56-61
https://journal.unpak.ac.id/index.php/ekologia e-ISSN: 2686-4894 ; p-ISSN: 1411-9447
ABSTRAK
Untuk mengetahui atau memprediksi potensi tegakan atau komunitas tertentu adalah dengan
melakukan pengukuran. Pengukuran digunakan sebagai faktor penentu utama yang
mempengaruhi keakuratan data yang diperoleh. Pengukuran tinggi pohon merupakan variabel
penting dalam memberikan gambaran kuantitatif pohon dan tegakan yang dapat menentukan
kualitas lokasi tegakan dan memperkirakan beberapa parameter. Begitu juga dengan kanopi
pohon, kanopi atau tajuk pohon merupakan suatu kondisi cabang-cabang serta daun pohon
terbentuk saling tumpang tindih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tinggi dan tutupan
kanopi beberapa sampel pohon yang diambil dari lokasi penelitian yaitu Taman Sains, Kecamatan
Duren Sawit, Kota Jakarta Timur. Metode yang digunakan dalam mengambil data tinggi pohon
yaitu dengan menggunakan alat inclinometer, serta untuk mengukur tutupan kanopi pohon diukur
dengan bantuan aplikasi GLAMA. Hasil yang diperoleh bahwa Pohon Pinus merkusii merupakan
pohon dengan ketinggian tertinggi yaitu 25,7 meter dan pohon Leucaena leucocephala
merupakan pohon yang terpendek yaitu 2,4 meter. Hasil ketinggian pohon tersebut didapatkan
berdasarkan pengukuran tinggi pohon yang dilakukan menggunakan prinsip trigonometri.
Sedangkan persentase Indeks Tutupan Kanopi (Canopy Cover Index) yang terbesar didapatkan
pada pohon Leucaena leucocephala yaitu sebesar 77,48% dan Indeks Tutupan Kanopi terkecil
terdapat pada pohon Mangifera indica yang sebesar 56,22% dengan persentase terbesar dan
terkecil memiliki selisih 21,26%. Selisih tersebut didapatkan melalui pengolahan data yang
didapatkan melalui aplikasi GLAMA.
ABSTRACT
To find out or predict the potential of a particular stand or community is to take measurements.
Measurement is used as the main determining factor that influences the accuracy of the data
obtained. Measuring tree height is an important variable in providing a quantitative description
of trees and stands that can determine the quality of stand locations and estimate several
parameters. Likewise with tree canopies, the canopy or crown of a tree is a condition where the
branches and leaves of a tree form overlapping each other. The aim of this research is to
determine the height and canopy cover of several tree samples taken from the research location,
namely Science Park, Duren Sawit District, East Jakarta City. The method used to collect tree
height data is by using an inclinometer, and to measure tree canopy cover, it is measured using
the GLAMA application. The results of this research showed that the Pinus merkusii tree was the
tree with the highest height, namely 25.7 meters and the Leucaena leucocephala tree was the
shortest tree, namely 2.4 meters. The tree height results were obtained based on tree height
measurements carried out using trigonometry principles. Meanwhile, the largest Canopy Cover
Index percentage was found in the Leucaena leucocephala tree, namely 77.48% and the smallest
Canopy Cover Index was found in the Mangifera indica tree, which was 56.22%, with the largest
56 Ekologia is licensed under
Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Volume 23, Nomor 1, Oktober 2023, Hal.56-61
and smallest percentages having a difference of 21.26%.. This difference was obtained through
processing data obtained through the GLAMA application.
