Anda di halaman 1dari 39

FISIKA DASAR I

Tahun Ajaran 2014-2015


Program Sarjana
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
UPN Veteran Jawa Timur
oleh : R. Novembrianto, ST., MT.
1

Kontrak Perkuliahan

Satuan, muatan dan Vektor

Pendahuluan Materi Ajar


Muatan dan Medan Listrik

Potensial dan Energi Listrik, Kapasitansi

Arus Listrik

Rangkaian DC dan Arus Bolak Balik

Temperatur dan teori kinetik

Waktu Estimasi Perkuliahan


1x 2x50 menit

Kalor dan Gas Ideal

Hukum Termodinamika
Gelombang dan Getaran

Cahaya Optik : Optik Geometri

Program Sarjana
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
UPN Veteran Jawa Timur

Sifat dan Gelombang Cahaya

Satuan, Dimensi dan Vektor


Fisika Dasar I
September 2014
Program Sarjana
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
UPN Veteran Jawa Timur
3

Analisis Dimensional

Panjang [L]

Massa [M]

Waktu [T]

Arus Listrik [I]

Dimensi dapat digunakan sebagai bantuan untuk mencari hubungan


dan prosedur (analisis dimensi). Contoh:
Hukum II Newton : F = m x a

Sehingga gaya mempunyai dimensi Massa [M] x percepatan [L/T2] =


[ML/T2]

Analisis Dimensional

1
vo+
2

Misalkan menurunkan persamaan v =


2 dimana v=laju
benda setelah waktu t, dimana ia memulai dengan laju awal vo
dan mengalami percepatan a.

[ ]= [] + [] [T2]

[]

+ [L]

Dimensi tersebut tidak benar di ruas kanan tidak mempunyai


jumlah dua besaran yang dimensinya tidak sama.

Penggunaan lain dari analisis dimensional adalah pemeriksaan


yang cepat untuk sebuah persamaan yang tidak yakin. Sebagai
contoh :

Analisis Dimensional

Penggunaan lain dari analisis dimensional adalah pemeriksaan


yang cepat untuk sebuah persamaan yang tidak yakin. Sebagai
contoh :

Periode T dari massa m yang berosilasi di ujung pegas dengan


konstanta k adalah T=2

. Dimensi k, karena hukum hooke k =

gaya/jarak adalah [(ML/T2)/L)] = [M/T2] dengan demikian rumus

T=2

adalah benar [T] =

Sedangkan rumus T=2

[]
[/2]

tidak : [T]

[/2]
[]

SATUAN

SATUAN

SATUAN

SATUAN

SATUAN

SATUAN

SATUAN

Vektor

Vektor merupakan besaran yang memiliki arah


contoh : kecepatan, perpindahan, gaya dan momentum

Skalar merupakan besaran yang tidak memiliki arah


contoh : massa, waktu dan temperatur

Di dalam vektor biasanya dinyatakan dengan tanda panah,


yang menunjuk ke arah yang merupakan vektor tersebut.
V = 60 km/jam (besaran)
V atau

untuk kecepatan (arah)

Laju dan kecepatan rata-rata


Laju rata rata (v) adalah ukuran mengenai seberapa
cepat suatu benda bergerak didalam ruang dan besaran
ini juga merupakan besaran skalar.
Laju rata rata (v) =
V=

Kecepatan rata rata adalah besaran vektor yang


mencakup laju dan arah gerakan.
Kecepatan rata rata (v)

Penambahan Vektor
utara

R1

R2
timur

R = 12 + 22

Sebuah perahu melaju ke arah timur


sejauh 10 km dan dilanjutkan melaju ke
arah utara sejauh 5 km dari titik asalnya.
Sehingga membetuk perpindahan resultan
yang dinyatakan pada garis biru (R). Perahu
tersebut melakukan perpindahan resultan
sejauh 11,2 km dengan sudut = 27o.

Penambahan Vektor

V1

V2

Pangkal - ujung

V1

V2
V2

Jajaran genjang

V1
V2

VR

V1
17

Salah

Pengurangan Vektor dan Penambahan Vektor


dengan Skalar
-V

+V

V2 - V1 = V2 + (-V1)
V1

V2

18

=
V1

+
V2

V1

=
V2 - V1

V2

Fungsi Trigonometri dan penambahan


vektor secara analitik
y

Vx

a
Sin = b/c
Cos = a/c

Tan = b/a

V2y

V2

Vy

V1
V1x

V2x

V1y

Latihan Soal 1 (satuan, laju dan kecepatan)


a.

b.

c.

d.

