Daun Kakao
Salah satu variabel pertumbuhan tanaman yang penting adalah luas daun. Ukuran
luas daun umumnya mencerminkan tingkat kesuburan tanaman. Beberapa metode
pengukuran luas daun, seperti metode kertas milimeter, metode gravimetri, metode
plong, metode plannimeter belum dapat diterapkan secara cepat dan mudah untuk
pengukuran luas daun kakao. Kondisi ini menimbulkan gagasan untuk membuat metode
pengamatan luas daun kakao dengan akurasi tinggi namun dengan alat yang relatif
sederhana dan mudah didapat. Metode scanning dicoba untuk pendekatan pengukuran
luas daun. Prinsip kerja metode scanning adalah mengkonversi nilai pixel hasil pengamatan
dengan program IrfanView menjadi satuan luas (cm2) dengan rumus luas (cm2)= 6,305
x jumlah pixel/nilai DPI2. Hasil pengujian tersebut menunjukkan akurasi yang tinggi
dengan nilai penyimpangan 1%. Metode ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk
pengukuran luas daun kakao.
D aun merupakan organ fotosintesis utama di metode kertas milimeter, metode gravimetri, metode
dalam tanaman tempat proses pengolahan energi planimetri dan metode leaf area meter, sedangkan
cahaya menjadi energi kimia dan karbohidrat metode non destruktif memiliki keunggulan tidak
(glukosa) yang diwujudkan dalam bentuk bahan merusak sampel daun namun tingkat akurasinya
kering. Oleh karena itu perkembangan daun sebagai biasanya lebih rendah.
parameter utama dalam analisis pertumbuhan Saat ini sedikitnya ada enam metode yang
tanaman. Komponen analisis pertumbuhan tanaman digunakan untuk pengukuran luas daun tanaman,
diantaranya adalah laju unit daun (unit leaf rate), yaitu metode kertas milimeter, metode gravimetri,
nisbah luas daun (leaf area ratio), luas daun spesifik metode plong, metode planimeter, metode panjang
dan rasio berat daun (specific leaf area and leaf kali lebar, dan metode leaf area meter. Masing-
weight ratio), indeks luas daun (leaf area index), laju masing metode tersebut memiliki kelebihan dan
tumbuh tanaman (crop growth rate), lamanya luas kelemahan. Metode kertas milimeter lebih
daun dan lamanya biomassa (leaf area duration and sederhana untuk pengukuran luas daun karena
biomass duration). hanya memerlukan alat kertas milimeter dan alat
Luas daun merupakan variabel penting dalam menggambar. Metode kertas milimeter ini efektif
pengamatan pertumbuhan tanaman. Perbedaan untuk mengukur luas daun yang bentuknya relatif
ukuran helaian daun antar tanaman karena adanya sederhana dan teratur. Meskipun metode ini cukup
perbedaan tingkat pertumbuhan dan perkembangan sederhana namun waktu yang dibutuhkan relatif lama
tanaman yang dipengaruhi oleh perbedaan sehingga tidak praktis jika diterapkan untuk sampel
lingkungan tumbuh. Parameter luas daun digunakan yang jumlahnya banyak. Metode gravimetri
untuk menduga kandungan total klorofil tanaman digunakan untuk mengukur luas daun berdasarkan
bersama dengan parameter jumlah daun dan kadar perbandingan berat (gravimetri). Daun yang akan
klorofil. Ada dua pendekatan pengamatan luas daun diukur luasnya digambar pada sehelai kertas yang
yaitu bersifat destruktif dan non destruktif. menghasilkan replika (tiruan) daun. Replika daun
Pengamatan dengan metode destruktif memiliki kemudian digunting dari kertas yang berat dan
keunggulan akurasi lebih tinggi tetapi merusak luasnya sudah diketahui. Luas daun kemudian
sampel yang diukur. Metode destruktif terdiri atas ditaksir berdasarkan perbandingan berat replika
24 | 1 | Februari 2012
5 <<
Warta
PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA
daun dengan berat total kertas. Metode plong, 2. Dot per inch (DPI) yaitu jumlah titik/inci.
prinsip pengukuran luas daun hampir sama dengan 3. Inci merupakan satuan panjang yang digunakan
Metode Gravimetri, tetapi pada metode ini tidak dalam pengukuran (1 inci = 2,54 cm).
