Anda di halaman 1dari 10

JURNAL PRAKTIKUM

FISIKA DAN KIMIA TANAH

PENETAPAN KADAR AIR KERING MUTLAK

OLEH

NAMA : M. GIRHALDY ZAIN HARAHAP


NPM : 71190713076
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI
KELOMPOK : 3

LABORATORIUM FISIKA DAN KIMIA TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2020
JURNAL PRAKTIKUM

FISIKA DAN KIMIA TANAH

PENETAPAN KADAR AIR KERING MUTLAK

OLEH

NAMA : M. GIRHALDY ZAIN HARAHAP


NPM : 71190713076
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI
KELOMPOK : 3

Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti Praktikum
di Laboratorium Fisika dan Kimia Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan

ASISTEN NILAI

1. Fiqi Alfisar Lubis, S.Agt


2. Desti Kurniwan Gulo, S.Agt ( )

KOORDINATOR

(Ir. Chairani, M.P.)

LABORATORIUM FISIKA DAN KIMIA TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2020
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya dinyatakan

dengan berat kering. Kadar air pada kapasitas lapang adalah jumlah air yang ada

dalam tanah sesudah kelebihan air gravitasi mengalir keluar dan dengan nyata,

biasanya dinyatakan dengan persentase berat. Kadar air pada titik layu permanen

adalah yang dinyatakan dengan persentase berat kering. Pada saat daun tumbuhan

yang terdapat dalam tanah tersebut mengalami pengurangan kadar air secara

permanen sebagai akibat pengurangan persediaan kelembaban tanah (Sutanto 2005).

Sebagian besar air yang diperlukan oleh tumbuhan berasal dari tanah. Air ini

harus tersedia pada saat tumbuhan memerlukannya. Kebutuhan air setiap tumbuhan

berbeda. Tumbuhan air memerlukan air lebih banyak dibandingkan jenis tumbuhan

lainnya. Air merupakan substansi yang paling umum di atas bumi dan diperlukan

untuk semua kehidupan. Penyediaan air tawar dalam jangka waktu lama selama terus-

menerus sama dengan presipitasi (hujan) tahunan yang rata-ratanya 26 inci (650 mm)

untuk permukaan lahan dunia. Air dibagikan tidak merata oleh curah hujan, berubah

bentuk, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat tercemar (Hanafiah

2014).

Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah, antara lain pada proses

pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara

larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media gerak

hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia, hara-hara

dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam

terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan juga membatasi

pergerakan udara dalam tanah, merintangi akar tanaman memperoleh O2 sehingga

dapat mengakibatkan tanaman mati (Sutanto, 2005).

Tujuan Praktikum

1. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari kadar air tanah

2. Praktikum ini bertujuan untuk menghitung kadar air tanah

3. Praktikum ini bertujuan untuk menetapkan kadar air tanah.


TINJAUAN PUSTAKA

  Ketersediaan air dalam tanah merupakan salah satu faktor penting bagi

pertumbuhan tanaman. Kadar air pada berbagai keadaan tanah seperti kadar air

kapasitas lapang dapat ditetapkan dengan metode yang berbeda. Air merupakan salah

satu komponen penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Air yang

diserap tanaman adalah air yang berada pada pori-pori tanah yang akan

mempengaruhi ketersediaan air di dalam tanah. (Brendan, 2014).

Kadar air dalam tanah dapat dinyatakan dalam persen volume yaitu

persentase volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan

karena dapat memberikan gambaran tentang ketersediaan air bagi tanaman pada

volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah

tanah basah dikering ovenkan dalam oven pada suhu 1000 C – 1100 C untuk waktu

tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang

terkandung dalam tanah tersebut (Wirosoedarmo,2005).

Setiap tanah memiliki kadar air yang berbeda, selain itu kedalaman tanah

dan perlakuan juga akan membedakannya, tanah yang tidak diolah pada kedalaman 0-

10 cm memiliki kadar air yeng lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang diolah,

karena tanah yang diolah terbuka pori-pori di lapisan atasnya sehingga drainase

berjalan dengan baik (Hermawan, 2005).

