Anda di halaman 1dari 107

1.

MEMAHAMI HAKIKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN MENDESKRIPSIKAN OBJEK PERMASALAHAN BIOLGI
MELALUI METODE ILMIAH

 Menjelaskan Objek Dan Permasalahan Biologi

Langkah-Langkah Metode ilmiah


Merumuskan masalah -> Melakukan observasi -> Menentukan hipotesis -> Melakukan eksperimen -> Menentukan
analisis -> Menarik kesimpulan -> Mempublikasikan
Ruang Lingkup Biologi
Pospat + Gula Pentosa + Basa Nitrogen → Nukleotida → Kodon → Gen → DNA + Protein Histon → Nukleosom →
Solenoid → Kromatin → Kromatid → Kromosom → Nukleus → Sel → Jaringan → Organ→ Sistem Organ → Individu →
Populasi → Komunitas → Ekosistem → Bioma → Biosfer
 Populasi : Kumpulan individu yang sejenis pada tempat dan waktu yang sama.
Contoh : Populasi sapi, populasi katak
 Komunitas : Kumpulan individu yang menempati suatu tempat dan waktu yang sama.
Contoh : Komunitas sawah
 Ekosistem : Komunitas yang berinteraksi dengan faktor abiotik
Contoh : Ekosistem pantai, ekosistem air tawar, eksistem pegunungan
 Bioma : Kumpulan ekosistem pada suatu wilayah tertentu
Contoh : Bioma padang rumput, Bioma gurun, bioma taiga, bioma tundra, bioma huta hujan tropi
 Biosfer : Kumpulan bioma yang ada dipermukaan bumi

Penelitian yang Menentukan Variabel


“Pengaruh media tanaman terhadap pertumbuhan kacang ercis”
1. Variabel Kontrol : Perlakuan yang sama atau variabel yang tidak diberi perlakuan
e.g : Kacang ercis, penyiraman, pencahayaan, lingkungan, ukuran polibag
2. Variabel Bebas : Perlakuan yang tidak sama (media tanamnya)
e.g : Tanah humus, pasir, tanah liat, ai
3. Variabel Terikat : Hasil yag diamati (pertumbuhannya)
e.g : Tinggi batang, diameter batang, jumlah daun, berat basah, berat kering
Cabang Biologi
1. Klasifikasi : pegelompokkan 12. Bakteriologi : bakteri
2. Taksonomi : takson 13. Palaentologi : zaman purbakala
3. Anatomi : susunan dalam MH 14. Histologi : jaringan
4. Fisiologi : gejala hidup 15. Sitologi : sel
5. Botani : tanaman 16. Mikrobiologi : mikroorganisme
6. Zoologi : hewan 17. Omitologi : burung
7. Evolusi : perubahan MH dari masa ke masa 18. Mikologi : jamur
8. Embrioogi : embrio menjadi dewasa 19. Virologi : virus
9. Genetika : sifat – sifat turunan 20. Neurologi : saraf
10. Kardiologi : jantung 21. Endokrinologi : hormon
11. Morfologi : bentuk luar tubuh MH 22. Entomologi : serangga

2. MENJELASKAN CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP DAN KLASIFIKASINYA, PERANAN KEANEKARAGAMAN HAYATI BAGI
KEHIDUPAN DAN UPAYA PELESTARIANNYA
 Menjelaskan peran Virus, Archaebacteria dan Eubacteria bagi kehidupan manusia
a. Peran Virus yang merugikan dalam Kehidupan Manusia
 Influensa oleh Influenzavirus
 AIDS oleh Retrovirus
 SARS oleh Coronavirus
 Flu burung oleh Avianvirus
 Kutil oleh papovirus
 Polio oleh poliovirus
 Herpes olehherpes simpleks virus
Page 1 of 107
 Campak oleh virus rubella
 Cacar oleh poxvirus
 Hepatitis oleh virus hepatitis
 Rabies oleh rhabdovirus
 Demam berdarah oleh virus dengue (flavivirus)
 Penyakit gondong oleh paramyxovirus
 Kanker
 Trachom
b. Peranan Bakteri
1. Merugikan
1. Salmonella typhosa : Tipus
2. Vibrio coma : Kolera
3. Clostridium tetani : Tetanus
4. Neisseria gonorrhoeae : Kencing nanah
5. Tryponema palidum : Sipilis
6. Neiterial meningitis : radang pada selaput otak (meningitis)
7. Mycobacterium tuberculosis : TBC
8. Bordeltela pertusis : batuk rejan (pertusis)
9. Sygella desentri : disentri
10. Corynebacterium diphterie : dipteri
11. Diplococcus pneumonia : pneumonia

2. Menguntungkan
a. Di bidang pertanian
1) Bakteri nitrogen : mengikat N2
Azotobacter,Rhizobium leguminosarum, Clostridium posteurianum, Rhodospirilium rubrum
2) Bakteri nitrifikasi : membentuk senyawa nitrat : Nitrosomonas, Nitrococcus, Nitrobacter
3) Bakteri sulfur : membentuk asam sulfat dari S :Beggiatoa alba
b. Fermentasi makanan
1) Streptococcus lactis : pembuatan keju dan mentega
2) Lactobacillus bulgaricus : pembuatan yoghurt
3) L. casei : pembuatan minuman
4) Acetobacter xylinum : pembuatan nata de coco
c. Menghasilkan antibiotic
1) Streptomyces griseus : menghasilkan streptomisin
2) S. aureofaciens : menghasilkan aureomisin
3) S. venezuelae : menghasilkan kloromistin
4) Bacillus brevis : menghasilkan tirotrisin
5) B. polymyxa : menghasilkan polimiksin
d. Menghasilkan asam
1) Acetobacter acetii : menghasilkan asam asetat
2) Propionibacterium : menghasilkan asam propionate
3) Clostridium sp : menghasilkan asam butirat

c. Peran ganggang biru-hijau dalam kehidupan


1. Berperan sebagai perintis/pioneer
2. Dalam ekosistem air tawar sebagai produsen (fitoplankton ) bagi zooplankton, udang, dan ikan kecil
3. Bagi manusia dapat dijadikan sebagai bahan pangan yaitu protein sel tunggal (single sel protein), contoh:
Spirullina
4. Memfiksasi N2 bebas dari udara Apabila melimpah dapat memberi efek racun bagi hewan yang meminum air di
perairan tersebut,contoh Anabaena dan Nostoc

Page 2 of 107
 Mengidentifikasi ciri-ciri atau peran kelompok jamur dan protista (protista, jamur, protozoa, alga)

JAMUR

Ciri-Ciri Jamur :
1. Tubuh bersel satu atau banyak
2. Tidak berklorofil, bersifat parasit atau saprofit
Saprofit artinya, memperoleh zat organik dari sisa organisme mati dan bahan tak hidup, berperan sebagai pengurai
atau dekompuser.
Parasit artinya, memperoleh zat organik dari organisme hidup lain, bersifat merugikan karena menimbulkan penyakit
Mutual artinya, hidup saling menguntungkan, contohnya kerjasama atau simbiosis mutualisme antara jamur dengan
ganggang hijau biru yang membentuk lumut kerak (lichen), dan simbiosis antara jamur dengan akar
tumbuhan tingkat tinggi membentuk mikoriza.    simbiosis mutualisme adalah
hubungan antar organisme yang saling menguntungkan. Jamur pada lumut
kerak berfungsi sebagai pelindung dan penyerap air
serta mineral, sedangkan ganggang yang hidup
diantara miselium jamur berfungsi menyediakan
makan melalui fotosintesis. Sedangkan mikoriza
adalah simbiosis antara jamur dan akar tumbuhan tinghkat tinggi. Jamur memperoleh
senyawa organik hasil fotosintesis dari tumbuhan, sedangkan tumbuhan
mendapatkan air dan mineral yang diserap oleh jamur. Lihat gambar lichen dan mikoriza :
3. Dinding sel dari zat kitin
4. Tubuh terdiri dari benang-benang halus yang disebut hifa
5. Hifa bercabang-cabang membentuk anyaman yang disebut miselium. Miselium vegetatif berfungsi untuk menyerap
makanan, dan pada jamur yang parasit miselium ini memiliki struktur yang disebut houstorium, yang dapat
menembus sel inang. Miselium generatif membentuk alat reproduksi yang menghasilkan spora. 
6. Jamur bersifat heterotrof yaitu memperoleh zat organik atau makanan dari hasil sintesis organisme lain, baik dari
organisme mati maupun dari organisme hidup. Berdasarkan cara memperoleh makanan jamur bersifat saprofit,
parasit dan mutual.
7. Tidak memiliki klorofil dan inti sel eukariotik

Perbedaan 4 Kelas Jamur

1. Zygomycotina
dimasukan dalam kelompok ini, karena reproduksi generatifnya menghasilkan zigot di dalam zigospora. Jamur
Zygomycotina mempunyai ciri-ciri yaitu dinding selnya tersusun atas zat kitin, multiseluler, hifa tidak bersekat,
mengandung inti haploid, memiliki keturunan diploid lebih sigkat,reproduksi aseksual dengan membentuk
sporangiospora, reproduksi seksual dengan konjugasi yang menghasilkan
zigospora. Perkembangan secara seksual terjadi karena ada 2 macam hifa, yaitu
hifa (+) dan hifa (-). Keduanya bisa terdapat pada satu talus atau talus yang
berbeda.
Anggota kelas Zygomycotina antara lain : Rhizopus oryzae (jamur tempe), Rhizopus
stolonifer (tumbuh pada roti basi), Rhizopus nigricans (tumbuh pada tomat), Mucor
mucedo dan Pilobolus  (menguraikan kotoran hewan), Mucor javanicans (untuk
membuat tape).  Lihat gambar jamur pada roti basi di bawah ini:

