PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh:
Maulana Riski Kusuma Prayoga
NIM : 2016-410-80
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh:
i
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
NIM : 201641080
Program Studi : Agroteknologi
Judul Skripsi : Pengaruh Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh
Paclobrutazol dan DosisKaliumTerhadapPertumbuhan
dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)
ii
Skripsi Yang Berjudul
Disusun oleh:
iii
KATA PENGANTAR
Penyusun menyadari bahwa susunan maupun isi proposal ini masih belum
sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan, oleh karenanya penyusun
mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan proposal ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
iv
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME...............................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR LAMPIRAN..........................................................................................ix
DAFTAR TABEL LAMPIRAN................................................................................................x
LAMPIRAN..............................................................................................................................xi
I. PENDAHULUN................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................................2
D. Hipotesis.........................................................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................4
A. Tanaman Bawang Merah...............................................................................................4
B. ZPT Paclobrutazol..........................................................................................................7
C. Pupuk Kalium................................................................................................................8
III. METODE PENELITIAN...............................................................................................9
A. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................................................9
B. Bahan dan Alat..............................................................................................................9
C. Metode Penelitian..........................................................................................................9
D. Pelaksanaan Penelitian.................................................................................................11
E. Pengamatan Penelitian.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
v
Gambar Lampiran 2. Petak Penelitian.........................................................................19
vi
LAMPIRAN
vii
Lampiran 1 Konversi Pupuk Dasar dan KN03........................................................................21
viii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bawang merah (Allium ascalanicum L.) merupakan salah satu
komoditas hasil pertanian unggulan (Afrilliana etal., 2017). Menurut Prastya
et al. (2017) bawang merah merupakan komoditas prioritas hortikultura
dataran rendah di Indonesia yang strategis dipandang dari segi keuntungan
usaha tani. Selain digunakan sebagai bahan tambahan untuk bumbu masak,
bawang merah juga merupakan obat tradisional, misalnya sebagai kompres
untuk penurun panas.
Berdasarkan hasil produksi , selama empat tahun terakhir jumlah produksi
bawang merah dalam negeri sangat mencukupi kebutuhan, sehingga
mendorong terjadinya ekspor bawang merah keluar negeri. Ekspor bawang
merah pada tahun 2017 mencapai 6,59 juta ton, dan sempat turun di tahun
2018 menjadi 5,23 juta ton. Namun, pada tahun 2019 ekspor bawang merah
kembali naik hinggamenyentuhangka 8,67 juta ton. Pada tahun
2020eksporbawangmerahhinggabulanDesember 2020 tercatatmencapai
8.479.801 ributon.jikamelihat target eksporbawangmerah pada tahun 2020
oleh Kementerian Pertanian yang mencapai 15.000 ton ekspor bawang merah
sangatlah kurang sehingga perlu inovasi budidaya agar terjadi peningkatan
produksi. Inovasi budidaya yang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan
pupuk anorganik yang tepat dan pemberian zat pengatur tumbuh untuk
pembungaan dan pembesar umbi. Salat satu pupuk anorganik yang digunakan
pada budidaya bawang merah adalah kalium. Peran kalium adalah membantu
proses membuka dan menutup stomata, dapat memperluas pertumbuhan akar,
serta memperbaiki ukuran dan kualitas buah pada masa generatife. Selain itu
peran kalium pada bawang merah yaitu untuk memperlancar proses
fotosintesis, memacu pertumbuhan awal tanaman, memperkuat batang,
1
2
4
5
200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil dan dibagian
tengah mengembang, bentuknya seperti pipa yang berkubang didalamnya.
Tangkai tandan bunga ini sangat panjang mencapai 30-50 cm, kuntumnya juga
bertangkai tetapi pendek antara 0,2-0,6 cm (Wibowo,2012).
