Oleh
Rizky Kobandaha
P2217027
USULAN PENELITIAN
Oleh :
RIZKI KOBANDAHA
P2217027
PROPOSAL
Disahkan Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6
2.1. Agribisnis Bawang Daun...........................................................................6
2.2. Definisi Pemasaran....................................................................................7
2.3. Syarat Tumbuh Bawang Daun..................................................................8
2.4. POC Kotoran Walet...................................................................................9
2.5. Pendapatan...............................................................................................10
2.6. Strategi Pemasaran..................................................................................11
2.7. Penelitian Terdahulu................................................................................13
2.8. Kerangka Berpikir...................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................17
3.1. Tempat dan Waktu penelitian..................................................................17
3.2. Jenis Data................................................................................................17
3.3. Teknik Pengumpulan Data......................................................................17
3.4. Informan Penelitian.................................................................................17
3.5. Metode Analisis Data..............................................................................18
3.6. Business Canvas......................................................................................19
3.7. Konsep Operasional................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
LAMPIRAN..........................................................................................................26
Kusioner.............................................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
dkk, 2020)
bawang daun. Bawang daun merupakan salah satu jenis sayuran yang
daun. Selain itu, pembudidayaan bawang daun relatif mudah dan murah
ditingkatkan baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu
diperlukan efisiensi dalam pengembangan usaha tani bawang daun baik kuantitas
maupun kualitas (Sari dan Endang, 2016). Untuk melakukan hal ini harus
memperlancar aliran produk pertanian dari produsen awal yaitu petani hingga ke
tangan konsumen akhir. Begitu pula sebaliknya memperlancar aliran uang, nilai
produk yang tercipta oleh kegiatan produktif yang dilakukan oleh lembaga-
lembaga pemasaran, baik dari tangan konsumen akhir ke tangan produsen awal
berorientasi laba maupun nirlaba, baik yang terlibat dan terkait secara langsung
maupun yang tidak terlibat atau terkait langsung dengan operasi sistem pemasaran
Bawang daun (Allium fistulosum L.) merupakan salah satu tanaman yang
campuran berbagai masakan dan Bawang daun memiliki aroma yang spesifik
sehingga masakan yang diberi bumbu bawang daun memiliki aroma harum dan
memberikan cita rasa lebih enak dan lezat pada masakan nilai gizi yang
dikandung oleh bawang daun juga tinggi, sehingga disukai oleh hampir setiap
orang. setiap 100 g bawang daun terdapat 29,0 kalori, 1,8 g lemak, 0,4 g
karbohidrat, 6,0 g serat, 0,9 g abu’ 0,5 mg kalsium, 35 mg fosfor, 38 mg zat besi,
Guano atau kotoran burung walet yang berasal dari gedung pembudidaya
burung walet pada saat ini belum banyak dimanfaatkan dan diolah lebih lanjut,
Menurut hasil penelitian Mulyono dkk (2013) perlakuan aplikasi pupuk guano
walet pada tanaman bawang merah berpengaruh sangat nyata terhadap berat
berangkasan basah per plot dan berat umbi per plot. Berdasarkan hasil uji
0,07% Fe 347.829 ppm, Zn 1,8464 ppm, Cu 0,5200 ppm, dan B 1,8533 ppm
dari banyaknya produk pertanian yang dijual di super market, terdapat juga
kalangan yang sengaja mencari produk organik. Hal ini dipicu dari pengenalan
produk karena manfaat dari produk pertanian organik yang sangat baik untuk
kesehatan, selain itu dengan menawarkan sayuran organik dapat menaikkan citra
dari sebuah tempat seperti supermarket atau rumah makan (Ramadhani dkk,
2021).
tani serta penasaran bawang daun dengan menggunakan POC kotoran walet yang
1. Bagaimana prospek usaha tani bawang daun menggunakan POC burung walet
di kota Gorontalo?
