FISIOLOGI TUMBUHAN
Kelompok : VI B
Nama anggota kelompok : Salsabila Rifdah PW (F1D020042)
Hengki Turnando (F1D020014)
Helvi Cantika (F1D020026)
Wahyu Handoko (F1D020058)
Ices Kurniawati (F1D020072)
Air Basah 10 13 15 17 18 18 19 19 19 2 20 2 20 20
0 0
Udara Tertutup 0 1 4 7 9 12 12 14 15 1 17 1 19 19
7 7
Udara Terbuka 0 1 5 7 7 9 9 12 12 1 15 1 17 19
4 7
Suhu 4 ℃ 1 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
Suhu 26-30 ℃ 5 8 9 11 13 13 13 13 13 1 13 1 13 13
3 3
Suhu 60 ℃ 0 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Ekstrak Jeruk 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Cairan Kontrol 2 2 4 6 4 2 0 0 0 0 0 0 0 0
Ekstrak Akar 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0
Ekstrak Batang 1 0 1 2 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0
Ekstrak Daun 0 1 1 1 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0
4.2 Pembahasan
Pada percobaan 9 yaitu air dan perkecambahan, dilakukan dua uji coba. Pada
cawan tumbuh 1, bibit tanaman ditanam pada media pasir steril kering, kemudian
pada cawan tumbuh 2, bibit tanaman ditanam pada media pasir steril dan diberi
air. Dapat dilihat dari hasil diatas bahwa pada perlakuan dengan media kering dari
hari ke-1 hingga hari ke-14 jumlah bibit yang berkecambah yaitu berturut-turut 2,
3, 3, 5, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 7. Sedangkan pada perlakuan dengan media pasir
diberi air dari hari ke-1 hingga hari ke-14 jumlah bibit yang berkecambah yaitu
berturut-turut 10, 13, 15, 17, 18, 18, 19, 19, 19, 20, 20, 20. Hal ini menunjukkan
bahwa bibit akan lebih mudah berkecambah pada tempat yang cukup akan
kebutuhan airnya dibandingkan tempat yang kering. Hal ini sesuai dengan
literatur yang menyatakan bahwa pada tanaman, air sangat berperan penting. Air
berperan dalam menjaga turgiditas sel seperti pembesaran sel, proses
membukanya stomata, penyusunan protoplasma, serta pengatur suhu tanaman
(Trimayora dan Fuadiyah, 2021).
Selanjutnya pada percobaan 10 yaitu percobaan kepentingan udara bagi
perkecambahan, terdapat dua perlakuan. Pertama, kecambah diletakkan pada
toples yang terbuka dengan air biasa dan yang kedua kecambah diletakkan pada
toples yang tertutup dengan air mendidih yang telah didinginkan. Air mendidih
yang telah didinginkan tersebut dianggap sebagai oksigen pada kecambah dalam
wadah tertutup. Dapat dilihat dari hasil diatas bahwa pertumbuhan kecambah
pada wadah tertutup dan terbuka tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
Keduanya
sama-sama tumbuh dengan baik hingga 14 hari..
Jika menurut literatur, seharusnya kecambah pada wadah terbuka akan
tumbuh lebih baik dibandingkan kecambah pada wadah terbuka. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan Krisna et al., (2017) yang menyatakan bahwa oksigen
sangat penting bagi pertumbuhan dan fungsi sel tanaman. Jika oksigen tidak
tersedia dalam media perakaran, tanaman berpotensi mengalami hipoksia dan
anoksia. Dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan kematian. Energi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan akar dan penyerapan ion berasal dari respirasi
yang membutuhkan oksigen. Tanpa oksigen yang mencukupi respirasi,
penyerapan air dan ion berhenti, dan akar tanaman mati. Kandungan oksigen yang
ideal dalam larutan nutrisi maupun media perakaran mampu meningkatkan kinerja
perakaran, khususnya berkaitan dengan kecepatan penyerapan air dan hara
mineral. Gagalnya percobaan pengaruh udara bagi pertumbuhan kecambah
mungkin disebabkan oleh kurang rapatnya praktikan pada saat menutup media
tumbuh, atau karena pada tutup meda tumbuh memang memiliki sedikit celah
udara.
