Anda di halaman 1dari 9

GAYA SENTRIPETAL

I. Tujuan Praktikum :
Menentukan hubungan gaya sentripetal Fs dengan kecepatan sudut benda ωmenentukan
besar gaya sentripetal, lalu menganalisi:
1. Bagaimana hubungan antara kecepatan dengan panjang tali (jelaskan dengan rinci)
2. Mengapa percobaan ini perlu dilakukan, apa manfaatnya bagi manusia (jelaskan
dengan rinci)

II Dasar Teori :
Sebuah benda bergerak melingkar jika ada gaya yang memiliki arah selalu ke pusat
lintasannya. Gaya itulah yang dinamakan gaya sentripetal. Besar gaya sentripetal ini
memenuhi persamaan seperti di bawah ini.

Fs = m ω 2 R

III. Alat dan Bahan :


1) Alat set sentripetal (beban M, beban m, pipa dan benang)
2) Mistar
3) Stopwatch
4) Neraca O’hauss

Gambar rangkaian :
R

Fs = m ω 2 R

Gbr. 1.1 (Rangkaian Gaya Sentripetal


IV. Prosedur Praktikum :
1) Menimbang beban m dan M dengan neraca O’hauss.
2) Mengikat beban m pada salah satu ujung dan beban M pada ujung yang lain. Benang
melalui pipa alat sentripetal.
3) Menentukan jari-jari lintasan yang diharapkan (misalnya 20 cm), yaitu dengan mengukur
panjang benang dari beban m menuju pipa bagian atas kemudian memberi tanda titik pada
bagian bawah pipa.
4) Putar beban m (tangan memegang pipa) hingga tanda titik tepat di ujung pipa bagian
bawah seperti gambar di atas dan benda mencapai laju tetap (gerak melingkar beraturan).
Kemudian hitunglah waktu t yang dibutuhkan untuk 10, 15, 25 putaran.
5) Ulangi langkah pada nomor 4 beberapa kali untuk gaya sentripetal tetap tetapi jari-jari
lintasan yang berbeda. (misalnya 25 cm; 30 cm; 35 cm; dan 40 cm).
6) Mencatat semua data pada tabel I.

V. Analisis data & hasil pengamatan :


Tabel I
M : (18,68 ± 0,005) gram; m : (12,23 ± 0,005) gram, gunakan g = 9,8 m/s2

No R T T ω = 2 π /T Fs = m ω 2 R W=Mg
(cm) (10 putaran) (sekon) (rad/s) (newton) (newton)

1 2 3 4 5 6 7

VII. Kesimpulan & Saran


VII. Daftar Pustaka

Diketahui, medan, september 2022


Guru Pembimbing Praktikan

( ) ( )
PIPA U

I. Tujuan
Untuk menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U.
1. Mengapa ada perbedaan massa jenis antar zat (jelaskan dengan rinci)
2. Apa efek perbedaan massa jenis zat tersebut (jelaskan dengan rinci)

II. Landasan Teori

Tanpa kita sadari di sekitar kita ternyata banyak sekali benda yang menerapkan
prinsip gerak harmonik sederhana. Sebagai contoh adalah pegas yang digunakan pada tempat
tidur, ayunan di taman kanak-kanak, dan lain-lain. Gerak harmonik sederhana dapat
dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu gerak harmonik sederhana linier, misalnya penghisap
dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa atau air dalam pipa U, gerak horizontal atau
vertikal dari pegas, dan sebagainya. Sementara, gerak harmonik sederhana angular, misalnya
gerak bandul atau bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan lain-lain.
Selain benda-benda tadi, ternyata dalam bidang konstruksi bangunan ada alat yang
juga menerapkan prinsip gerak harmonik sederhana. Contoh yang paling sering digunakan
adalah waterpass. Waterpass berguna untuk mengetahui datar atau tidaknya suatu bangunan.
Alat ini menggunakan hukum bejana berhubungan seperti halnya pipa U. Pipa U adalah pipa
lengkung yang merupakan bejana berhubungan yang memiliki dua ujung pipa terbuka dan
berisi cairan yang jika salah satu diisi air makan sisi yang lain tinggi airnya akan sama.
Kecuali jika pipa ini diisi oleh dua zat yang berbeda maka tinggi cairan tidak akan sama
karena ada perbedaan massa jenisnya. Semakin besar massa jenis suatu cairan, maka semakin
besar perbedaan ketinggian zat cair pada pipa U. Hukum yang berpengaruh pada pipa U
adalah Hukum Hidrostatis.
Dalam pipa U apabila zat cair tidak diberi perlakuan apapun maka zat tersebut akan
diam. Tetapi apabila diberikan perlakuan dengan cara salah satu permukaan dibuat lebih
tinggi dari yang lain. Hal ini akan membuat zat cair bergerak secara periodik naik turun
sampai keadaaannya kembali ke posisi setimbang. Hal ini membuktikan bahwa salah satu
sifat fluida yang disebabkan oleh gaya luar berupa tekanan udara dan percepatan gravitasi
yang menyebabkan fluida menjadi bergerak dan berhenti saat zat cair tersebut kembali
setimbang.
Hal ini dapat digunakan untuk mencari besar percepatan gravitasi di suatu tempat
dengan melakukan percobaan untuk menunjukkan adanya indikasi
percepatan gravitasi mempengaruhi gerak fluida. Pada praktikum kali ini kita
menghitung waktu yang dibutuhkan zat cair untuk melakukan satu getaran, yaitu gerak
bolak balik yang berlangsung secara periodik melalui titik kesetimbangan. Dengan cara
ini, percepatan gravitasi di suatu tempat dapat dihitung dengan bantuan periode getaran
zat cair tersebut.