2. Ascomycotina
Jamur kelompok ini di sebut Ascomycotina, karena dalam reproduksi seksualnya menghasilkan askospora. Jamur ini
yang termasuk kelas Ascomycotania mempunyai ciri-ciri yaitu dinding selnya tersusun atas zat kitin, uniseluler dan
multiseluler, hifa bersekat, membentuk badan buah yang disebut askokrap, memiliki inti haploid, memiliki keturunan
dipoloid lebih singkat, reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora, reproduksi seksual dengan konjugasi
yang menghasilkan askospora. Lihat gambar reproduksi di bawah ini :

Page 3 of 107
 Spesies-spesies anggota kelas Ascomycotina ialah sebagai berikut :
a. Sacchormyces cerviciae, jamur unisel yang dapat membelah diri, dapat memfermentasikan gula menjadi alkohol
sehingga sering digunakan untuk membuat tape maupun roti.

b. Saccharomyces ellipsoids (membuat wine dari buah anggur)


c. Saccharomyces tuac (membuat tuak dari nira)
d. Penicillium notatum (menghasilkan antibiotik)
e. Penecillium chrysogenum
f. Penecillium camemberti (meningkatkan kwalitas keju)
g. Penecillium requeforti,Neurospora crassa (pembuatan oncom)
h. Morchella esculanta ( dapat dimakan)
i.  Aspergillus wentii, Aspergellus flavus (tumbuh pada kacang tanah olahan yang sudah tengik, menghasilkan racun
aflatoxin penyabab kanker hati)
j. Aspergillus niger (menghasilkan asam sitrat, bila sporanya terhisap berkembang biak di paru-paru dan
menyebabkan kematian).

3. Basidiomycotina
Jamur kelompok ini disebut Basidiomycotina karena dalam reproduksi seksualnya menghasilkan basidiospora. Jamur
yang termasuk kelas Basidiomycotina mempunyai ciri-ciri yaitu dinding selnya tersusun atus zat kitin,multiseluler,
hifa bersekat, dibedakan hifa primer (berinti satu) dan sekunder (berinti dua), mengandung inti haploid, memiliki
keturunan diploid lebih singkat, membentuk badan buah yang disebut basidikrop, reproduksi aseksual dengan
membentuk kondiospora, reproduksi seksual dengan menghasilkan  basidopora.

  
AuriAuricularia Auricula

Contoh dan peranan jamur Basidiomycota adalah sebagai berikut :


a. Sebagai bahan makanan : Jamur kuping (Auricularia polytricha), Jamur merang (Volvoriella        volvacea), dan
jamur tiram (Pleurotus).
b. Sebagai obat dan suplemen : jamur kayu ( Gonoderma apllanatum)

Page 4 of 107
c. Bersimbiosis dengan akar tanaman tingkat tinggi membentuk mikoriza, berfungsi untuk membentu pertumbuhan
tanaman dan meningkatkan unsur hara
d. Sebagai parasit :  Ustilago maydis (parasit pada jagung), Puchinia arachidis (pada kacang tanah), Amanita
muscaria (menimbulkan halusinasi), Amanita pholaides (beracun jika dimakan)
                                      
 Hifa (+) dan hifa (-) yang berinti haploid (n) berkecambah dari basidiospora. Kedua hifa ini saling bersinggungan
 Plasmogami terjadi antara hifa (+) dan hifa (-) sehingga inti salah satu hifa pindah ke hifa lainnya membentuk hifa
dengan dua
inti haploid
(n) yang

berpasangan (dikariotik)
 Hifa haploid dikariotik akan tumbuh menjadi miselium haploid dikariotik
 Miselium dikariotik tumbuh dan membentuk badan buah yang disebut basidiokarp
 Pada ujung-ujung hifa basidiokarp terjadi kariogami sehingga membentuk basidium yang berinti diploid (2n)
 Inti diploid dalam basidium akan membelah secara meioisis menjadi empat inti yang haploid (n)
 Basidium membentuk empat tonjolan yang disebut sterigma pada ujungnya
 Satu inti haploid pada basidium kemudian masuk ke dalam salah satu sterigma dan berkembang menjadi
basidiospora
 Jika basidiospora terlepas dari basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai, akan tumbuh menjadi hifa yang
haploid

4. Deuteromycotina
Jamur kelompok ini disebut jamur imperfecti (jamur tidak sempurna) atau deuteromycotina karena belum diketahui
cara perkembang biakan seksualnya. Jamur yang termasuk kelas Deuteromycotina mempunyai ciri-ciri yaitu dinding
selnya tersusun atas zat kitin, multiseluler, hifa bersekat, dibedakan tipe hifa Primer (berinti satu) dan sekunder
(berinti dua), mengandung inti haploid, Memiliki keturunan diploid lebih singkat, dan reproduksi aseksual dengan
membentuk konidiospora,sedangkan reproduksi seksualnya belum diketahui. Jika cara reproduksi seksualnya sudah
diketahui, maka akan dikelompokan ulang menjadi anggota dari ketiga kelas di atas sesuai dengan cara
reproduksianya. Contoh Monillia sitophila (jamur oncom) setelah diketahui reproduksi seksualnya menghasilkan
askospora, namanya kemudian diubah menjadi Neurospora crasa ,dan dikelompokan kedalam kelas
Askomycota. Deuteromycota bereproduksi aseksual dengan spora vegetatif.

Contoh spesies dari kelas Deuteromycotina antara lain sebagai berikut :


 Microsporium audoini, Trichophyton, dan Epidermophyton penyebab
penyakit kurap dan panu.
 Epidermophyton floocosum dan Tinea pedis penyebab penyakit kaki atlet.
 Scelothium rolfsii penyebab penyakit busuk pada tanaman.
 Helmintorosporium oryzae perusak kecambah dan buah.
 Tinea versicholor penyebab panu
Page 5 of 107
Perbedaan Klasifikasi Jamur
Perbedaan Zygomycotina Ascomycotina Basidiomycotina Deutoromycotina

Hifa Tidak bersekat, Bersekat, berinti Bersekat, inti 2n Bersekat


koenositik satu
Tubuh Berupa hifa Uniselular, berupa Berupa tubuh buah Berupa hifa
hifa, tubuh buah
Dinding sel Zat kitin Zat kitin Zat kitin
Spora Zygospora Askospora Basidiospora Tidak ada
seksual
Spora Spora konidiospora konidiospora konidiospora
aseksual
Contoh Rhizopus oryzae Sacharomyces sp, Volvarielvolvacea, Epidermophyton,
Penicilium sp, Amanita muscaria Microsporum
Neurospora sp

PROTISTA MIRIP HEWAN ( PROTOZOA)


Ciri-ciri umum ;
 Bersel satu
 Inti eukariotik.
 Habitat di tempat berair atau lembap atau parasit pada organisme lain.
 Reproduksi dengan generatif dan vegetatif (generatif dengan konjugasi, vegetatif dengan membelah diri). Tidak
berdinding selulosa.
 Ada yang soliter dan ada yang berkoloni

RHIZOPODA ZOOMASTIGOPHORA CILIOPHORA (CILIATA) APICOMPLEXA


(FLAGELLATA) (SPOROZOA)
Alat gerak Pseudopodia Flagel Silia -
Nama lain Kaki semu Bulu cambuk Rambut getar -
Contoh Amoeba proteus Triconympha sp, Stylonychia sp, Plasmodium
Trypanasoma sp Paramecium sp
Gambar

PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (ALGA)

Alga memiliki ciri-ciri, antara lain:


a. Belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati
b. Mempunyai klorofil, terdapat pirenoid yang berfungsi membentuk amilum
c. Bersel satu atau bersel banyak
d. Habitat di air tawar, air laut, dan di tempat-tempat yang lembap
e. Reproduksi:
1) Aseksual dengan fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan zoospora dan pembentukan zigospora.
2) Seksual dengan konjugasi, pembentukan gamet jantan dan betina.

Page 6 of 107
Warna Pigmen Cadangan Penyusun
Filum Contoh Habitat
Dominan Fotosintesis Makanan Dinding Sel
Euglena
Klorofil A, B,
Hijau Protein Umumnya di air
Euglenophyta Karoten, Paramilum
(Klorofil) submembran Tawar
Xantofil

Noctiluca
Cokelat Klorofil A
Pyrophyta Pati (amilum) Selulosa Di laut dan di air
(Karoten, &
(Dinoflagellata) Submembran Tawar
Xantofil) Klorofil C
Diatome Keemasan Klorofil A
Leukosin dan Silika Di laut dan di air
Chrysophyta (Karoten, &
Laminarin Tawar
Fucoxanthin) Klorofil C
Eucheuma
Klorofil A,
spinosum,
Karoten,
Gracilaria sp, Matrik selulosa Kebanyakan di
Kemerahan Klorofil D
Rhodophyta Gellidium sp, Laminarin dengan laut dan sebagian
(Fikoeritrin) (pada
polisakarida lain. di air tawar
beberapa
spesies)
Sargassum,
Macrocystis,
Kecokelatan Matrik selulosa
Klorofil A, Pati Hampir semua di
Phaeophyta (Xantofil, dengan
Klorofil C air tawar
Karoten) polisakarida lain

Chlamidomon Hijau
Chlorophyta (Klorofil)
as, Spirogyra Klorofil A, Kebanyakan di air
Pati
Klorofil B, Selulosa tawar, namun
tumbuhan
Karoten Sebagian di laut

PROTISTA MIRIP JAMUR (JAMUR LENDIR/SLAME MOLD)

Jamur Protista dibagi menjadi dua filum, yaitu:


1. Mycomycota (Jamur Lendir)
Habitat di hutan basah, batang kayu yang membusuk, sampah basah, dan tanah yang lembap. Fase vegetatif
berbentuk seperti lendir. Sifat seperti Amoeba, reproduksi mirip jamur. Contoh: Dictyostelium discoideum.
2. Oomycota (Jamur Air)
Jamur air dimasukkan ke kingdom Protista karena strukturnya mirip alga, tetapi tidak berklorofil. Hifa tidak bersekat,
intinya banyak. Dinding sel berupa selulosa. Reproduksi aseksual dengan zoospora dan seksual menghasilkan zigot.
Contoh: Phytophythora infestan (parasit pada kentang), Phytium (penyebab penyakit busuk pada kecambah berbagai
tanaman).

