1
Kelas 13 (K-13), Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan,
Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132
a)
16420128@mahasiswa.itb.ac.id, b) 16420148@mahasiswa.itb.ac.id, c) 16420243@mahasiswa.itb.ac.id, d)
16420268@mahasiswa.itb.ac.id, e) 16420273@mahasiswa.itb.ac.id, f) 16420298@mahasiswa.itb.ac.id, g)
16420393@mahasiswa.itb.ac.id
Abstrak
Suatu benda yang dilepaskan dari ketinggian tertentu di atas permukaan tanah pasti akan jatuh ke tanah.
Benda tersebut akan jatuh dengan percepatan yang disebabkan adanya gaya gravitasi bumi. Gaya gravitasi
ini menyebabkan suatu benda jatuh dari ketinggian tertentu dengan percepatan yang disebut sebagai
percepatan gravitasi bumi (Tipler, 1998). Penentuan percepatan gravitasi bumi dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah dengan percobaan bandul
matematis sederhana, gerak jatuh bebas, dan pegas sederhana. Selain menentukan percepatan gravitasi
bumi, penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang yang memengaruhi nilai percepatan
gravitasi bumi. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena mampu membantu pembelajaran fisika dalam
pembuktian teori gravitasi bumi melalui eksperimen. Selain dalam pembelajaran, percepatan gravitasi juga
penting aplikasinya dalam berbagai bidang. Tahapan dalam penelitian ini, yaitu: (1). Melakukan percobaan
lalu menentukan nilai percepatan gravitasi bumi berdasarkan data yang diperoleh (2). Melakukan analisis
dan membuat kesimpulan dari hasil yang diperoleh. Setiap percobaan mengandung variabel yang
dibedakan. Pada percobaan bandul matematis sederhana, percepatan gravitasi ditentukan dengan
memvariasikan panjang tali, yaitu 40 cm, 30 cm, dan 20 cm dengan massa beban dan sudut ayun yang sama,
yaitu berturut-turut 2,2 gram dan 30 derajat. Pada percobaan pegas sederhana, percepatan gravitasi
ditentukan dengan memvariasikan massa beban, yaitu 350 gram, 450 gram, dan 550 gram. Sementara itu,
pada percobaan gerak jatuh bebas, percepatan gravitasi ditentukan dengan memvariasikan jarak benda ke
lantai sebelum dijatuhkan (tinggi), yaitu 0,5 m, 0,65 m, 0,8 m, 0,95 m, dan 1,1 m. Adapun kendala dalam
penelitian ini adalah karena adanya pandemi dan imbauan untuk menjaga jarak, percobaan dilakukan di
lokasi yang berbeda-beda sehingga berpengaruh terhadap nilai percepatan gravitasi yang berbeda dari
setiap percobaan.
Kata kunci: percepatan gravitasi, massa beban, bandul matematis, pegas sederhana, gerak jatuh bebas.
TUJUAN
1. Menentukan nilai percepatan gravitasi bumi dengan metode bandul matematis sederhana, pegas
sederhana, dan gerak jatuh bebas.
2. Menentukan faktor-faktor yang memengaruhi nilai percepatan gravitasi dalam metode gerak jatuh
bebas, bandul matematis sederhana, dan pegas sederhana.
TEORI DASAR
Gerak jatuh bebas merupakan sebuah fenomena ketika sebuah benda jatuh dari ketinggian tertentu tanpa
kecepatan awal (v = 0 m/s) sehingga hanya gravitasi yang menyebabkan benda bergerak menuju pusat bumi
dengan kecepatan beraturan yang berubah tiap waktunya (GLBB). Gerak jatuh bebas memiliki beberapa
persamaan sebagai berikut.
(1)
(2)
vt = kecepatan pada waktu t sekon (m/s). h0 = ketinggian awal (m).
v0 = kecepatan awal (m/s). g = percepatan gravitasi (m/s2).
h = ketinggian pada waktu t sekon (m). t = waktu (s)
Ilmuwan menemukan beberapa metode lain dalam mencari nilai percepatan dari gravitasi, diantaranya
adalah bandul matematis. Secara umum, bandul matematis mempunyai persamaan sebagai berikut.
(4)
Jika sudut θ sangat kecil, maka geraknya akan merupakan gerak osilasi harmonik sederhana (OHS)
dengan percepatan gravitasi.