Keywords: measurement, tree height, canopy cover
dalam jumlah yang banyak (Purnama et al., pembidikan ke arah ujung pohon.Tutupan
2020). kanopi pohon diukur dengan bantuan aplikasi
Pengukuran kerapatan kanopi pada GLAMA. Pengukuran tutupan kanopi pohon
suatu pohon dapat menggunakan metode menggunakan aplikasi GLAMA dilakukan
hemispherical photography. Metode ini dengan cara mengarahkan kamera ke pohon
merupakan metode fotografi yang dapat yang akan diukur. Peneliti selanjutnya
digunakan untuk mengukur seberapa rapat mengambil foto kanopi dan mengatur define
tutupan kanopi dengan menggunakan cut level, define border, option polar, menu
kamera. Alat fotografi yang mendukung horizon definition, dan menu sky area.
metode ini adalah dengan menggunakan Kemudian hasil pengukuran tutupan kanopi
kamera handphone. Metode hemispherical pohon akan terlihat.
photography dengan menggunakan kamera
handphone ini merupakan metode mengukur Pengolahan Data
transmisi cahaya secara tidak langsung Tinggi pohon hasil pengukuran akan
(Purnama et al., 2020). diperoleh melalui perhitungan menggunakan
Salah satu aplikasi pada handphone rumus berikut:
yang menerapkan metode hemispherical 𝑇 = 𝑡𝑎𝑛 α × (𝑗 + 𝑡)
photography adalah GLAMA (Gap Light Keterangan:
Analysis Mobile Application). GLAMA T : Tinggi pohon
merupakan suatu software atau aplikasi yang 𝑡𝑎𝑛 α : Sudut hasil pembidikan
dapat menunjukan nilai Canopy Cover j : Jarak antara peneliti dengan pohon
(CaCo) Index serta estimasi tutupan kanopi t : Tinggi dari tanah hingga mata
pada suatu pohon yang berdasarkan metode peneliti
hemispherical photography (Diana & Tutupan kanopi pohon hasil
Andani, 2020). pengukuran akan langsung terlihat pada
aplikasi GLAMA. Hasil yang diambil pada
BAHAN DAN METODE aplikasi tersebut adalah Canopy Openness,
Lokasi dan Waktu Penelitian Canopy Closure, serta Canopy Cover (CaCo)
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Index.
Taman Sains Kecamatan Duren Sawit Kota
Jakarta Timur. Penelitian ini dilakukan pada HASIL DAN PEMBAHASAN
bulan November 2022 yang meliputi tahap Hasil pengukuran parameter tinggi
persiapan, pengumpulan data serta tahapan serta indeks tutupan kanopi pohon yang
pengolahan data. terdapat pada Taman Sains dengan
menggunakan alat inclinometer dapat dilihat
Alat dan Bahan Penelitian pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Alat yang digunakan dalam penelitian Penelitian dilakukan menggunakan 10
ini berupa inclinometer, meteran, kalkulator, jenis pohon berbeda yang terdapat pada
aplikasi GLAMA serta pohon yang terdapat Taman Sains yang berada di Kecamatan
pada Taman Sains sebagai objek penelitian. Duren Sawit, Jakarta Timur. Berdasarkan
hasil penelitian, diketahui bahwa pohon
Prosedur Penelitian Pinus merkusii merupakan pohon dengan
Penelitian dilakukan secara langsung ketinggian yang paling tinggi, yaitu setinggi
dengan mengukur tinggi pohon serta tutupan 25,7 meter dan pohon Leucaena
kanopi pohon dari 10 jenis pohon berbeda. leucocephala merupakan pohon yang
Pengukuran tinggi pohon dilakukan terpendek dengan ukuran tinggi 2,4 meter.
menggunakan alat inclinometer dengan
menentukan jarak peneliti dengan pohon
yang diamati, kemudian peneliti melakukan
Perbedaan ukuran tinggi pohon yang (Canopy Cover Index) adalah hasil utama
diukur tersebut dapat diakibatkan oleh jarak yang diberikan dari analisis foto
tanam yang terlalu rapat, sehingga dapat hemispherical dalam jaringan lunak
memungkinkan terjadinya persaingan untuk GLAMA. Canopy Cover Index digunakan
memperebutkan ruang untuk pohon sebagai estimasi atau perkiraan yang tepat
tersebut tumbuh dan mendapatkan unsur dari beberapa sampel pohon yang diambil
hara serta sinar matahari yang dapat tutupan kanopi nya (Diana, et al., 2021).
mengakibatkan pohon tersebut tumbuh Berdasarkan hasil yang terlihat pada tabel 2
dengan cepat. Adanya pengaturan jarak diatas, Indeks Tutupan Kanopi (Canopy
tanam yang tepat dapat mengakibatkan Cover Index) yang terbesar didapatkan pada
terjadinya peningkatan laju pertumbuhan pohon Leucaena leucocephala yaitu
tinggi pada pohon menjadi maksimal sebesar 77,48% dan Indeks Tutupan Kanopi
(Thamrin, 2020). terkecil terdapat pada pohon Mangifera
Terdapat beberapa faktor yang dapat indica yang sebesar 56,22%.
menunjang pertumbuhan pohon secara Tutupan kanopi (Canopy Cover)
optimal, yaitu faktor lingkungan serta diartikan sebagai persentase area
faktor genetik. Faktor lingkungan dapat permukaan tanah yang tertutup kanopi
menjadi pengaruh untuk pertumbuhan proyeksi vertikal dari kanopi vegetasi
pohon dapat berupa karbondioksida, air, (Marjuki, 2008). Kanopi pada sebuah
oksigen, zat hara serta radiasi dari sinar pohon berfungsi seperti payung, karena
matahari (Jufrianto & Murniyati, 2017). dengan adanya kanopi dapat menghalangi
Pengukuran tinggi pohon dilakukan persebaran cahaya matahari serta hujan
menggunakan alat inclinometer yang terhadap pohon tersebut. Semakin tinggi
memiliki prinsip trigonometri. Prinsip pohon dapat dikatakan bahwa pertumbuhan
trigonometri ini merupakan prinsip umum pohon juga baik, tinggi rendahnya indeks
untuk digunakan untuk mengukur tinggi, tutupan kanopi sebuah pohon dapat
pengukuran dengan prinsip ini juga disebabkan karena berbedanya distribusi
menghasilkan data yang lebih cermat dan diameter batang pohon dan ketinggian
teliti, namun dibutuhkan waktu yang lebih pohon (Kuncahyo, et al., 2020)
lama dalam penggunaan. Hal tersebut
dikarenakan dalam pengukuran tinggi KESIMPULAN
pohon menggunakan alat ini perlu 1. Pohon Pinus merkusii merupakan
disesuaikan dengan kondisi yang terdapat di pohon dengan ketinggian tertinggi
lapangan (Ventolo, Suyanto & Nugroho, yaitu 25,7 meter dan pohon Leucaena
2021). leucocephala merupakan pohon yang
Hambatan yang terdapat ketika terpendek yaitu 2,4 meter.
mengukur tinggi pohon menggunakan alat 2. Indeks Tutupan Kanopi (Canopy
inclinometer adalah sulitnya mencari posisi Cover Index) dengan persentase
yang tepat untuk melakukan pengukuran. terbesar dan terkecil memiliki selisih
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang 21,26%.
tepat maka sebaiknya pengukuran 3. Pengukuran tinggi pohon dilakukan
dilakukan pada jarak datar minimal setinggi dengan menggunakan alat
ukuran pohon yang diamati dikarenakan hal inclinometer yang memiliki prinsip
tersebut dapat mempengaruhi keakuratan trigonometri, sedangkan pengukuran
pengukuran tinggi pohon (Ventolo, Suyanto terhadap Indeks Tutupan Kanopi
& Nugroho, 2021). digunakan dengan bantuan aplikasi
Tabel 2 menunjukkan hasil GLAMA. Aplikasi tersebut dapat
pengukuran indeks tutupan kanopi mengukur kerapatan tutupan kanopi
beberapa pohon yang dijadikan sampel pohon menggunakan metode
pada penelitian ini. Indeks Tutupan Kanopi hemispherical photography dengan