Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

MK: MANAJEMEN AGROEKOSISTEM

ANALISIS VEGETASI

Disusun Oleh:

Agroekoteknologi C (Kelompok C1 )

Mustofa 0910480120 Paramitha Rizky Fitriana 0910480129

Nikita Dwi Marsha 0910480122 Pranita Puspa Qorina S 0910480130

Novie Utami Asputri 0910480125 Primastya Dinarwika 0910480131

Nunik Anggraeni P 0910480126 Putri Andriani 0910480132

Nur Winda Rachmadani 0910480127

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

2011
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk
(struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu kondisi lahan
yang luas, maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya
kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat tersebut.
Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh,
cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan.

Prinsip penentuan ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar individu jenis
yang ada dalam contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil agar individu
yang ada dapat dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau pengabaian. Karena
titik berat analisa vegetasi terletak pada komposisi.

1.2 Tujuan

Tujuan umum dari praktikum Manajemen Agroekosistem ini adalah untuk memenuhi sks
pada mata kuliah tersebut. Sedangkan tujuannya mahasiswa diharapkan mampu untuk
menganalisis vegetasi yang ada disebuah petakan sehingga nantinya dapat diterapkan di
skala lahan. Selain itu agar mahasiswa mampu mengidentifikasi hama yang terdapat
pada luasan tertentu serta untuk menganalisis hubungan atau interaksi yang terjadi di
dalam satu petakan tersebut sehingga dapat diterapkan di skala lahan, dan pada
akhirnya mahasiswa mampu untuk memanajemen agroekosistem yang terdapat pada
lahan.
BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan

• Alat yang digunakan yakni:

- Meteran, digunakan untuk mengukur petakan

- Tali raffia, digunakan untuk memberi tanda pada garis/ukuran petak

- Pasak dari kayu, digunakan untuk menandai batas ukuran pada petak

- Buku flora, digunakan untuk mengidentifikasi flora atau spesies tanaman yang
didapatkan dalam petak

- Alat tulis, untuk mencatat hasil dari identifikasi maupun hasil analisis

- Senter, untuk menyinari ketika pengamatan malam

• Bahan yang digunakan yakni:

- Vegetasi, sebagai objek identifikasi analisis vegetasi

- Hama, sebagai objek identifikasi analisis hama

2.2 Cara Kerja

5 meter 5 meter

2,2 meter

Cara kerja:

• Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

• Memilih petak yang ada vegetasinya (seperti pohon)


• Mengukur petak sebesar 10 m x 10 m, dan pakai tali raffia sebagai garis ukur

• Membagi petak menjadi 6 bagian dengan masing-masing ukuran yang telah ditentukan

• Mengamati vegetasi dan hama pada masing-masing petak

• Mengidentifikasi vegetasi dan hama

• Mencatat dan memasukkan hasil identifikasi pada tabel


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

a. Tabel Pengamatan dan Perhitungan Vegetasi

 Tabel Pengamatan

Tanggal pengamatan : 12 April 2011 Ukuran petak : 10 x 2,2 m

No.petak :1
Lokasi : Gazebo UB
Ukuran : 5 x 2,2 m

Kelompok : C1

Jumlah
Nama Jenis Lokal Nama Jenis Gambar
Individu
Rumput Malela Brachiaria mutica

35

Rumput taman Pennisetum


pupureum

840

Paku pedang Nephrolepis


exaltata

15

Paku sarang burung Asplenium nidus 5


Paku kipas Asplenium
adiantum

14

Krokot Portulaca
oleracea

Palm pohenix Phoenix roebelinii

Anggrek tanah Spesies X

16

Tanggal pengamatan : 12 April 2011 Lokasi : Gazebo UB


Kelompok : C1 No.petak :2

Ukuran petak : 10 x 2,2 m Ukuran : 5 x 2,2 m

Nama Jenis Lokal Nama Jenis Jumlah Individu Keterangan


Urang-aring Eclipta alba

13

Rumput Malela Brachiaria


mutica
21

Rumput taman Pennisetum


pupureum

940

Paku pedang Nephrolepis


exaltata

11

Paku sarang burung Asplenium nidus

Paku kipas Asplenium 19


adiantum
Krokot Portulaca
oleracea

Palm phenix Phoenix


roebelinii

Anggrek tanah Spesies X

16

 Perhitungan Vegetasi

A. Kerapatan jenis

Kerapatan menunjukkan jumlah individu suatu jenis tumbuhan pada setiap petak
contoh.
 Kerapatan =