Kadar air dalam tanah tergantung pada banyaknya curah hujan, kemampuan

tanah menahan air, besarnya evapotranspirasi, kandungan bahan organik. Hal ini

terkait dengan pengaruh tekstur terhadap proporsi bahan koloidal, ruang pori dan luas

permukaan adsorptif, makin halus teksturnya akan makin banyak, sehingga makin

besar kapasitas menyimpan air (Hanafiah, 2014).

Penentuan kadar air dengan metode pengeringa atau oven ini cukup mudah

dan efektif. Namun, memiliki kelemahan diantaranya bahan air, selain air juga ikut

menguap dan juga hilang bersama uapa air. Selain itu, dapat terjadi reaksi selama

pemanasan yang menghasilkan air dan zat mudah menguap lain. Dengan metode ini

bahan yang mengandung senyawa yang dapat mengangkut air secara kuat selalu

melepaskan airnya meskipun  sudah dipanaskan.( Darmawijaya,2008)


BAHAN METODE PRAKTIKUM

Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika dan Kimia Tanah

Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Jln. Karya Wisata. Gedung

Johor, Kecamatan Medan Johor, Kabupaten Kotamadya Medan, ketinggian tempat

lebih kurang 25 mdpl denga topografi datar. Praktikum ini di laksanakan pada hari

Sabtu Tanggal 28 November 2020 tepatnya pada pukul 10.00 wib sampai dengan

pukul 12.00 wib.

Bahan dan Alat

Bahan

Bahan yang digunakan adalah Tanah 500 gram.

Alat

- Pinggan aluminium

- Penjepit tahan karat

- Oven

- Eksikator

- Neraca analitik ketelitian tiga desimal

Metode Praktikum

- Timbang 500 g contoh tanah kering udara dalam pinggan aluminium yang

telah diketahui bobotnya.

- Keringkan dalam oven pada suhu 105 oC selama 3 jam.

- Angkat pinggan dengan penjepit dan masukkan ke dalam eksikator. Setelah

contoh dingin kemudian ditimbang.

- Bobot yang hilang adalah bobot air.


HASIL PRAKTIKUM

PENETAPAN KADAR AIR KERING MUTLAK

KADAR AIR(%) = KEHILANGAN BOBOT X 100

BOBOT CONTOH

FAKTOR KOREKSI KADAR AIR (FK) = 100

100 – KADAR AIR

DIK: berat contoh tanah = 500 gr

Berat kehilangan bobot = 315

DIT: - berapa kadar air yang dikandungan tanah tersebut?

- berapa hasil faktor koreksi (FK)

JAWAB:

KADAR AIR % = 315 X 100

510 gr

= 63 %

FAKTOR KOREKSI (FK) = 100

100 – 63

= 2,70
PEMBAHASAN

Dari hasil praktikum yang telah di laksanakan dapat disimpulkan bahwa kadar
air tanah yang ditetapkan adalah 63% Dimana kadar air tanah memiliki peran dan
pengaruh yang sangat besar pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dengan
kadar air tanah ideal yaitu 63% maka tanah hasil praktikum bagus untuk
ditanami.  Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung pada kemampuan
tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan tanah
ke bawah.
jumlah kadar air tanah yang terkandung dalam sampel dapat ditentukan
dengan rumus (Bobot awal – Bobot akhir), karena bobot yang hilang selama proses
pengovenan berlangsung merupakan kadar air yang menguap karena diberikan suhu
panas. Kemudian kadar air dirubah dalam bentuk persen dengan rumus = x100%.
Lalu setelah itu fk baru dapat ditentukan.Ketika penghitungan kadar air pada sampel
tanah utuh, bobot ring dan penutup tidak termasuk dalam penghitungan, karena dapat
mengurangi tingkat akurasi. sehingga sebelum dimasukkan ke dalam sistem
penghitungan, sebelumnya bobot ring dan penutup dikurangi terlebih dahulu

                Manfaat mengetahui kadar air tanah yaitu untuk mengetahui proses


pelapukan mineral dan bahan organik tanah yaitu reaksi yang mempersiapkan hara
yang larut bagi pertumbuhan tanaman. Faktor tumbuhan dan iklim mempunyai
pengaruh yang berarti pada jumlah air yang dapat di absorsi dengan efisien tumbuhan
dalam tanah. Kelakuan akan ketahanan pada kekeringan, keadaan dan tingkat
pertumbuhan adalah faktor tumbuhan yang berarti.

