Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRATIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“Pertumbuhan Pucuk”

Oleh:

Niken Karisma Wardhani

210210103120

7/C

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
2023
I. JUDUL
Pertumbuhan Pucuk
II. TUJUAN
Membuktikan bahwa pertumbuhan tumbuhan terjadi pada jaringan meristem
III. TINJAUAN PUSTAKA
Setap makhluk hidup mengalami sebiah pertumbuhan dan perkembangan.
(Pramudyo,). Pertumbuhan tanaman merupakan sebuah hasil dari berbagai proses
fisiologi yang melibatkan faktor genotip yang berinteraksi dengan faktor
lingkungan dalam tubuh tanaman. Pada proses pertumbuhan tanaman melibatkan
perpanjangan dan pembelahan sel, diferensiasi jaringan, dan pengembangan organ
dan struktur tumbuhan. Pertumbuhan tanaman bersifat dinamis dan terjadi
sepanjang siklus hidup tumbuhan. (Anjasari et al., 2021). Pertumbuhan tanaman
dipengaruhi oleh tanah yang berperan sebagai media pertumbuhan, air, Cahaya
matahri, serta zat yang berada didalam tanah (Jailani, 2022).
Pertumbuhan pucuk merupakan sebuah proses penambahan Panjang pada
bagian ujung batang tumbuhan yang disebut dengan apical meristem. Apical
mesritem merupakan jaringan yang terdapat pada bagian ujung pucuk yang terdiri
dari selsel yang mampu berdiferensiasi menjadi jenis jaringan (Kustiani, 2020)..
Pertumbuhan pucuk membutuhkan zat pengatur. Tahapan pertumbuhan dan tipe
pertumbuhan menentukan jenis dan konsentrasi zat pengatur tumbuh yang
dibutuhkan oleh tumbuhan. Auksin yang biasanya digunakan dalam pertumbuhan
pucuk, yaitu IAA, NAA, dan IBA (Nurilmala, 2018).
Pertumbuhan yang berada pada bagian pucuk terdapat sebuah istilah yaitu,
domain apikal. Domain apikal merupakan bagian ujung yang mengalami sebuah
pertumbuha aktif yang berfungsi untuk pertumbuhan tumbuhan secara
keseluruhan (Walker and Bennett, 2018). Pada area fungsional pada bagian zona
pertumbuhan apikal, disusun secara linier dalam arah proksimal dan menjadi zona
yang dapat menampilkan pembelahan sel pemanjangan rambut akar, dan
diferensiasi (Schoot et al., 2021).
Pertumbuhan apikal merupakan pertumbuhan proliferasi yang terarah dan
difasilitasi oleh sebuah aktivitas pembaharuan diri dari sela tau sel mestematik
yang tudak berdiferensiasi (Fouracre and Harrison, 2022). Pada tumbuhan
angiospremae, meristem apical pucuk merupakan jaringan multiseluler yang
mengandung sel induk. Dimana aktivitasnya memungkinkan keseimbangan
dinamis antara pemeliharaan sel induk dan produksi sel-sel terdiferensiasi yang
bergabung dalam jaringan udara baru (Shi and Vernoux, 2022).
IV. METODE PRATIKUM
4.1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat
a. Bak atau pot
b. Alat penyiram (handsprayer)
c. Penggaris
d. Alat berkebun
4.1.2 Bahan
a. Benih kacang hijau
b. Tinta hitam dan spidol transparan
c. Tanah, pasir, dan air
4.2 Langkah Kerja

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, serta kertas pengamatan.

Isi bak atau pot dengan tanah yang dicampur dengan pasir, lalu siram
dengan air secukupnya.

Tanam biji kacang hijau sebanyak 5 biji pada setiap bak, lalu siram
dengan air secukupnya.

Letakkan pot pada tempat yang gelap selama 5 hari.

Beri 10 tanda pada epikotil dengan interval 2mm yang dimulai dari
pucuk tumbuhanda letakkan kembali ke tempat yang gelap.
Setelah 48 jam ukur jarak diantara interval dan hitung nilai rata-rata
panjang pada masing-masing nomor interval.

Amati pada nomor interval mana yang mengalami pertumbuhan


tercepat dan paling lambat.

Catat hasil pada kertas pengamatan.