(5)
Jika sudut simpangan cukup besar, gerak bandul tidak lagi berbentuk osilasi harmonik sederhana
melainkan suatu fungsi dari sudut simpangan dalam bentuk deret. Penguraian sampai orde ke 3 diberikan oleh
formula seperti berikut.
(6)
2 θmax = sudut simpangan maksimum.
g = percepatan gravitasi (m/ s ).
l = panjang tali (m). T0 = periode untuk kondisi OHS (sudut
θ = sudut simpangan. kecil) (s).
T = periode untuk sudut besar (s).
Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Robert Hooke, seorang ilmuwan
berkebangsaan Inggris, menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas
sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Secara matematis, dituliskan sebagai berikut.
(7)
Jika pegas digantung pada sebuah statif dan diberi beban yang menggantung di bagian ujung bawahnya,
maka gaya pemulihnya merupakan berat dari beban itu sendiri sehingga
(8)
F = gaya pemulih (Newton) m = massa beban (kg).
g = percepatan gravitasi (m/s2). Δx = selisih panjang akhir dan awal pegas
k = tetapan pegas (N/m). (m)
Tanda (-) diberikan karena arah gaya pemulih pada pegas berlawanan dengan arah gerak pegas tersebut.
Dalam menentukan konstanta pegas, diperlukan sebuah persamaan lain. Pada gerak harmonik sederhana, kita
mengetahui bahwa periode dirumuskan sebagai berikut.
(9)
Dengan T adalah periode dalam satuan sekon.
METODE
Penentuan Nilai Gravitasi dengan Metode Gerak Jatuh Bebas
Langkah kerja
Langkah kerja
No Nama Alat/Bahan Harga per Satuan (Rp) Jumlah Total Harga (Rp)
1 Pegas 11000 1 11.000
2 Statif (1 set) Milik sekolah 1 0
3 Handphone dengan stopwatch Milik pribadi 1 0
4 Beban massa (1 set) Milik sekolah 1 0
5 Penggaris Milik pribadi 1 0
6 Neraca Milik pribadi 1 0
7 kalkulator Milik pribadi 1 0
8 Kertas dan pulpen Milik pribadi 1 0
Total Pengeluaran 11.000
Langkah kerja
Bandul Matematis
Dengan menggunakan metode regresi, dengan sumbu-y adalah T2(s2) dan sumbu-x adalah l(m) ditemukan
persamaan sebagai berikut.
Pegas Sederhana
Dengan menggunakan metode regresi, dengan sumbu-y adalah T2(s2) dan sumbu-x adalah m2(kg2)
ditemukan persamaan sebagai berikut
Dilakukan regresi kedua untuk menemukan nilai gravitasi. Pada regresi kali ini, sumbu-y yang digunakan
adalah massa m(kg) dan sumbu-x yang digunakan adalah ΔL. Persamaanya adalah sebagai berikut.
Tabel 15. Data Hasil Percobaan Gerak Jatuh Bebas Pada Bola Terapi
h(m) t1(s) t2(s) t3(s) tavg(s) t2(s2) g(m/s2)
0,5 0,28 0,22 0,29 0,2633333 0,06934444 14,420766
0,65 0,33 0,36 0,35 0,3466667 0,12017778 10,8137308
0,8 0,43 0,39 0,38 0,4 0,16 10
0,95 0,4 0,41 0,38 0,3966667 0,15734444 12,075418
1,1 0,43 0,46 0,45 0,4466667 0,19951111 11,026955
Tabel 16. Data Hasil Percobaan Gerak Jatuh Bebas Pada Bola Kasti
h(m) t1(s) t2(s) t3(s) tavg(s) t2(s2) g(m/s2)
0,5 0,34 0,32 0,31 0,3233333 0,10454444 9,5653098
0,65 0,38 0,37 0,35 0,3666667 0,13444444 9,6694215
0,8 0,44 0,41 0,43 0,4266667 0,18204444 8,7890625
0,95 0,48 0,47 0,5 0,4833333 0,23361111 8,1331748
1,1 0,54 0,56 0,53 0,5433333 0,29521111 7,452294
Tabel 17. Data Hasil Percobaan Gerak Jatuh Bebas Pada Kelereng
h(m) t1(s) t2(s) t3(s) tavg(s) t2(s2) g(m/s2)
0,5 0,41 0,32 0,325 0,3516667 0,12366944 8,0860717
0,65 0,375 0,47 0,46 0,435 0,189225 6,8701282
0,8 0,37 0,51 0,55 0,4766667 0,22721111 7,0419091