Sebuah kereta mainan bergerak di sepanjang rel yang


berliku liku dengan laju rata rata 0,25 m/det. Berapa
jauh kereta tersebut akan bergerak dalam 4 menit, 1 jam
dan 1 hari ? (asumsi kereta tidak berhenti)
Sebuah partikel mengalir diatas permukaan air bergerak
dengan sejauh 10 km dalam waktu 30 menit. Berapa laju
rata-ratanya dalam m/det? (asumsi aliran konstan).
Sebuah robot bergerak melintas sebuah toko mesin
dengan laju konstan 4,25 m/det dan menempuh jarak 17
m. berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan
tersebut?
Berapa waktu yang dibutuhkan (dalam menit) 1 m3 profil
tank terisi penuh yang dialirkan air dengan debit 2,5
liter/detik?

Latihan Soal 2
Seorang tukang pos meninggalkan kantor pos dan berkendara sejauh 22
km ke arah utara ke kota berikutnya. Ia kemudian meneruskan dengan
arah 60o ke arah selatan dari arah timur sepanjang 47 km ke kota
lainnya. Berapa perpindahaan dari kantor pos?
y
y
y
D1

Utara
60o

D1

D1
x
Timur

Kantor pos
D2

D2x
0
D2y

60o

D2

D2

Latihan Soal 2 (vektor)


D1x = 0, D1y = 22 km
D1
D2x = +47 km (cos 60o) = +47 km (0,5) = 23,5 km
D2
o
D2y = -47 km (sin 60 ) = -47 km (0,866) = -40,7 km
Sumbu negatif D2y karena komponen vektor ini menunjukkan
sepanjang sumbu y negatif. Vektor resultan D memiliki komponen :
Dx = D1x + D2x = 0 km + 23,5 km = 23,5 km
Dy = D1y + D2y = 22 km + (- 40,7km) = -18,7 km
Sehingga :
D = 2 + 2 = (23,5 )2 +(18,7) 2 = 30 km

18,7
Tan = = 23,5 = 0,796 km

Kalkulator dengan tombol INV atau TAN-1 memberikan hasil = tan-1 (0,796) = -38,5o dibawah sumbuh x

Latihan Soal 3 (vektor)


Sebuah perjalanan pesawat terbang terdiri dari tiga bagian, dengan dua
kali persinggahan. Ruas pertama ke arah timur sepanjang 620 km; ruas
kedua ke tenggara (45o) sepanjang 440 km. dan yang ketiga dengan
sudut 53o arah barat, sejauh 550 km. berapa perpindahan total pesawat
tersebut?
+y
+y
Utara
D1

-x
0

DR

Utara

+x
45o Timur
D2

53o

-y

+x

45o D
D2
2y
D3y

D3

-y

D1x

D1

-x

D3

53o

Timur

Latihan Soal 3
Penyelesaian
D1 : D1x = + D1 cos 0o = D1 = 620 km
D1y = + D1 sin 0o = 0 km
D2 : D2x = +D2 cos 45o = + (440 km) (0,707) = +311 km
D2y = - D2 sin 45o = - (440 km) (0,707) = - 311 km
D3 : D3x = - D3 cos 53o = - (550 km) (0,602) = -331 km
D3y = - D3 sin 53o = - (550 km) (0,799) = -439 km
Dx = D1x + D2x + D3x = 620 km + 311 km 331 km = 600 km
Dy = D1y + D2y + D3y = 0 km 311 km 439 km = -750 km
DR = 2 + 2 = (600 )2 +(750 ) 2 = 960 km

750

Tan = = 600 = - 1,25 km jadi = -51o

Dengan demikian perpindahan total 960 km dengan arah 51o dibawah


sumbu x

Latihan Soal 3 (vektor)


Penyelesaian
D1 : D1x = + D1 cos 0o = D1 = 620 km
D1y = + D1 sin 0o = 0 km
D2 : D2x = +D2 cos 45o = + (440 km) (0,707) = +311 km
D2y = - D2 sin 45o = - (440 km) (0,707) = - 311 km
D3 : D3x = - D3 cos 53o = - (550 km) (0,602) = -331 km
D3y = - D3 sin 53o = - (550 km) (0,799) = -439 km
Dx = D1x + D2x + D3x = 620 km + 311 km 331 km = 600 km
Dy = D1y + D2y + D3y = 0 km 311 km 439 km = -750 km
DR = 2 + 2 = (600 )2 +(750 ) 2 = 960 km

