OLEH :
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2021
JURNAL PRAKTIKUM
OLEH :
Jurnal ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti Praktikum Hama dan
Penyakit Tanaman Pangan dan Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Islam
Sumatera Utara
Medan
Asisten Nilai
1.Melinda Sari S.Agt
2.Dendy Pratama
3.Filzah Sri Utami
4.Thoriq Amnesti
KOORDINATOR
( SYAMSAFITRI, SP. MP. )
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2021
IDENTIFIKASI HAMA TANAMAN PANGAN
M. GIRHALDY ZAIN HARAHAP (7119-3076) FP. UISU (2021-2022)
ABSTRAK
Tanaman sebagai salah satu bahan pangan, sandang, dan papan merupakan kebutuhan
pokok manusia untuk melanjutkan kehidupannya di muka bumi. Kebutuhan tersebut
menjadi penting untuk diperhatikan sebagai salah satu kebutuhan primer manusia.
Kebutuhan pangan, sandand, dan papan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun
menuntut diterapkannya teknik budidaya tanaman yang tepat dan benar, karena dengan
teknik budidaya yang tepat dan benar diharapkan hasil tanaman akan meningkat seiring
dengan kebutuhan masyarakat. Dalam budidaya tanaman banyak kendala yang dihadapi,
dan salah satu di antaranya adalah adanya serangan hama dan patogen yang
menimbulkan kerusakan hingga merugikan secara ekonomi. Pengertian lain tentang
hama merupakan semua serangga maupun binatang yang aktifitasnya menimbulkan
kerusakan pada tanaman sehingga mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman menjadi terganggu dan berdampak pada kerugian secara ekonomis. Serangga
terbagi dalam beberapa ordo sesuai dengan ciri khas masing-masing, diantaranya
berdasarkan tipe mulut yang terbagi atas tipe mulut menggigit, mengunyah, menjilat,
menusuk, mengisap, menggerek.
Hama adalah semua herbivora yang dapat merugikan tanaman yang dibudidayakan
manusia secara ekonomis. Akibat serangan hama produktivitas tanaman menjadi
menurun, baik kualitas maupun kuantitasnya, bahkan tidak jarang terjadi kegagalan
panen. Oleh karena itu kehadirannya perlu dikendalikan, apabila populasinya di lahan
telah melebihi batas Ambang Ekonomik. Dalam kegiatan pengendalian hama, pengenalan
terhadap jenis-jenis hama (nama umum, siklus hidup, dan karakteristik) ( Irwan, 2011)
Identifikasi hama tanaman digunakan untuk mengetahui golongan atau jenis hama
tertentu, dengan mengetahui jenis hama tertentu kita dapat mengetahui cara pengendalian
yang tepat untuk mengendalikan apabila hama tersebut menyerang di atas ambang
ekonomi sehingga tidak terjadi kerugian dihasil tanaman budidaya. Salah satunya adalah
identifikasi morfologi, yaitu dengan mengidentifikasi mahluk hidup.(Zakaria,2015)
Upaya pengendalian oleh petani pada saat ini adalah dengan menggunakan
pestisida atau bahan kimia lainnya yang tidak ramah lingkungan. Pengendalian Hama
Terpadu (PHT) yang mengintegrasikan komponen pengendalian yang selaras terbukti
tidak hanya meningkatkan produksi jagung tetapi juga pendapatan petani. Sistim PHT
melibatkan semua komponen yang berpeluang untuk menekan atau mencegah hama
untuk mencapai ambang batas populasi merusak secara ekonomi (economic injury level/
economic threshold). Sistim PHT yang bertujuan mengupayakan agar OPT tidak
menimbulkan kerugian melalui cara-cara pengendalian yang efektif, ekonomis, dan aman
bagi khalayak, produsen, dan lingkungan menjadi acuan dasar dalam pengendalain OPT
agar petani tidak bergantung pada pestisida atau bahan kimia lainnya. (Willson, 2010).