Petak 1

# Rumput malela = = = 3.18

# Rumput taman = = = 7.64

# Paku pedang = = = 1.36

# Paku sarang burung = = = 0.45

# Paku kipas= = = 1.27

# Kerokot = = = 0.18

# Palem phoenix= = = 0.09

# Anggrek tanah= =1.45

Total kerapatan jenis petak 1 = 15.16

Petak 2

# Urang-aring = = = 1.18

# Rumput malela = =

# Rumput taman = = = 85.45

# Paku pedang = =

# Paku sarang burung = = = 0.45


# Paku kipas = = = 1.72

# Kerokot = = = 0.36

# Palem phoenix = = = 0.09

# Anggrek tanah = = = 1.45

Total kerapatan jenis petak 2 = 93.6

 Kerapatan Relatif (KR)

Kerapatan Relatif (KR) = x 100%

Petak 1

# Rumput malela = x 100% = 20.38%

# Rumput taman = x 100% = 50.39%

# Paku pedang = x 100 % = 8.97%

# Paku sarang burung = x 100 % = 2.96%

# Paku kipas = x 100 % = 8.37%

# Kerokot = x 100 % = 1.18%

# Palem phoenix = x 100 % = 0.59%

# Anggrek tanah = x 100 % = 9.56%

Petak 2

# Urang-aring = x 100% = 1.26%


# Rumput malela = x 100% = 2.02%

# Rumput gajah = x 100% = 91.29%

# Paku pedang = x 100% = 1.06%

# Paku sarang burung = x 100% = 0.48%

# Paku kipas = x 100% = 1.83%

# Kerokot = x 100% = 0.38%

# Palem phoenix = x 100% = 0.096%

# Anggrek tanah = x 100% = 1.54%

B. Frekuensi

Frekuensi menunjukkan berapa jumlah petak contoh (dalam persen) yang


memuat jenis tumbuhan (spesies) tersebut dari sejumlah petak contoh yang dibuat.
Frekuensi adalah Frekuensi ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu:
- Luas petak contoh
- Distribusi tumbuhan
- Ukuran jenis tumbuhan

 Frekuensi (F) =

= = 4.5

 F relative = x 100%

Petak 1 = = 0.9
Petak 2 = =1

C. Dominasi

Dominansi ialah parameter yang digunakan untuk menunjukkan luas suatu area
yang ditumbuhi suatu spesies (jenis tumbuhan) atau kemampuan suatu jenis tumbuhan
dalam hal bersaing terhadap jenis lainnya.

 Dominasi (D) =

Petak 1

# Rumput malela = = = 0.009

# Rumput taman = = = 0.013

# Paku pedang = = = 0.027

# Paku sarang burung = = = 0.022

# Paku kipas = = = 0.027

# Kerokot = = = 0.009

# Palem phoenix = = = 0.22

# Anggrek tanah = = = 0.027

Total dominasi petak 1 = 0.354

Petak 2

# Urang-aring = = = 0.009
# Rumput malela = = = 0.009

# Rumput taman = = = 0.013

# Paku pedang = = = 0.027

# Paku sarang burung = = = 0.022

# Paku kipas = = = 0.027

# Kerokot = = = 0.009

# Palem phoenix = = = 0.22

# Anggrek tanah = = = 0.027

Total dominasi petak 2 = 0.363

 Dominasi Relatif

Dominasi Relatif = x 100%

Petak 1

# Rumput malela = x 100% = 2.54%

# Rumput taman = x 100% = 3.67%

# Paku pedang = x 100% = 7.62%

# Paku sarang burung = x 100% = 6.21%


# Paku kipas = x 100% = 7.62%

# Kerokot = x 100% = 2.54%

# Palem phoenix = x 100% = 62.14%

# Anggrek tanah = x 100% = 7.62%

Petak 2

# Urang-aring = x 100% = 2.47%

# Rumput malela = x 100% = 2.47%

# Rumpt taman = x 100% = 3.58%

# Paku pedang = x 100% = 7.43%

# Paku sarang burung = x 100% = 6.06%

# Paku kipas = x 100% = 7.43%

# Kerokot = x 100% = 2.47%

# Palem phoenix = x 100% = 60.60%

# Anggrek tanah = x 100% = 7.43%

b. Identifikasi Serangga dan Makrovertebrata Lain

PLOT 1

Nama Umum Nama Jenis Jumlah Spesies Gambar Spesies


Semut Soleonopsis sp.