di Kota Gorontalo
Kota Gorontalo
3. Secara Teoritis : Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa atau peneliti yang
daun juga adalah tanaman yang banyak digunakan untuk pelezat pada berbagai
jenis masakan. Bawang daun juga baik dikonsumsi dalam bentuk segar atau dapat
mempunyai ciri aroma yang khas, bawang daun juga dapat memberi rasa sedap
pada masakan karena mempunyai wangi yang khas dan dapat digunakan sebagai
daun dapat dikonsumsi secara langsung yang dicampur dengan bahan lain ataupun
menggiurkan karena waktu panen bawang daun berkisar antara 2 sampai 3 bulan
dengan jumlah hasil dan harga jual yang dapat memenuhi kebutuhan petani
untuk diekspor, selain itu mempunyai demand yang cukup tinggi di pasar dalam
negeri. Sebagai contoh, tingkat permintaan akan produk pangan yang mempunyai
nilai tambah, karena sudah diproses lebih lanjut. Permintaan bawang daun di
2,46 kg (BPS, 2019) dengan jumlah penduduk Indonesia sebesar 257,89 juta jiwa
(BPS, 2019), maka dibutuhkan ketersediaan bawang daun sebesar 6,34 juta
ton/tahun. Ironisnya, produksi nasional yang baru tercapai sebesar 1,45 juta ton
(BPS, 2017). Angka tersebut masih jauh dari kebutuhan nasional, sehingga
di Indonesia.
setiap perubahan waktu, ketika terjadi perubahan nilai maka akan terjadi pula
adalah suatu rangkaian fungsi dari lembaga pemasaran yang dibutuhkan untuk
barang ataupun jasa dari produsen kepada konsumen karena terdapat kebutuhan
dan keinginan yang harus dipenuhi melalui penawaran dan pertukaran produk-
produk dari petani sebagai produsen sampai pada konsumen akhir. Pemasaran
rendahnya pendapatan petani. produksi yang banyak akan sia-sia karena harga
pasar yang rendah. karena itu tingginya produksi tidak mutlak memberikan hasil
atau keuntungan tinggi tanpa disertai pemasaran yang baik dan efisien (Saputra
beraasal dari faktor sifat dan ciri khas produk pertanian itu sendiri. Salah satunya
yaitu produk pertanian yang bersifat musiman, sehingga tidak akan selalu tersedia
setiap saat. Kedua, unit produksi produk pertanian yang berskala kecil dan
Ketiga, berbagai macam sistem transaksi, seperti halnya penjualan dengan sistem
taksasi tidak memiliki spesifikasi produk mengenai kuantitas dan kualitas yang
dapat merugikan salah satu pihak. Konsep pemasaran adalah upaya dalam
memfokuskan pada pasar dan berorientasi kepada seluruh pelaku agribisnis, baik
kepuasan kepada konsumen sebagai kunci mencapai tujuan yang ingin dicapai.
keadaan iklim seperti suhu udara, kelembaban udara, curah hujan dan penyinaran
cahaya matahari.
Bawang daun dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Namun
sebagian besar tanaman bawang daun lebih baik ditanaman di dataran tinggi,
hanya beberapa jenis bawang daun saja yang dapat tumbuh baik di dataran rendah.
Ditempat yang panas bawang daun juga cepat berbunga, bawang daun dapat
tumbuh dikisaran suhu antara 190C sampai 240C. Umumnya bawang daun akan
ditanam pada akhir musim hujan, dikarenakan bawang daun tidak tahan dengan
curah hujan. Pada musim kemarau diperlukan penyiraman yang cukup teratur,
selain tidak tahan terhadap curah hujan, bawang daun juga tidak tahan terhadap
Tanaman bawang daun akan tumbuh baik pada tanah yang subur dan banyak
bawang daun berkisar 19-240C. Suhu udara yang melebihi batas maksimal
terhenti. Suhu udara rendah dapat menyebabkan kematian. Selain itu, kelembaban
udara yang baik bagi pertumbuhan bawang daun adalah sekitar antara 80%-90%.
