Anda di halaman 1dari 5

Pengukuran luas daun dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti :1.

Leaf Area
Meter ; 2. Milimeter Kolom ; 3. Konstanta ; 4. Gravimetri Daun ; dan 5. Gravimetri
Kertas

1. METODE AREA METER


Prinsip dasar dari penggunaan metode ini adalah mengukur luasan daun dengan
menggunakan model ban berjalan. Alat ini dilengkapi dengan plat transparan yang
berputar dan dihubungi dengan alat perekam luasan bayangan yang terjadi akibat
dari peletakan daun pada plat transparan. Perekaman luasan bayangan yang
terdeteksi/tercatat dapat diprogram secara total maupun secara parsial untuk
setiap kali pengukuran.
Langkah Kerja :
- siapkan sampel daun yang akan diukur luasannya
- set alat area meter ke measure
- lakukan pengukuran sesuai dengan tujuan (apakah diprogram per kali
pengukuran atau hanya total luas daun saja)
- tampilkan hasil pengukuran dengan view pada stik monitor

2. METODE MILIMETER KOLOM


Cara pengukaran luas daun dengan menggunakan metode ini adalah cara
pengukuran yang sangat sederhana. Metode yang digunakan adalah dengan cara
penghitungan jumlah luas petakan (mm kolom) yang tertutupi oleh luasan daun
yang diletakkan di atas lembaran milimeter kolom. Untuk memudahkan
pelaksanaan pengukuran luasan daun lebar atau sangat lebar, pengukuran dapat
dilakukan beberapa kali tahapan, karena terlebih dahulu harus dilakukan
pemotongan daun menjadi bagian yang lebih kecil sehingga kertas milimeter
mencukupi. Dalam penggunaan metode ini digunakan beberapa
pendekatan/asumsi seperti seluruh permukaan daun mempunyai tingkat ketebalan
yang sama dan bagian luasan kertas yang ditutupi luasannya dapat dieliminir kalau
menduduki kurang dari setengah mili meter (mm) atau ditambahkan kalau luasan
melebihi dari setengah mm kolom.
Langkah Kerja :
- siapkan sampel daun yang akan diukur luasannya
- buatkan replika daun pada kertas mm kolom
- hitung luasan replika untuk total sampel daun (pertanaman)
- luasan kurang dari setengan dapat dieliminir, sedangkan ditambahkan bila lebih
dari setengah mm kolom

3. METODE KONSTANTA
Metode pengukuran ini sering dilakukan dalam penelitian-penelitian. Sebetulnya
yang penting dipahami adalah penggunaan asumsi-asumsinya, sehingga tidak
terjadi mis understanding bagi pengguna, bahwa cara ini baik dan diyakini
kebenarannya. Kebenarannya akan semakin bertambah kalau dilakukan
pengukuran pada seluruh luasan daun. Namun bila hal ini dilakukan, masalah yang
muncul adalah waktu dan kejelian pengamatan, sehingga pengambilan sampel
perlu dipertimbangkan dengan baik. Ukur luas daun sebenarnya dengan
menggunakan kertas mm, dengan pendekatan kalau <1/2 mm dapat dieliminir dan
>1/2 mm dibulatkan ke atas (misalkan luasnya X cm 2). Ukur panjang daun
(misalkan P cm) dan lebar (L cm)

dengan formula : X = P x L x K (konstanta), maka nilai K yang diperoleh dapat


digunakan sebagai faktor pengali untuk mencari luas daun yang lain setelah
mengalikan dengan panjang dan lebar (sesuai dengan jumlah daun sampel pada
setiap perlakuan sampel)
Langkah Kerja :
- siapkan sampel daun yang akan diukur luasannya
- lakukan pengukuran panjang dan lebar (ukuran terbesar)
- lakukan pengukuran untuk daun bagian bawah, tengah, dan bawah dari suatu
tegakan kanopi
- hitung luas daun sebenarnya (dapat menggunakan metode 1 atau pendekatan
dengan metode 2)
- luas sebenarnya atau hasil pendekatan adalah sama dengan mengalikan panjang
x lebar x konstanta
- hitung konstanta rata-rata (bagian bawah, tengah, dan atas tegakan kanopi)
- untuk menghitung luas daun yang lain, kalikan panjang x lebar x konstanta rata-
rata

