Anda di halaman 1dari 25

LEMBAR KOREKSI

HUKUM NEWTON

NAMA : SULVIANA.............

NO. STAMBUK : A 241 16 058

KELOMPOK : IV

ASISTEN : RISKY EKA SAPUTRA.....

NO HARI, TANGGAL KOREKSI PARAF

PERCOBAAN II
HUKUM NEWTON

I. TUJUAN
1. Menentukan hubungan gaya eksternal yang mempengaruhi gerak objek
pada hukum petama Newton.
2. Menganalisis hasil gerak dari hukum pertama newton melalui grafik v-t.
3. Menyelidiki hubungan antara gaya aksi dan reaksi.
4. Mengamati pengaruh massa terhadap hukum ketiga Newton dengan
menganalisis grafik f-t.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Sistem Dinamika PASCAR ( track,friction tray(hitam,putih,dan
corak),hover puck ,aksesori pendeteksi gerakan).
2. Sensor gerak
3. Sensor gaya Resolusi tinggi
4. Set magnetic bumper
5. Hover Puck
6. Pengait 2 buah
7. Beban 250 gram 2 buah
8. Karet gelang
9. PASCO Capstone Software
10. 850 Universal Interface

III. DASAR TEORI

Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda
mengubah kecepatannya, artinya dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan
yang disebabkannya jika gaya itu adalah satu-satunya gaya bekerja pada benda
tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya percepatan
yang dihasilkan gaya. Secara eksperimen telah ditemukan bahwa jika dua atau
lebih gaya bekerja pada benda yang sama, percepatan benda adalah sama seperti
jika benda dikenai gaya tunggal yang sama dengan penjumlahan vektor gaya-
gaya itu sendiri. Artinya, gaya-gaya dijumlahkan sebagai vektor-vektor.(Paul
Tipler, 1998: 91)
Bila sebuah benda yang dalam kesetimbangan digeser sedikit, maka besar,
arah serat garis kerja gaya-gaya yang bekerja terhadapnya bisa berubah
semuanya. Bila gaya-gaya pada benda yang sudah tergeser ini demikian rupa
sehingga mengembalikan benda ke posisinya semula, kesetimbangan itu disebut
stabil. Bila kerja gaya-gaya itu demikian rupa sehingga menambah pergeseran,
kesetimbangan benda itu disebut tak stabil. Bila benda masih tetap setimbang
dalam keadaan tergeser tadi, kesetmbangannya disebut netral. Apakah suatu
benda keadaan setimbang stabil, tak stabil ataupun netrak hanya dapat diketahui
dengan meninjau keadaan bila benda sedikit tergeser dari keadaan setimbang
asal (Sears Zemanzky, 1982: 24)
Hukum 1 : sebuah benda terus berada pada keadaan awalnya yang diam atau
bergerak dengan kecepatan konstan kecuali benda itu dipengaruhi oleh gaya
yang tak setimbang, atau gaya luar neto. (Paul Tipler, 1998: 91)
Hukum 2 : percepatan sebuah benda berbanding terbalik dengan massanya
dan sebanding dengan luar neto yang bekerja padanya . (Paul Tipler, 1998: 91)
Hukum 3 : gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A, mengerjakan
sebuah gaya pada benda B, gaya pada benda B, gaya yang sama besar dan
berlawanan arah dikerjakan oleh benda B pada benda A. (Paul Tipler, 1998: 91)
Hukum III Newton ini menjelaskan bahwa gaya tunggal yang hanya
melibatkan satu benda tak mungkin ada. Gaya hanya hadir jika sedikitnya ada dua
benda yang berinteraksi. Pada interaksi ini gaya-gaya selalu berpasangan. Jika A
mengerjakan gaya pada B, maka B akan mengerjakan gaya pada A. Gaya pertama
dapat disebut sebagai aksi dan gaya kedua sebagai reaksi. Ini tak berarti bahwa
aksi bekerja lebih dahulu baru timbul reaksi. Akan tetapi, kedua gaya ini terjadi
bersamaan. Dengan demikian, tidak jadi masalah, gaya mana yang dianggap
sebagai aksi dan gaya mana yang dianggap sebagai reaksi. Maka dari itu hukum
III Newton dapat dinyatakan sebagai berikut.
Jika A mengerjakan gaya pada B, maka B akan mengerjakan gaya pada A,
yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.
Hukum ini kadang-kadang dinyatakan sebagai berikut.
Untuk setiap aksi, ada suatu reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah.
Secara matematis hukum III Newton dinyatakan sebagai:
aksi = - reaksi