II. Alat dan Bahan


1.      Pipa U
2.      Penggaris
3.      Air
4.      Minyak Goreng
5.      Oli

III. Prosedur Praktikum
1.      Isi pipa U dengan air secukupnya.
2.      Tuangkan zat cair yang akan diukur massa jenisnya pada salah satu kaki pipa U.
3.      Ukur tinggi zat cair.
4.      Ukur beda tinggi air pada kaki pipa U.
5.      Hitung massa jenis zat cair tersebut.
6.      Lakukan percobaan minimal 6x untuk masing-masing zat cair (oli dan minyak goreng)

IV.          Analisis data & hasil pengamata

Zat Cair Tinggi Zat cair (cm)


1 2 3 4 5 6
Air
Oli
Air
Minyak
goreng
Zat Cair Massa jenis zat (cm) Rata-rata
1 2 3 4 5 6 massa jenis
Air
Oli
Air
Minyak
goreng

VI. Kesimpulan & Saran

VII. Daftar Pustaka

Diketahui, medan, september 2022


Guru Pembimbing Praktikan

( ) ( )
Medan Magnet

I. Tujuan Praktikum :
1. Menyelidiki Medan Magnet di dekat Kawat Berarus listrik
2. Induksi, Menyelidiki, Medan Magnet, dan Kegunaan Magnet di Kehidupan Sehari Hari
3. Bagaimana sifat kelistrikan (jelaskan secara rinci)
4. Apa manfaat percobaan ini dilakukan bagi kehidupan sehari-hari (jelaskan secara rinci)

II Dasar Teori :
Konsep induksi magnet ber awal dari tidak terkendalinya  putaran jarum kompas yang ada di
kapal laut saat petir menyambar. Bagaimanakah hal tersebut terjadi? Cobalah lakukan
kegiatan berikut dengan semangat.
Kegiatan dan hasil yang kamu temukan sebenarnya sudah dilakukan oleh Hans Christian
Oersted (1820) yang menunjukkan bahwa arus listrik dapat menimbulkan medan magnet.
Caranya adalah dengan mengamati pergerakan jarum kompas saat diletakkan di dekat kabel
yang dialiri arus listrik. 

Percobaan ini kemudian dikenal dengan Percobaan Oersted. Arah medan magnet dan arah
arus dapat di tunjukkan dengan menggunakan tangan kanan menunjukkan arus listrik dan B
menunjukan medan magnet.

Arah Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus

III. Alat dan Bahan :

1. 1 kompas (jika tidak ada kompas kamu dapat menggunakan jarum yang diletakkan di
atas air), 
2. 1 kawat penghantar/kabel, dan 
3. 1 baterai/power supply.

Gambar Rangkaian :
IV. Prosedur praktikum :

1. Sambungkan kawat penghantar/kabel pada baterai/power supply hingga membentuk


rangkaian tertutup. 
2. Dekatkan kompas pada kawat penghantar/kabel. Kemudian nyalakan power supply
untuk mengalirkan arus listrik pada kabel. Amati apa yang terjadi pada jarum
kompas. 
3. Apakah yang terjadi jika kuat arusnya diperbesar atau arahnya dibalik? 
4. Apakah yang terjadi jika letak kompasnya dipindahkan di atas kawat? 
5. Apakah yang terjadi jika jarak kompas dengan kawat dijauhkan?

V. Analisis Data & Hasil Pengamatan :

VI. Kesimpulan & Saran

VII. Daftar Pustaka


Diketahui, medan, september 2022
Guru Pembimbing Praktikan

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai