ANALISIS VEGETASI
Disusun Oleh:
Agroekoteknologi C (Kelompok C1 )
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk
(struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu kondisi lahan
yang luas, maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya
kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat tersebut.
Dalam sampling ini ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh,
cara peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan.
Prinsip penentuan ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar individu jenis
yang ada dalam contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil agar individu
yang ada dapat dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau pengabaian. Karena
titik berat analisa vegetasi terletak pada komposisi.
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari praktikum Manajemen Agroekosistem ini adalah untuk memenuhi sks
pada mata kuliah tersebut. Sedangkan tujuannya mahasiswa diharapkan mampu untuk
menganalisis vegetasi yang ada disebuah petakan sehingga nantinya dapat diterapkan di
skala lahan. Selain itu agar mahasiswa mampu mengidentifikasi hama yang terdapat
pada luasan tertentu serta untuk menganalisis hubungan atau interaksi yang terjadi di
dalam satu petakan tersebut sehingga dapat diterapkan di skala lahan, dan pada
akhirnya mahasiswa mampu untuk memanajemen agroekosistem yang terdapat pada
lahan.
BAB II
METODOLOGI
- Pasak dari kayu, digunakan untuk menandai batas ukuran pada petak
- Buku flora, digunakan untuk mengidentifikasi flora atau spesies tanaman yang
didapatkan dalam petak
- Alat tulis, untuk mencatat hasil dari identifikasi maupun hasil analisis
5 meter 5 meter
2,2 meter
Cara kerja:
• Membagi petak menjadi 6 bagian dengan masing-masing ukuran yang telah ditentukan
3.1 Hasil
Tabel Pengamatan
No.petak :1
Lokasi : Gazebo UB
Ukuran : 5 x 2,2 m
Kelompok : C1
Jumlah
Nama Jenis Lokal Nama Jenis Gambar
Individu
Rumput Malela Brachiaria mutica
35
840
15
14
Krokot Portulaca
oleracea
16
13
940
11
16
Perhitungan Vegetasi
A. Kerapatan jenis
Kerapatan menunjukkan jumlah individu suatu jenis tumbuhan pada setiap petak
contoh.
Kerapatan =
Petak 1
# Kerokot = = = 0.18
Petak 2
# Urang-aring = = = 1.18
# Rumput malela = =
# Paku pedang = =
# Kerokot = = = 0.36
Petak 1
Petak 2
B. Frekuensi
Frekuensi (F) =
= = 4.5
F relative = x 100%
Petak 1 = = 0.9
Petak 2 = =1
C. Dominasi
Dominansi ialah parameter yang digunakan untuk menunjukkan luas suatu area
yang ditumbuhi suatu spesies (jenis tumbuhan) atau kemampuan suatu jenis tumbuhan
dalam hal bersaing terhadap jenis lainnya.
Dominasi (D) =
Petak 1
# Kerokot = = = 0.009
Petak 2
# Urang-aring = = = 0.009
# Rumput malela = = = 0.009
# Kerokot = = = 0.009
Dominasi Relatif
Petak 1
Petak 2
PLOT 1
21
29
Gambar Penjelas:
Laba-laba Lycosa sp
PLOT 2
3
Foto penjelas:
1 Foto penjelas:
Keterangan :
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Fermicidae
Genus : Soleonopsis
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Coccineliciae
Genus : Epilachna
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Scarabacidae
Genus : Oryctes
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Acrididae
Genus : Valanga
Kelas : Lumbricus
Kelas : Anelida
Jenis : Epigeik
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Araida
Famili : Lycosidae
Genus : Lycosidae
Spesies : Lycosa sp
3.2 Pembahasan
a. Analisis tabel pengamatan Vegetasi (bandingkan antar tumbuhan satu dengan
yang lain dalam satu plot/transek)
Dalam satu plot terdapat beberapa jenis tumbuhan. Ada tanaman yang memang
sengaja dibudidayakan, ada juga tanaman yang tumbuh liar di sekitar tanaman
budidaya. Untuk tanaman yang dibudidayakan, pada plot yang diamati, tanaman yang
mendominasi adalah rumput taman, yang sengaja dibudidayakan untuk menghijaukan
lahan. Di antara hamparan rumput taman terdapat palm phoenix yang juga
dibudidayakan, namun jumlahnya terbatas/ dapat dihitung. Selain itu, juga ada
anggrek tanah yang ditanam di sekeliling palm penix. Selain tanaman yang
dibudidayakan tersebut, ada juga tanaman yang tumbuh liar, diantaranya beberapa
spesies paku-pakuan yang tumbuh di sela-sela ruas batang palm penix. Tanaman paku-
pakuan ini memang tumbuh menempel di batang palm, namun tidak berlaku sebagai
benalu bagi palm. Tanaman paku-pakuan ini hanya menumpang tumbuh di batang
palm, tetapi untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, tanaman ini melakukan
fotosintesis sendiri, tidak menyerap nutrisi dari palm. Selain tanaman paku-pakuan,
juga ada rumput liar dan krokot yang tumbuh di sekitar rumput taman.
Pada kedua plot yang terdapat pada lahan pengamatan vegetasi yang terdapat
didalam plot 1 terdapat vegetasi antara lain palm,rumput taman,paku-
pakuan,krokot,anggrek tanah,dan rumput liar. Sedangkan pada plot 2 terdapat vegetasi
antara lain urang-aring,rumput malela,rumput taman,paku-pakuan,krokot,dan palm.
Vegetasi yang terdapat pada plot tersebut sengaja ditanam sebagai taman atau
landscape untuk memperindah kenampakan lahan.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Banyak terdapat kesamaan yang terdapat pada plot 1 serta 2, sehingga tingkat
dominasinya hampir sama. Pada plot 1 didominasi oleh rumput taman, rumput malela, paku-
pakuan,anggrek tanah, krokot serta palm. Sedangkan pada plot kedua, tingkat dominasi
pertama yaitu rumput taman, selanjutnya diikuti olehpaku-pakuan,rumput malela, anggrek
tanah,urang-aring, krokot dan palm.
Diantara berbagai tumbuhan yang di tanam pada plot pengamatan, baik yang
dibudidayakan maupun yang tidak dibudidayakan, tentu akan terjadi persaingan, baik
persaingan untuk mendapatkan ruang tumbuh, nutrisi/ hara, sinar matahari, dan air. Namun
tidak terjadi interaksi diantara keduanya yang saling menguntungkan ataupun merugikan.
Kedua plot tersebut terdapat kesamaan terhadap serangga yang terdapat didalamnya.
Keragaman vegetasi yang terdapat dalam plot tidak jauh berbeda antara plot satu dengan plot
lain. Hal ini berkaitan dengan inang dari serangga tersebut. Pada lahan tersebut terdapat
serangga yang berfungsi sebagai musuh alami,hama,dan serangga lain yang seharusnya
sebagai penyeimbang dari ekosistem.
4.2 Saran