0,95 0,32 0,49 0,6 0,47 0,2209 8,601177
1,1 0,54 0,45 0,5 0,4966667 0,24667778 8,9185172
1.5
1 f(x) 1= 3.07701629845 x + 0.21545579488 1
f(x) = 4.48530406 x − 0.103953229
h (m)
h (m)
Grafik 1. Grafik h terhadap t2 pada Bola Grafik 2. Grafik h terhadap t2 pada Bola Kasti Grafik 3. Grafik h terhadap t2 pada
Terapi Kelereng
Bandul Matematis
T2 (s2)
1 R² = 0.998135236313096 1
0.5 0.8
0 0.6
0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45
l (m) l (m)
2
Grafik 4. Grafik T terhadap Panjang Tali (m) Percobaan Grafik 5. Grafik T2 terhadap Panjang Tali (m) Percobaan
1 2
Pegas Sederhana
0.4
2 R² = 0.992887030964451
0.2
1 0
0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 0.55 0.6
m (kg) m (kg)
Grafik 6. Grafik T2 terhadap massa (kg) Percobaan 1 Grafik 7. Grafik ΔL terhadap massa (kg) Percobaan 1
Tabel 22. Data Hasil Percobaan 2 Pegas Sederhana
Massa(kg) T(s) 10 T(s) T2(s2) Lawal (m) Lakhir (m) ΔL (m) k g(m/s2)
1,5 0,877 8,77 0,769129 0,27 0,33 0,06 76,99 3,0796
1,8 0,949 9,49 0,900601 0,27 0,36 0,09 78,9 3,945
2 0,974 9,74 0,948676 0,27 0,385 0,115 82,23 4,78573
R² =0.6
0.978533069583509 0.109210526315789 x − 0.104605263157895
Δ l (m)
0.4 R² = 0.996096009253904
0.05
0.2
0
1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2 2.1 0
1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2 2.1
m (Kg) m (Kg)
Grafik 8. Grafik T2 terhadap massa (kg) Percobaan 2 Grafik 9. Grafik ΔL terhadap massa (kg) Percobaan 2
Nilai Percepatan Gravitasi
Nilai percepatan gravitasi dengan metode gerak jatuh bebas adalah sebagai berikut.
Tabel 23. Nilai Percepatan Gravitasi dari Metode Gerak Jatuh Bebas
Benda yang digunakan g (m/s2)
Bola terlatih 9,2782
Bola kasti 6,154
Kelereng 8,9706
Nilai percepatan gravitasi dengan metode bandul matematis adalah sebagai berikut.
Tabel 24. Nilai Percepatan Gravitasi dari Metode Bandul Matematis
Percobaan g (m/s2)
Percobaan 1 10,513
Percobaan 2 9,982
Nilai percepatan gravitasi dengan metode pegas sederhana adalah sebagai berikut.
Tabel 25. Nilai Percepatan Gravitasi dari Metode Pegas
Percobaan g (m/s2)
Percobaan 1 9,997
Percobaan 2 9,997
ANALISIS
Dalam percobaan kali ini, berbagai variasi percepatan gravitasi didapatkan dengan menggunakan tiga
metode percobaan yaitu gerak jatuh bebas, bandul matematis, dan pegas. Percobaan pertama yang dilakukan
adalah gerak jatuh bebas. Pada percobaan kali ini, eksperimen dilakukan dengan menggunakan variasi
ketinggian sebagai variabel bebas dan waktu jatuh sebagai variabel terikat. Pada percobaan kali ini,
perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode regresi. Percobaan yang kedua adalah bandul
matematis. Pada percobaan kali ini, variabel bebas yang digunakan adalah panjang tali, sementara variabel
terikat pada percobaan kali ini adalah periode bandul percobaan. Dalam percobaan kali ini, perhitungan hanya
dilakukan dengan metode regresi linear. Percobaan yang ketiga adalah sistem pegas. Pada percobaan kali ini
digunakan dua konsep secara bersamaan, yaitu gerak harmonik sederhana (untuk menentukan besar konstanta
pegas) dan hukum hooke (untuk menentukan percepatan gravitasi). Pada konsep percobaan pegas pertama,
variabel bebas yang digunakan adalah massa beban dan variabel terikatnya adalah periode gerak pegas.
