NPM : 2008109010003
Kelas Imunologi A
Resume Imunologi
1. Sel T Helper (CD4 cells), yang berfungsi sebagai regulator primer. Sel T Helper tidak
membunuh sel yang terinfeksi. Sel T helper juga akan mensekresi sitokin, yang
nantinya akan meningkatkan aktivitas dari makrofag. Makrofag berperan dalam
fagositosis. Sitokin juga meningkatkan aktivitas dari sel natural killer. Natural killer
cell akan mensekresi perforins, yang akan membuat lubang/pori di membran pada sel
yang terinfeksi. Sitokin yang merupakan chemical messenger berfungsi untuk :
Sitokin berfungsi untuk meningkatkan aktivitas sel B.
Sitokin meningkatkan aktivitas dari sel sitotoksik.
Sitokin meningkatkan aktivitas dari sel T helper yang lain, yang
meningkatkan aktivitas dari sel T suppressor.
2. Sel T Sitotoksik (CD8 cell), merupakan sel yang langsung bertanggung jawab pada
Cell-mediated immunity. Sel tersebut merupakan sel pembunuh, bukan sebagai
regulator. Sel T sitotoksik akan membunuh sel yang terinfeksi, atau sel kanker dan sel
transplantasi,
3. Sel T suppressor, sel ini akan memproduksi sitokin yang menekan aktivitas dari sel B,
sel T, dan helper T cell. Akibatnya akan meng-inaktivasi respon imun.
Sel T dengan reseptor sel T memiliki ikatan antigen. Jika sel T atau antigen berhubungan
dengan MHC molekul, maka sel T hanya akan berikatan dengan satu antigen dengan
menggunakan Sel T reseptor. Major Histocompatability Complex (MHC molecule)
merupakan protein tunggal/mandiri. MHC pada setiap orang akan berbeda. MHC merupakan
self antigen yang terdiri dari glikoprotein, MHC akan berhubungan dengan antigen yang akan
berhubungan juga dengan sel T.
Bagian atas plasma membran dari sel sitotoksik adalah sel T helper. Di bagian bawah ada
plasma membran dari sel yang telah diinfeksi oleh virus. Terdapat Antigen dan MHC di
dalam sel yang diserang. MHC akan berikatan dengan antigen. Seluruh kompleks akan
diperkenalkan di permukaan sel. Pada permukaan sel, sel T akan berikatan dengan antigen
via reseptor sel T. Seluruh proses dinamakan antigen presentation / penyajian antigen. Sel
pada proses ini merupakan antigen presenting cell yaitu sel penyaji antigen. Sel
menyajikan/memperkenalkan antigen kepada sel T, maka yang terjadi adalah sel Takan
berikatan dengan antigen.
1. Kelas pertama : berada di membran plasma dari sel nucleus atau sel inti. Dikenal hanya
oleh sel T sitotoksik. Sel T sitotoksik akan menghancurkan sel yang diserang oleh
antigen asing. Sel T sitotoksik akan berikatan dengan MHC molekul kelas pertama, maka
akan muncul respon yang akan membunuh sel inti.
2. Kelas kedua : MHC akan membatasi permukaan dari beberapa tipe sel imun (seperti
makrofag, sel B, Sitotoksik Cell, dan sel dendritik). MHC ini hanya dapat dikenali oleh
sel T helper. Sel T helper akan berikatan dengan MHC glikoprotein kedua. Maka akan
terjadi pengaturan respon imun. Sel T helper akan meregulasi respon imun.
Sekresi sitokin yang mengaktivasi sel imun lainnya agar terhindar dari
penyerang. Sitokin tidak berinteraksi langsung dengan antigen.
Sel T Helper mensekresi sel B growth factor yang meningkatkan
kemampuan sekresi antibodi dari aktivasi sel B klon. Antibodi berguna
untuk netralisasi dan aglutinasi (penggumpalan), aktivasi sistem
komplemen, dan membantu kerja dari sel natural killer.
Sekresi senyawa kimia yang akan menarik neutrofil dan makrofag ke
penyerang (virus atau bakteri). Nantinya akan meningkatkan migrasi dari
makrofag. Jika makrofag berada pada area, akan menelan penyerang (virus
atau bakteri). Sel T helper menghambat makrofag untuk meninggalkan
area.
Aktivasi eosinofil dan meningkatkan IgE selama infeksi parasitik.
Sekresi IL-2 (interleukin 2), yang merupakan stimulasi dari proliferasi pada :