Selanjutnya percobaan 11 yaitu pengaruh suhu terhadap perkecambahan.
Terdapat tiga perlakuan disini yaitu suhu rendah (4 ℃), suhu ruang (26-30 ℃),
dan suhu tinggi atau suhu oven (60 ℃). Berdasarkan tabel hasil diatas, dapat
terlihat bahwa kecambah paling banyak tumbuh pada suhu ruang dan paling
sedikit tumbuh pada suhu tinggi. Menurut Hasmiati et al., (2017), pertumbuhan
dipengaruhi oleh kerja enzim dalam tumbuhan. Sedangkan, kerja enzim
dipengaruhi oleh suhu. Dengan demikian, pertumbuhan tumbuhan sangat
dipengaruhi oleh suhu. Menurut Mardhiana et al., (2021) suhu tanah merupakan
salah satu parameter fisik yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, terutama
bagian perakaran tanaman. Sebagian besar tumbuhan memerlukan temperatur
sekitar
10-38 ℃ untuk pertumbuhannya. Hasil yang diperoleh sesuai dengan literatur,
karena kecambah paling banyak tumbuh pada saat pengamatan yaitu di suhu
ruang.
Selanjutnya percobaan 13 yaitu pengaruh zat penghambat terhadap
perkecambahan biji. Zat penghambat disini menggunakan ekstrak jeruk, ekstrak
tomat, ekstrak akar, ekstrak batang, ekstrak daun, dan aquades sebagai kontrol.
Pada table hasil diatas dapat terlihat bahwa pada ekstrak jeruk, ekstrak tomat,
ekstrak akar, ekstrak batang, dan ekstrak daun, kecambah sedikit sekali yang
tumbuh. Berbeda dengan pada kontrol dengan menggunakan aquades. Kemudian
pada hari ke 8 sampai 14 tidak ada kecambah yang tumbuh dikarenakan ekstrak
busuk. Hal ini merupakan kesalahan praktikan Ketika melakukan praktikum
karena kurang memperhatikan ekstrak yang seharusnya harus rutin untuk diganti.
Menurut Kafrawi et al., (2018) menyatakan bahwa tanaman tomat mengeluarkan
zat allelopati dari akar, batang dan daunnya berupa senyawa phenol, asam
valinik dan asam karbolik. Allelopati adalah pengaruh yang merugikan
(menghambat, merusak) baik langsung maupun tidak langsung dari suatu
tanaman terhadap tanaman lain melalui pelepasan senyawa kimia ke lingkungan
tanaman tersebut. Hal tersebutlah yang menyebabkan mengapa pada ekstrak
tomat, bibit sulit untuk berkecambah.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum yang berjudul tumbuh dan perkembangan ini, diperoleh
kesimpulan yaitu:
1. Air berperan dalam menjaga turgiditas sel seperti pembesaran sel, proses
membukanya stomata, penyusunan protoplasma, serta pengatur suhu tanaman.
2. Kandungan oksigen mampu meningkatkan kinerja perakaran, khususnya
berkaitan dengan kecepatan penyerapan air dan hara mineral.
3. Tanaman paling banyak tumbuh pada suhu ruang dan paling sedikit tumbuh
pada suhu tinggi. Pertumbuhan dipengaruhi oleh kerja enzim dalam tumbuhan.
Sedangkan, kerja enzim dipengaruhi oleh suhu.
4. Ekstrak tomat, jeruk, dan ekstrak tumbuhan dapat menghambat proses
perkecambahan suatu bibit karena terkandung zat allelopati didalamnya.
5.2 Saran
Saran untuk praktikum yang berjudul tumbuh dan perkembangan ini
hendaknya pada pengaruh zat hambat tanaman pada pertumbuhan kecambah tidak
hanya menggunakan ekstrak buah tomat, tetapi menggunakan ekstrak daun dan
batang dari tomat juga. Karena zat allelopati terdapat pada batang dan daun tomat.
DAFTAR PUSTAKA
kering
panas
ruang
dingin
terbuka
tertutup
Tomat
Jeruk
Kontrol
Batang
Akar
Daun