Sedangkan curah hujan yang baik untuk tanaman bawang daun yaitu sekitar
yang berasl dari kotoran burung liar yang hidup di gua-gua alam. Berdasarkan
50.46%, N/total 11,24% dan C/N 4,49 dengan pH 7,97, Fosfor 1,59%, kalium
burung walet adalah unsur utama seperti Nitrogen, fosfor, kalim, kalsium,
magnesium, dan sulfur dengan jumlah yang bervariasi (Ferdinandus dkk, 2018).
Kotoran walet akan diubah menjadi POC atau pupuk organik cair, penggunaan
dalam pupuk organik padat dan pencampuran POC dengan organik padat dapat
mengaktifkan unsur hara dalam pupuk organik padat (Djuarnani dan Susilo, (2006
2.5. Pendapatan
Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai
yang sangat besar. Pendapatan merupakan faktor penting dalam operasi suatu
yang merupakan akibat dari aktivitas operasi atau pengadaan barang dan jasa
timbul dari penyerahan barang/jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama
periode tertentu. Bagi perusahaan, pendapatan yang diperoleh atas operasi pokok
akan menambah nilai aset perusahaan yang pada dasarnya juga akan menambah
sebagai akibat penyerahan barang atau jasa kepada pihak lain dicatat tersendiri
dengan akun pendapatan. Dilihat dari berbagai definisi-definisi diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa pendapatan adalah jumlah masukan yang didapat atas jasa
yang diberikan oleh perusahaan yang bisa meliputi penjualan produk dan atau jasa
kepada pelanggan yang diperoleh dalam suatu aktivitas operasi suatu perusahaan
untuk meningkatkan nilai aset serta menurunkan liabilitas yang timbul dalam
dengan tujuan untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan
pihak lain mulai dari produsen sampai konsumen (Asmarantaka dkk, 2017)
pasar, target pasar, dan penentuan posisi. Aspek tersebut harus dijalankan dengan
baik agar dapat memenangkan perang pemikiran serta bagaimana untuk menang
1. Segmentasi pasar terdiri dari banyak pembeli, dan pembeli berbeda baik dalam
yang akan dimasuki. Kegiatan pemasaran harus diarahkan pada sasaran pasar
3. Positioning pasar adalah memilih produk yang menduduki tempat paling jelas,
konsumen atas atribut penting atau tempat yang diduduki produk tersebut
Menurut Osterwalder & Yves Pigneur (2014) menjelaskan bahwa Business Model
Canvas terdiri dari sembilan blok bangunan bisnis. Blok bangunan ini berisikan
Key Resources, Key Activities, Key Partnership dan Cost Structure. Manfaat dari
nilai. Business Model Canvas ini dipaparkan secara visual berupa suatu
pendapatan petani yang melakukan usahatani bawang merah. Selain itu, untuk
dan aspek pasar serta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh
petani dalam usahatani. Hasil dari penelitian ini adalah usahatani bawang merah
dan memiliki potensi lahan sebesar 310 Ha, aspek ekonomi layak untuk di
usahakan dengan pendapatan positif dan nilai R/C Ratio sebesar 3,80. Dan
berdasarkan aspek pasar usahatani bawang merah memiliki peluang yang bagus
karena memiliki harga jual yang positif, volume penjualan yang tinggi, dan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Derayani dkk (2018) dengan judul
bawang daun dan menganalisis pengaruh modal yang mencakup bibit bawang
daun, pupuk, fungisida serta tenaga kerja terhadap keuntungan usahatani bawang
daun. Dan ditemukan hasil penelitian rata-rata pendapatan usahatani daun bawang
di desa Candi Kuning sebesar Rp 76.141.560 dengan luas lahan rata-rata 30,43
hektar dan memiliki rata-rata biaya produksi daun bawang dalam setiap siklus
Penelitian yang dilakukan oleh Welang dkk (2020) yang berjudul “Analisis
dengan rata-rata Rp.13.170.937 per musim tanam dan ratio atau penerimaan dan
Menurut penelitian dari Silvia dkk (2016) dengan judul “Kelayakan Usahatani
bawang daun serta menganalisis kelayakan usahatani bawang daun. Hasil yang
ditemukan adalah biaya per petani bawang daun rata-rata sebesar Rp9.240.732
dan biaya implisit rata-rata sebesar Rp21.004.166 sehingga total biaya rata-rata
(RCR) sebesar 1,29 dan BEP Penerimaan sebesar Rp4.066.553 lebih kecil dari
jumlah penerimaan yaitu sebesar Rp39.00.000 BEP Produksi sebesar 369,69 kg
lebih kecil dari jumlah produksi yaitu sebesar 3.545,45 kg, dan BEP harga sebesar
Rp8.548 lebih kecil dari harga yang berlaku saat ini yaitu sebesar Rp11.000.