menggunakan kertas. Daun sampel dipotong dengan
Objek kertas berbentuk bulat dan persegi
ukuran yang telah diketahui luasnya, berat potongan dengan ukuran yang telah diketahui tersebut
daun ditimbang sehingga diketahui beratnya. Hasil kemudian di-scan dengan beberapa tingkatan DPI
pengukuran tersebut digunakan sebagai konstanta yaitu 150, 300 dan 600. Adapun langkah-langkah
untuk melakukan estimasi terhadap daun sampel. pengukurannya sebagai berikut:
Metode planimeter, pengukuran menggunakan alat
1. Scan objek dengan menggunakan alat image
planimeter yang sering digunakan untuk mengukur
scanner. Pastikan angka DPI yang dipakai pada
suatu luasan dengan bentuk yang tidak teratur dan
waktu melakukan scanning telah tercatat. Objek
berukuran besar seperti peta. Alat ini dapat
di-scan menggunakan ukuran DPI 150, 300, dan
digunakan untuk mengukur luas daun apabila bentuk
600 dengan asumsi bahwa semakin tinggi nilai
daun tidak terlalu rumit. Jika daun banyak dan
DPI maka semakin rapat titik per inci sehingga
berukuran kecil, metode ini kurang praktis karena
mendekati luas sebenarnya.
membutuhkan waktu yang lama. Metode panjang
kali lebar, metode yang dipakai untuk daun yang
bentuknya teratur, luas daun dapat ditaksir dengan
mengukur panjang dan lebar daun. Metode leaf
area meter, pengukuran menggunakan alat leaf area
meter yang memiliki akurasi tinggi namun ukuran alat
kecil sehingga tidak dapat digunakan untuk
pengukuran daun dengan ukuran besar tanpa
perlakuan pemotongan. Harga alat yang mahal
menyebabkan tidak banyak pihak yang memilikinya.
Bertolak dari berbagai kondisi metode
pengukuran luas daun tersebut maka dipandang
perlu pengembangan metode lain yang lebih praktis 2. Gambar hasil scanning selanjutnya disimpan
untuk pengukuran luas daun kakao. Metode dalam file format jpeg.
pengukuran harus lebih sedarhana dengan peralatan
yang murah dan mudah didapat serta akurasinya
tinggi. Untuk itu dikembangkan metode scanning
sebagai alternatif untuk pengukuran luas daun
kakao.
Warta
PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA
24 | 1 | Februari 2012
>> 6
3. Pada menu pilihan, pilih menu Image-Decrease 6. Untuk menggunakan fitur histogram pilih menu
Color Depth sehingga warna objek menjadi hitam. Image-Histogram.
24 | 1 | Februari 2012
Tabel 2. Hasil pengukuran pada objek berbentuk lingkaran dengan luas telah diketahui
Luas Lingkaran (cm 2 ) Luas Lingkaran (cm 2 ) Luas Lingkaran (cm 2 ) Luas Lingkaran (cm 2 )
Diameter 3.14*r2 pada 150 DPI pada 300 DPI pada 600 DPI
1 cm 0,785 a 0,820 a 0,824 a 0,825 a
2 cm 3,140 a 3,160 a 3,167 a 3,170 a
3 cm 7,065 a 7,085 a 7,095 a 7,101 a
4 cm 12,560 a 12,525 a 12,540 a 12,550 a
5 cm 19,625 a 19,576 a 19,596 a 19,615 a
Keterangan: Angka di dalam baris yang sama tidak berbeda berdasarkan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT).
Tabel 3. Hasil pengukuran pada objek berbentuk kotak dengan luas telah diketahui
Ukuran Luas Kotak (cm2) Luas Kotak (cm2) Luas Kotak (cm2) Luas Kotak (cm2)
(Panjang x Lebar) pada 150 DPI pada 300 DPI pada 600 DPI
Keterangan: Angka di dalam baris yang sama tidak berbeda berdasarkan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT).
Penutup
Metode scanning dapat digunakan sebagai alternatif untuk pengukuran luas daun kakao karena hasil
pengukurannya mendekati kondisi riil dengan penyimpangan 1%. Pemanfaatan metode scanning akan
lebih cepat dan mudah dengan tingkat akurasi yang hampir sama dengan metode-metode pengukuran
luas daun lainnya. Salah satu keunggulan alat scanning ini adalah ukuran alat scan yang besar sehingga
dapat digunakan untuk mengukur daun yang ukurannya besar, namun pengukuran hanya dapat dilakukan
di laboratorium.
*****
Warta
PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA
24 | 1 | Februari 2012
>> 8