Sebuah kerangka acuan dimana hukum-hukum Newton berlaku dinamakan


kerangka acuan inersia. Setiap kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan
konstan relatif terhadap kerangka acuan inersia merupakan sebuah kerangka acuan
inersia juga. Sebuah kerangka acuan yang dipercepat relatif terhadap kerangka
inersia bukan kerangka acuan inersia. Sebuah kerangka acuan yang diikatkan ke
bumi hampir berprilaku sebagai kerangka acuan inersia. (Paul Tipler, 1998: 91)

Jika sebuah balok ditempatkan pada bidang miring kasar, maka pada balok
akan bekerja gaya gesekan yang arahnya berlawanan dengan arah gerak balok.
Dari ilustrasi pada gambar di atas, terlihat komponen gaya yang menyebabkan
benda bergerak (mg sin ) dan komponen gaya gesekan yang menghambat
gerakan benda (Fg). Dalam hal ini terdapat dua macam kondisi, yaitu: dan
komponen gaya gesekan yang menghambat gerakan benda (Fg). Dalam hal ini
terdapat dua macam kondisi, yaitu:
dan komponen gaya gesekan yang menghambat gerakan benda (Fg). Dalam hal
ini terdapat dua macam kondisi, yaitu:

Menurut Hukum II Newton percepatan ditimbulkan oleh resultan gaya yang


bekerja dan searah dengan arah geraknya. Maka dari gambar di atas diperoleh :
F = m g Sin
mg Sin merupakan komponen gaya berat pada bidang miring, yang membuat
benda mengalami percepatan.
Percepatan benda sepanjang bidang miring adalah:
ma = m g Sin atau
a = g Sin
g = percepatan gravitasi
= sudut kemiringan bidang

IV. PROSEDUR KERJA

4.1Hukum I Newton

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan ini

Menghubungkan sensor gerak ke input 850 Universal Interface

2. Meletakkan Friction Tray putih sekitar 1 meter dari sensor gerak


seperti pada gambar di bawah ini
3. Memastikan tombol di bagian atas sensor gerak di atur ke posisi cart

4. Menekan tombol RECORD bersamaan dengan mendorong Friction


Tray ke arah sensor gerak.

5. Menekan tombol STOP ketika Tray berada sekitar 20 cm dari sensor


gerak untuk menghentikan pengumpulan data

6. Memeriksa grafik kecepatan vs waktu dan menyimpan data


menggunakan snipping tool dengan nama label 1

7. Mengulangi langkah 3 untuk Friction Tray Hitam, Friction Tray corak,


Hover Puck, dan Pascar dengan label 2 sampai 5

8. Memasukkan data ke dalam hasil pengamatan

4.2 Hukum III Newton

4.2.1Tarik Menarik

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada


percobaan ini

2. Menghubungkan kedua sensor gaya resolusi tinggi pada kedua


input 850 Universal Interface

3. Memasang pengait ke sensor gaya


4. Menekan tombol ZERO pada sensor gaya untuk mengkalibrasi
alat

5. Memasang karet gelang pada pengait sensor gaya seperti yang


ditunjukkan pada gambar dibawah ini

6. Menekan tombol RECORD pada software PASCO, dengan


menarik kedua sensor gaya (A dan B) yang tidak ada satupun
yang menang

7. Menekan tombol STOP setelah 10 detik

8. Memeriksa grafik kecepatan vs waktu dan menyimpan data


menggunakan snipping tool dengan nama label 6

9. Mengulangi langkah 6 8 dengan si A menang dan si B kalah


(tertarik ke A) dan menyimpan data dengan label 7

10. Mengualngi langkah 6 8 dengan si B menang dan si A kalah


dan menyimpan data dengan label 8

4.2.2 Tumbukan

1.Melepaskan pengait dari sensor gaya dan menggantinya dengan


bumper magnetik seperti yang ditunjukkan pada gambar di
bawah ini
2. Menggunakan sekrup panjang untuk memasang sensor gaya ke
Pascar seperti gambar di atas