Bawang merah dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai
dataran tinggi, tetapi produksi terbaik dapat dihasilkan pada dataran rendah yang
didukung keadaan iklim yang meliputi, tempat terbuka dan mendapat sinar
matahari 70% karena bawang merah merupakan tanaman yang termasuk long
day plant atau tanaman yang memerlukan sinar matahari yang cukup panjang
(Rukmana,2004). Tanaman bawang merah tidak menyukai tempat-tempat yang
ternaungi karena dapat menyebabkan terhambatnya pembentukan umbi (Laia,
2017). Tanaman bawang merah peka terhadap curah hujan dan intensitas hujan
yang tinggi. Tanaman bawang merah membutuhkan penyinaran cahaya matahari
minimal 70% dengan suhu udara 25-230C dan kelembaban udara 50-70%
(Laia,2017).
B. ZPT Paclobrutazol
Paklobotrazol merupakan senyawa yang memiliki keaktifan luas dan
jangkuan kerja yang luas pula, serta memiliki berbagai kegunaan. Aktifitas yang
paling menonjol pada paklobrutazol ini yaitu penghambats intesis giberin pada
tanaman (Dessyet al.,2020). Paclobutrazol merupakan zatpengatur tumbuh yang
digunakan untuk memodifikasi struktur fisik pada tanaman.
Menurut Penelitian Sambeka et al. ( 2012 ) Pemberian konsentrasi
Paclobrutazol 125 ppm mampu meningkatkan bobot umbi per tanaman ( dari
0,78 kg menjadi 1,88 kg), dan meningkatkan bobot umbi per petak ( dari 16.40
kg menjadi 45,04 kg)
Menurut penelitian Andi dan Aulia (2018) pemberian konsentrasi zat
pengatur tumbuh paclobrutazol dengan konsentrasi 4000 ppm menghasilkan
tinggi tanaman dan bobot umbi per plot dengan rata rata tinggi tanaman 37,9 cm
6
dan bobot umbi per plot 3150,00 g dibandingkan dengan konsentrasi 2000 ppm
dan 3000 ppm yang rata rata bobot umbi per plot 3037,33 g.
Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Rahma et al. (2019)
menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi zat pengatur tumbuh
paclobrutazol dengan konsentrasi 250 ppm merupakan konsentrasi terbaik
untuk pertumbuhan dan pembungaan tanaman cabai dibandingkan dengan
konsentrasi 500 ppm.
C. Pupuk Kalium
Pupuk kalium merupakan unsur hara esensial hampir digunakan semua
proses budidaya tanaman untuk menunjuang hidup tanaman, kalium adalah unsur
hara yang berpengaruh pada rasa, ukuran, bentuk, warna dan daya simpan. Unsur
kalium merupakan unsur yang dapat membantu tanaman dalam penyerapan
unsur hara, sehingga laju pertumbuhan tanaman dapat meningkat
(Emawati,2015). Tanaman bawang merah yang unsur kaliumnya tercukupi dapat
memiliki daya simpan yang lebih lama karena kalium dapat membantu pengisian
umbi sehingga umbi bawang merah menjadi lebih berisi (Gunadi, 2009).
Kalium unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman bawang merah
adalah unsur nitrogen yang berperan dalam meningkatkan jumlah daun dan
jumlah anakan (Istina, 2016). Fungsi kalium pada bawang merah yaitu untuk
memperlancar proses fotosintesis, memacu pertumbuhan awal tanaman,
memperkuat batang, mengurangi kecepatan pembusukan,serta meningkatkan
mutu dan dayasimpan umbi bawang merah (Gunadi, 2009).
Hasil penelitian Jamaludin et al (2021) pemberian kalium KNO3 dengan
dosis 0,9 g/polybag jumlah umbi buah paling tinggi 13,42 dan berat umbi per
polybag sebesar 65,38 g dibandingkan dosis yang lebih tinggi 1,8 g/polybag
berat umbi sebesar 57,75 g.
Sitepu et al, (2013) juga melakukan penelitian tentang pemberian pupuk
kalium terhadap bawang merah dengan dosis 0 kg/ha,100 kg/ha, 200
7
8
9
k1 : 450 kg/ha
k2 : 650 kg/ha
D. Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan bibit
Pada penelitian ini bibit bawang yang digunakan adalah varietas Bima
Brebes yang telah disimpan selama 2-3 bulan, berat bibit umbi seragam, umbi
tidak terlalu besar dan kecil, umbi tidak cacat.
2. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan membersihkan gulma dan sisa-sisa
tanaman yang masih tertinggal pada lahan. Lahan terlebih dahulu digenangi
air sampai macak-macak, setelah itu tanah dicangkul sedalam 30 cm.
Pembuatan petak dilakukan dengan mencangkul bongkahan tanah menjadi
remah dan gembur. Pembuatan petak bedengan berukuran 120 cm X 120 cm,
dengan jarak antar petak 30 cm dan jarak antar blok 50 cm.
3. Penanaman
Bawang merah dipotong 1/3 ujungnya. Penanaman dilakukan dengan cara
membenamkan umbi sampai 2-4 cm dengan memutar seperti skrup, jarak
tanam yang digunakan adalah 20cm x 20 cm, sebelum dilakukan penanaman
bibit diberi fungisida Dhitane M-45 dan didiamkan selama 1 hari.
4. Penyulaman
Penyulaman dilakukan seminggu setelah tanam ketika ditemukan tanaman
mati atau tidak normal.
5. Pemupukan
1) Pupuk dasar yang diberikan adalah pupuk SP 36 dengan dosis 200
kg/ha dan pupuk urea dengan dosis 200 kg//ha diberi 2 hari sebelum
tanam dengan cara ditabur.
2) Pupuk KNO3 diberikan 3 kali sesuai perlakuan yaitu 450 kg/ha dan 750
kg/ha pada umur 7 HST, 21 HST dan 35 HST.
11
E. PengamatanPenelitian
Pada setiap petak pengamatan diambil 53 sampel secara acak
kemudian dilakukanp engamatan sebagai berikut :
1. Tinggi tanaman (cm)
Tinggi tanaman diukur pada tanaman sampel berumur 2,3,4,5,6 minggu
setelah tanam (MST). Pengukuran dilakukan dengan mengukur dari pangkal
daun sampai ujung daun tertinggi dengan menggunakan meteran atau
penggaris.
2. Jumlah daun (helai)
Jumlah daun dihitung saat tanaman berumur 2,3,4,5,6 minggu setelah
tanam (MST) dengan cara menghitung daun tanaman bawang merah yang
tumbuh per sampel tanaman.
3. Jumlah anakan per rumpun (buah)
Jumlah anakan dihitung saat tanaman berumur 2,3,4,5,6 minggu setelah
tanam (MST) dengan cara menghitung anakan yang tumbuh pada tanaman
sampel bawang merah.
4. Diameter umbi per rumpun (mm)
Pengukuran diameter umbi dilakukan pada setiap sampel tanaman
menggunakan jangka sorong, dilakukan setelah pemanenan kemudian dirata-
rata.
5. Bobot umbi segar per rumpun (g)
Bobot umbi segar per rumpun dilakukan dengan menimbang umbi
bawang merah setiap rumpun pada masing-masing tanaman sampel, dilakukan
setelah pemanenan.
6. Bobot umbi segar per petak (g)
Dilakukan dengan menimbang umbi segar pada setiap petak yang
dikonversi dari tanaman tengah pada setiapp etakan.
7. Bobot umbi kering konstan per rumpun (g)
13
14
15
p1k0 p0k0
U
p2k1
50 cm
Arah Kesuburan
Keterangan :
Jarak antarblok : 50 cm
Jarak antarpetak : 30 cm
Ukuran petak :120X120 cm
17
120 cm
15 cm
x x x x x x x x
20 cm
x x x x x x x x
x x x x x x x x
x x x x x x x x
120cm
x x x x x x x x
x x x x x x x x
7,5 cm
7,5 cm
Keterangan :
Luas petak : 120 x 120 cm
Jarak tanam : 20 x 20 cm
Populasi tanaman : 48 tanaman
1. DosisPupuk Dasar
a. Pupuk SP 36 200 kg/ha
: g
: 36 g/petak
b. Pupuk Urea 200 kg/ha
: 36 g/petak
c. PupukKN03450 kg/ha
: g
: 81g/petak
d. PupukKN03750 kg/ha
:
20
: 135g/petak