 Menentukan dasar pengelompokan makhluk hidup


a. Sistem Klasifikasi
a. Artifisial (Buatan)
Berdasarkan tempat tinggal/habitat dan ukurannya.
Contoh : hewan darat dan hewan laut; pohon, perdu, semak, gulma.
b. Natural (Alami)
Berdasarkan ciri-ciri morfologi
Contoh : hewan berkaki 2 & hewan berkaki 4
c. Filogenetik (Modern)
Jarak atau dekatnya kekerabatan antara takson.

b. Tingkatan Takson
Page 7 of 107
Tingkatan Takson dari terendah ke tertinggi :
Species (jenis)  Genus (marga)  familia (suku)  ordo (bangsa)  Class (kelas)  Filum/divisio (filum) 
kingdom (dunia)
* Species jumlah anggotanya sedikit, persamaan ciri-ciri makin banyak
* Kingdom jumlah anggota paling banyak, persamaan ciri-ciri makin sedikit

c. Aturan Tata Nama Ilmiah


Aturan tata nama ilmiah
1) Dikenalkan oleh Carollus Linnaeus
2) Nama jenis organisme terdiri atas 2 suku kata
3) Suku kata pertama menunjukkan genus, diawali oleh huruf besar/kapital
4) Suku kata kedua menunjukkan spesies, diawali huruf kecil
5) Kedua suku kata ditulis berbeda dengan tulisan lain,biasanya dicetak miring (italic)
Contoh : Musa paradisiaca
Musa = menunjukkan genus
paradisiaca =menunjukkan spesies
6) Dibelakang nama ilmiah itu juga bisa ditambahkan dengan nama penemu suatu organisme atau yang memberi
nama pertama kali.
Contoh : Musa paradisiaca L.
L = menunjukkan nama penemunya Linnaeus
7) Jika nama jenis terdiri dari tiga suku kata,maka penulisan suku kata kedua dan ketiga disatukan atau dibuat tanda
strip (-).
Contoh : Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis
8) Nama familia (suku) diambil dari nama spesimen acuan ditambah dengan akhiran aceae bila itu tumbuhan, dan
idae bila makhluk itu hewan. Contoh nama familia pada tumbuhan, yaitu familia Solanaceae dari kata Solanum +
aceae. Sedangkan contoh nama familia pada hewan, yaitu familia Canidae dari Canis + idae. Nama kelas diakhiri
dengan nae, misalnya nama kelas tumbuhan Melinjo terdiri dari nama kelas Gnetinae dari kata Gnetum + nae.
Sedangkan nama ordo dikhiri dengan kata ales, misalnya nama ordo tumbuhan jahe adalah Zingiberales, berasal
dari kata Zingiber + ales.
 Menjelaskan tujuan dari upaya pelestarian keanekaragaman hayati tertentu.
Tujuan pelestarian :
1. Agar tumbuhan/hewan langka tidak punah
2. Bermanfaat untuk kelangsungan generasi sekarang dan yang akan datang
3. Mencegah dan membatasi kerusakan hutan,

Perlindungan alam juga terbagi berdasarkan tempat dilakukannya perlindungan:


1. Pelestarian in situ merupakan pelestarian alam yang dilakukan di habitat aslinya. Pelestarian ini dapat berupa
pembuatan taman wisata, taman nasional, dan hutan lindung. Kebun raya maupun taman nasional selain sebagai
tempat pelestarian juga dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, atau tempat wisata.
Contoh : komodo di P.komodo, Raflesia arnoldi di Bengkulu, Badak bercula 1 di Ujung kulon.
2. Pelestarian ex situ merupakan pelestarian alam yang dilakukan bukan di habitat aslinya. Contoh pelestarian ex situ
adalah kebun koleksi, kebun botani, kebun binatang, dan kebun plasma nutfah
3.
 Mengidentifikasi cara perkembangbiakan hewan invertebrata

PORIFERA (HEWAN BERPORI)

Ciri-ciri:
 merupakan metazoa (hewan ber sel banyak)
 habitat diair tawar dan air laut
 bentuk tubuh seperti Vas Bunga,berpori
 tubuh simetri radial
 kerangka tubuh berupa duri kecil dari zat kersik atau kapur, disebut spikela.

Page 8 of 107
Klasifikasi Porifera
Berdasarkan bahan penyusun rangka tubuh, Porifera diklasifikasikan menjadi:
a. Calcarea
Merupakan kelas Porifera yang rangka tubuhnya terdiri dari spikula yang spongin (dari
senyawa protein) tersusun atas zat kapur, contohnya adalah Grantia dan Scypa
b. Hexactinellida
Merupakan Porifera yang rangka tubuhnya terdiri dari spikula, contohnya adalah
Eupectella
c. Demospongia
Merupakan Porifera yang spikulanya berasal dari campuran zat kapur atau silikat,
contohnya adalah Euspongia , Spongilla

COELENTERATA (HEWAN BERONGGA)

Ciri-ciri:
 Bentuk tubuh seperti tabung, simetri radial
 ditengah tubuh terdapat rongga besar (Rongga Gastro Vaskuler) untuk mencerna makanan.
 habitat di air tawar dan air laut
 ada yg bentuk polip dan Medusa.

PLATYHELMINTES (CACING PIPIH)

Ciri-ciri:
 tubuh pipih, bilateral simetris, saraf tangga tali dan bersifat hermafrodit
 tubuh terdiri dari 3 lapisan lembaga (Ektoderm, Mesoderm, dan Endoderm)
 alat pencernaan belum sempurna, ada mulut tapi tidak ada anus
 tidak memiliki rongga tubuh dan tidak memiliki rangka tubuh
 tidak memiliki alat peredaran darah, alat pernafasan.
 alat pengeluaran yaitu sel api (flame cell)
Ada 3 kelas pada filum PLATHYHELMINTHES
Perbedaan Turbelaria Trematoda Cestoda
(c. Bulu getar) (c. Hisap) ( c. Pita)
Tubuh Tubuhnya berbentuk Tubuhnya tertutup Tubuh pipih panjang menyerupai pita
seperti daun, tidak lapisan-lapisan sehingga disebut juga sebagai cacing pita.
bersegmen, pada kutikula, mempunyai Tubuhnya dapat dibedakan menjadi dua
epidermis terdapat bulu- alat penghisap atau bagian, yaitu skoleks (kepala) dan
bulu getar, sucker strobilus. Setiap strobilus terdiri atas
rangkaian segmen-segmen yang disebut
proglotid
Habitat hidup bebas, hanya cacing parasit pada hidup sebagai parasit pada babi atau sapi
beberapa yang parasit vertebrata
Contoh Planaria Fasciola hepatica Taenia solium dan Taenia saginata
Dugesia trigina Chlonorchis sinensis
Gambar

Page 9 of 107
NEMATHELMINTES (CACING GILIG)

Ciri-ciri :
 Tubuh berbentuk gilig (Bulat panjang)  alat pencernaan sudah sempurna
 Tidak beruas  Oksigen diserap secara difusi
 tubuh terdiri dari 3 lapisan lembaga  reproduksi secara seksual
(Ektoderm, mesoderm dan endoderm)  jenis kelamin terpisah
 tubuh ditutupi kutikula  ada yang parasit dan hidup bebas

Contoh : cacing perut ( Ascaris lumbricoides)


cacing kremi ( Oxyuris vermicularis)
cacing tambang ( Ancylostoma duodenale )
cacing Filaria

ANNELIDA

Ciri-ciri :
 Triploblastik (tubuh terdiri dari 3 lapisan  alat pencernaan sempurna
lembaga)  alat ekskresi (nefrida)
 Selomata (rongga tubuh sejati)  Sistem saraf tangga tali.
 tubu gilig simetri bilateral  Sistem sirkulasi terbuka
 segmentasi jelas (metameri)  hermafrodit
 kulit tertutup kutikula yang lembab  alat pernafasan belum ada, oksigen diserap
 mempunyai alat tambahan berupa rambut halus melalui kulit.

Ada 3 kelas ANNELIDA


Perbedaan POLYCHAETA OLYGOCHAETA HIRUDINEA
Tubuh Tubuhnya bersegmen, tiap berbentuk silindris, bersegmen Tubuhnya pipih (dorsiventral),
segmen dilengkapi jelas dan memiliki sedikit mempunyai 1 prostomium dan 32
parapodium (kaki). Kaki rambut (oligos: sedikit, chaeta: segmen tubuh,mempunyai dua alat
ditumbuhi rambut sehingga rambut). Kepalanya disebut pengisap pada kedua ujung tubuhnya.
disebut cacing berambut prostomium, namun tidak Alat pengisap atas berdekatan dengan
banyak, (poly: banyak, dilengkapi mata, tentakel dan mulut,alat pengisap bawah berdekatan
chaeta: rambut) parapodia de ngan anus. Cacing ini menghasilkan
zat hirudin sebagaizat anti koagulan,
yaitu zat untuk mencegah darah inang
agar tidakcepat membeku di dalam
rongga tubuhnya.
Di air laut di air tawar atau di darat. Air laut,air tawar,darat
cacing wawo (Lysidicea Lumbricus terrestris, cacing Lintah
oele), cacing palolo (Palolo tanah (Pheretima sp.) Pacet
viridis)