21

Kumbang Kubah Spot Epilachna sparsa

29
Gambar Penjelas:

Laba-laba Lycosa sp

PLOT 2

Nama Umum Nama Jenis Jumlah Spesies Gambar Spesies

Semut Soleonopsis sp. 25


Kumbang Kubah Spot Epilachna sparsa

3
Foto penjelas:

Kumbang Badak Oryctes rhinoceros

1 Foto penjelas:

Belalang Kayu Valanga nigricornis 2


Kaki Seribu Spesies X

Cacing Tanah Lumbricus terrestris

Keterangan :

1. Nama umum : Semut rang-rang

Nama latin : Soleonopsis sp.

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Hymenoptera

Famili : Fermicidae

Genus : Soleonopsis

Spesies : Soleonopsis sp.

2. Nama umum : Kumbang Kubah Spot

Nama latin : Epilachna sparsa

Klasifikasi
Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Coleoptera

Famili : Coccineliciae

Genus : Epilachna

Spesies : Epilachna sparsa

3. Nama umum : Kumbang Badak

Nama latin : Oryctes rhinoceros

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Coleoptera

Famili : Scarabacidae

Genus : Oryctes

Spesies : Oryctes rhinoceros

4. Nama umum : Belalang Kayu

Nama latin : Valanga nigricornis

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta

Ordo : Orthoptera

Famili : Acrididae

Genus : Valanga

Spesies : Valanga nigricornis

5. Nama umum : Kaki Seribu

Kelas : Lumbricus

6. Nama umum : Cacing tanah

Kelas : Anelida

Jenis : Epigeik

7. Nama umum : Laba-laba

Nama latin : Lycosa sp

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Arachnida

Ordo : Araida

Famili : Lycosidae

Genus : Lycosidae

Spesies : Lycosa sp

3.2 Pembahasan
a. Analisis tabel pengamatan Vegetasi (bandingkan antar tumbuhan satu dengan
yang lain dalam satu plot/transek)

Pada plot pertama terdapat 8 spesies tanaman, dengan di dominasi rumput


taman, yang berfungsi sebagai cover crop. Selanjutnya tingkat dominasi teritinggi
kedua yaitu rumput malela, yang tumbuh disela-sela rumput taman yang daunnya
lebih lebar dibandingkan dengan rumput malela. Dan yang ketiga didominasi oleh
sekumpulan paku-pakuan, yang tumbuh pada batang batang palm. Keempat yaitu
Anggrek tanah, yang ditanam mengelilingi palm Phoenix, dan berjumlah 16. Serta
terdapat pula 2 tanaman krokot yang tumbuh di dinding trotoar.

Sedangkan pada plot kedua, pendominasian tersebut hampirlah mirip. Namun


pada plot 2 terdapat tanaman urang aring. Jadi apabila diurutkan dari yang tertinggi
yang mendominasi adalah rumput taman, paku-pakuan, rumput malela, anggrek tanah,
urang-aring, krokot dan palm.

b. Interaksi tumbuhan satu dengan yang lain (termasuk epifit)

