Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sapira

NIM : F1051161028

Program Studi : Pendidikan Fisika 6B

PENARI BALET
A. Fakta
Pernah menonton penampilan penari balet ? Salah satu atraksinya adalah penari berputar
bagai gasing. Awalnya lambat, akhirnya berputar dengan cepat, ditingkahi dengan tangan
penari yang terentang, lalu terlipat ke dalam seiiring dengan bertambahnya kecepatan. pada
akhir atraksi, penari merentangkan tangan kembali dan kecepatan berputarnya turun.

Pertanyaan :
1. Apakah yang mempengaruhi banyak atau sedikitnya penari balet berputar?
2. Berapa banyak putaran yang dapat dilakukan penari balet dalam 1 detik?

B. Konsep
Gerak rotasi (melingkar) adalah gerakan pada bidang datar yang lintasannya berupa
lingkaran. Saat penari merentangkan tangan atau salah satu kakinya, kecepatan sudut yang ia
peroleh rendah. Dengan melipat kedua tangannya atau merapatkan kakinya, penari itu
memperkecil momen inersianya terhadap poros. Karena r mengecil (dengan melipat
tangannya), maka l-pun ikut mengecil. Selanjutnya, karena momentum sudutnya konstan,
kecepatan sudut w membesar. Maka, sang penaripun berputar lebih cepat.
Pada gerak rotasi juga ada satuan yang serupa dengan momentum linear (p = m x v),
yakni momentum sudut (L). Momentum sudut ini identik dengan momentum linear, sama
dengan hasil kali momen inersia dengan kecepatan sudut. Hukum kekekalan momentum
sudut berbunyi, jika tidak ada resultan momen gaya luar yang bekerja pada sistem, maka
momentum sudut sistem kekal.

C. Prinsip
Karena ada unsur perputaran, maka atraksi itu termasuk dalam gerak rotasi sehingga
satuan-satuannya berbeda dengan gerak lurus biasa. Salah satunya momen inersia (l), yang
didefinisikan sebagi hasil kali massa sebuah partikel (m) dengan kuadrat jarak partikel dari
titik poros (r). Jadi, l = m x r2 . Satuan kecepatan gerak rotasi adalah kecepatan sudut (w).
Bagaimana hubungan momen inersia dengan kecepatan sudut ?

Titik A yang berotasi dengan sumbu O dari jari-jari R memiliki momentum m x v.


Gambar di atas memperlihatkan titik A yang berotasi dengan sumbu putar O. R adalah jarak
antara O dan A. Selama berotasi titik A memiliki momentum sebesar P = m x v. Hasil
perkalian momentum dengan jarak R disebut momentum sudut dan diberi notasi L. Sehingga
L=PxR
L=mxvxR
L=mxωxRxR
L = m x R2 x ω
Apabila momentum sudut dihubungkan dengan momen inersia, maka diperoleh
persamaan sebagai berikut :
L=Ixω

I= m x R2
Keterangan :
V= kecepatan linear (m/s)
L= momentum sudut (kgm2/s)
m= massa partikel/titik (kg)
R= jarak partikel ke sumbu putar (m)
ω= kecepatan sudut (rad/s)
I= momen inersia (kgm2)

Untuk jelasnya, mari kita hitung. Misalnya, seorang penari memiliki momen inersia 4,0
kgm2 ketika kedua lengannya terentang (l1) dan 1,2 kgm2 ketika kedua tangannya dirapatkan
ke tubuh (l2). Bila saat kedua tangan terentang kecepatan sudutnya 1,8 putaran per-detik (w1),
kita bisa menghitung putaran ketika tangannya merapat ke tubuh (w2). Karena L konstan,
maka L1 = L2. Dengan mengingat L = l x w dan memasukkan besaran masing-masing
diperoleh w2, yakni 6 putaran per-detik.
Jadi yang mempengaruhi banyak atau sedikitnya penari balet berputar adalah :
1. L= momentum sudut
2. m= massa partikel/titik
3. R= jarak partikel ke sumbu putar
4. V= kecepatan linear
5. I= momen inersia
Sehingga berdasarkan contoh soal, banyaknya putaran yang dilakukan penari balet dalam
1 detik adalah 6 putaran.
D. Fenomena Gerak Rotasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Gerak rotasi bumi pada sumbunya akibat dari gerak gravitasi bumi untuk
mengelilingi matahari

2. Pergerakan elektron yang mengelilingi inti atom


3. Gerakan roda mobil

E. Prosedur Percobaan
1. Tujuan Percobaan
- Mengetahui pengaruh jarak terhadap momen inersia
2. Dasar Teori
Setiap massa pasti memiliki titik pusat massa benda bertumpu. Dengan
pengertian diatas, maka dapat dipastikan bahwa setiap benda pasti memiliki momen
inersia yang besarnya bergantung pada kuadrat jarak benda dari pusat massa ke
sumbu putar dan besarnya massa benda tersebut. Tetapi pusat massa setiap benda
tidaklah sama. Hal inilah yang menyebabakan besar momen inersia setiap benda
berbeda dengan benda lainnya. Momen inersia merupakan sifat yang dimiliki oleh
sebuah benda untuk mempertahankan posisinya dari gerak rotasi. (Riani, 2008)
Prinsip momen inersia sangat banyak digunakan dalam kehisupan sehari-
hari, khususnya pada benda yang bergerak rotasi. Oleh karena itu dilakukanlah
percobaan ini untuk dapat memahami lebih dalam mengenai momen inersia serta
dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Metode Percobaan
A. Alat dan Bahan
- Paku
- Palu
- 2 tongkat penyangga ukuran sama
- Tutup kaleng
- Tali elastis dari ban dalam yang dipotong seperti tali
- Stopwatch
B. Cara Kerja
1. Buatlah beberapa lubang pada tutup kaleng menggunakan paku dengan
bantuan palu, dengan jarak antar lubang 1 cm
2. Kemudian ikatkan tali elastis pada salah satu tongkat penyangga
3. Masukkan ujung tali elastis ke lubang pertama (berada ditenga tutup kaleng)
4. Kemudian ikat ujung tali elastis di tongkat penyangga yang satunya lagi
5. Selanjutnya putar tutup kaleng sebanyak 5 kali, dan lepaskan
6. Tekan stopwatch berbarengan dengan melepas putaran tutup kaleng
7. Catat waktu yang dibutuhkan tutup kaleng sampai berhenti berputar.
8. Lakukan langkah 5-7 untuk lubang-lubang selanjutnya
C. Tabel Hasil Pengamatan
Letak Tali(cm) Waktu(s)
Dipusat lingkaran
Dipusat lingkaran + 1 cm
Dipusat lingkaran + 2 cm
Dipusat lingkaran + 3 cm
Dipusat lingkaran + 4 cm

D. Kesimpulan
Pada percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa jika letak porosnya semakin besar,
maka waktu berputarnya juga semakin lama. Jauhnya poros dari pusat massa benda
yang diputar, membuat waktu yang digunakan untuk berputar semakin lama.
F. Referensi
fisikane.blogspot.com/2013/11/fisika-dalam-balet.html?m=1
https://www.google.com/amp/fisikazone.com/gerak-rotasi/amp/
https://brainly.co.id/tugas/7997518

Anda mungkin juga menyukai