Page 10 of 107
Molusca

Ciri-ciri:
 Triploblastik Selomata  memiliki sistem peredaran darah
 Lunak tidak bersegmen dilindungi oleh cangkang  memiliki sistem saraf (3 pasang ganglion)
 hidup didarat, air tawar, dan air laut  alat pernafasan insang dan paru paru
 memiliki cangkang dari zat kapur. ada yg tidak  reproduksi secara seksual
bercangkang  ada yg hermafrodit dan ada yg berkelamin
 memiliki sistem pencernaan, respirasi, tunggal
ekskresi, dan reproduksi

Ada 3 kelas pada MOLUSCA


GASTROPODA CEPHALOPODA PELECYPODA AMPHINEURA SCAPOPODA
Kecil,untuk
Kaki Perut Kepala Seperti kapak Perut
menggali lubang
Tubuler (seperti
Kuat, spiral, kecuali
Endoskeleton, kecuali : 1-8 keping taring atau
Cangkang VAGINULA (tidak 2 cangkang (bivalvia)
Nautilus (eksoskeleton) cangkang terompet) dengan
bercangkang)
ujung terbuka
Alat Insang berlapis-lapis Insang berupa
Paru-paru Insang
respirasi (lameli brankiata) lembaran
Laut,pantai,men
Darat + laut + air Laut pantai
Habitat Laut Laut + air tawar empel dibatu-
tawar berlumpur
batu
Cumi-cumi, gurita,
Contoh Siput, keong kerang Chiton sp Dentalium sp
sotong

Gambar

Arthropoda
 Triploblastik Selomata
 tubuh dan kaki beruas-ruas
 tubuh bilateral simetri
 memiliki rangka luar dari zat kitin atau zat kapur
 tubuh terdiri dari 3 bagian (Caput, thorax, abdomen)
 ada yg mengalami metamorphosis
 ada yg mengalami ganti kulit (ekdisis)
 alat pernafasan insang dan trakea dan paru buku
 peredaran darah terbuka
 jenis kelamin terpisah
 alat indra (mata tunggal dan mata majemuk) dan antena
 sistem saraf tangga talim.
 reproduksi seksual
 habitat didarat, air tawar dan air laut

Page 11 of 107
Ada 4 kelas pada ARTHROPODA
Perbedaan CRUSTACEA INSECTA MYRIAPODA ARACHNIDA
2 bag : sefalotoraks 3 bag : caput + toraks 3 bag : caput + toraks +
Tubuh 2 bag : caput + abdomen
abdomen + abdomen abdomen
Alat
Insang Trakea trakea Paru-paru buku
respirasi
1-2 pasang tiap ruas
Kaki 10 pasang 3 pasang 4 pasang
abdomen
Antena 2 pasang 1 pasang 1-2 pasang 1 pasang
Kosmopolit (hampir
Habitat Laut + air tawar tanah Darat
ada diseluruh tempat)
Udang, lobster, Lipan, ulat kaki seribu,
Contoh Semua serangga Laba-laba, kalajengking
kepiting kelabang, keluwing

Gambar

ECHINODERMATA

 Triploblastik Selomata
 Kulit berduri
 Tidak bersegmen-segmen
 Tubuh simetri radial,ada yang bilateral
 Terdapat kaki tabung ( parapodia)
 Tubuh ditutupi duri dari CaCO3
 Tubuh terdiri dari ORAL (bagian tempat terdapatnya mulut) dan ABORAL (bagian terdapatnya anus)
 Jenis kelamin terpisah
 Habitat dilaut
 Memiliki daya regenerasi yg tinggi
 Pernafasan papula
 Umumnya alat pencernaan sempurna
 Sistem saraf (cincin saraf melingkar)

ECINODERMATA terbagi atas 5 kelas

Perbedaan ASTERIOIDEA OPHIUROIDEA ECHINOIDEA CRINOIDEA HOLOTHUROIDEA


Tubuh tubuh pipih Tubuhnya Tubuhnya tubuh Tubuhnya
berbentuk seperti memipih, seperti berbentuk globuler, yangmenyerupai memanjang
bintang atau bintang atau bulat (oval), tidak tumbuhan, dalam sumbu oral
pentagonal, pentamerous memiliki lengan. sehingga seperti cacing,
terdiri dengan lengan Duri-duri tubuh sering disebut simetri bilateral, n.
atas lima lengan yang ramping, panjang, digerakkan sebagai lilia laut Hewan ini tidak
atau lebih yang fl eskibel.. oleh otot mempunyai
tersusun simetri danberfungsi untuk lengan dan duri juga
radial. berjalan. mereduksi menjadi
spikula.
Kaki Tidak mempunyai Lekukan ambulakral Amburakral memiliki kaki tabung
ambulakral kaki amburakral tertutup dan kaki terdapat di (kaki ambulakral.
dan anus, tabung dilengkapi permukaan
sehingga sisa dengan sukers, oralnya
makanan mempunyai tiga
dikeluarkan lewat pedisela ria seperti
mulut rahang,
Letak mulut mulut yang Tidak ada anus mulut terletak di Mulutnya terletak mulut dan anus

Page 12 of 107
dan anus terletak di tengah dan di daerah oral, terletak pada kedua
permukaan dikelilingi oleh mengarah ke atas ujung yang
bawah tubuh, selaput peristoma dan dikelilingi oleh berlawana
anus terdapat di tentakeltentakel
permukaan atas halus yang disebut
cirri
Contoh Bintang laut Bintang ular laut Landak laut,dolar Lili laut Mentimun laut
pasir (teripang)
Gambar

Kesimpulan
FILUM HEWAN TUBUH RONGGA TUBUH CIRI TUBUH
Porifera Diploblastik Aselomata Berpori
Coelenterata Diploblastik Aselomata Berongga
Plathyhelminthes Triploblastik Aselomata Pipih
Nemathelmynthes Triploblastik Pseudoselomata Gilig
Annelida Triploblastik Selomata Bersegmen
Molusca Triploblastik Selomata Lunak, Ada skeleton
Arthropoda Triploblastik Selomata Kaki berbuku-buku
Echinodermata Triploblastik selomata Kulit berduri

Mengidentifikasi Cara Perkembangbiakan Invetebrata

1. FILUM PLATYHELMINTHES
a. Fasciola hepatica (cacang hati pada sapi )
Hospesnya ada 2 :
 Hospes sementara : Siput ( Limnaea ) : dalam bentuk sporokis dan redia
 Hospes tetap : Sapi : di hati dalam bentuk cacing dewasa

Telur  mirasidium  sporokist  redia  serkaria  metaserkaria  cacing dewasa

F.Hepatica Dewasa Di Hati Sapi

b. Clonorchis sinensis ( cacing hati pada manusia)


Hospesnya( inang) ada 2 :

Page 13 of 107
 Hospes tetap : hati manusia
 Hospes sementara : ikan dan siput

Masuk melalui daging Cacing dewasa di


ikan yang dimakan hati manusia

metaserkaria Telur (pada feses)

Telur mengandung
mirasidium

serkaria

c. Taenia solium ( cacing pita )


Hospesnya ada 2:
 Hospes tetap : usus manusia
 Hospes sementara : otot babi

Daging yang mengandung sistiserkus

Kista sistiserkus
dalam otot

skoleks
Feses yang Cacing dewasa
mengandung telur menempel di usus
manusia
rostellum
Proglotid
mengandung telur
sucker

Urutan daur hidup cacing pita :


proglotid telur larva onkosfer kista sistiserkus c.pita dewasa

d. Taenia saginata
 Hospes tetap : usus manusia
 Hospes sementara : otot sapi

daging Sistiserkus
dengan skoleks

sistiserkus

Proglotid
berisi telur

Otot lurik
2. FILUM COELENTERATA onkosfer
a. Obelia, fase dominannya polip.
Page 14 of 107
Sperma+ovum  Zigot  Embrio  Larva Planula  Polip Muda  Polip dewasa  obelia

Gonangium = untuk
reproduksi

Hydrant = Untuk
menangkap makanan

b. Ubur-ubur (Aurelia), fase dominannya medusa.


Sperma+ovum  zigot  embrio  larva planula  skifistoma  strobila  ephira  medusa

3. Filum Nemathelminthes
a. Ascaris lumbricoides ( cacing perut )
Daur hidup cacing ini dimulai dari telur yang keluar bersama feses. Apabila telur yang telah dibuahi tadi tertelan
oleh manusia, di dalam usus telur tadi akan menetas dan menembus dinding usus, ikut bersama aliran darah.
Larva yang ikut aliran darah akan menuju jantung lalu ke paruparu dan seterusnya akan ke kerongkongan.
Apabila larva yang berada di kerongkongan tadi tertelan lagi akan tumbuh menjadi cacing dewasa dalam usus
halus manusia.
b. Ancylostoma duodenale ( cacing tambang )
Disebut cacing tambang karena pada awalnya hanya ada pada daerah pertambangan. Larva cacing ini dapat
masuk melalui pori-pori kulit kaki. Larva tadi akan ikut menuju jantung dan dewasa di usus halus manusia.
Cacing ini dapat menghasilkan zat antikoagulan (zat antipembeku darah). Orang yang terkena cacing ini dapat
terkena anemia.

c. Enterobius vermicularis (cacing kremi)