4. METODE GRAVIMETRI DAUN


Sesuai dengan nama metode ini yakni gravimetri, tindakan yang dilakukan adalah
dengan membuat beberapa sampel luasan daun (luasan pastinya sudah diketahui),
kemudian menimbang dalam kondisi kering oven. Korelasi antara luas daun
dengan bobot k.o daun dapat digunakan sebagai patokan kerja atau persamaan
selanjutnya, dalam artian untuk mengukur luasan daun selanjutnya cukup
dilakukan dengan meng-oven daun yang dimaksud. Ketebalan daun dalam hal ini
merupakan hal yang dieliminir, sehingga dapat dikatakan pendekatan dianggap
sama pada seluruh permukaan daun.
Langkah Kerja :
- siapkan sampel daun yang akan diukur luasannyaambil beberapa (N) sub sampel
dengan pendekatan bentuk lingkaran atau bentuk lain yang luasannya dapat
dihitung dengan pasti
- tentukan atau timbang bobot k.o. N sampel di atas
- tentukan atau timbang bobot k.o. total daun yang akan diukur luasannya
- hitung luas daun dengan menggunakan pendekatan formula

bobot k.o. total


--
Luas Daun-------------------------- x N (luasan sub
= -- sampel)
bobot k.o. N sub sampel
5. METODE GRAVIMETRI KERTAS
Metode ini tidak jauh denga metode 4 di atas. Hanya saja dalam hal ini luasan dan
bobot kertas yang digunakan sebagai patokan kerja. Duplikasi luasan daun di atas
kertas yang sama dapat dilakukan dengan cara memfotokopi sampel daun yang
akan diukur. Hasil duplikasi daun di atas kertas selanjutnya dipotong dan
bobotnya ditimbang. Rasio antara bobot duplikasi daun (pada kertas) dengan
bobot total kertas kemudian dikalikan dengan luas total kertas merupakan hasil
luas daun yang dicari.

Langkah Kerja :
- siapkan sampel daun yang akan diukur luasannya
- siapkan lembaran kertas (usahakan yang non higroskopis) yang luas (LK) dan
beratnya (BK) sudah diketahui
- replikasikan sampel daun di atas kertas (bisa fotocopy), untuk ditimbang
beratnya (BR)
- hitung luas daun dengan menggunakan formula

berat duplikasi (BR)


Luas Daun ----------------------------------- x luas lembaran
= kertas (LK)
Berat lembaran kertas (BK)

BK = berat kertas LK = Luas kertas

CONTOH

Pembahasan
Cara menghitung luas daun
1. Sediakan kertas berpetak, pensil dan daun yang akan dihitung luasnya
2. Letakkan daun yang akan kita hitung pada kertas berpetak, dan gambar
(jiplaklah) daun tersebut dengan pensil di sekeliling sisi-sisi daun tersebut
3. Setelah tergambar, ambil daun tersebut dari kertas berpetak dan lihat pada
bagian gambar daun tersebut, ada berapa yang terisi

 penuh 1 kotak (kita tulis angka 1)


 lebih dari setengahnya 1 kotak (kita tulis ¾)
 setengahnya dari 1 kotak (kita tulis angka ½)
 Kurang dari setengahnya 1 kotak (kita tulis ¼)

Untuk contohnya lihat gambar pada lampiran, ternyata bagian daun yang

 Terisi penuh 1 kotak (1) ada  15 buah


 Terisi lebih dari setengah kotak (¾) ada 6 buah
 Terisi setengah kotak (½) ada 5 buah
 Terisi kurang dari setengah kotak (¼) ada 5 buah

Jadi luas daun tersebut adalah


= (15 × 1 + 6 × ¾ + 5 × ½ + 5 × ¼) cm²
= (15 +  ) cm²
= (15 +  ) cm²
= (15 +  ) cm²
= (15 + 8,25) cm²
= 23,25 cm²
TUGAS MTK PERMINATAN
CARA MENENTUKAN LUAS DAUN

NAMA : MAYANG SARI


KELAS : XI IPA 1
NO. ABESN : 17
MAPEL : MTK PERMINATAN

SMA NEGERI 12 PALEMBANG


TAHUN PELAJARAN 2021 – 2022

Anda mungkin juga menyukai