Dalam satu plot terdapat beberapa jenis tumbuhan. Ada tanaman yang memang
sengaja dibudidayakan, ada juga tanaman yang tumbuh liar di sekitar tanaman
budidaya. Untuk tanaman yang dibudidayakan, pada plot yang diamati, tanaman yang
mendominasi adalah rumput taman, yang sengaja dibudidayakan untuk menghijaukan
lahan. Di antara hamparan rumput taman terdapat palm phoenix yang juga
dibudidayakan, namun jumlahnya terbatas/ dapat dihitung. Selain itu, juga ada
anggrek tanah yang ditanam di sekeliling palm penix. Selain tanaman yang
dibudidayakan tersebut, ada juga tanaman yang tumbuh liar, diantaranya beberapa
spesies paku-pakuan yang tumbuh di sela-sela ruas batang palm penix. Tanaman paku-
pakuan ini memang tumbuh menempel di batang palm, namun tidak berlaku sebagai
benalu bagi palm. Tanaman paku-pakuan ini hanya menumpang tumbuh di batang
palm, tetapi untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, tanaman ini melakukan
fotosintesis sendiri, tidak menyerap nutrisi dari palm. Selain tanaman paku-pakuan,
juga ada rumput liar dan krokot yang tumbuh di sekitar rumput taman.

Diantara berbagai tumbuhan tersebut yang tumbuh dalam satu plot


pengamatan, baik yang dibudidayakan maupun yang tidak dibudidayakan, tentu akan
terjadi persaingan, baik persaingan untuk mendapatkan ruang tumbuh, nutrisi/ hara,
sinar matahari, dan air.
c. Interaksi tumbuhan dengan serangga serta makro invertebrata lain

Pada kedua plot yang terdapat pada lahan pengamatan vegetasi yang terdapat
didalam plot 1 terdapat vegetasi antara lain palm,rumput taman,paku-
pakuan,krokot,anggrek tanah,dan rumput liar. Sedangkan pada plot 2 terdapat vegetasi
antara lain urang-aring,rumput malela,rumput taman,paku-pakuan,krokot,dan palm.
Vegetasi yang terdapat pada plot tersebut sengaja ditanam sebagai taman atau
landscape untuk memperindah kenampakan lahan.

Kedua plot tersebut terdapat kesamaan terhadap serangga yang terdapat


didalamnya. Keragaman vegetasi yang terdapat dalam plot tidak jauh berbeda antara
plot satu dengan plot lain. Hal ini berkaitan dengan inang dari serangga tersebut. Pada
lahan tersebut terdapat serangga yang berfungsi sebagai musuh alami,hama,dan
serangga lain yang seharusnya sebagai penyeimbang dari ekosistem. Keseimbangan
dari ekosistem berpengaruh juga terhadap keragaman serangga. Makanan dari
serangga juga tidak hanya memakan sesama serangga,melainkan serangga menjadikan
tanaman sebagai makanan primer dari serangga. Oleh karena itu,keragaman dari
tanaman dapat mempengaruhi jenis atau keragaman serangga yang terdapat pada plot.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Banyak terdapat kesamaan yang terdapat pada plot 1 serta 2, sehingga tingkat
dominasinya hampir sama. Pada plot 1 didominasi oleh rumput taman, rumput malela, paku-
pakuan,anggrek tanah, krokot serta palm. Sedangkan pada plot kedua, tingkat dominasi
pertama yaitu rumput taman, selanjutnya diikuti olehpaku-pakuan,rumput malela, anggrek
tanah,urang-aring, krokot dan palm.

Diantara berbagai tumbuhan yang di tanam pada plot pengamatan, baik yang
dibudidayakan maupun yang tidak dibudidayakan, tentu akan terjadi persaingan, baik
persaingan untuk mendapatkan ruang tumbuh, nutrisi/ hara, sinar matahari, dan air. Namun
tidak terjadi interaksi diantara keduanya yang saling menguntungkan ataupun merugikan.

Kedua plot tersebut terdapat kesamaan terhadap serangga yang terdapat didalamnya.
Keragaman vegetasi yang terdapat dalam plot tidak jauh berbeda antara plot satu dengan plot
lain. Hal ini berkaitan dengan inang dari serangga tersebut. Pada lahan tersebut terdapat
serangga yang berfungsi sebagai musuh alami,hama,dan serangga lain yang seharusnya
sebagai penyeimbang dari ekosistem.

4.2 Saran

Sebaiknya praktikum dilakukan di lokasi yang tingkat keragaman vegetasinya tinggi,


sehingga mahasiswa lebih bisa membedakan interaksi yang terjadi pada tiap plot.

Anda mungkin juga menyukai