Page 15 of 107
Cacing ini biasa dikenal juga sebagai cacing kremi, hidup dalam usus manusia. Ketika cacing ini akan bertelur,
mereka bergerak menuju anus dan bertelur di sana. Pada telur yang ditinggalkan itu juga terdapat semacam
lendir yang menyebabkan rasa gatal pada daerah anus penderita. Karena rasa gatal tersebut mengakibatkan
penderita akan menggaruknya, sehingga terjadi penularan dengan sendiri atau autoinfeksi
d. Wuchereria bancrofti
Cacing ini dapat menyebabkan penyakit kaki gajah (filariasis).Penularannya melalui gigitan nyamuk Culex. Cacing
ini hidup dalam saluran limfe (getah bening) yang ada di kaki. Karena pembuluh getah bening yang ada di kaki
tersumbat maka kaki penderita akan membesar seperti kaki gajah atau elephantiasis
Fase dalam tubuh nyamuk Nyamuk menggigit manusia,larva masuk ke tubuh manusia

larva Fase dalam tubuh manusia

Larva berkembang
Dewasa dalam limfe

Mikrofilaria terisap
Dewasa memproduksi
oleh nyamuk
mikrofilaria

 Mengidentifikasi ciri-ciri kelompok hewan vertebrata


Ciri kelompok hewan vertebrata

PISCES
Perbedaan Chondrichtyes Osteichtyes AMPHIBIA REPTILIA AVES MAMMALIA

Penutup tubuh Sisik / lendir Sisik / lendir Kulit berlendir Sisik tebal Bulu Rambut
Habitat Laut Laut /air 2 alam ( air Air dan darat Darat / udara Laut,darat
tawar dan darat
Alat respirasi Insang luar Insang Kulit,paru- Paru-paru Paru-paru + Paru-paru
dalam paru pundi hawa
Ruang jantung 2 2 3 4 4 4
(1 atrium,1 (1 atrium,1 ( 2 atrium, 1 belum sudah sudah
ventrikel) ventrikel) ventrikel) sempurna sempurna sempurna
Suhu tubuh Poikiloterm Poikiloterm Poikiloterm Poikiloterm Homoiterm Homoiterm
Fertilisasi Eksternal Eksternal Eksternal Internal Internal Internal
Perkembangan Ovipar Ovipar Ovipar Ovipar, ada Ovipar Vivipar
embrio yang
ovovivipar

Page 16 of 107
TUMBUHAN ( PLANTAE )

Terdiri atas :
a. Tumbuhan tidak berpembuluh = LUMUT
Ciri-ciri :
1. Belum memiliki daun,batang dan akar sejati
2. Belum memiliki jaringan pengangkut
3. Memiliki pergiliran keturunan antara fase vegetatif dan generatif ,fase gametofit lebih dominan daripada
fase sporofit.
4. Menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiak vegetatif,spora dihasilkan oleh sporangium.
5. dikelompokkan ke dalam tiga divisi, yaitu divisi lumut daun atau lumut sejati (Bryophyta), lumut hati
(Hepatophyta), dan lumut tanduk (Anthocerophyta).

b. Tumbuhan berpembuluh ( Tracheophyta)


1. Tak berbiji (Paku)
Ciri-ciri:
1. Sudah memiliki daun,batang dan akar sejati ( Cormophyta)
2. Sudah memiliki jaringan pengangkut (Tracheophyta )
3. Daunnya selalu melingkar dan bergulung pada usia muda,memiliki dua macam bentuk daun,yaitu daun
yang tidak mengandung spora (tropofil), dan daun yang mengandung spora (sporofil)
4. Memiliki pergiliran keturunan antara fase vegetatif dan generatif, fase sporofit lebih dominan daripada
fase gametofit.
5. Menghasilkan spora sebagai alat perkembangbiak vegetatif,spora tersimpan dalam sebuah struktur yang
disebut sorus yaitu kumpulan sporangium.
6. Tumbuhan paku dibagi menjadi empat divisi, yaitu Psilophyta, Lycophyta, Equisetophyta, dan
Pterophyta.

2. Tumbuhan berpembuluh dan berbiji ( spermatophyta)


 Gymnospermae (berbiji terbuka)
1. memiliki akar, batang, dan daun yang jelas.
2. Akarnya merupakan akar tunggang
3. Daun berbentuk pipih, lebar, dan lancip seperti jarum
4. Belum memiliki bunga sesungguhnya. Bakal bijinya terletak pada daun buah atau makrosporofil yang
disebut strobilus betina.
5. Pembuahan tunggal
6. Biji tidak ditutupi daging buah ( berbiji terbuka)
7. Contoh : pinus (Pinophyta), pakis haji ( Cycadophyta),gnetum gnemon / melinjo ( Gnetophyta),
Ginkgo biloba (Ginkgophyta)

 Angiospermae (berbiji tertutup),ciri-ciri:


1. Memiliki akar, batang, daun, dan bunga yang sesungguhnya
2. Bentuk daun yang bervariasi, seperti daun pipih, lebar, dan susunan tulang daun seperti menyirip,
menjari, dan sejajar
3. Organ reproduksi terletak pada bunga.
4. Pembuahan ganda
5. Bakal biji atau bijinya terbungkus oleh daun buah sehingga disebut tumbuhan berbiji tertutup
Terbagi atas :
a. Tumbuhan Monokotil
Contoh : kelapa, padi, jagung, rumput, aren, pinang, dll
b. Tumbuhan Dikotil

Page 17 of 107
3. MENGANALISIS HUBUNGAN ANTARA KOMPONEN EKOSISTEM, PERUBAHAN MATERI DAN ENERGI SERTA
PERAN MANUSIA DALAM KESEIMBANGAN EKOSISTEM
 Menganalisis hubungan antarkomponen dan aliran energi dalam suatu ekosistem
Aliran energi → energi yang paling tinggi terdapat pada produsen
a. Rantai makanan perumput :
Rumput belalang burung elang
Trofi 1 : rumput, berperan sebagai produsen
Trofi 2 : belalang,berperan sebagai konsumen 1 ( herbivora)
Trofi 3 : burung,berperan sebagai konsumen 2 ( karnivora 1)
Trofi 4 : elang,berperan sebagai konsumen 3 ( karnivora 2)
Jamur dan bakteri : berperan sebagai dekomposer (pengurai)

b. Rantai makanan detritus :


Detritus ( serasah) cacing ayam ular
Trofi 1 : detritus
Trofi 2 : cacing,berperan sebagai detritivora (pemakan detritus)
Trofi 3 : ayam
Trofi 4: ular

c. Rantai makanan di ekosistem air:


Fitoplankton zooplankton udang ikan kecil ikan besar
Trofi 1 : fitoplankton, berperan sebagai produsen
Trofi 2 : zooplankton,berperan sebagai konsumen 1 ( herbivora)
Trofi 3 : udang,berperan sebagai konsumen 2 ( karnivora 1)
Trofi 4 : ikan kecil,berperan sebagai konsumen 3 ( karnivora 2)
Trofi 5 : ikan besar berperan sebagai konsumen 4 (karnivora 3)

Interaksi antar organisme :

1. Simbiosis mutualisme adalah interaksi antarorganisme yang salingmenguntungkan. Contoh: kupu-kupu dengan
tanaman berbunga.
2. Simbiosis parasitisme adalah interaksi antarorganisme yang saling merugikan. Contoh: benda dengan tanaman
inangnya.

Page 18 of 107
3. Simbiosis komensalisme adalah interaksi antarorganisme yang satu diuntungkan dan yang lain tidak dirugikan.
Contoh: tanaman anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
4. Kompetisi adalah jenis interaksi antarorganisme yang saling bersaing untuk bisa bertahan hidup. Contoh:
tanaman padi dengan gulma.
5. Netralisme adalah interaksi antarindividu yang saling lepas atau tidak saling memengaruhi. Contoh: kambing
dengan kucing.
6. Predatorisme adalah interaksi antarorganisme, di mana yang satu memakan yang lain. Contoh: harimau dengan
rusa.

 Menjelaskan proses yang terjadi pada daur biogeokimia

Siklus Nitrogen
Perputaran (Siklus) unsur Nitrogen (N)lewat komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.

Nitrogen di atmosfer dalam bentuk :amonia(NH3), molekul nitrogen(N2), dinitritoksida(N2O), nitrogenoksida(NO),


nitrogendioksida(NO2), asamnitrit(HNO2), asamnitrat(HNO3), basa amino(R3-N)dan lain- lain.

Sumber utama Nitrogen :


-Atmosfer (80%)
-Tanaman
-Bahan Organik tanah

SIklus Nitrogen atau Daur Nitrogen (N)


1. FIKSASI NITROGEN
Nitrogen di Udara di-tambat oleh bakteri penambat Nitrogen yang hidup bebas maupun bersimbiosis. bakteri
tersebut diantaranya :
-Sianobakter (ganggang hijau)
-Pseudomonas spp.
-Azotobacter
-Enterobacteriaceae,

Page 19 of 107
-Azospirrillium,
-Herbaspirillium, (*1)
2. AMONIFIKASI 
Hasil Fiksasi Nitrogen adalah Amonia dng reaksi fiksasi :
N2 + 6e- → 2NH3 
NH3 (Amonia) mengalami penambahan ion H menjadi amonium NH4+ (Proses Amonifikasi)
3. NITRIFIKASI
Amonium (NH4) mengalami Nitrifikasi
a. Nitritasi : oksidasi amonia menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dilakukan oleh kelompok bakteri
Nitrosomonas dan Nitrosococcus

b. Nitratasi : oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Proses ini dilakukan oleh kelompok
bakteri Nitrobacter.

4. Hasil Nitratasi adalah Senyawa Nitrat (NO3) - :


a. Denitrifikasi
Nitrat (NO3)- dirubah menjadi Amonia oleh bakteri denitrifikasi umumnya berlangsung aerob di dalam
tanah. Diantaranya oleh Pseudomonas stutzeri, Pseudomonas aeruginosa, and Paracoccus denitrificans.
Hasil akhir : 
- N2 bebas diudara, ditambat oleh bakteri penambat N pada tanah (kembali ke Proses no. 1)
- Dinitrogen Oksida (N2O) yang akan dioksidasi menjadi senyawa NO dan selanjutnya bereaksi dengan ozon
(O3) membentuk NO2- yang akan kembali ke bumi dalam bentuk hujan asam (HNO 2)
b. Asimilasi dan Dekomposisi
Asimilasi, Penyerapan dan penggabungan dengan unsur lain membentuk zat baru dengan sifat baru.
Senyawa Nitrat (NO3)- diserap oleh tumbuhan mengalami proses asimilasi menjadi bahan penyusun organ
pada tumbuhan. Tumbuhan sebagai Produsen dikonsumsi oleh manusia dan hewan. Nitrogen pada
biomassa tumbuhan masuk ke dalam proses biokimia pada manusia dan hewan.
Dekomposisi, Tumbuhan, manusia, dan hewan, mengalami fase kematian, kemudian penguraian jasad oleh
mikroba dekomposisi.  Proses dekomposisi mengurai Nitrogen pada jasad organik mengalami proses
amonifikasi, (Kembali ke no. 2).

