Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PRODUKSI BENIH TANAMANAN PERKEBUNAN

Oleh

NUR CAHYANINGSIH
NIM. A41130489

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016
GRAFTING KONVENSIONAL
TANAMAN KOPI

METODOLOGI
1. Tempat dan Waktu
Kegiatan praktikum Pengaruh Kadar Air, Suhu dan Kemasan terhadap
Penyimpanan Benih dilaksanakan pada :
Hari : Selasa,
Tanggal : April 2016
Waktu : 07.00 09.00 WIB
Bertempat di Green House Teknologi Benih Politeknik Negeri Jember.

2. Alat dan Bahan


Alat : gunting pangkas, pisau okulas, pisau scalpel
Bahan : bibit kopi, mata tunas kopi, plastic es, plastic

3. Pelaksanaan
1 Siapkan batang bawah tanaman kopi.
2 Potong batang bawah pada ketinggian 20-25 cm dari tanah celah pada batang
tersebut di tengah sedalam 3-4 cm.
3 Ambil entres sepanjang 7 cm (2 cm diatas ruas) dan 5 cm dibawah pada pada
ruas ke 2 sampai ke 4 dengan 2 daun dan lancipkan ujungnya bawah daun
dari sisi kiri dan kanan serta daun dikupir kiri dan kanan setengahnya.
4 Masukan enteres tersebut pada celah batang bawah.
5 Ikat sambungan dengan hati-hati memakai tali plastic dan bungkus dengan
kantong plastic agar tidak kemasukan air dan mencegah penguapan.

PEMBAHASAN
Penyambungan disini berarti penyatuan antara batang atas (sepotong cabang
dengan dua atau tiga tunas vegetatif) dengan batang bawah yang sehingga
gabungan ini bersama-sama membentuk individu yang baru.
Batang bawah sering juga disebut stock atau root stock atau bahasa
belandanyaonder stam. Ciri dari batang ini adalah batang masih dilengkapi dengan
akar, sedangkan batang atas yang disambungkan sering disebut entris atau scion.
Batang atas dapat berupa potongan batang atau bisa juga cabang pohon induk,
kadang-kadang untuk penyambungan ini memerlukan batang perantara (Inter-
Stock). Batang bawah bibit sambungan berasal dari jenis-jenis kopi yang
mempunyai perakaran yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit akar,
tahan terhadap sifat-sifat tanah serta keadaan air tanah tertentu yang buruk.
Dalam praktek sambung pucuk grafting ini dilakukan pada tanaman kopi
batang atas memakai kopi robusta berasal dari tunas air yang telah berumur 3-4
bulan.dan batang bawah memakai arabika diperoleh dari bibit asal biji yang telah
berumur 6-9 bulan. penyembungan pucuk ini tidaklah mudah karena harus
memerlukan ketelitan dan perlakuan yang khusus agar tanaman yang disambung
dapat menyatu dengan baik. Pada penyambungan yang pertama kali yang
dilakukan 2 minggu setelah praktikum yaitu 2 pohon saya lakukan gagal, karena
batang atasnya busuk. Kegagalan dapat terjadi karena pada saat penyambungan
terjadi pelukaan pelukaan pada batang yang menyebabkan jaringan pada batang
rusak dan mati sehingga tidak dapat menyambung/ menempel. Juga karena
kurangnya kesterilan dari alat-alat yang digunakan sehingga menyebabkan infeksi
jamur dan bakteri menyebabkan sambungan tanaman kopi berjamur dan berwarna
coklat.
SEEDLING TANAMAN KOPI
METODOLOGI
1. Tempat dan Waktu
Kegiatan praktikum Pengaruh Kadar Air, Suhu dan Kemasan terhadap
Penyimpanan Benih dilaksanakan pada :
Hari : Selasa,
Tanggal : April 2016
Waktu : 07.00 09.00 WIB
Bertempat di Green House Teknologi Benih Politeknik Negeri Jember.

2. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan sambung dini adalah
sebagai berikut:Alat-alat yang digunakan dalam kegiatan seedling kopi
diantaranya Cangkul, Scrup.

Bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan seedling kopi diantaranya


yakni benih kopi, polybag,furadan, media tanam.

3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja kegiatan seedling kopi adalah sebagai berikut:
1 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2 Membuat media tanam : top soil dan kompos dengan perbandingan 1:1
3 Taburkan sedikit furadan kedalam media tanam
4 Campur top soil,kompos dan furadan hingga tercampur merata.
5 Lubangi bagian bawah polybag, kemudian isi dengan media tanam
6 Tekan-tekan hingga media tanam padat.
7 Untuk setiap kelompok membuat 250 polybag.
8 Tata polybag dengan rapi.
9 Siram polybag hingga air menyerap kebagian dalam media tanam.
10 Tanam benih kopi.
11 Amati pertumbuhannya dan ukur pertumbuhannya