750

Tan = = 600 = - 1,25 km jadi = -51o

Dengan demikian perpindahan total 960 km dengan arah 51o dibawah


sumbu x

Gerak Peluru
Galileo berpendapat bahwa gerak peluru dapat dipahami dengan
menganalisa komponen komponen gerak horizontal dan vertikal
tersebut secara terspisah.
Galileo meramalkan bahwa sebuah
benda yang dilepaskan dengan arah
horizontal akan mencapai lantai pada
saat yang sama dengan sebuah
benda yang dijatuhkan secara
vertikal.

Gerak Peluru
+y

Vy0
0

Gerak Peluru
Persamaan umum gerak kinematika untuk percepatan Konstan dalam
dua dimensi
X Komponen (horizontal)

Y komponen (vertikal)

Vx = Vxo + axt

Vy = Vyo + ayt

x = xo + vxot + at2
Vx2 = v2xo + 2ax (x-xo)

y = yo + vyot + at2
Vy2 = v2yo + 2ay (y-yo)

Persamaan umum gerak kinematika untuk gerak peluru (y positif arah


ke atas; ax = 0, ay = -g = - 9,8 m/s2
Gerak horizontal
Gerak vertikal
Vx = Vxo
Vy = Vyo + gt
x = xo + vxot

y = yo + vyot + gt2

Vy2 = v2yo 2gy

Latihan Soal 1 Gerak Peluru


Seorang pemain pengganti mengendarai sebuah motor yang melaju
melompat dari atas sebuah tebing dengan ketinggian 50 m. berapa
cepat motor tersebut harus meninggalkan puncak tebing jika harus
mendarat ke daratan yang jaraknya 90 m dari kaki tebing.
Penyelesaian
Arah y positif ke atas, dengan puncak tebing sebagai yo= 0, sehingga
dasar tebing berada pada y = -50 m. pertama cari berapa lama waktu
yang diperlukan oleh motor untuk mencapai daratan dibawah dengan
yo=0 dan vyo = 0.
Y = gt2
Untuk t selesaikan y = -50 m
t=

2(50 )
9,8 /2

= 3,19 atau 3,19 detik.

Latihan Soal 4 Gerak Peluru


Untuk menghitung kecepatan awal vxo, arah horizontal ax = 0 dan xo = 0
x = vxot

90
vxo = = 3,19 = 28,2 m/det atau 101 km/jam
+x

50m

+y

Y = 50m
90m

Latihan Soal 5 Gerak Peluru


Sebuah bola ditendang dengan sudut o = 37o dengan kecepatan 20
m/s. hitung (a) tinggi maksimum (b) waktu perjalanan sebelum bola
menyentuh tanah (c) berapa jauh dari titik awal bola menyentuh tanah
(d) vektor kecepatan pada ketinggian maksimum (e) vektor percepatan
pada ketinggian maksimum. Anggap bola meninggalkan kaki pada
ketinggian permukaan tanah

50m

+y

Vyo

Vy = 0 pada titik ini


Vo
37o
Vxo

a=g

+x

Latihan Soal 5 Gerak Peluru


Penyelesaian : mengambil arah y positif ke atas. Komponen komponen
kecepatan awal adalah :
Vxo = Vo cos 37o = (20 m/s) (0,799) = 16 m/s
Vyo = Vo sin 37o = (20 m/s) (0,602) = 12 m/s
(a) Pada ketinggian maks. kecepatan adalah horisontal sehingga vy=0 dan
ini terjadi pada waktu
t = vyo / g = (120 m/s) / (9,8 m/s2) = 1,22 s
Dari persamaan tersebut Yo = 0 kita dapatkan
Y = vyo t gt2 = (12 m/s) (1,22 m/s) (9,8 m/s2)(1,22s)2 = 7,35 m
Alternatif lain :
Y=

22
2

(12 /)2(0 /)2

2 (9,8 2 )