SIKLUS KARBON

Page 20 of 107
Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:
 Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah karbon dioksida menjadi
karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih banyak menyerap karbon pada hutan
dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat.
 Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO 2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya
CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang membawa massa air di permukaan yang
lebih berat ke kedalaman laut atau interior laut (lihat bagian solubility pump).
 Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang tinggi, organisme membentuk
jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga membentuk cangkang karbonat dan bagian-
bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran karbon ke bawah (lihat bagian biological
pump).
 Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak memindahkan karbon ke dalam
reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap
CO2 atmosferik karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai untuk
membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).
Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:
 Melalui pernapasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan reaksi eksotermik dan termasuk
juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik lainnya) menjadi karbon dioksida dan air.
 Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri mengurai senyawa karbon pada
binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau
menjadi metana jika tidak tersedia oksigen.
 Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung menghasilkan karbon dioksida
(juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, produk dari industri
perminyakan (petroleum), dan gas alam akan melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di
dalam geosfer. Hal inilah yang merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida di atmosfer.
 Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium oksida, dihasilkan dengan cara
memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang
banyak.
 Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut dilepas kembali ke atmosfer.
 Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk uap air,
karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer secara kasar hampir sama
dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang
saling berkebalikan ini akan memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak berpengaruh
terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang kurang dari 100.000 tahun.

SIKLUS AIR

Page 21 of 107
 Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di
daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan
menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan
menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu
akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan
turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
 Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke
dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah
dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak
akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara
vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah
hingga air tersebut memasuki kembali sistem air
permukaan.

SIKLUS SULFUR

Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang
terdapat dalam bentuk sulfur dioksida (SO 2) atau hidrogen sulfida (H2S). H2S ini seringkali mematikan mahluk hidup
di perairan dan pada umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati.
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4).
Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan diuraikan
komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum
dan Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H 2S). Kemudian H2S
digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur (S) di
oksidasi menjadi sulfat (SO4-) oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.

 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perubahan/pencemaran lingkungan


 Degradasi Lingkungan adalah perubahan penurunan kualitas lingkungan.
 Suksesi Ekologi adalah perubahan suatu lingkungan.
a. Suksesi Primer
Komunitas awal rusak total sehingga muncul komunitas baru yang berbeda
dari sebelumnya. Biasanya ditandai dengan tumbuhnya tanaman perintis.
Urutan tumbuhan yang tumbuh pada proses suksesi:

Page 22 of 107
Lumut kerak dan alga → lumut → paku → rumput → semak → perdu → pohon →
komunitas klimaks
b. Suksesi Sekunder
Komunitas baru sama dengan komunitas yang lama.
Faktor yang memengaruhi proses suksesi, yaitu:
1. Luasnya habitat asal yang mengalami kerusakan.
2. Jenis-jenis tumbuhan di sekitar ekosistem yang terganggu.
3. Kecepatan pemencaran biji atau benih dalam ekosistem tersebut.
4. Iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membawa biji, spora. dan benih lain serta curah hujan
yang sangat berpengaruh dalam proses perkecambahan.
5. Jenis substrat baru yang terbentuk
 Eutrofikasi adalah pendangkalan perairan di daratan yang disebabkan oleh pencemaran air dari limbah pupuk
organik yang larut.
 Polusi
Berbagai pencemar udara yang dianggap penting adalah sebagai berikut.
a. Oksida karbon : karbon monoksida (CO) menyebabkan keracunan dan karbon dioksida (CO2) menyebabkan
efek rumah kaca (global warming)
b. Oksida belerang : sulfur dioksida (SO2) menyebabkan hujan asam dan sulfur trioksida (SO3)
c. Oksida nitrogen : nitrit oksida (NO), nitrogen dioksida (NO 2), dan nitrogen oksida (N 2O) menyebabkan hujan
asam
d. Komponen organik volatil : metan (CH4), benzen (C6H6), klorofluoro karbon (CFC menyebabkan penipisan
lapisan ozon ), dan kelompok bromin
e. Suspensi partikel : debu, tanah, karbon, asbes, logam berat, nitrat, asam sulfat (H 2SO4), dan pestisida
f. Substansi radioaktif : radon-222, iodin-131, dan radioisotop lainnya
g. Suara : dihasilkan oleh kendaraan bermotor, pesawat terbang, kereta api, mesin industri dan sebagainya

4. MENJELASKAN STRUKTUR DAN FUNGSI SEL SERTA MENGAITKANNYA DENGAN STRUKTUR DAN FUNGSI
JARINGAN

 Menjelaskan struktur sel dan komponen kimiawinya, serta proses yang terjadi pada sel

SEL HEWAN

Page 23 of 107
Page 24 of 107
SEL TUMBUHAN

 Menjelaskan fungsi organel sel pada tumbuhan dan hewan

A. DINDING SEL
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan.
Struktur :
 bersifat kaku dan kuat
 terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca
dan Mg.
Fungsi :
 menyokong tumbuhan yang tidak berkayu
 melindungi sel
 member bentuk sel
 menjaga turgiditas sel/turgor (ukuran sel maksimum)

B. MEMBRAN PLASMA
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi dan membatasi inti sel dan sitoplasma.
Fungsi:
 mengontrol pertukaran zat karena bersifat semipermeable antara sitoplasma dan lingkungan luar
 pelindung sel agar isinya tidak keluar meninggalkan sel
 reseptor atau penerima rangsangan seperti hormone/ bahan kimia lainnya
Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan
kolesterol.

Page 25 of 107
C. MITOKONDRIA
Mitokondria adalah pusat penghasil energy (The power house of cell)
Struktur:
 berbentuk bulat panjang. Ada dua membrane
(luar dan dalam) membrane dalam yang
berlekuk-lekuk disebut Krista
 ruangan dalam mitokondria disebut matriks.
Isinya: enzim pernapasan(sitokrom), DNA, RNA,
protein dan air
 banyak di temukan pada sel sel aktif
 mengoksidasi makanan untuk menghasilkan
ATP (energi)
 respirasi sel

D. RIBOSOM
 Selain menempel pada RE, ribosom juga
terletak di dalam sitoplasma
 Ribosom adalah massa berbutir-butir
yang berhubungan dengan RE
 Ribosom mengandung ARN
 Fungsi ribosom sebagai tempat sintesis
protein

Page 26 of 107
E. LISOSOM
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk
mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.

Fungsi lisosom :
 Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang
kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal.
Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak
dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim
hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga
terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
 Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak
berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk
autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang
menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak,
dan embrio manusia.
 Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan
virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk
fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi
lisosom (endosom lanjut).

F. BADAN GOLGI
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau
diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi
sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua
sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang
melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan
memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan
memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada
tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi
berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.

Page 27 of 107
 Fungsi Badan Golgi antara lain :
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut,
berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang
dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding
sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom

G. RETIKULUM ENDOPLASMA
RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.
Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae.
Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan
labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total
membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan
dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).

Ada dua jenis retikulum endoplasma:


a. RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan
dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein.
b. RE halus Berbeda RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam
beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium,
detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel.

H. NUKLEUS
Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan
pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian
besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA
linear panjang yang membentuk kromosom bersama
dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di
dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk
genom inti sel.
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas
gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan
mengelola ekspresi gen.
Nukleus juga berfungsi untuk
 mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel,
 memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein,
 sebagai tempat sintesis ribosom,
 tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA,
serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus
dimulai, dijalankan, dan diakhiri

I. PLASTIDA
Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna
pada sel tumbuhan. ada tiga macam plastida, yaitu
 leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)

Page 28 of 107
 kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis),
xantofil, dan karoten
 kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten

J. SENTRIOL (SENTROSOM)
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang
sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap
sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang
membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang
terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan
duplikasi sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai
dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa
mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan
mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol.
Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase
M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun
atas benang-benang spindel.

K. VAKUOLA
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap
dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang
terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel
tumbuhan.
Fungsi Vakuola adalah :
1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel

Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan

1. Sel Hewan  sentrosom dan sentriol tampak jelas


 tidak memiliki dinding sel
 tidak memiliki butir plastid
 bentuk tidak tetap karena hanya memiliki 2. Sel Tumbuhan
membran sel yang keadaannya tidak kaku  memiliki dinding sel
 jumlah mitokondria relatif banyak  memiliki butir plastid
 vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif  bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang
kecil terbuat dari cellulose

Page 29 of 107
 jumlah mitokondria relatif sedikit karena
fungsinya dibantu oleh butir plastid
 vakuola sedikit tapi ukurannya besar
 sentrosom dan sentriolnya tidak jelas.

Page 30 of 107
Trasportasi atau proses yang terjadi pada membran sel:
1. Difusi → perpindahan zat terlarut dari larutan yang konsentrasinya tinggi (hipertonik) ke larutan yang
konsentrasinya rendah (hipotonik) tanpa atau melalui membran.
2. Osmosis → perpindahan pelarut (air) dari larutan yang konsentrasinya rendah (hipotonik) ke larutan yang
konsentrasinya tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel.
3. Transpor aktif → perpindahan zat terlarut dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang
konsentrasinya tinggi melalui membran semipermeabel dan membutuhkanenergiberupa ATP.

4. Endosistosis dan Eksositosis


1dan 2 merupakan transpor secara pasif karena tanpa energi proses perpindahan terjadi karena perbedaan
konsentrasi.,sementara 3 dan 4 merupakan transpor secara aktif karena butuh energi.