HASIL DAN PEMBAHASAN

1 Hasil
Media Tanam Media Tanam

No Top Soil : Daun Tinggi Top Soil : Tinggi
Kompos (1:2) Kompos (1:1) Daun

1 8 9 8 8
2 8 9,5 8 9,5
3 8 12 8 6,5
4 8 12,5 5 7,5
5 8 10 8 10,5
6 8 11 8 8
7 8 11 6 6
8 7 11 6 8,5
9 8 10,5 8 8,5
10 8 11 8 13
Rata-rata 7,9 10,7 7,3 8.6

2 Pembahasan

Berdasarkan data table di atas dapat diketahui bahwa penggunaan media


tanam menggunakan perbandingan top soil:kompos (1:2) mengahasilkan jumlah
daun yang lebih banyak yaitu rata-rata 7.9 daun per tanaman dan komposisi media
tanam juga berpengaruh pada tinggi tanaman yaitu rata-rata 10,7 cm dibandingkan
dengan penggunaan media tanam dengan komposisi top soil : kompos (1:1)
jumlah daun dengan rata-rata 7,3 per tanaman dan 8.6 cm, pengukuran tinggi
tanaman yang dimaksud disini dilakukan dengan mengukur batang mulai dari
pangkal batang diatas permukaan tanah sampai pada titik tumbuh tanaman.

Hal ini disebabkan dalam media tanaman dengan perbandingan 2:1 lebih
banyak kandungan komposnya dibandingkan dengan media tanam dengan
perbandingan 1:1 karena kompos merupakan pupuk organic yang banyak
mengadung unsure hara makro dan mikro yang baik terhadap pertumbuhan
tanaman.
SAMBUNG DINI TANAMAN KOPI
METODOLOGI
1. Tempat dan Waktu
Kegiatan praktikum Pengaruh Kadar Air, Suhu dan Kemasan terhadap
Penyimpanan Benih dilaksanakan pada :
Hari : Selasa,
Tanggal : April 2016
Waktu : 07.00 09.00 WIB
Bertempat di Green House Teknologi Benih Politeknik Negeri Jember.

2. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan sambung dini adalah
sebagai berikut:

Alat-alat yang digunakan dalam kegiatan sambung dini diantaranya pisau


scalpel yang sudah disterilkan, nampan, bekker glass, dan alat tulis.

Bahan-bahan yang digunakan diantaranya kecambah kopi yakni kecambah


pada fase serdadu dan kepelan, parafilm, plastic, polybag, media tanam, dan
kertas label.

3. Prosedur Kerja
Prosedur atau langkah kerjanya adalah sebagai berikut:
1 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2 Mensterilkan peralatan yang akan digunakan
3 Merendam kecambah kopi yang akan digunakan agar steril
4 Mengambil kecambah yang akan dijadikan batag bawah dan atas
5 Memotong setengah bagian kecambah yang akan dijadikan batang bawah
6 Mempersiapkan batang atas dengan memorong separuh bagian kemudian
menyayat bagian atas dengan sekali sayatan sehingga berbentuk V.
7 Menyayat batang bawah yang akan digunakan
8 Memasukkan sayatan batang atas ke batang bawah dengan segera setelah
dilakukan pemotongan atau penyayatan
9 Melakukan penalian dengan cara melilitkan parafilm yang telah
dikendorkan. Usahakan sambungan tidak bergeser dan usahakan agar tidak
terkena tanah untuk mencegah kontaminasi
10 Menanam hasil sambung dini pada polybag kecil yang telah diisi media top
soil dan kompos dan telah disiram/lembab
11 Menutup hasil sambung dini yang telah ditanam dengan menggunakan plastic
lalu diberi label dan meletakkan hasil sambung dini pada tempat yang
ternaungi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1 Hasil
Kecambah yang Disambung Sambung Dini yang Persentase
Dini Berhasil Keberhasilan

25 7 28%
2 Pembahasan
Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase
keberhasilan dari sambung dini ini hanya 28% yang artinya persentase
keberhasilan tergolong rendah. Hal ini dapat terjadi akibat tidak steril atau
terkontaminasinya alat atau bahan yang digunakan pada saat kegiatan. Selain itu,
dapat pula diakibatkan karena pengikat sambungan kurang kuat sehingga batang
atas akan mudah terlepas atau berubah posisi ketika tersenggol. Batang atas tidak
menempel dengan sempurna dengan batang bawah jadi permukaan batang yang
maenempel dengan permukaan bidang bawah menjadi tidak merata sehingga
menghalangi penyatuan jaringan antara batang dan transmisi supply dari batang
bawah menjadi tidak lancar bahkan tidak berhasil sama sekali. Akibatnya batang
akan menjadi kering dan mati, dapat juga disebabkan oleh keterampilan pelaku
pemotong batang, karena bila pemotong salah maka dapat melukai jaringan
batang yang akan disambung.

DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.unsri.ac.id/1838/1/agria_2.pdf

https://sentulfresh.com/2015/02/21/manfaat-pupuk-kompos-untuk-tanaman/
https://nabsya.wordpress.com/2013/06/01/penyambungan-tanaman/

http://leira-fruit.blogspot.co.id/2013/02/sambung-dini-mini-grafting-dengan.html

Anda mungkin juga menyukai