Anda di halaman 1dari 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Jenis daun

Daun Kakao
Daun
Mengkudu
Daun Jambu
Bij
Daun Purin

Berat Kertas

Ukuran Kertas

(gram)

(cm)
Kertas

Pola

Konstant
a Daun

ILD

Kertas

Pola

Standar

Daun

Standar

Daun

(Px/Lx)

(Py/Ly)

2,2

0,4

30/15

18,6/7,5

0,584

81,468

2,2

0,3

30/15

17,5/8,7

0,402

61,21

2,2

0,1

30/15

10,6/5,3

0,360

20,23

2,2

0,1

30/15

18/3,5

0,321

20,23

Sumber : Data Primer Setelah Diolah 2016


Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dan hasil perhitungan untuk mencari nilai
konstanta daun dan mengetahui nilai Indeks Luas Daun dari 4 jenis daun yaitu
daun Kakao, daun mengkudu, daun jambu biji dan daun purin. Praktikum ini
dilakukan pengukuran luas daun menggunakan metode panjang kali lebar dengan
menggunakan kertas millimeter.
Nilai konstanta (k) merupakan nilai atau parameter yang digunakan sebagai
faktor pengoreksi maupun disebut bilangan yang menunjukkan besarnya luasan
pola bentuk daun memenuhi dimensi luasan persegi panjang atas panjang dan
lebar daun dalam pendekatan pengukuran luas daun. sehingga diperlukan upaya
mendapatkan nilai konstanta bentuk daun beberapa jenis tanaman.
Pada hasil praktikum konstanta daun dengan menggunakan metode kertas
millimeter ini ini didapatkan hasil berturut-turut yaitu; pada daun kakao

didapatkan Nilai C sebesar 0,584 dan ILD 81,468 cm. Pada daun mengkudu nilai
C sebesar 0,402 dan ILD sebesar 61,21 cm, pada daun jambu biji didapatkan nilai
C sebesar 0,36 dengan ILD sebesar 20,23 dan terakhir pada daun Purin didapatkan
Nilai C sebesar 0,321 dan ILD sebesar 20,23 sehingga konstanta daun total yang
didapatkan sebesar 2,92.
Dari data hasil diatas nilai konstanta daun berbeda-beda sehingga hasil yang
didapatkan dalam pengukuran ILD daun pun berbeda tergantung dari besar atau
kecilnya nilai konstanta dan panjang atau lebar daun yang di letiliti. Dimana lebar
daun setiap tanaman berbeda-beda antara daun yang satu dengan daun yang
lainnya. Luas daun dan ketebalan daun tersebut dipengaruhi oleh beberapa factor
yaitu diantaranya serapan cahaya matahari sehingga terjadi perubahan morfologi
pada tanaman sebagai akibat dari perbedaan intensitas cahaya yang diterima oleh
tanaman.
Untuk mendapatkan nilai k, maka dilakukan pembandingan nilai antara luas
daun sebenarnya (yang dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode kertas milimeter) dengan luasan daun yang ditaksir menggunakan nilai
panjang kali lebar untuk memudahkan dalam pengukuran indeks luas daun. Hal
ini sesuai dengan pendapat Guswanto (2009) yang menyatakan bahwa
Pengamatan dan pengukuran nilai konstanta (k) dilakukan untuk mendapatkan
nilai faktor koreksi pola dan bentuk daun sehingga akan digunakan kembali untuk
membantu menghitung luas daun menggunakan metode panjang kali lebar.

DAFTAR PUSTAKA
Guswanto, J. 2009. Perbandingan Metode Pengukuran Luas Daun. Universitas
Muhammadiyah Malang. Malang.

LAMPIRAN
DAUN 1 KAKAO
Py Ly C=

Y gram
Px Lx
X gram

18,6 7,5 C=

0,4
30 15
2,2

139,5 C=81,45
C=

81,45
139,5
= 0,584
ILD=Py . Ly . C
18,6 7,5 0,584

81,468

DAUN 2 MENGKUDU
Py Ly C=

Y gram
Px Lx
X gram

17,5 8,7 C=

0,3
30 15
2,2

152,25 C=0,166 450

C=

61,2
152,25

= 0,402
ILD=Py . Ly . C

17,5 8,7 0,402


61,21

DAUN 3
Y gram
Px Lx
X gram

Py Ly C=

0,16
13,1 2,6
0,26

10,6 5,3 C=

56,18 C=20,25

C=

20,25
56,18

= 0,36
ILD=Py . Ly . C

10,6 5,3 0,36


20,23

DAUN 4
Py Ly C=

Y gram
Px Lx
X gram

18 3,5 C=

0,1
30 15
2,2

63 C=20,25
C=

20,25
63

= 0,321
ILD=Py . Ly . C
18 3,5 0,321

20,23

Anda mungkin juga menyukai