Keadaan sel saat ditempatkan pada larutan hipotonik,isotonik dan hipertonik.


Page 31 of 107
 Menjelaskan sifat,ciri-ciri dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

JARINGAN TUMBUHAN
1. Jaringan Meristem
jaringan sel yg bersifat embrional (mampu membelah diri utk menambah jumlah sel tubuh), sel kecil, dinding
tipis.
Berdasarkan letak :
a. Meristem apical (atas)
b. Meristem lateral (samping)
c. Meristem interkalar
Berdasarkan asal terbentuknya:
a. Meristem primer
b. Meristem sekunder

2. Jaringan Permanen (Dewasa)


Jaringan yg terbentuk dari proses diferensiasi dan spesialisasi jaringan meristem.
Terdiri atas:
1. Epidermis → jaringan terluar tumbuhan, utk melindungi jaringan di dalamnya. Berbentuk persegi panjang,
rapat, tanpa ruang antar sel tanpa klorofil.
2. Jaringan gabus → jaringan prlindung yg dibentuk utk menggantikan epidermis batang dan akar yg menebal
akibat pertumbuhan sekunder.
3. Parenkim → jaringan dasar, tempat bagi jaringan lainnya. Berbentuk persegi enam.
4. Jaringan penguat → terdiri atas kolenkim (penebalan dinding oleh selulosa) dan skelerenkim (penebalan
dinding oleh lignin).
5. Jaringan pengangkut

Terdiri atas:
- Xylem : menyalurkan air dan mineral dari akar ke daun
- Floem : menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis.

Organ pada tumbuhan


1. AKAR

2. BATANG

Page 32 of 107
3. DAUN

Page 33 of 107
JARINGAN HEWAN

1. Jaringan Epithelium
Berfungsi untuk melindungi permukaan luar dan dalam organ, penerima rangsangan (neuroepitelium), sebagai
kelenjar, pintu gerbang lalu lintas zat.
Terbagi atas :

1. Epitel Pipih
a. Epithelium pipih selapis
- Untuk proeses difusi, osmosis, filtrsai dan sekresi.
- Terdapat pada pembuluh limfe, pembuluh darah kapiler, selaput
pembungkus jantung, selaput perut.
b. Epithelium pipih berlapis
- Sebagai pelindung
- Terdapat pada epithelium rongga mulut, rongga hidung, esophagus.

2. Epitel batang/silindris
a. Epithelium silindris berlapis tunggal
- Untuk penyerapan sari-sari makanan pada usus
halus(jejunum dan Ileum) dan untuk sekeresi sebagai
sel kelenjar.
- Pada jonjot usus
b. Epithelium silindris berlapis banyak
- Sebagai pelindung dan sekresi
- Pada faring, laring.
c. Epithelium berlapis banyak semu (pseudocolumner)
- Untuk proteksi, sekresi dan gerakan yang melalui permukaan.

3. Epitel kubus
a. Epithelium kubus berlapis tunggal
- Untuk sekresi dan pelindung
- Terdapat pada lensa mata dan nefron ginjal
b. Epithelium kubus berlapis benyak
- Sebagai pelindung dari gesekan dan pengelupasan,sekresi dan
absorbsi.
- Pasa testis, kel. Keringat.

4. Epitel Transisional
Merupakan jaringan epithelium yang tidak dapat dikelompokkan berdasarkan
bentuknya karena bentuknya berubah seiring dengan berjalannya fungsinya.
Terdapat pada ereter, urethra, kantong kemih.

5. Epitel kelenjar
Merupakan jaringan epitelium yang khusus berperan untuk sekresi zat untuk
membantu proses fisiologis.

2. Jaringan ikat
Jaringan ini merupakan jaringan yang selalu berhubungan dengan jaringan atau organ lainnya. Jaringan ini
memiliki beberapa fungsi, antara lain :
- Melekatkan suatu jaringan dengan jaringan lainnya
- Membungkus organ lainnya
- Mengisi rongga di antara organ
- Menghasilkan imunitas

Page 34 of 107
Serabut
Elastin Sel Mast
Matriks
Dasar
Sel Makrofat
Sel Fibroblas

Serabut Kolagen

Sel Lemak

Sel Darah Putih Serabut Retikulum

Komponen Utama Jaringan Ikat


1. Sel
a. Sel Mast
Berfungsi untuk memproduksi heparin ( mencegah pembekuan darah ) dan histamin (dapat
menyebabkan permeabilitas kapiler darah ).
b. Sel Makrofag
Sel ini memiliki bentuk tidak beraturan, terletak di dekat pembuluh darah dan bergerak secara
ameboid jika ada luka. Sel ini aktif memakan sel darah merah rusak dan bakteri, sehingga sel ini disebut
juga fagosit.
c. Sel Lemak
Sel jenis ini telah mengalami spesialisasi untuk menyimpan lemak.
d. Sel darah Putih
Sel ini disebut juga leukosit. Sel ini akan dibahas lebih lanjut dalam sub bahasan berikutnya.

2. Serabut
a. Serabut Kolagen
Serabut ini merupakan jenis serabut yang paling banyak ditemukan dan bersifat liat atau
ulet. Dalam jumlah yang banyak serabut ini berwarna putih, contohnya : tendon.
b. Serabut Elastin
Serabut ini lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat elastis ( kenyal ). Dalam jumlah banyak
berwarna kuning, contohnya : bantalan lemak, pembuluh darah, dan ligamen.
c. Serabut Retikulum
Merupakan jenis serabut yang paling halus di antara ketiga serabut penyusun lainnya.
Serabut ini berbentuk jala. Serabut ini berfungsi untuk menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan
lain, contohnya pada sistem saraf.

3. Zat Dasar (Matriks Dasar)


Zat ini bersifat amorf ( tidak berbentuk ), tidak berwarna, dan homogen, yang tersusun atas molekul
karbohidrat, protein, dan air. Mengisi ruang antarsel dan serabut dari jaringan ikat.

Macam - macam jaringan ikat :

Page 35 of 107
1. Jaringan Ikat Yang Bersifat Biasa ( Jaringan Ikat Biasa )
1) Jaringan Ikat Padat
- Memiliki susunan serat ( terutama kolagen ) yang
padat dan bersifat liat
- Jaringan ini dapat dibedakan menjadi 2, antara lain :
Jaringan ikat padat teratur dengan berkas
kolagen yang tersusun searah
(tendon)
Jaringan ikat padat tidak teratur dengan berkas kolagen
yang tersusun menyebar membentuk anyaman kasar ( lapisan bawah kulit ).

2) Jaringan Ikat Longgar


- Susunan serat jaringan ini bersifat longgar
- Contohnya adalah jaringan lemak atau adiposa ( pada
lapisan di bawah kulit )
- Jaringan ini memiliki fungsi antara lain :
# sebagai medium penyokong
# pengisi ruang di antara organ
# mengelilingi elemen jaringan lain
# # menyediakan nutrien bagi elemen jaringan yang
diselubunginya (jaringan di bawah epitelium dan sekeliling kapiler)

2. Jaringan Ikat Yang Bersifat Khusus ( Jaringan Ikat Khusus )


1) Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)

Kondrosit
Lakuna

- Jaringan ini bersifat kuat dan lentur


- Tersusun atas sel tulang rawan ( kondrosit ) yang terdapat dalam rongga kecil (lakuna)
- Memiliki fungsi sebagai :
 rangka tubuh pada awal embrio,
 menunjang jaringan lunak dan organ dalam
 melicinkan permukaan tulang dan sendi
- Jaringan ini tidak mengandung saraf dan pembuluh darah

Berdasarkan kandungan matriksnya, kartilago dapat dibedakan menjadi 3 :


a. Tulang Rawan Hialin
- Mengandung serabut kolagen yang halus
- Berwarna bening kebiruan
- Umumnya dapat ditemukan pada cakram epifis, ujung tulang rusuk, dan permukaan
tulang di daerah persendian.
b. Tulang Rawan Elastis
- Mengandung serabut elastis dan serabut kolagen
- Tulang rawan elastin banyak ditemukan di daun telinga, epiglotis, dan bronkiolus.
c. Tulang Rawan Fibrosa
- Tersusun atas serabut kolagen yang padat dan kasar
- Dapat ditemukan pada simfisis pubis ( pertemuan tulang kemaluan )

2) Jaringan Tulang Sejati (Osteon)


- Disusun oleh osteosit yang terletak dalam lakuna
- Osteosit tersebut berasal dari osteoblas
- Osteosit tersusun dalam lapisan konsentris yang disebut lamella
- Osteosit saling berhubungan melalui kanalikuli
- Jaringan ini lebih keras dari jaringan tulang rawan, karena matriksnya mengandung

Page 36 of 107
kolagen dan zat anorganik
- Jaringan ini juga mengandung osteoklas yang mampu menghasilkan kolagenase dan
enzim proteolitik yang berfungsi dalam merombak dan mengatur bentuk tulang.

Berdasarkan ada tidaknya rongga dapat dibedakan menjadi 2 :


a. Tulang Kompak
- Terdapat sistem Havers ( unit penyusun tulang yang terdiri dari 4 – 20 lamela ) yang
tersusun konsentris mengelilingi saluran havers
- Mengandung pembuluh darah dan saraf sebagai penyuplai nutrien untuk menghidupi
tulang
- Dapat ditemukan pada bagian tengah tulang panjang
b. Tulang Bunga Karang (Spons)
- Tidak memiliki sistem havers, tetapi tersusun atas trabekula tulang yang saling
berhubungan satu sama lain.
- Contohnya adalah bonggol tulang dari tulang panjang (ujung tulang panjang)

3. Jaringan Darah dan Limfe


Merupakan jaringan yang berasal dari jaringan mesenkim.
Umumnya sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali limfosit dan monosit yang terbentuk pada kelenjar
limfe. Limfe itu sendiri merupakan cairan yang dikumpulkan dari jaringan dan kembali ke darah.