KEGUNAAN PRAKTIKUM
dan dapat juga menimbulkan kematian pada tanaman,serangga hama mempunyai bagian
terjadi dapat mengakibatkan penurunan kualitas maupun kuantitas dari bahan yang
berkembang biak dengan cepat, mudah menyebar dan dapat mengundang pertumbuhan
Kerusakan oleh serangga dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kerusakan
langsung dan kerusakan tidak langsung.Kerusakan langsung terdiri dari konsumsi bahan
yang disimpan oleh serangga, kontaminasi oleh serangga dewasa, pupa, larva, telur, kulit
telur, dan bagian tubuhnya, serta kerusakan wadah bahan yang disimpan. Kerusakan
tidak langsung antara lain adalah timbulnya panas akibat metabolisme serta
Ulat grayak (Spodoptera litura F.) termasuk dalam ordo lepidoptera, merupakan
hama yang menyebabkan kerusakan pada tanaman budidaya di daerah tropis dan sub
tropis, Ulat ini berkembang sangat cepat dan bersifat polifag yaitu dapat hidup dengan
memakan beberapa jenis tanaman. Kerusakan akibat hama ulat grayak dapat
depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit, namun bagian belakangnya tipis
seperti membran. Sayap depan ini pada sebagian anggota Hemiptera bisa dilipat di atas
tubuhnya dan menutupi sayap belakangnya yang seluruhnya tipis dan transparan.
Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput, Pada
bagian kepala dijumpai adanya sepasang antene, mata facet dan occeli.Tipe mulut
Hama penggerek polong (Etiella zincknella) merupakan salah satu diantara hama
yang dapat menyerang tanaman kedelai, Stadia penggerek polong yang merusak tanaman
kedelai adalah larva. Larva penggerek polong membuat lubang gerekan pada polong lalu
merusak biji dengan meninggalkan kotoran hasil gerekan (Tohamy & El-Hafez 2015).
Ulat spodoptera litura yang baru menetas berwarna hijau muda, bagian sisi tubuh
berwarna coklat tua atau hitam kecoklat-kecoklatan dan hidup secara berkelompok, larva
menyebar dengan menggunakan barang sutera dari mulutnya. Hama ini pada siang hari
bersembunyi dalam tanah (tempat yang lembab) dan menyerang tanaman pada malam
hari, Biasanya ulat berpindah ketanaman lain secara bergerombol dalam jumlah yang
dan Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Uatara, jalan Karya
Wisata, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kota Madya Provinsi
Sumatera Utara pada ketinggian tempat ± 25 mdpl dengan topografi datar. Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Sabtu 20 November 2021 pukul 10:00 Wib sampai dengan
selesai.
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah karet gelang, killing botol, kapas
Metode Praktikum
GAMBAR KETERANGAN
membudidayakan tanaman tersebut. Hama yang menyerang akan merusak tanaman baik
produksi dari tanaman yang diserang bahkan menimbulkan kematian apabila serangannya
Ulat penggerek polong ( Etiella zinckenella )Hama ini mempunyai panjang tubuhnya
antara 8-11 mm, panjang sayapnya antara 19-27 mm,sayapnya lebih panjang daripada
abdomen. Perkembangan telurnya antara 4-21 hari , larvanya antara 19-40 hari,sedangkan
berwarna putih kekuningan Ngengat hama ini berwarna keabu-abuan pada bagian tepi
sayap ada pembatas berwarna kuning muda, rentangan sayapnya antara 24-27 mm.
Kepala lebih besar dari pada badan dan berwarna coklat sampaihitam.
Noctuidae, genus Spodoptera dan spesise litura. Hama ini bersifat polifag atau
mempunyai kisaran inang yang cukup luas atau banyak inang, sehingga agak sulit
secara berkelompok pada permukaan bawah daun dan kadang kadang pada permukaan
atas daun.