V. HASIL PENGAMATAN

Interval Panjang interval (mm) pada tumbuhan ke-


Rata-rata
ke- 1 2 3 4 5 6 7 8
1 0,3 0,3 0,4 0,38 0,9 0,3 0,2 0,2 0,3725
2 0,5 0,3 0,5 0,6 0,6 0,4 0,2 0,2 0,4125
3 0,3 0,3 0,5 0,5 0,5 0,3 0,2 0,3 0,3625
4 0,3 0,2 0,5 0,4 0,4 0,3 0,2 0,2 0,3125
5 0,2 0,2 0,5 0,3 0,4 0,3 0,25 0,2 0,2938
6 0,2 0,2 0,5 0,3 0,3 0,3 0,2 0,2 0,2750
7 0,2 0,2 0,4 0,2 0,3 0,3 0,2 0,3 0,2625
8 0,2 0,2 0,4 0,2 0,3 0,3 0,2 0,3 0,2625
9 0,2 0,2 0,4 0,2 0,3 0,3 0,2 0,4 0,2750
10 0,2 0,2 0,4 0,2 0,3 0,3 0,2 0,4 0,2750

VI. PEMBAHASAN
Pada kegiatan pratikum yang telah dilakukan dengan judul “Pertumbuhan
Pucuk”. Dalam kegiatan pratikum yang dilakukan tentunya memiliki tujuan
dilaksanakannya kegiatan pratikum. Tujuan dari kegiatan pratikum yang
dilaksanakan, yaitu untuk membuktikan bahwa pertumbuhan tumbuhan terjadi
pada jaringan meristem.
Pada kegiatan pratikum yang telah dilakukan, terdapat beberapa alat dan
bahan yang digunakan sebagai penunjang dalam keberhasilan kegiatan pratikum.
Alat yang digunakan selama kegiatan pratikum adalah Bak atau pot yang
digunakan sebagai tempat untuk penanaman kacang hijau, alat penyiram
(handsprayer) yang digunakan untuk membantu proses penyiraman dengan
jumlah yang dapat disesuaikan (sedikit), penggaris yang digunakan untuk
membantuk pengukur jumlah pertumbuhan pucuk pada tumbuhan kacang hijau,
dan alat berkebun yang digunakan untuk membantu proses penanaman biji kacang
hijau. Bahan yang digunakan selama kegiatan pratikum adalah Benih kacang hijau
yang digunakan sebagai tumbuhan uji, tinta hitam dan spidol transparan yang
digunakan sebagai penanda interval pada tumbuhan, dan tanah, pasir, dan air yang
digunakan sebagai media penanaman.
Pertumbuhan merupakan sebuah proses peningkatan pada bagian ukuran,
jumlah, atau kompleksitas suatu organisme. Dominasi apikal merupakan sebuah
fenomena di mana pertumbuhan puncak atau yang berada pada batang atau akar
tumbuhan menyebabkan yang penghambatan pertumbuhan cabang atau akar di
bagian yang lebih rendah. Pada hormon tumbuhan seperti auksin memiliki peran
penting sebagai pengatur dominasi apikal dengan mengendalikan pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan.
Zona pertumbuhan pada tumbuhan ada 4, yaitu Zona Meristem Ujung Akar
(Root Apical Meristem), yang terletak pada bagian ujung akar, aktivitas sel-sel
yang berada didalamnya memiliki kemungkinkan pertumbuhan panjang akar, dan
dapat membentuk jaringan primer akar. Zona Pertumbuhan Ujung Batang (Shoot
Apical Meristem) yang terletak pada bagian ujung batang atau tunas, merupakan
titik pertumbuhan utama untuk batang, dan membentuk jaringan primer batang.
Zona Pertumbuhan Primer (Primary Growth Zone) terletak di antara dua zona
pertumbuhan meristem. melibatkan pembelahan sel dan pemanjangan sel yang
berada pada jaringan primer, serta berperan sebagai penanggung jawab atas
pertumbuhan panjang pada tanaman. Zona Pertumbuhan Sekunder (Secondary
Growth Zone), terletak pada bagian dalam batang dan akar setelah pertumbuhan
primer selesai, melibatkan aktivitas kambium vaskular yang menghasilkan kayu
dan kulit dan bertanggung jawab untuk pertumbuhan tebal pada tanaman.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan,
yaitu pada faktor internal terdapat genetika dan hormon tumbuhan. Dan pada
faktor eksternal terdapat cahaya, air, nutrisi tanah, suhu dan oksigen. Pada faktor-
faktor tersebut dapatkan mempengaruhi cara tumbuhan tumbuh dan berkembang.
Tumbuhan membutuhkan cahaya yang berbeda-beda anatar tumbuhan satu
dengan yang lainnya, sehingga peran cahaya yang dimiliki bersifat beradaptasi
sesuai dengan kebutuhan tumbuhan tersebut. Cahaya memiliki peran yang sangat
penting dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan, yang terjadi pada saat
fotosintesis. Terdapat beberapa pengaruh cahaya dalam pertumbuhan pada
tumbuhan, yaitu fotosintesis, regulasi tumbuhan, kelopak dan warna bunga,
fotoperiosdisme, dan orientasi tumbuhan.
Dari kegiatan pratikum yang telak dilaksakan, terdapat hasil yang diperoleh
dari setiap kelompok. Pada setiap kelompok, memiliki rata—rata pertumbuhan
kecmabah yang berbeda pada setiap interval dengan jumlak kelompok 8 pada
kelas pratikum Fisiologi Tumbuhan kelas C. Pada interval ke-1 rata-rata
pertumbuhan, yaitu 0,3725 cm, pada interval ke-2 rata-rata pertumbuhan, yaitu
0,4125 cm, pada interval ke-3 rata-rata pertumbuhan, yaitu 0,3625 cm, pada ke-4
rata-rata pertumbuhan, yaitu 0,3125 cm, pada interval ke-5 rata-rata pertumbuhan,
yaitu 0,2938 cm, pada interval ke-6 rata-rata pertumbuhan, yaitu 0,2750 cm, pada
interval ke-7 rata-rata pertumbuhan, yaitu 0,2625 cm, pada interval ke-8 rata-rata
pertumbuhan, yaitu 0,2625 cm, ke-9 rata-rata pertumbuhan, yaitu 0,2750 cm, dan
pada interval ke-10 rata-rata pertumbuhan, yaitu 0,2750 cm. Perbedaan yang
terjadi pra setiap pertumbuhan kelompok dapat diakibatkan karena genetic kacang
hijau yang berbedan dan perlakuan yang berbeda. Selain itu, penempatan pada
ruangan gelap yang memiliki pencahayaan yang berbeda-beda antara satu dengan
yang lainnya.
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telak dilaksanakan, pertumbuhan tumbuhan
terjadi pada jaringan meristem. Jaringan meristem merupakan sebuha jaringan
yang aktif dan terdiri dari sel-sel yang belum mengalami diferensiasi secara
khusus dan dapat berkembang menjadi sebuha jenis sel. Pertumbuhan terjadi
secara kuantitatif, yaitu dapat diukur dan dihitung dengan menggunakan angka.
Pada pengamaran diperoleh bahwa yang melakukan pertumbuhan, yaitu jaringan
meristem, yang terletak pada baguan titik tumbuh primer.
7.2 Saran
7.2.1 Saran Untuk Pratikan
Dan diharapkan pada saat melakukan kegiatan pratikum dilakukan dengan
tertib dan sesuai.
7.2.2 Saran Untuk Asisten
Diharapkan untuk asisten dapat menjelaskan jalannya pratikum semakin
baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Anjarsari, I. R. D., E. Rezamela, H. Syahrian, dan V. P. Rahadi. 2021. Pengaruh


