MOMENTUM IMPACT
1.1 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menghitung besar gaya yang terjadi akibat
1.2 Pendahuluan
seperti turbin. Pada turbin, tekanan fluida diubah menjadi energi kinetic untuk
Hukum kedua Newton menyatakan bahwa gaya neto yang bekerja pada
suatu massa tertentu sebanding dengan laju perubahan momentum linear massa
tersebut terhadap waktu. Hukum ini dapat diberlakukan untuk volume kontrol
yang dilalui aliran fluida dengan bantuan teorema pengangkutan Reynolds. Pada
percobaan ini, asumsi yang digunakan adalah alirannya steady dan fluidanya
invicid.
1.3 Notasi
𝜌 = Kerapatan fluida.
1.4 Teori
sesuai dengan hokum kedua Newton dan hasil-hasilnya dapat digunakan dalam
internal didalam fluida itu sendiri. Teorema momentum dapat diterapkan pada
aliran-aliran steady atau tidak steady; berdimensi satu, dua atau tiga; dapat
mampat atau tidak mampat, seperti halnya dalam kasus partikel-partikel padat
serempaknya kecuali bila diganggu oleh gaya-gaya dari luar. Jika kecepatan
berubah-ubah baik besar maupun arahnya, perubahan itu hanya bisa disebabkan
F = 𝝆UA2Hb
Dimana :
𝜌 = Kerapatan fluida.
F = 𝝆HbU2 (1 + cos 𝜷)
FN = (W x L2) / L1
Keterangan :
Keterangan :
Langkah pengujian:
PERSIAPAN PENGUJIAN :
1. Periksa volume air dalam reservoir. Ujung pipa intake dan check valve
harus terendam dalam air. Tambahkan air dalam reservoir jika volumenya
kurang (gunakan air isi ulang dan jangan gunakan air sumur).
2. Buka semua katup, nyalakan pompa, jika air tidak mengalir matikan
4. Matikan pompa.
PENGUJIAN MOMENTUM
2. Isi penampung air secukupnya. Pastikan check valve dan intake pipa
terendam air.
6. Putar mur pegas agar batang penimbang gaya berada pada posisi
setimbang.
nol hingga batang penimbang gaya kembali pada posisi setimbang. Catat
10.
12. Ulangi langkah 11 untuk setiap penurunan 2 LPM (jangan sampai tertutup
penuh)
MOMEN LENTUR
2.1 Tujuan
mengukur besaran modulus elastisitas suatu bahan uji dengan pengujian momen
lentur.
Satuan gaya adalah Newton, satu Newton adalah besarnya gaya yang
1 Newton = 1 kg m/s2
Dalam sistem satuan lain seperti cgs, satuan gaya dinyatakan dalam 1 dyne.
1 dyne = 1 gr cm/s2
yang bekerja tidak nol. Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang gaya F
dilantai yang licin sekali sehingga benda itu bergerak dengan kecepatan a.
menjadi 2 kali lebih besar. Demikian juga jika gaya diperbesar 3 kali
percepatannya lebih besar 3 kali lipat. Dari sini kita simpulkan bahwa percepatan
Sekarang kita lakukan percobaan lain. Kali ini massa bendanya divariasi
tetapi gayanya dipertahankan tetap sama. Jika massa benda diperbesar 2 kali,
diperbesar 4 kali, percepatannya menjadi ¼ kali percepatan semula. Dari sini kita
bisa simpulkan bahwa percepatan suatu benda berbanding terbalik dengan massa
dengan resultan gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan massanya,
𝑭
a= atau 𝚺F = m.a
𝒎
Dimana :
Gaya yang bekerja pada benda akan menimbulkan suatu efek gerakan.
Besar dan arah efek yang ditimbulkan olehn gaya pada suatu benda tergantung
lms). Contohnya adalah pada Gambar 2.2 . Gaya F1 akan menimbulkan gerakan
rotasi berlawanan dengan arah putaran jarum jam, dan gerakan translasi ke kanan.
Adapun gaya F2 akan menimbulkan gerakan rotasi searah dengan putaran jarum
((http://ml.scribd.com/doc/55886371/6-begar-lms)
Untuk kedua kasus diatas, kita dapat melihat bahwa disamping memiliki
suatu sumbu. Kecenderungan merotasikan benda ini disebut sebagai momen dari
gaya tersebut. Arah rotasi benda bergantung pada jarak titik tangkap gaya itu
bekerja terhadap suatu sumbu, atau yang lebih dikenal dengan sebutan titik acuan.
Misalnya anak yang bermain jungkat-jungkit, dengan titik acuan adalah poros
jungkat-jungkit. Pada katrol yang berputar karena bergesekan dengan tali yang
ditarik dan dihubungkan dengan beban. Momen gaya adalah hasil kali gaya dan
jarak terpendek arah garis kerja terhadap titik tumpu. Momen gaya sering disebut
Dimana :
M = Momen gaya yang bekerja (Nm)
Momen gaya yang menyebabkan putaran benda searah putaran jarum jam
berlawanan arah putaran jarum jam disebut momen gaya negative (Kanginan,
Marthen, 2004).