Hama kepik hijau ini pada stadia imago berwarna hijau polos, kepala berwarna
hijau serna pronotumnya berwarna jingga dan kuning keemasan, kuning kehijauan
dengan tiga bintik berwarn hijau dan kuning polos. Telur diletakkan berkelompok (10-90
butir/kelompok) pada permukaan bawah daun. Nimfa terdiri dari 5 instar. Instar awal
hidup bergerombol di sekitar bekas telur, kemudian menyebar. Pada kedelai nimfa dan
Kesimpulan
1. hama adalah binatang yang menimbulkan kerugian bagi tanaman yang dibudidayakan
tanaman tersebut
2. Serangan hama tersebut akan mengurangi jumlah produksi dari tanaman yang diserang
4. tipe alat mulutnya, hama dibedakan atas dua golongan tipe alat mulut yaitu pengunyah
dan peghisap. Dari kedua golongan tersebut kemudian berkembang tipe-tipe lain
5. contoh hama tanaman pangan adalah nilavarpata lugens, leptocorisa lacuta, nezara
Saran
Haryati,S. 2012. Uji Daya Insektisida Ekstrak Etanol 70 % Biji Buah Mahkota Dewa
Tohamy HT & El-Hafez GA. 2015. Integrated crop managemen system for controlling
TUGAS INDIVIDU
- KEPALA
Kepala terdiri 6 segmen, yang sudah tumbuh menjadi satu. Kepala merupakan pusat
panca indra dan makan. Kepala dilengkapi dengan : Mulut : itu merupakan bagian
serangga yang paling penting, kalau kita mempelajari hama tanaman, karena dengan
a)bentuk untuk menggigit : dua pasang rahang, yang atas (mandibulum) yang paling kuat,
b)bentuk untuk menghisap : suatu jarum (stilet) yang dapat dimasukkan ke dalam
jaringan tanaman, dalam stilet tersebut ada dua saluran : satu untuk menghisap air
c)bentuk untuk menjilat : rahang tidak berfungsi, tetapi serangga menjilat dengan lidah,
dengan demikian tanaman tidak rusak dan serangga yang menjilat tidak merupakan hama
Antena : tiap serangga mempunyai dua antena, yang dipakai sebagai alat untuk mencium
bau dan untuk meraba. Bentuknya sangat berbeda – beda, ada yang pendek dan ada yang
panjang, ada yang sederhana, ada yang majemuk, seringkali yang pejantan mempunyai
antena yang lebih besar daripada yang betina. Mata : serangga yang dewasa biasanya
a) mata majemuk : dua mata yang besar, yang terdiri atas ribuan lensa kecil, mata tersebut
cocok sekali untuk melihat gerakan – gerakan disekitarnya, tetapi gambar tidak begitu
jelas.
b)ocellus : mata yang sederhana, gambar sangat kabur tidak melihat warna, hanya
intensitas cahaya mungkin sedikit gerakan – gerakan, jumlah ocelli 3 biji, letaknya di
Larva dengan metamorfosa sempurna tidak mempunyai mata majemuk, tetapi seringkali
mempunyai ocelli : letaknya disebelah kiri dan kanan kepala, jumlahnya tidak tentu, bisa
1 – 7 biji tiap sebelah. Larva dengan metamorfosa yang tidak sempurna biasanya
THORAX
Thorax atau dada terdiri atas 3 segmen. Thorax merupakan pusat gerakan serangga.
Thorax dilengkapi dengan : - Kaki : 3 pasang, tiap segmen satu pasang. Fungsi utama
untuk berjalan, tetapi seringkali kaki disesuaikan dengan fungsi yang lain : melompat,
sayap, tidak pernah lebih dari dua pasang pada segmen yang ketiga. Larva belum
mempunyai sayap. Fungsi untuk terbang, tetapi kalau keras juga untuk melindungi tubuh
serangga.
ABDOMEN
Abdomen atau perut terdiri dari 11 segmen, abdomen merupakan pusat pencernaan dan
reproduksi.
GAMBAR HAMA
FOTO HAMA