Muara Siban Kecamatan Dempo Utara Kota Pagar Alam” memiliki tujuan untuk
bawang daun. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah keuntungan
usahatani yang diperoleh petani dengan rata-rata luas lahan 2 Ha, menghasilkan
yang diperoleh petani dengan rata-rata luas lahan garapan 2 Ha yaitu sebesar 2,5
yang akan berkaitan dengan proses kegiatan pemasaran bawang daun serta
menggunakan analisis data yang sesuai dengan keadaan yang ada. Dalam proses
akhir.
Prospek Bawang Daun
Biaya BEP
Pendapatan
Prospek bawang daun dapat diketahui dengan melihat jalur usaha tani dan
pemasaran yang ada. Pada usaha tani terbagi atas pendapatan dan kelayakan
sebagai penentuan hasil dan kualitas produk. Untuk menghitung pendapatan maka
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer yaitu akan mewawancara langsung konsumen bawang daun
dengan bantuan kusioner yang sudah disusun sesuai dengan masalah yang diteliti.
Sedangkan data sekunder yaitu data yang akan diperoleh dalam bentuk data
jadi atau yang sudah di publikasi. Data sekunder ini bisa diperoleh dari halaman
- Data primer, data yang berasal dari hasil penjualan dan data kelayakan
- Data sekunder, data yang berasal dari BPS tentang penjualan bawang daun di
Adapun informan pada penelitian ini yaitu pihak-pihak yamg terlibat di UPT
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah margin pemasaran dan
efisiensi pemasaran.
3.5.1. Pendapatan
Pendapatan merupakan nilai akhir yang diperoleh oleh petani dari hasil
yaitu modal awan dan biaya produksi seperti pupuk, pestisida dan sebagainya.
Kemudian hasil dari penjualan dikurangi dengan biaya produksi dan diperoleh
- Biaya Produksi
TC = TVC + TFC
Keterangan :
- Penerimaan
TR = P.Q
Keterangan :
Pd = TR – TC
Keterangan :
Pd = Pendapatan
3.5.2. Kelayakan
R/C Ratio
BEP
biaya pemasaran dengan nilai produk yang dipasarkan, pemasaran tidak akan
efisien jika biaya pemasaran semakin besar dan nilai dari produk yang dipasarkan
TB
EP= x 100 %
TNB
Keterangan :
Strategi Bisnis model canvas diperoleh dari hasil observasi mengenai Business
Model Canvas (BMC) dari Home Industri. Data tersebut mengenai Customer
Segmen, Value Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Streams,
pemesanaan produk.
3.6.3. Key Resources adalah sumber daya utama berupa aset yang
pelanggan.
perusahaan.