2.2.4 Tegangan
berikut :
𝑃
𝜎= (Popov, E.P, 1996)
𝐴
P = Beban (N)
komponen, maka hal yang paling utama yang harus ditentukan adalah tegangan
yang mampu diberikan pada struktur tersebut (Prasetyo, Apri P, 2010). Tegangan
b. Tegangan Ijin yaitu bagian kekuatan batas yang biasa digunakan pada
Secara umum tegangan dapat dibagi menjadi 2 jenis (Prasetyo, Apri P, 2010),
yaitu :
2.2.5 Regangan
perpanjangan (𝛿) dengan panjang (L) yang telah diukur, dengan demikian
diperoleh :
𝛿
𝜀= (Sularso, Kiyokatsu Suga, 2004)
𝐿
Dimana : 𝜀 = Regangan
perbandingan tegangan satuan terhadap regangan satuan. Pada bahan kaku tetapi
elastic seperti baja, kita peroleh bahwa tegangan satuan yang diberikan
𝜎
E= (Popov, E.P, 1996)
𝜀
𝜀 = Regangan Normal
Sumbu balok akan terdefleksi dari kedudukan semula bila berada dibawah
pengaruh gaya terpakai. Teori dasar yang dikembangkan pada bab ini terbatas
∆𝒖 = -y∆𝜽
∆𝒖 ∆𝜽 𝒅𝒖 𝒅𝜽
𝐥𝐢𝐦 = 𝐥𝐢𝐦 atau = −𝒚
∆𝒔→𝟎 ∆𝒔 ∆𝒔→𝟎 ∆𝒔 𝒅𝒔 𝒅𝒔
𝒅𝒖 𝒅𝜽 𝜺 𝒅𝜽
= 𝜺 sehingga 𝜺 = -y atau - =
𝒅𝒔 𝒅𝒔 𝒚 𝒅𝒔
𝑑𝜃 1 𝜀 1
Dari gambar ∆𝑠 = 𝜌∆𝜃, sehingga lim = = =k,- =
∆𝑠→0 𝑑𝑠 𝜌 𝑦 𝜌
𝑑2 𝑦
1 𝑑𝑥2 𝑑2 𝑦
= 𝑑𝑦 =
𝜌 [1+ (𝑑𝑥)] 𝑑𝑥 2
𝑀 𝑑2 𝑦
= (Darmanto, 2007)
𝐸𝐼 𝑑𝑥 2
𝑑𝑦
EI =𝜃 = kemiringan kurva elastic
𝑑𝑥
𝑑𝑀 𝑑 𝑑2𝑦
= (EI )= V = gaya geser
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥 2
𝑑𝑉 𝑑2 𝑑2𝑦
= 2
(EI )=q = gaya terdistribusi
𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑥 2
Persamaan diatas dapat diterapkan untuk mencari defleksi pada balok sesuai
Dari gambar diatas maka dapat ditentukan besarannya momen dan reaksi tiap
tumpuan :
𝐹𝑏−𝑞𝐿𝑏 𝐹𝑎−𝑞𝐿𝑎
RA = (-) dan Rb = (-)
𝐿 𝐿
Sehingga didapat :
(𝐹𝑏−𝑞𝐿𝑏)𝑥 1
Mx = - - qx2
𝐿 2
𝑑2 𝑦 (𝐹𝑏−𝑞𝐿𝑏)𝑥 1
EI ( )=- – qx2
𝑑𝑥 2 𝐿 2
𝑑𝑦 (𝐹𝑏−𝑞𝐿𝑏)𝑥 1
EI = ( ) = - - – qx3 + C1
𝑑𝑥 2𝐿 6
(𝐹𝑏−𝑞𝐿𝑏)𝑥 3 1
EIy = - – qx4 + C1x + C2
6𝐿 24
(𝐹𝑏−𝑞𝐿𝑏)𝐿3 1
0=- – qL4 + C1L
6𝐿 24
3
(𝐹𝑏−𝑞𝐿𝑏)𝐿 1
𝑞𝐿3 ] 𝐿
𝐿
C1= [
6𝐿
– 24
(𝐹𝑏−𝑞𝐿𝑏)𝐿3 𝑞𝐿3
C1 = +
6𝐿 24
Mencari Kemiringan
1. Dongkrak Hidrolik
2. Dial Indikator
3. Pressure gauge
4. Kunci Pas
5. Jangka sorong
2. Pasang bahan pada penopang alat, pastikan sejajar antara sisi kanan dan
dan rata.
5. Pastikan pada saat menyentuh specimen, gaya Nol. Dapat dilihat pada
manometer penunjuk.
8. Untuk bahan baja Karbon Sedang parameter yang digunakan pada tekanan
10. Tekan tuas hingga menyentuh level manometer tersebut, catat hasil
pergerakan dial.