Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

Acara :1 Nama : GABRIEL FABIO ALVANDO


Hari/Tanggal : sabtu,12-10-2019 Nim : F 121 19 100

DESKRIPSI MINERAL

1. Warna : Putih Mengkilap


2. Sistem Kristal : Hexagonal
3. Kilap : Kaca
4. Kekerasan :7
5. Cerat : Putih
6. Belahan : Tidak Ada
7. Pecahan : Fracture
8. Tenacity : Rapuh (Brittle)
9. Berat Jenis : 2,6gr/cm3
10. Komposisi Kimia : SiO2
11. Nama Mineral : Kuarsa
12. Kegunaan : Kuarsa Sering Memiliki Warna Yang Berkilau
Dan“Diaphaneity”, Membuatnya Berguna Sebagai Batu
Permata Dan Juga sebagai pembuatan gelas maupun
keramik. Kristal Kuarsa Dapat Di Gunakan juga
sebagai pembuatan filter, kontrol frekuensi, dan alat
optik maupun elektrnik lainnya.
13. Genesa / Asosiasi Mineral : Kuarsa mengalami kristalisasi pada suhu 6000C
pembekuan Pada Magma Yang Mengalami
Pengkristalan. Sehingga Bersifat Asam Dan Berwarna
Putih. Terdapat di batuan beku dan batuan
metamorfosa dan terutama dalam pegmatite granit. Ia
paling umum dalam mineral gang dari urat-urat logam
hidrotermal. Juga di temukan di batu pasir terutama di
batu pasir kuarsa,

ASISTEN PRAKTIKAN

NIM. NIM.F 121 19 100


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
Acara :1 Nama : GABRIEL FABIO ALVANDO
Hari/Tanggal : sabtu,12-10-2019 Nim : F 121 19 100

DESKRIPSI MINERAL

1. Warna : hitam Perak


2. Sistem Kristal : kubik
3. Kilap : Metalik
4. Kekerasan : 2,5-2,75 skala mohs
5. Cerat : abu-abu
6. Belahan : Subkrotoid
7. Pecahan : conchoidal
8. Tenacity :Brittle
9. Berat Jenis : 7,2-7,6 gr/cm3
10. Komposisi Kimia : PbS
11. Nama Mineral : Galena
12. Kegunaan : digunakan sebagai mineral, berfungsi sebagai produksi
perak timbal.
13. Genesa / Asosiasi Mineral : Mineral galena banyak di jumpai di sekitar batuan
malihan, galena tersebut membentuk suatu jalur di
antara rekahan batuan malihan. Terbentuk karena
proses Hydrotermal pada endapan mesotermal pada
suhu 200-300oC. Terdapat pada endapan sedimen dan
metamorf berasosiasi dengan spalerit, kalkopirit, kalsit,
dolomit, barit, dan fluorit.

ASISTEN PRAKTIKAN

NIM. NIM. F 121 19 100


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
Acara :1 Nama : GABRIEL FABIO ALVANDO
Hari/Tanggal : sabtu,12-10-2019 Nim : F 121 19 100

DESKRIPSI MINERAL

1. Warna : kuning pucat


2. Sistem Kristal : isomoterik
3. Kilap : kaca
4. Kekerasan : 6,65 skala mohs
5. Cerat : Hitam
6. Belahan : Indistinct
7. Pecahan : Konkoidal
8. Tenacity : Brittle
9. Berat Jenis : 4,95-5,10 gr/cm3
10. Komposisi Kimia : FeS2
11. Nama Mineral : Pirit
12. Kegunaan : Berfungsi untuk dioksidasi belerang
13. Genesa / Asosiasi Mineral :Pirit terbentuk pada suhu tinggi – rendah dan
keterdapatannya bisa dalam batuan beku, metamorf
dan sedimen walaupun dalam jumlah yang sedikit.
komposisi termal dari pirit ke FeS (besi(II) sulfida) dan
belerang dimulai pada 540°C-700oC.

ASISTEN PRAKTIKAN

NIM. NIM. F 121 19 100


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
Acara :1 Nama : GABRIEL FABIO ALVANDO
Hari/Tanggal : sabtu,12-10-2019 Nim : F 121 19 100