Tabel Business Model Canvas (BMC)
yang akan digunakan dalam menganalisa data dan informasi yang akan
2. Bawang daun yang siap jual adalah bawang daun yang telah dibersihkan dari
3. Produksi adalah hasil panen dari bawang daun yang diperoleh (kg).
4. Pedagang kecil adalah target pemasaran dalam penelitian ini yang akan
5. Konsumen akhir adalah pengguna atau pemanfaat akhir dari suatu produk.
6. Harga bawang daun yaitu nilai atau harga jual bawangdaun (Rp/kg).
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik 2017, Konsumsi rata-rata perkapita pertahun selama periode
tahun 2012-2016.
Badan Pusat Statistik 2019, Konsumsi rata-rata perkapita pertahun selama periode
tahun 2014-2018.
Badan Pusat Statistik 2019, Jumlah Penduduk pertahun selama periode tahun
2014-2018.
Ferdinandus Hendrikus A.K, Husnul J, Baiq M., 2018. Pengaruh Pupuk Guano
Burung Walet Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (capsicum
frutescens L.). Prosiding Seminar Nasional. Lembaga Penelitian Dan
Pendidikan (LPP) Mandala. P-ISSN 2623-0291 E-ISSN 2623-2774.
Fitriadi S, Triatmoko E, Risky Putri A. S., 2017. Kontribusi Tenaga Kerja Dalam
Keluarga Terhadap Pendapatan Usaha tani Bawang Daun (Allium
fistulosum L.) Di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kota Banjarbaru.
ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 3, Oktober 2017 Halaman 193-199.
Hadiyati, Ernani. 2009. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan. Vol. 11 No.2
September 2009: 183-192. Universitas Gajayana: Malang.
Hariyadi, B. W., Huda, N., Ali, M., & Wandik, E. (2019). The Effect Of Tambsil
Organic Fertilizer On The Growth And Results Of Onion (Allium
ascalonicum L.) In Lowland. Agricultural Science, 2(2), 127–138.
Lupita, L., Riyanto, & Bambang, N. (2019) Pengaruh Total Dissolved Solid
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Daun. Naskah Publikasi
Program Studi Agroteknologi.
Mulyono., T. Arabia., Syakur. 2013. Aplikasi Pupuk Guano Dan Mulsa Organik
Serta Pengaturan Jarak Tanam Untuk Meningkatkan Kualitas Tanah Dan
Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.). Jurnal
Manajemen Sumberdaya Lahan. 3 (1) : 406 – 411.
Pratama I.Y. 2020. Tanaman Selada, Klasifikasi, Ciri Morfologi, Manfaat, Dan
Cara Budidaya. Dosen Pertanian.Com. 28 Juli 2020. Diakses Pada 15 Juli
2022.
Qibtiah M Dan P. Astuti. 2016. Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Daun
(Allium fistulosum L.) Pada Pemotongan Bibit Anakan Dan Pemberian
Pupuk Kandang Sapi Dengan Sistem Vertikultur. Jurnal AGRIFOR
Volume XV Nomor 2, Oktober 2016.
Sari D. P Dan Endang L. 2016. Efisiensi Pemasaran Bawang Daun Studi Kasus
Di Tanjung Kari Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten Oku Selatan.
JASEP, Vol. 2 No. 2, Desember 2016.
Silvia M, Suslinawati & G.K Ni’mah. 2016. Kelayakan Usahatani Bawang Daun
Di Desa Pinang Habang Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala
Kalimantan Selatan. Majalah Ilmiah Pertanian Vol 41. Hal 183-187.
Swastha Dan Irawan, 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi 13. Penerbit
Liberty, Jogjakarta.
Kusioner
No Urut :
Tanggal Wawancara :
1. Identitas Responden
a. Nama :
b. Jenis Kelamin :
c. Umur :
d. Pendidikan :
c. Apakah ada perbandingan ketika berusaha bawang daun organik dan tidak?
d. Siapa saja peminat bawang daun organik yang menjadi sasaran pasar
Bapak/Ibu?