Tekstur tanah sangat mempengaruhi kemampuan tanah dalam memegang air.


Tanah bertekstur liat memiliki kemampuan yang lebih besar dalam memegang air
daripada tanah bertekstur pasir hal ini terkait dengan luas permukaan adsorptifnya.
Semakin halus teksturnya akan semakin besar kapasitas menyimpan airnya. Kadar air
kapasitas lapang dapat ditetapkan dengan tiga metode yang berbeda-beda, yaitu
metode Alhricks, Drainase bebas, dan Pressure plate. Ketiga metode tersebut
memiliki prinsip yang berbeda. Secara umum prinsip metode Alhricks dan Drainase
bebas berdasarkan hilangnya air gravitasi, sedangkan metode Pressure plate
berdasarkan tekanan setara pF 2.54 (1/3 atm).

Faktor lain yang mempengaruhi kadar air tanah adalah


struktur tanah, pori tanah, dan peremeabilitas tanah. Tanah yang
mempunyai ruang pori lebih banyak akan mampu menyimpan air dalam
jumlah lebih banyak. Karena ruang-ruang pori tanah akan terisi oleh air
.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. tanah dipanaskan pada suhu 105oC selama 3 jam untuk menghilangkan air. Kadar

air dari contoh diketahui dari perbedaan bobot contoh sebelum dan setelah

dikeringkan. Faktor koreksi kelembapan dihitung dari kadar air contoh.

2. Air tanah adalan semua air yang terdapat pada lapisan mengandung air dibawah

permukaan tanah, mengisi ruang pori batuan.

3. Dari hasil yang diperoleh diketahui kadar air tanah yaitu 63 % dan faktor koreksi

tanah adalah 2.70

4. Pengaruh kadar air maksimum bagi pertumbuhan tanaman yaitu ketika pada kadar

air tinggi, kekurangan udara mungkin dapat menjadi penghambat pertumbuhan

tanaman.

5.  Rumus perhitungan kadar air kering mutlak ialah

Kadar air (%) = (kehilangan bobot / bobot contoh) x 100

Faktor koreksi kadar air (fk) = 100 / (100 – kadar air)

Saran

1. Asisten harus menjelaskan materi yang dikasih secara baik.

2. praktikum harus dilakukan dengan sesuai dan teliti agar mendapatkan hasil yang

benar..
DAFTAR PUSTAKA

Brendan, C., O. 2014. Water Content Determinations for Peat and Other Organic

Soils Using the Oven-Drying Method. (Serial Online)

(http://prismaya.blogspot.com/2017/12/laporan-praktikum-kadar-air-tanah.html

). Diakses Pada Tanggal 01 desember 2020. Pada Pukul 19.00 wib.Medan

Darmawijaya, M.I. 2008. Klasifikasi Tanah. (Serial Online)

(http://nirandaristaniara.blogspot.com/2018/02/laporan-praktikum-penetapan-

kadar-air.html ). Diakses Pada Tanggal 01 desember 2020. Pada

Pukul19.00wib.Medan

Hanafiah, K.A. 2014. Dasar-dasar Ilmu Tanah. (Serial Online)

(https://yohanissarmaidiot.blogspot.com/2016/01/laporan-kadar-air-tanah.html

). Diakses Pada Tanggal 01 desember 2020. Pada Pukul19.30wib.Medan

Hermawan, B. 2005. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol. 7 No. 1 (Serial Online)

(https://www.academia.edu). Diakses Pada Tanggal 01 desember 2020. Pada

Pukul20.00wib.Medan

Wirosoedarmo, Ruslan. 2005. Jurnal Teknologi Pertanian.Vol. 6 No.1 (Serial Online)

(https://www.academia.edu). Diakses Pada Tanggal 01 desember 2020. Pada

Pukul20.00wib.Medan

Anda mungkin juga menyukai