DESKRIPSI MINERAL

1. Warna : warna hitam, coklat, kemerahan


2. Sistem Kristal : Monoklin
3. Kilap : Kaca
4. Kekerasan : 2,5 skala mohs
5. Cerat : putih
6. Belahan : Sempurna dalam 1 arah
7. Pecahan : Micaceous
8. Tenacity : Brittle hinggal fleksibel, elastis
9. Berat Jenis : 2,7 gr/cm3
10. Komposisi Kimia : k (mg, fe)3 Alsi3 O10 (OH)2
11. Nama Mineral : Biotit
12. Kegunaan : dapat digunakan sebagai pengisi dan “extender” dalam
cat, sebagai aditif untuk lumpur pengeboran sebagai
pengisi inert dan media cetakan, dan sebagai lapisan
permukaan pada industri aspal. Biotit juga digunakan
dalam potassium-argon dan metode-metode argon pada
dating batuan beku
13. Genesa / Asosiasi Mineral : Biotit mengalami kristalisasi pada suhu 800o C. Mineral
batuan yang penting Dan penyebaran luas sebagai
pembentukan batuan terjadi dalam batuan beku,
seperti granit sampai gabro. Ditemukan dalam berbagai
pegmatite dalam lapisan yang luas. Dapat di temui pada
batuan gneiss dan sekis./hornblende, kuarsa, kalsit,
apatite, almandine, orthoclas.

ASISTEN PRAKTIKAN

NIM. NIM. F 121 19 100


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
Acara :1 Nama : GABRIEL FABIO ALVANDO
Hari/Tanggal : sabtu,12-10-2019 Nim : F 121 19 100

DESKRIPSI MINERAL

1. Warna : merah, coklat


2. Sistem Kristal : kubik
3. Kilap : Kaca
4. Kekerasan : 6,5 – 7,5 skala mohs
5. Cerat : Putih
6. Belahan : Tidak ada
7. Pecahan : Kasar
8. Tenacity : Brittle
9. Berat Jenis : 3,1 – 4,3 gr/cm3
10. Komposisi Kimia : ( SiO4)3
11. Nama Mineral : Garnet
12. Kegunaan : Karna batu ini sangat mengkilau warnanya dan
tembus cahaya. Batu ini sering kali digunakan sebagai
perhiasan, seperti cincin, liontin, anting dan lain-lain.
13. Genesa / Asosiasi Mineral :Batuan metamorf dekat permukaan bumi terbentuk
ketika batuan sedimen dengan kandungan aluminium
tinggi, seperti serpih dikenal panas dan tekanan yang
cukup tinggi sehingga menghasilkan sekis dan gneis.
Garnet dapat ditemukan hampir disemua jenis batuan
(batuan sedimen, metamorf, dan beku).

ASISTEN PRAKTIKAN

NIM. NIM. F 121 19 100


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
Acara :1 Nama : GABRIEL FABIO ALVANDO
Hari/Tanggal : sabtu,12-10-2019 Nim : F 121 19 100

DESKRIPSI MINERAL

1. Warna : putih, kekuning-kuningan, coklat


2. Sistem Kristal : Monoklinik
3. Kilap : Kaca
4. Kekerasan : 6 skala mohs
5. Cerat : Putih
6. Belahan : Sempurna satu arah
7. Pecahan : Konkoidal
8. Tenacity : Brittle
9. Berat Jenis : 2,55 – 2,63 gr/cm3
10. Komposisi Kimia : KalSi3O8
11. Nama Mineral : Orthoclase
12. Kegunaan : Bersama dengan feldspar potassium lainnya, orthoclase
adalah bahan baku umum untuk pembuatan beberapa
gelas dan beberapa keramik seperti porselen. Dan
akhirnya, konstituen serbuk gerusan.
13. Genesa / Asosiasi Mineral : Orthoclas mengalami kristalisasi atau pendinginan
pada suhu 8000C serta berasosiasi dengan kuarsa dan
plagioklas. Mineral pembentuk batu yang terbentuk
dari batuan beku orthoclase adalah salah satu mineral
kristal keras dan kaya potassium. Di jumpai pada
batuan beku asam seperti pada Granit/Kuarsa,
muskovit, plagioklas, feldspar, biotit, garnet.

ASISTEN PRAKTIKAN

NIM. NIM. F 121 19 100


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
Acara :1 Nama : GABRIEL FABIO ALVANDO
Hari/Tanggal : sabtu,12-10-2019 Nim : F 121 19 100

DESKRIPSI MINERAL

1. Warna : Hitam
2. Sistem Kristal : hexagonal
3. Kilap : Kaca
4. Kekerasan : 5 – 6 skala mohs
5. Cerat : Putih
6. Belahan : Dua arah
7. Pecahan : kolom
8. Tenacity : Brittle
9. Berat Jenis : 2,9-3,6 gr /cm3
10. Komposisi Kimia : ( Ca, Na) (Mg,Fe,Al) (S12Al)2O3
11. Nama Mineral : Pyroxene
12. Kegunaan : Kegunaan pyroxene salah satunya sebagai bahan
bangunan seperti semen. Kegunaan lainnya sebagai
perhiasan yang dimana perhiasan tersebut
menggunakan batuan basalt.
13. Genesa / Asosiasi Mineral : Pyroxene terbentuk di dapur magma pada suhu
10000C. Biasanya terdapat pada batuan beku sebagai
mineral primer yang utama. Dapat di temukan pada
batuan diorite dan andesit/serprtin, kalsit, biotit, apatit,
hornblende, olivin.

