Disusun oleh:
Disusun oleh:
Disetujui oleh:
Mengetahui
NIDN. 0605117102
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal magang di Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Purworejo Kegiatan magang ini bersifat wajib bagi mahasiswa
semester 6 sebagai program Magang Mbkm (Medeka Belajar Kampus Merdeka) Rekognisai
20 Sks selama 5 bulan dan sebagai salah satu persyaratan kurikuler pada program studi
Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo. Penyelenggaraan
magang ini dirancang untuk mengenalkan mahasiswa pada dunia kerja kantoran secara nyata
serta mampu menyelesaikan masalah lapangan dengan teori yang pernah
didapatkan dari bangku perkuliahan serta meningkatkan ilmu mahasiswa agar lebih
mengenal dunia kerjanya kantoran.
Terselesainya proposal ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini. Penulis
mengucakan terimakasih khususnya kepada:
1. Dr.Roisu Eny Munawaroh, S.Pt. M.P., selaku Dekan Fakultas Pertanian
2. Rinawidiastuti S.Pt., M.Si., selaku ketua program studi Peternakan yang telah memotivasi dan arahan
dalam penulisan laporan magang kerja ini
3. Faruq Iskandar, S.Pt., M.Si selaku pembimbing yang memberikan pengarahan dalam penulisan
Proposal magang MBKM.
4. Orang tua, keluarga tercinta dan teman–teman yang tidak henti–hentinya membantu, baik secara
materi maupun doa sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal magang kerja ini.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala
kritikan dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan. Penulis
berharap proposal Magang ini dapat diterima dan bisa bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca untuk menjalankan tugas dan perannya
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................2
KATA PENGANTAR...............................................................................................................3
DAFTAR ISI.............................................................................................................................4
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................5
BAB 1.........................................................................................................................................6
PENDAHULUAN......................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
DAFTAR LAMPIRAN
Saat ini konsumsi daging di Indonesia hanya mencapai 2,2 kg/perkapita/tahun dan
termasuk masih sangat rendah, menurut Direktur Sumber Daya dan Lingkungan Hidup
(SDLH) menyatakan bahwa konsumsi daging sapi Indonesia rendah dibandingkan dengan
negara lain, seperti Argentina yang mencapai 55 kg per kapita/tahun, Brazil 40 kg per
kapita/tahun, dan Jerman 40-45 kg per kapita/tahun. Sementara Singapura dan Malaysia
sebanyak 15 kg per kapita/tahun. Sementara itu, berda sarkan penelitian dari UGM dan
Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (APFINDO), diperkirakan pada tahun 2015
untuk konsumsi daging sapi naik mencapai 2,56 kg per kapita per tahun sehingga jumlah total
kebutuhan daging nasional akan mencapai 653.000 ton atau setara dengan 3.657.000 ekor
sapi. Sementara, angka produksi peternak lokal hanya mampu memenuhi sebesar 406 ribu ton
atau setara dengan 2.339.000 ekor sapi sehingga masih ada sekitar 1.318.000 ekor sapi yang
harus diimpor. (Anonim, 2015).
3.3 Parameter
1. Pelaksanaan Inseminasi Buatan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten
Purworejo
2. Presentase kebuntingan dan keberhasilan Inseminasi Buatan.
3. Progam peningkatan populasi ternak ruminasia di Dinas ketahanan Pangan dan Pertanian
Purworejo
DAFTAR PUSTAKA
Alim and Nurlina 2014. Hubungan Antara Karakteristik dengan Persepsi Peternak
Sapi Potong terhadap Inseminasi Buatan. Fakultas Peternakan.
Anonim, 2004. Pegangan Untuk Inseminator Swasta. http//www.deliveri.org /guide-
lines/misc/ho12/ho123i.htm. Diakses 25 Maret 2008.
Fanani, S., Subagyo , Y.B.P., dan Lutojo. 2013. Kinerja Reproduksi Sapi Perah
Peranakan Friesian Holstein (PFH) di Kecamatan Pudak, Kabupaten
Ponorogo. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Feradis. 2010. Bioteknologi Reproduksi pada Ternak. Afabeta. Bandung.
Frandson, R.D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Ed. Ke-4. Terjemahan B.
Srigandono dan Koen Praseno. Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Fanani, S., Subagyo , Y.B.P., dan Lutojo. 2013. Kinerja Reproduksi Sapi Perah
Peranakan Friesian Holstein (PFH) di Kecamatan Pudak, Kabupaten
Ponorogo. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Taiyeb, 2014. The Efforts To Improve The Pregnancy Rate Of Cattles In
Aplication Of Artificial Insemination (Ai) At Polewali Mandar West
Celebes.Tesis. Universitas Hasanuddin.
2. Fasilitas Dinas
a. Transportasi
b. Komunikasi
c. Bangunan
Kantor
Mess