet pemegang bola logam menggunakan kabel penghubung, maka pada
kumparana magnet pemegang akan timbul medan magnet sehingga dapat menarik
benda-benda konduktor.
F. Hasil Percobaan
Percobaan 1
No. h1(m) h2(m) h2-h1(m) t1 t2 g (m/s2)

1. 0,35 0,45 0,10 0,26 0,30 10 m/s2

2. 0,30 0,40 0,10 0,24 0,28 10 m/s2

3. 0,25 0,35 0,10 0,2 0,27 10 m/s2

4. 0,20 0,30 0,10 0,20 0,25 10 m/s2

Percobaan 2
No. h1(m) h2(m) h2-h1(m) t1 t2 g (m/s2)

1. 0,20 0,30 0,10 0,20 0,25 10 m/s2

2. 0,25 0,35 0,10 0,18 0,22 10 m/s2

3. 0,30 0,40 0,10 0,24 0,28 10 m/s2

4. 0,35 0,45 0,10 0,29 0,32 10 m/s2

G. Analisis Data
Percobaan 1
𝟐 (𝒉𝟐−𝒉𝟏) 𝟐 (𝟎,𝟒𝟓−𝟎,𝟑𝟓)
1. 𝒈 = = = 𝟏𝟎𝒎/𝒔𝟐
𝒕𝟐𝟐 −𝒕𝟏𝟐 𝟎,𝟑𝟎𝟐 −𝟎,𝟐𝟔𝟐
𝟐 (𝒉𝟐−𝒉𝟏) 𝟐 (𝟎,𝟒𝟎−𝟎,𝟑𝟎)
2. 𝒈 = = = 𝟏𝟎𝒎/𝒔𝟐
𝒕𝟐𝟐 −𝒕𝟏𝟐 𝟎,𝟐𝟖𝟐 −𝟎,𝟐𝟒𝟐
𝟐 (𝒉𝟐−𝒉𝟏) 𝟐 (𝟎,𝟑𝟓−𝟎,𝟐𝟓)
3. 𝒈 = = = 𝟏𝟎𝒎/𝒔𝟐
𝒕𝟐𝟐 −𝒕𝟏𝟐 𝟎,𝟐𝟕𝟐 −𝟎,𝟐𝟐𝟐
𝟐 (𝒉𝟐−𝒉𝟏) 𝟐 (𝟎,𝟑𝟎−𝟎,𝟐𝟎)
4. 𝒈 = = = 𝟏𝟎𝒎/𝒔𝟐
𝒕𝟐𝟐 −𝒕𝟏𝟐 𝟎,𝟐𝟕𝟐 −𝟎,𝟐𝟎𝟐

Kesalahan Relatif
𝒈 𝒖𝒌𝒖𝒓 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒈 𝒕𝒆𝒐𝒓𝒊
𝑲𝑹 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝒈 𝒕𝒆𝒐𝒓𝒊
𝟐 𝟐
𝟏𝟎𝒎/𝒔 − 𝟗, 𝟖𝒎/𝒔
𝑲𝑹 = 𝟐
𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 𝟐, 𝟎𝟒%
𝟗, 𝟖𝒎/𝒔
Percobaan 2
𝟐 (𝒉𝟐−𝒉𝟏) 𝟐 (𝟎,𝟑𝟎−𝟎,𝟐𝟎)
1. 𝒈 = = = 𝟏𝟎𝒎/𝒔𝟐
𝒕𝟐𝟐 −𝒕𝟏𝟐 𝟎,𝟐𝟓𝟐 −𝟎,𝟐𝟎𝟐
𝟐 (𝒉𝟐−𝒉𝟏) 𝟐 (𝟎,𝟑𝟓−𝟎,𝟐𝟓)
2. 𝒈 = = = 𝟏𝟎𝒎/𝒔𝟐
𝒕𝟐𝟐 −𝒕𝟏𝟐 𝟎,𝟐𝟐𝟐 −𝟎,𝟏𝟖𝟐
𝟐 (𝒉𝟐−𝒉𝟏) 𝟐 (𝟎,𝟒𝟎−𝟎,𝟑𝟎)
3. 𝒈 = = = 𝟏𝟎𝒎/𝒔𝟐
𝒕𝟐𝟐 −𝒕𝟏𝟐 𝟎,𝟐𝟖𝟐 −𝟎,𝟐𝟒𝟐
𝟐 (𝒉𝟐−𝒉𝟏) 𝟐 (𝟎,𝟒𝟓−𝟎,𝟑𝟓)
4. 𝒈 = = = 𝟏𝟎𝒎/𝒔𝟐
𝒕𝟐𝟐 −𝒕𝟏𝟐 𝟎,𝟑𝟐𝟐 −𝟎,𝟐𝟗𝟐

Kesalahan Relatif
𝒈 𝒖𝒌𝒖𝒓 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒓𝒂𝒕𝒂 − 𝒈 𝒕𝒆𝒐𝒓𝒊
𝑲𝑹 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝒈 𝒕𝒆𝒐𝒓𝒊
𝟐 𝟐
𝟏𝟎𝒎/𝒔 − 𝟗, 𝟖𝒎/𝒔
𝑲𝑹 = 𝟐
𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 𝟐, 𝟎𝟒%
𝟗, 𝟖𝒎/𝒔

H. Kesimpulan
1. Gerak Jatuh Bebas pada benda dengan ketinggian yang berbeda memiliki nilai
percepatan yang berbeda. Karena jika memiliki ketinggian yang berbeda, maka
selang waktu yang diperlukan juga berbeda, sehingga akan mempengaruih hasil
perhitungan untuk nilai percepatan.
2. Percepatan Jatuh bebas memasuki nilai percepatan gravitasi secara teori,
berdasarkan hasil percobaan yaitu bernilai 10 m/s2.

Anda mungkin juga menyukai