ASISTEN PRAKTIKAN

NIM. NIM. F 121 19 100


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
Acara :1 Nama : GABRIEL FABIO ALVANDO
Hari/Tanggal : sabtu,12-10-2019 Nim : F 121 19 100

DESKRIPSI MINERAL

1. Warna : Hijau Keputihan


2. Sistem Kristal : Ortorombik
3. Kilap : kaca
4. Kekerasan : 6-7 skala mohs
5. Cerat : Putih
6. Belahan : 2 arah
7. Pecahan : choncoidal
8. Tenacity : Ductile
9. Berat Jenis : 3,5-4,3 gr/cm3
10. Komposisi Kimia : (Mg, Fe)K2 SiO4
11. Nama Mineral : Olivine
12. Kegunaan : Sebagai batu permata, industri menggunakan sebagai
pasir refraktori dan abrasive, bijih magnesium dan
sebagai spesimen mineral
13. Genesa / Asosiasi Mineral : Terbentuk di bagian dapur magma. Mengalami
pengkristalan pada suhu sekitar 1200oC-1000OC.
Kebanyakan olivin ditemukan di permukaan bumi,
pada batuan beku yang berwarna gelap. Mineral ini
biasanya mengkristal bersamaan dengan plgioklas dan
pyroxene untuk membentuk suatu gabro ataupun
basalt. Batuan tersebut merupakan batuan yang paling
umum batas lempeng divergen dan pada pusat hotspot
lempeng tektonik. Dalam batuan ultra basa seperti
gabro, peridotit, feldspar, kromit, spinel dll.

ASISTEN PRAKTIKAN

NIM. NIM. F121 19 100


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
Acara :1 Nama : GABRIEL FABIO ALVANDO
Hari/Tanggal : sabtu,12-10-2019 Nim : F 121 19 100

DESKRIPSI MINERAL

1. Warna : Hitam
2. Sistem Kristal : Monoklin
3. Kilap : Vitrous hingga Dull
4. Kekerasan : 5 – 6 skala mohs
5. Cerat : Abu – Abu pucat
6. Belahan : Imperfect dalam dua arah
7. Pecahan : Merata
8. Tenacity : Brittle
9. Berat Jenis : 2,9 – 3,4 gr/cm3
10. Komposisi Kimia : Ca2(Mg, Fe, Al)5 (AlSi)8O22(OH)2
11. Nama Mineral : Hornblende
12. Kegunaan : Digunakan dalam pembuatan asbes, digunakan juga
pada industri tekstil dan sebagai bahan kolektor
13. Genesa / Asosiasi Mineral : Terbentuk karena proses pembekuan magma pada
suhu 700C-600C. Merupakan mineral penting dan
penyebarannya luas dan merupakan mineral
pembentuk batuan beku seperti diorit, gabro, basalt,
pada batuan metamorf seperti hornblendite.
Hornblende jga secara umum terdapt pada batuan
beku. Mineral-mineral lain di kelompok hornblende
termasuk pargasit, hastingsit, tschermakit.

ASISTEN PRAKTIKAN

NIM. NIM. F 121 19 100


PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK
Acara :1 Nama : GABRIEL FABIO ALVANDO
Hari/Tanggal : sabtu,12-10-2019 Nim : F 121 19 100

DESKRIPSI MINERAL

1. Warna : Putih
2. Sistem Kristal : Triklin
3. Kilap : Kaca
4. Kekerasan : 6 skala mosh
5. Cerat : Putih
6. Belahan : 2 arah
7. Pecahan : Tidak ada
8. Tenacity : Brittle
9. Berat Jenis : 2,62 gr/cm3
10. Komposisi Kimia : NaAlSi3O8
11. Nama Mineral : Plagioklas
12. Kegunaan : Dapat dimanfaatkan batu gurinda dan olahan untuk
keperluan industri tertentu seperti industri keramik dan
kaca/gelas, kedua industri ini paling banyak
mengkomsumsi plagioklas olahan. Dan sebagai bahan
penelitian
13. Genesa / Asosiasi Mineral : Pembekuan magma yang mana urutan dari kristalisasi
magma paling akhir terbentuk pada suhu kira-kira
600oC terbentuk dari proses kristalisasi magma,
biasanya berasosiasi dengan batuan granitis dan
metamorfis, paling umum dijumpai pada batuan beku
korok pegmatis. Juga terdapat di batuan sedimen
klastik sebagai pecahan/detrial.

ASISTEN PRAKTIKAN

NIM. NIM. F121 19 100

Anda mungkin juga menyukai