metode pemangkasan dan pendekatan hormonal terhadap analisis
pertumbuhan tanaman teh klon GMB7 pada periode pemetikan produksi.
Jurnal Kultivasi. 20(1), 62-71.

Fouracre, J. P., dan C. J. Harrison. 2022. How was apical growth regulated in the
ancestral land plant? Insights from the development of nonseed plants.
Plant Physiology. 190(1), 100-112.

Jailani. 2022. Pengaruh pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan tanaman

tomat (Licopersicum esculentum Mill). Jurnal Sains dan Aplikasi. 10(1):


1-8.

Kustiani, E. (2020). Kultur jaringan : Teori & prakek. UNIK Press.

Nurilmala, F. (2018). Buku ajar kultur jaringan tanaman. Bogor : Universitas


Nusa Bangsa.

Pramudyo. Makhluk hidup dan lingkungan. Poco.

Schott, C., T. Bley, T. Walter, J. Brusius, dan J. Steingroewer. (2021). Monitoring


the apical growth characteristics of hairy rootsusing non-invasive laser
speckle contrast imaging. Engineering in Life Science. 22, 288-298.

Shi, B., dan T. Vernoux. (2022). Hormonal control of cell identity and growth in
the shoot apical meristem. Current Opinion in Plant Biology. 65, 1-25.

Walker, C. H., dan T. Bennett. (2018). Forbidden fruit: dominance relationships


and the control of shoot architecture. Annual Plant Reviews. 1(1), 217-254.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai