Anda di halaman 1dari 6

Modul 4

PESAWAT ATWOOD

Nama Praktikan : M.Luthfir Rahman


NIM : 104221003
Kelas : EV (Teknik Lingkungan)
Tanggal Praktikum : 17 Desember 2021
Pimpinan Praktikum : Rendy Elmianto, S.T.
I. INTISARI

II. PENDAHULUAN

2.1. Tujuan
1. Menentukan percepatan gerak benda pada gerak lurus berubah
beraturan.
2. Menentukan momen inersia katrol secara teori dan eksperimen.
2.2 . Dasar Teori
2.2.1 .Gerak Lurus Beraturan
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda pada lintasan
yang lurus di mana pada setiap selang waktu yang sama, benda tersebut
menempuh jarak yang sama (gerak suatu benda pada lintasan yang lurus dengan
kelajuan tetap) [1]. Pada gerak lurus beraturan perubahan jarak tetap untuk setiap
selang waktu tertentu. Hal ini berarti benda bergerak dengan kecepatan tetap atau
tanpa perscepatan. Secara matematis dapat ditulis dengan rumus :
Gerak lurus beraturan pada pesawat Atwood dapat diperoleh dengan cara
menambahkan beban bercelah pada salah satu beban silinder kemudian beban
tersebut ditahan menggunakan penahan beban berlubang sehingga selanjutnya
beban silinder bergerak dengan kecepatan tetap.

2.2.2 . Gerak Lurus Berubah Beraturan


Gerak Lurus Berubah Beraturan adalah benda dengan lintasan yang lurus
dan kelajuannya mengalami perubahan yang sama setiap sekon[2]. Setiap benda
yang bergerak dengan perubahan kecepatan, baik bertambah atau berkurang,
dapat dikatakan mengalami percepatan. Percepatan dapat didefinisikan
sebagai perubahan kecepatan dalam satu satuan waktu.

Keterangan:
𝑣0 : kecepatan awal benda saat 𝑡 = 0.
𝑣𝑡 : kecepatan gerak benda saat waktu 𝑡.
𝑎 : percepatan tetap.

Perubahan kecepatan sebagai fungsi jarak dengan percepatan tetap dirumuskan


dengan:

Keterangan:
𝑣0 : kecepatan awal benda saat 𝑠 = 0.
𝑣𝑡 : kecepatan gerak benda pada jarak 𝑠
∆𝑠 : jarak yang ditempuh benda.
𝑎 : percepatan tetap.

Sedangkan perubahan jarak sebagai fungsi waktu dengan percepatan tetap


dirumuskandengan:
Keterangan:
𝑠0 : jarak benda saat 𝑡 = 0.
𝑠𝑡 : jarak yang ditempuh benda saat waktu 𝑡
𝑣0 : kecepatan benda saat 𝑡 = 0.
𝑎 : percepatan tetap.

2.2.3 . Momen Inersia Katrol


Momen inersia katrol adalah sifat benda katrol untuk mempertahankan
keadaan geraknya. Pada momen inersia katrol,benda bergantung kepada bentuk
geometris,distribusi massa dan letak sumbu rotasi[3].
Pada pesawat atwood terdapat momen gaya yang bekerja antara katrol
dan tali yang menyebabkan katrol berotasi dengan percepatan sudut tertentu.
Hubungan antara momen gaya r , momen inersia I, dan percepatan sudut a
dinyatakan dalam persamaan berikut :

Persamaan ini identic dengan Hukum II Newton yang berbunyi “ percepatan


sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan
berbanding terbalik dengan massanya.”

Gambar 2.1. Gaya-gaya yang bekerja pada M1 dan M2


Gaya yang bekerja pada M1 :
𝛴𝐹 = 𝑇1 − 𝑀1. 𝑔 = 𝑀1. 𝑎 atau 𝑇1 = 𝑀1. 𝑎 + 𝑀1. 𝑔

Sedangkan pada beban silinder M2 :


𝛴𝐹 = (𝑀2 + 𝑚)𝑔 − 𝑇2 = (𝑀2 + 𝑚)𝑎 atau 𝑇2 = (𝑀2 + 𝑚)𝑔 − (𝑀2 + 𝑚)𝑎

Resultan momen gaya system adalah selisih gaya tegangan tali T2 dan T1 dikali
jari-jari katrol:
(𝑇2 − 𝑇1)𝑅 = 𝐼. 𝛼

𝛴𝐹 = (𝑀2 + 𝑚)𝑔 − 𝑇2 = (𝑀2 + 𝑚)𝑎 atau 𝑇2 = (𝑀2 + 𝑚)𝑔 − (𝑀2 + 𝑚)𝑎

Percepatan sudut a dapat didefinisikan dengan :

2.3 . Alat-Alat Percobaan

Tabel 2.1 Alat-alat percobaan


No. Nama Alat Jumlah
1. Atwood bertiang ( tinggi: 150 cm dan katrol
1 buah
berdiameter 12 cm, berbahan plaxiglass)
2. Tali Nilon 185 cm
3. Silinder M1 100 gram 1 buah
4. Silinder M2 100 gram 1 buah
5. Beban Bercelah 5 gram 5 buah
6. Penghenti beban dengan diameter 3,64 cm 1 buah
7. Penghenti beban tanpa lubang 1 buah
8. Pemegang Beban dengan pegas (Pelepas beban) 1 buah
9. Pewaktu pencacahan (Time counter) AT-01 1buah
10. Gerbang Cahaya 1 1 buah
11. Gerbang Cahaya 2 1 buah

Anda mungkin juga menyukai