3. Meletakkan kedua Pascar di ujung track

4. Menekan tombol ZERO pada sensor gaya untuk mengkalibrasi


alat (restart data)

5. Menekan tombol RECORD bersamaan dengan mendorong


kedua Pascar

6. Menekan tombol STOP ketika kedua Pascar bertumbukan dan


menyimpan data dengan label 9

7. Mengulangi langkah 13-16 dengan salah satu Pascar dalam


keadaan diam (P2) dan P1 menumbuk P2. Serta menyimpan
data dengan label 10

8. Mengulangi langkah 17 dengan menambahkan beban pada P2


sehingga massanya menjadi dua kali massa P1 serta menyimpan
data dengan label 11

9. Mengulangi langkah 13-16 dengan menambahkan beban pada


P1 sehingga massanya sama dengan P2 dan kedua benda saling
bertumbukan (sama-sama bergerak). Serta menyimpan data
dengan label 12

10. Memasukkan data ke dalam hasil pengamatan


III. HASIL PENGAMATAN

5.1 Friction tray putih


5.2 Friction tray hitam

5.3 Friction tray corak


5.4 Hover puck

5.5 Tiada yang menang


5.6 menang

5.7 menang
5.8 Kalibrasi

5.9 P2 diam
5.10 P2 doble massa

5.11 P1 p2 massaa tumbukan


IV.ANALISA DATA

6.1 HUKUM I NEWTON

No. Benda a (m/s2) F (N)


1. Friction tray putih 0 0
2. Friction tray hitam 0 0
3. Friction tray corak 0 0
4. Pascar 0 0
5 Hover puck 0 0

6.2 HUKUM III NEWTON


6.2.1Tarik menarik

NO. Perlakuan F-P1 (N) F-P2 (N) t (s)


1 Tiada yang menang -4,75 -4,74 8,38
2 A menang -3,12 -3,11 2,27
3 B menang -2,61 -2,59 4,93

6.2.2 Tumbukan

F-P1
NO. Perlakuan F-P2 (N) t (s)
(N)
1 Kalibrasi/tumbukan 14,83 15,20 1,13
2 P2 diam 7,21 7,29 1,34
P2 massa dobel
3 8,18 8,37 2,67
diam
P1- P2 massa dobel
4 7,34 7,62 4,08
tumbukan

VII.PEMBAHASAN

Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda
mengubah kecepatannya, artinya dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan
yang disebabkannya jika gaya itu adalah satu-satunya gaya bekerja pada benda
tersebut. Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya percepatan
yang dihasilkan gaya. Secara eksperimen telah ditemukan bahwa jika dua atau
lebih gaya bekerja pada benda yang sama, percepatan benda adalah sama seperti
jika benda dikenai gaya tunggal yang sama dengan penjumlahan vektor gaya-gaya
itu sendiri. Artinya, gaya-gaya dijumlahkan sebagai vektor-vektor.(Paul Tipler,
1998: 91)
Hukum 3 : gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A, mengerjakan
sebuah gaya pada benda B, gaya pada benda B, gaya yang sama besar dan
berlawanan arah dikerjakan oleh benda B pada benda A. (Paul Tipler, 1998:
91).Hukum III Newton ini menjelaskan bahwa gaya tunggal yang hanya
melibatkan satu benda tak mungkin ada. Gaya hanya hadir jika sedikitnya ada dua
benda yang berinteraksi. Pada interaksi ini gaya-gaya selalu berpasangan. Jika A
mengerjakan gaya pada B, maka B akan mengerjakan gaya pada A. Gaya pertama
dapat disebut sebagai aksi dan gaya kedua sebagai reaksi. Ini tak berarti bahwa
aksi bekerja lebih dahulu baru timbul reaksi. Akan tetapi, kedua gaya ini terjadi
bersamaan. Dengan demikian, tidak jadi masalah, gaya mana yang dianggap
sebagai aksi dan gaya mana yang dianggap sebagai reaksi. Maka dari itu hukum
III Newton dapat dinyatakan sebagai berikut.Jika A mengerjakan gaya pada B,
maka B akan mengerjakan gaya pada A, yang besarnya sama tetapi arahnya
berlawanan.Hukum ini kadang-kadang dinyatakan sebagai berikut.Untuk setiap
aksi, ada suatu reaksi yang sama besar tetapi berlawanan arah.Secara matematis
hukum III Newton dinyatakan sebagai:aksi = - reaksi.

Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini antara lain sistem
dinamika PASCAR, Sensor gerak, Sensor gaya Resolusi tinggi, Set magnetic
bumper, Hover Puck, Aksesori Pendeteksi Gesekan, Pengait, Beban, Karet gelang,
PASCO Capstone Software, dan 850 Universal Interface. Adapun fungsi dari tiap
tiap alat dan bahan tersebut yaitu sistem dinamika pascar yaitu alat yang terdiri
dari track, friction tray, dan Pascar. Dimana track berfungsi sebagai lintasan dari
Pascar dan Friction Tray; terdapat 3 macam friction tray yaitu berwarna hitam,
putih, dan corak serta 2 jenis pascar yaitu berwarna merah dan biru. Sensor gerak
berfungsi untuk mendeteksi gerak dari benda; sensor gaya resolusi tinggi sebagai
alat yangmendeteksi gaya yang bekerja pada sensor gaya ketika 2 buah sensor
ditarik; set magnetik bumper adalah suatu pegas yang digunakan pada perlakuan
tumbukan; hover puck adalah suatu benda yang akan dideteksi gerakannya;
pengait adalah suatualat yang digunakan untuk mengait pada sensor gaya
sehingga dapat digunakan untuk mengaitkan karet gelang; beban digunakan untuk
menambah massa pascarsebagai pembanding; karet gelang untuk membantu
mengetahui besarnya gaya tarik menarik pada sensor gaya; PASCO capstone yang
digunakan sebagai software yangakan menampilkan output dari sensor gaya dan
sensor gerak; dan 850 UniversalInterface sebagai alat yang berhubungan langsung
dengan PASCO Capstone software.

Untuk hukum I Newton, alat yang digunakan yaitu sistem dinamika Pascar,
sensor gerak, hover puck, aksesori pendeteksi gesekan, 3 buah friction tray yaitu
berwarna putih, hitam, dan bercorak, 850 universal interface dan software
PASCO.
Percobaan Hukum I Newton ini, dilakukan dengan menghubungkan sensor gerak
ke 850 universal interface yang terhubung ke PASCO software untuk mendeteksi
gerakan yang terjadi. Adapun friction tray, hover puck, maupun pascar akan
diletakkan sekitar 1 meter dari sensor gerak secara bergantian dan mendorong
mereka kea rah sensor gerak bersamaan dengan menekan tombol RECORD pada
software. Dan menghentikannya setelah friction tray berada sekitar 20 cm dari
sensor gerak. Sehingga, diperoleh grafik kecepatan vs waktu.
Sedangkan untuk hukum III Newton, alat yang digunakan yaitu sistem
dinamika Pascar, sensor gaya resolusi tinggi, pengait sensor, karet gelang, set
magnetic bumper, beban, track, 850 universal interface dan softwarenya. Dan
untuk
percobaan Hukum III Newton, akan dilakukan 2 buah percobaan yaitu tarik
menarik dan tumbukan. Untuk perlakuan tarik menarik, 2 buah sensor gaya
misalnya A dan B dihubungkan dengan sebuat karet gelang yang dipasang pada
pengait yang dipasangdi sensor gaya tersebut dimana A dan B akan saling tarik
menarik, kemudian akan dilakukan 3 percobaan yaitu A dan B sama-sama
menang, untuk perlakuan ke dua A yang menang, dan B yang menang untuk
perlakuan ketiga. Sedangkan untuk percobaan tumbukan, dua buah Pascar akan
diletakkan disuatu track dan diatas masing-masing PasCar diletakkan sebuah
sensor gaya yang dilengkapi dengan bumper magnetic. Kemudian akan dilakukan
4 jenis tumbukan yaitu kedua pascar saling bertumbukan untuk perlakuan
pertama, salah satu pascar diam untuk perlakuan kedua, salah satu pascar diam
dan diberi beban dua kali massa pascar yang bergerak untuk perlakuan ketiga, dan
kedua pascar diberi beban dan keduanya bergerak untuk perlakuan keempat.