= 7,35 m

Latihan Soal 5 Gerak Peluru


(b) Untuk menemukan waktu yang diperlukan bola untuk kembali ke tanah
dengan Yo = 0 dan tenunya y = 0 (permukaan tanah) :
y = yo + vyot + gt2
0 = 0 + (12 m/s) t (9,8 m/s2) t2
[ (9,8 m/s2) t - (12 m/s)] t = 0 t = 0, berhubungan dengan titik awal Y0

t=

2(12 )
9,8 /2

= 2,45 s

(c) jarak total yang ditempuh pada arah x didapat dengan memakai persamaan x
= xo + vxot sedangkan xo = 0, ax = vxo = 16 m/s.
x = xo + vxot = (16 m/s) (2,45 m/s) = 39,2 m
(d) Pada titik tertinggi, tidak ada komponen vertikal dari kecepatan. Hanya ada
komponen horisontal (tetap konstan) selama bola tersebut melayang di udara,
sehingga v = vxo = vo cos 37o = 16 m/s
(e) Vektor percepatan adalah sama pada titik tertinggi maupun pada saat lainnya
yaitu 9,8 m/s2 dengan arah kebawah

Kecepatan Relatif
Kecepatan sebuah benda relatif terhadap satu kerangka acuan (KA)
bisa didapatkan dengan penambahan vektor jika kecepatannya
relatif terhadap kerangka acuan keduanya dan kecepatan relatif
kedua kerangka acuannya diketahui.
Contoh :
KA yang berbeda dari dua kereta yang melaju saling mendekat.
Masing-masing mempunyai kecepatan 80 km/jam terhadap bumi.
Pengamat dari sisi rel akan mengukur 80 km/jam sebagai laju
setiap kereta dan 160 km/jam untuk penumpang ditiap masingmasing kereta yang mengukur kecepatan kereta yang berlawanan
arah.
Sebuah mobil melaju 90 km/jam melewati mobil lain yang
mempunyai laju 75 km/jam dengan arah yang sama. Sehingga
mobil pertama mempunyai laju relatif terhadap mobil kedua
sebesar 90 km/jam 75 km/jam sama dengan 15 km/jam.

Kecepatan Relatif
Setiap kecepatan diberi label
dua
indeks.
Pertama
menunjukkan benda, kedua
menyatakan kerangka acuan
dimana
benda
tersebut
memiliki kecepatan ini.
VPT = VPA + VAT

Latihan Soal 6 Kecepatan Relatif


A. laju sebuah perahu pada air tenang
adalah vpa =1,85 m/s. jika perahu
tersebut akan menyebrang lurus ke
seberang sungai yang arusnya vat
1,2 m/s. dengan sudut berapa ke
arah hulu perahu tersebut harus
diarahkan??
jawab

1,2 /

Sin = = 1,85 / = 0,6485


= 40,4o

Latihan Soal 6 Kecepatan Relatif


B. Perahu yang sama (vpa = 1,85 m/s) menuju
langsung ke seberang sungai tang arusnya tetap 1,2
m/s. berapa kecepatan (besar dan arah) perahu
relatif terhadap tepi sungai? Jika sungai tersebut
lebarnya 110 m , berapa lama waktu yang diperlukan
perahu untuk menyeberang dan berapa jauh ke hilir
perahu tersebut padawaktu itu?
Jawab: VPT = VPA + VAT
VPT = 2 + 2 = 1,85 / 2 + 1,2 / 2
= 2,21 m/s
Tan = VAT /VPA = (1,85 m/s) / (1,2 m/s) = 0,6484
= 33o
D =110 m
T = D/VPA = 110m/ 1,85 m/s = 60 s. perahu iniakan
terbawa ke hilir selama waktu ini
d = VAT t = (1,2 m/s) (60 s) = 72 m

Aplikasi vektor dan gerak peluru dapat dianalogikan dalam


pola lain seperti pola pengendapan partikel dalam air
(diperdalam pada semester tingkat lanjut)
Pengendapan Partikel

Penyisihan partikel di zona pengendapan dalam bak pengendap rectangular


(Hendricks, 2008)

Pola Pengendapan Partikel Diskrit

Pola Pengendapan Partikel Flok

Aplikasi vektor dan gerak peluru dapat dianalogikan dalam


pola lain seperti kasus pola pencemaran air (diperdalam
pada semester tingkat lanjut)

y
x

x
h

Tepi sungai
Hulu

Hilir

Tepi sungai
X

Anda mungkin juga menyukai