Sedangkan pada konsep percobaan pegas kedua, variabel bebas dan terikat berturut-turut adalah massa beban
dan pertambahan panjang pegas. Namun, pada percobaan di atas didapatkan nilai percepatan gravitasi yang
beraneka ragam. Pada percobaan gerak jatuh bebas, diperoleh tiga variasi percepatan gravitasi. Sedangkan
pada percobaan bandul matematis dan sistem pegas didapatkan masing-masing dua nilai percepatan gravitasi
yang berbeda.
Perbedaan nilai di atas disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan pengaruh
dari dalam pada eksperimen yang dilakukan. Hal tersebut meliputi massa tali dan pegas yang diabaikan, sifat
elastis tali yang dianggap nol, sifat elastis pegas yang tetap stabil. Sedangkan faktor eksternal yang
memengaruhi hasil perhitungan antara lain adalah gaya gesek udara, kalibrasi alat ukur, sudut dan simpangan
melampaui syarat sudut kecil (pada percobaan selain gerak jatuh bebas), pembulatan angka pada perhitungan,
dan paralaks pengamat. Faktor internal yang pertama adalah massa tali dan pegas yang diabaikan. Apabila hal
tersebut dilakukan, hasil perhitungan nilai gravitasi akan tidak akurat dikarenakan distribusi massa yang tidak
berpusat pada massa utama. Hal tersebut akan mengubah posisi pusat massa dari system yang ditinjau,
sehingga pengukuran panjang tali tidak efektif yang mempengaruhi besar periode yang terjadi pada
percobaan. Faktor internal yang kedua adalah sifat elastis tali yang dianggap nol. Pada keadaan ini, tali
dianggap memiliki sifat yang sangat plastis sehingga tidak ada pertambahan panjang yang terjadi. Padahal
pada keadaan yang sebenarnya, tali percobaan akan mulur dengan panjang tertentu walaupun ukuran
pertambahan panjangnya sangat kecil. Kemudian faktor internal yang terakhir adalah sifat elastis pegas yang
tetap stabil. Pada kehidupan nyata, sistem pegas akan selalu mengalami sifat plastis setiap pemakaian
percobaan walaupun nilainya sangat kecil. Selain itu, terdapat faktor eksternal yang dapat memengaruhi hasil
perhitungan. Faktor eksternal yang pertama adalah gaya gesek udara. Pada percobaan kali ini, gaya gesek
udara dapat menurunkan kecepatan awal benda dan menyebabkan grafik kecepatan suatu benda menjadi
berbentuk parabolic. Faktor eksternal yang kedua adalah kalibrasi alat ukur dan pembulatan angka. Kalibrasi
alat ukur dan pembulatan angka yang kurang tepat dapat menyebabkan kesalahan perolehan data percobaan.
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI FISIKA
Jl. Ganesha No 10 Bandung 40132 Indonesia
Faktor eksternal yang ketiga adalah simpangan pegas yang melebihi ketentuan simpangan kecil. Hal tersebut
dapat menyebabkan gerak konis yang tidak diharapkan dan menyebabkan frekuensi sudut dari sistem
memiliki nilai yang tidak akurat. Kemudian faktor eksternal yang terakhir adalah paralaks pengamat. Sudut
pandang pengamat yang tidak sejajar dalam pengukuran panjang dapat menyebabkan kesalahan pengumpulan
data pada waktu percobaan.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan dengan menggunakan metode gerak jatuh bebas, didapatkan nilai percepatan
gravitasi yang ditunjukkan pada tabel 23. Dengan menggunakan metode bandul sederhana, didapatkan
nilai percepatan gravitasi yang ditunjukkan pada tabel 24. Sementara dengan menggunakan metode
pegas sederhana, didapatkan nilai percepatan gravitasi yang ditunjukkan pada tabel 25.
Faktor-faktor yang menentukan nilai percepatan gravitasi pada percobaan gerak jatuh bebas, bandul
sederhana, dan pegas sederhana antara lain adanya gaya gesek udara yang menyebabkan menurunnya
kecepatan benda, ketelitian saat pengamatan dan perhitungan seperti menentukan sudut simpangan dan
pembulatan data, serta asumsi yang digunakan seperti massa tali dan sifat elastis pegas mempengaruhi
nilai percepatan gravitasi yang diperoleh. Selain itu, kalibrasi alat ukur dan pembulatan saat perhitungan
mempengaruhi nilai percepatan gravitasi yang diperoleh.