Pada hasil pengamatan, untuk Hukum I Newton, diperoleh grafik yang


menunjukkan hubungan antara kecepatan berbanding waktu. Sehingga grafik ini
menunjukkan percepatan benda, dimana a = dv/dt. Pada percobaan ini, percepatan
yang diperoleh yaitu nol untuk semua percobaan yang menandakan bahwa gaya F
pada setiap percobaan juga sama dengan nol. Hal ini sesuai dengan Hukum I
Newton yang menyatakan suau benda yang sedang bergerak cenderung untuk
tetap bergerak jika gaya resultannya nol dan benda yang diam akan tetap diam jika
gaya resultannya nol. Pada hasil pengamatan Hukum III Newton, untuk percobaan
tarik menarik pada grafik yang ditampilkan terdapat tanda (+) dan ada yang (-).
Hal ini
dikarenakan, bukan karena gaya benda terhadap waktu mengalami penurunan.
Melainkan percobahan ini bergerak menjauhi sensor sehingga arah gaya yang
ditampilkan yaitu negatif ataupun karena terjadi penurunan sensor. Dari grafik,
dapat dilihat besarnya gaya F1 dan F2 adalah tidak sama sama. Hal ini tidak
sesuai dengan teori yang ada. Menurut Hukum III Newton, jika gaya yang
diberikan si A adalah gaya aksi, maka si B akan memberikan gaya reaksi yang
besarnya sama dengan gaya yang diberikan si A tetapi arahnya berlawanan.
Walaupun si A memberikan gaya yang lebih besar dari B, ataupun sebaliknya.
Besarnya gaya adalah tidak sama. Tidak sesuai dengan Hukum III Newton.
Begitupun untuk percobaan tumbukan dua buah Pascar. Kedua Pascar samasama
bertumbukan dan menghasilkan gaya aksi dan reaksi yang besarnya sama namun
berlawanan arah. Sedangkan pada perlakuan Pascar A yang menumbuk Pascar B
yang diam, karena ditumbuk, Pascar B bereaksi memberikan gaya pada Pascar A
sehingga Pascar B bergerak kebelakang yang besarnya sama dengan gaya pascar
A. Begitupun untuk perlakuan sebaliknya.
Adapun hasil untuk perlakuan tarik menarik, besar gaya saat tidak ada yang
menang untuk F1 dan F2 sebesar -4,75 N dan -4,74 N, ketika A menang gayanya
sebesar -3,12 N dan -3,11 N dan ketika B menang gaya keduanya sebesar -2,61 N
dan -2,59 N. Untuk perlakuan tumbukan, ketika pascar A dan B saling
bertumbukan dengan kecepatan tertentu maka gayanya sebesar 14,83 N dan 15,20
N; ketika pascar 1 bergerak dengan kecepatan tententu dan menumbuk pascar 2
yang diam, didapatkan besar gaya keduanya yaitu 7,21 N dan 7,29 N; ketika
pascar 1 bergerak dengan kecepatan tertentu dan menumbuk pascar 2 yang
massnya lebih dari pascar 1dan dalam keadaan diam, besar gaya tumbukan
keduanya yaitu 8,18 N dan 8,37 N; dan ketika kedua pascar diberi massa dua kali
massa sebelumnya dan saling bertumbukandengan kecepatan tertentu, di dapatkan
besar gaya keduanya sebesar 7,34 N dan 7,26 N.

Nilai yang berbeda dari FP1 dan FP2 Pada percobaan kali ini,terjadi karena
faktor kesalahan yang terjadi saat praktikum berlangsung. Kesalahan-kesalahan
yang dimaksud adalah kurangnya ketelitian praktikan saat memasang alat
praktikum,menentukan titik-titik nilai yang akan diketahui nilainya,serta
kurangnya keterampilan praktikan saat menggunakan alat praktikum.

Berdasarkan tujuan praktikum,diharapkan nilai antara FP1 dan FP2 adalah


sama karena terlihat grafik menunjukan garis lurus.Namun,kenyataan yang terjadi
dilapangan berbeda.Nilai FP1 dan FP2 tidaklah sama.Menurut teori dari hukum I
Newton yaitu benda yang dipengaruhi gaya tetapi resultannya nol. Jika resultan
gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan
diri.Sedangkan hukum III Newton,yaitu gaya aksi-reaksi,dimana setiap
benda yang diberi gaya aksi pasti akan timbul gaya reaksi.

Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan


diam atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus
bergerak dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada
benda itu. Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda
mempunyai kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan
keadaan diamnya ( malas bergerak ), dan benda yang mula-mula bergerak akan
mempertahankan keadaan bergeraknya ( malas berhenti ). Sifat benda yang
cenderung mempertahankan keadaan geraknya ( diam atau bergerak ) inilah yang
disebut kelembaman atau inersia ( kemalasan ). Oleh karena itu hukum pertama
Newton disebut juga hukum Kelembaman atau Hukum inersia.

Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda
melakukan gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang
besarnya sama dengan arah yang berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III
Newton ini berbunyi :
Gaya aksi = gaya reaksi.
Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda.
Gaya reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi.
Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang besarnya
sama tetapi arahnya berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah benda selalu
sama besar tetapi berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya
yang dimaksudkan dalam Hukum III Newton ini bekerja pada dua benda yang
berbeda. Gaya mana yang merupakan gaya reaksi pada dasarnya tidak dapat
ditentukan.Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam
semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya
itu. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda ( aksi ) maka benda itu akan
mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah ( reaksi ). Dengan
kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada gaya yang muncul
sendirian.
VIII.KESIMPULAN

Dari hasil percobaan,dapat di simpulkan bahwa :

1. Hukum 1 : sebuah benda terus berada pada keadaan awalnya yang diam
atau bergerak dengan kecepatan konstan kecuali benda itu dipengaruhi
oleh gaya yang tak setimbang, atau gaya luar neto. (Paul Tipler, 1998:
91)
2. Hukum 3 : gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A,
mengerjakan sebuah gaya pada benda B, gaya pada benda B, gaya yang
sama besar dan berlawanan arah dikerjakan oleh benda B pada benda A.
(Paul Tipler, 1998: 91)
3. Untuk hukum I Newton F=0
Untuk hukum III Newton
-Perlakuan Tarik Menarik
Tiada yang menang : FP1= -4,75N FP2= -4,74N
A Menang : FP1= -3,12N FP2= -3,11N
B Menang : FP1= -2,61N FP2= -2,59N
-Perlakuan Tumbukan
Kalibrasi : FP1= 14,83N FP2= 15,20N
P2 Diam : FP1= 7,21N FP2= 7,29N
P2 Massa dobel diam : FP1= 8,18N FP2= 8,37N
P1-P2 Massa dobel diam : FP1= 7,34 FP2=

4. Grafik hubungan antara kecepatan dan waktu pada hukum pertama


newton :
5. Grafik hubungan antara gaya dan waktu pada hukum ketiga newton :

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. (2017). Penuntun Praktikum Mekanika Pasco, Palu : Universitas


Tadulako.

Utami,D.P. (2013) . Laporan Praktikum Fisika Hukum Newton, [Online].


Tersedia : http://diniputriutami01.blogspot.com/2013/.../laporan-praktikum-
fisika-hukum-newton.html. [18 November 2017]

Yuniarti. (2012). Praktikum Laboratorium Fisika 1, [Online].Tersedia :


http://yuniartifisika.blogspot.com/2012/12/praktikum-laboratorium-fisik-
1.html. [18 November 2017].

Anda mungkin juga menyukai