REFERENSI
1. Halliday, D., Resnick, R., dan Walker, J., Principle of Physics, 10th edition, John Wiley & Sons (2014).
2. Douglas C. Giancoli., Physics : Principles With Application 7th edition; Erlangga (2014)
Lampiran A
Pembagian Tugas
Nama NIM TUGAS
1. Melakukan percobaan, mengambil data, serta membuat video
Muhammad A'an 2. Membagi tugas dan mengkoordinasi masing-masing anggota k
16420298 3. Membuat analisis dari makalah
4. Meneliti seluruh bagian makalah dan video
1. Melakukan percobaan, mengambil data, serta membuat video
2. Mengolah data dan membuat video pengolahan data gerak osi
Muhammad Syahrul Aziz 16420128 3. Membuat teori dasar ketiga percobaan
4. Menyusun makalah
1. Melakukan percobaan, mengambil data, serta membuat video
Fabian Renaldi 2. Melakukan pengolahan data gerak jatuh bebas
16420148 3. Melakukan perhitungan data percobaan gerak jatuh bebas, osi
1. Melakukan percobaan, mengambil data, serta membuat video
2. Mengolah data dan membuat video pengolahan data gerak jatu
Irfan Aji Ramadzan 16420243 3. Membuat kesimpulan pada laporan.
4. Menyatukan dan mengedit video.
1. Melakukan percobaan, mengambil data, serta membuat video
2. Mengolah data dan membuat video pengolahan data metode b
Nigel Tri Angraini 16420268 3. Membuat bagian metode pada makalah
4. Menyusun makalah
1. Melakukan percobaan, mengambil data, serta membuat video
2. Melakukan pengolahan data gerak jatuh bebas
Julius Herbert Siahaan
16420273 3. Membuat pengolahan data dari ketiga metode pada laporan
Dwina Mahira Nahdi 1. Melakukan percobaan dan membuat video percobaan bandul m
16420393 2. Membuat abstraksi laporan
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI FISIKA
Jl. Ganesha No 10 Bandung 40132 Indonesia
3. Membuat tujuan laporan
Lampiran B
Catatan Kemajuan RBL
Media
koordin
Tanggal JAM TUGAS/PEKERJAAN Anggota kelompok yang hadir. asi yang
digunak
an
1. Membahas tugas apa yang 1. Muhammad A’an Zoom 1. Memaha
akan dikerjakan 2. Muhammad Syahrul Aziz
3. Fabian Renaldi 2. Memilih
20.00 – 2. Membahas metode apa yang 4. Irfan Aji Ramadzan gerak ja
5
21.30 akan dipilih 5. Nigel Tri Angraini untuk pe
Desember
WIB 6. Julius Herbert Siahaan
2020
3. Menyusun timeline kelompok 7. Dwina Mahira Nahdi 3. Menentu
pengolah
1. Membahas makalah RBL 1. Muhammad A’an 1. Mengert
dan pembagian tugasnya 2. Muhammad Syahrul Aziz
19 dalam tiap bab makalah 3. Fabian Renaldi 2. Tiap ang
Desember 4. Irfan Aji Ramadzan Zoom memaha
18.30 –
2020 2. Batas akhir penyerahan data dan 5. Nigel Tri Angraini
20.30
video percobaan (belum diedit) 6. Julius Herbert Siahaan 3. Seluruh
WIB
7. Dwina Mahira Nahdi terpusatk
Menyerahkan tugas masing-masing 1. Muhammad A’an
anggota kelompok (/bab makalah) 2. Muhammad Syahrul Aziz
21 1. Fabian Renaldi Tiap
Desember 2. Irfan Aji Ramadzan WA
2020 3. Nigel Tri Angraini
4. Julius Herbert Siahaan
5. Dwina Mahira Nahdi
Penyusunan makalah RBL dari tiap bab 1. Muhammad A’an
23 Desember yang dibuat oleh tiap anggota menjadi 2. Muhammad Syahrul Aziz
2020 satu 3. Nigel Tri Angraini
24 Desember
Pengeditan video percobaan
2020