Darah terdiri atas :

1. Sel Darah
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
- Berbentuk bulat bikonkaf (bulat, tetapi pada bagian tengah terdapat cekungan)
- Berfungsi mengangkut oksigen dan karbon dioksida dalam darah
- Pada bagian yang cekung berisi hemoglobin
- Berwarna merah karena hemoglobin
b. Sel Darah Putih (Leukosit)
- Berfungsi sebagai pelindung terhadap benda asing , dan sebagai pertahanan tubuh (Imunitas).
Berdasarkan ada tidaknya granula, leukosit dibedakan menjadi :

Agranulosit (tidak bergranula), terdiri dari :


Monosit
Memiliki inti dan terdapat cekung

Page 37 of 107
Page 38 of 107
Limfosit
Memiliki inti yang bulat dan hampir memenuhi sel
Berfungsi untuk imunitas

Granulosit (bergranula)
Ba sofil
Neutrofil
Bintik kebiruan

Eosinofil
Bintik kemerahan

c. Keping Darah (Trombosit)


- Berperan dalam proses pembekuan darah

2. Plasma Darah
- Mengandung lemak, protein, karbohidrat, air, garam dan horman.
- Berwarna kekuning-kuningan
- Air adalah penyusun plasma darah yang paling dominan
- Hormon mengandung kelenjar buntu
- Berfungsi sebagai transportasi zat-zat makanan

4. Jaringan Otot
Jaringan ini berfungsi dalam pergerakan organ atau bagian tubuh.
Jaringan otot dapat berkontraksi, karena terdapatnya serabut kontraktil yang tersusun atas filamen aktin dan
miosin.
Jaringan ini dapat dibedakan menjadi 3 :
a. Otot Polos
- Serabut kontraktilnya tidak memantulkan cahaya berseling, sehingga sarkoplasma
(sitoplasma dalam sel otot) tampak polos atau homogen, sehingga disebut otot polos
- Sel otot polos berbentuk gelendong dengan 1 inti pipih di tengah sarkoplasma
- Otot ini ditemukan pada alat dalam, sehingga disebut otot visera
- Contohnya : pada lambung, usus, dan pembuluh darah
- Memiliki persarafan autonom yang bekerja tidak di bawah kesadaran (Otot Tak Sadar)
- Kontraksi otot ini lambat, tetapi tidak cepat lelah

b. Otot Rangka (Lurik)


- Serabut kontraktilnya memantulkan cahaya berseling gelap ( anisotrop ) dan terang (isotrop), sehingga
disebut otot rangka
- Sel otot rangka berbentuk silindris dengan banyak inti di tepi sarkoplasma
- Merupakan otot volunter ( bekerja di bawah sadar )

Page 39 of 107
- Mampu berkontraksi cepat, tetapi mudah lelah
- Umumnya melekat pada rangka, pada lidah, bibir, kelopak mata, dan diafragma.

c. Otot Jantung
- Otot ini hanya terdapat dalam jantung
- Tersusun atas serabut lurik yang bercabang dan saling berhubungan, tetapi memiliki ukuran
yang lebih kecil dari otot rangka dengan 1-2 inti di tengah sarkoplasma
- Memiliki diskus interkalaris ( pertemuan dua sel yang tampak gelap pada mikroskop.
- Bersifat involunter, kuat dan berirama.
- Reaksi terhadap rangsang lambat
- Kontraksi secara otomatis, teratur, tidak pernah lelah
- Bekerja tidak dibawah kehendak (otot tidak sadar), dipengaruhi saraf otonom

Perbedaan Otot Polos, Otot Lurik, dan Otot Jantung


Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
Berbentuk seperti Berbentuk seperti
Berbentuk seperti
gelendong / silinder dan
silinder
kumparan bercabang
Punya 1 / banyak inti
Memiliki banyak inti
Berinti satu di tengah disetiap cabang dan
di pinggir
letaknya di tengah
Reaksi terhadap Reaksi terhadap Reaksi terhadap
rangsang lambat rangsang cepat rangsang lambat
Dipengaruhi saraf Dipengaruhi saraf Dipengaruhi saraf
Otonom ( Otot tak Pusat Otonom ( Otot tak
sadar) ( Otot sadar ) sadar )
Kontraksi secara
Cepat lelah Mudah lelah otomatis, teratur,
tidak pernah lelah

5. Jaringan Saraf
Jaringan ini berfungsi untuk menerima dan memindahkan rangsangan.
Sel penyusunnya terdiri atas 2 bagian, yaitu ;
1. Badan Sel ( Neurit / Perikarion )
2. Prosesus ( Penjuluran Sitoplasma ) yang dibedakan menjadi :
 Dendrit
Penjuluran pendek yang menerima sinyal dan menyampaikannya ke badan sel
 Akson

Page 40 of 107
Penjuluran panjang penghantar impuls ke neuron lain atau
organ efektor. Sebagian besar, akson diselubungi oleh sel
penyokong yang disebut sel schwann.

Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibedakan menjadi 3 :

1. Neuron Sensorik
Neuron ini berfungsi untuk menyampaikan impuls dari indera
ke saraf pusat. Ujung akson dari saraf sensori berhubungan
dengan saraf asosiasi (intermediet). Terdapat pada Reseptor
(panca indra).
2. Neuron motorik
Neuron motorik berperan dalam menyampaikan impuls dari
saraf pusat ke organ efektor. Dendritnya sangat pendek
berhubungan dengan akson saraf asosiasi. Terdapat pada
efektor (otot).
3. Neuron Asosiasi / Intermediet
Neuron ini berfungsi dalam menyampaikan impuls dari neuron
sensorik ke neuron motorik.
Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat (Otak dan
sumsum tulang belakang).

Sistem saraf pusat : Otak dan Sumsum Tulang Belakang

Bagian bagian Neuron


1. Dendrit : menerima impuls (rangsang) dari reseptor
2. Akson : menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor
3. Sel Schwan : memproduksi sel schwan
4. Nodus Ranvier : memperbanyak impuls saraf atau mempercepat jalannya impuls.
5. Selubung Mielin : melindungi akson dan memberi nutrisi
6. Sinapsis : menghubungkan sel saraf

6. Jaringan Lemak
- Tersusun atas sel-sel lemak dan matriks. Jaringan lemak bersal dari sel-sel mesenkim.
- Fungsi jaringan lemak adalah untuk cadangan energi,penjaga kestabilan tubuh dan proteksi mekanis

5. MENJELASKAN STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM ORGAN MANUSIA SERTA KELAINAN/PENYAKIT YANG
MUNGKIN TERJADI PADA ORGAN TERSEBUT

 Menjelaskan mekanisme gerak otot/sendi/penyakit pada sistem gerak pada manusia


MEKANISME KERJA OTOT

Page 41 of 107
Otot terdiri dari serabut serabut otot disebut miofibril. Miofibril mengandung filamen protein (miofilamen) berupa
filamen halus (aktin) dan filamen kasar (miosin). Miofibril terdiri dari unit-unit kecil yatu miofilamen / sarkomer.
Sarkomer terdiri atas filamen aktin (yang tipis) da filamen miosin (yang tebal). Filamen miosi terdapat pada pita A
yang gelap. Sementara itu pita I yang terang mengandung filamen aktin yang terbentang hingga pita A. Dibagian
tengah pita A terdapat daerah terang yang disebut zona H. Ditengah pita A terdapat garis gelap yang disebut garis
Z. Antara satu garis Z dengan garis Z berikutnya disebut sarkomer.

Adanya rangsangan diterima oleh reseptor diteruskan ke dendrit, sel saraf sensorik. Dari saraf sensorik
diteruskan ke saraf asosisi ( intermediet) yang terdapat pada otak / sumsum tuang belakang. Kemudian diteruskan
ke saraf motorik dan diterima oleh efektor (otot). Pelompatan impuls dari sinapsis sel saraf motorik ke otot
dibantu oleh asetilkolin. Setelah impuls melompat, asetilkolin terurai menjadi asetil + kolin yang akan
mengaktifkan Ca2+ untuk melepaskan tropomin dan tropomiosin dari ujung aktin. Apabila tropomin dan
tropomiosin lepas, dengan bantuan energi berupa ATP menyebabkan aktin bertempelan dengan miosin
membentuk aktomiosin. Saat ini otot dikatakan sedang BERKONTRAKSI.
Apabila aktin dan miosin terlepas, otot disebut RELAKSASI. Jika otot dirangsang terus menerus, maka otot akan
berkontraksi maksimum yang disebut dengan tonus. Jika tonus tidak diikuti dengan relaksasi, maka otot akan
mengalami tetanus / kram / kejang otot, yang disebabkan karena otot kekurangan O 2 dan penumpukan asam
laktat / asam susu.

STRUKTUR OTOT

Page 42 of 107
Otot bekerja karena memiliki kemampuan untuk mengkerut (kontraksi) dan mengembang kembali (relaksasi). Otot
akan berkontraksi bila ada rangsang yang mengenai sel otot tersebut. Kerja otot dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:

1. Otot antagonis
Otot antagonis bekerja secara berlawanan. Contohnya antara lain:
Abduks Menjauhi Fleksi Membelokkan
i

Adduks Mendekati Ekstensi Meluruskan


i

Elevasi Menaikan Supinasi Menegadah

Page 43 of 107
Depresi Menurunkan Ronasi Membalik

2. Otot sinergis
Otot sinergis bekerja secara bersama-sama (mengerut dan berkontraksi). Contohnya otot leher pada waktu
memutar kepala.

HUBUNGAN ANTAR TULANG (SENDI)


Umumnya terdapat 3 macam persendian, yaitu:
a. Sendi mati (sinartrosis)
Sendi mati merupakan sendi yang tidak dapat digerakkan karena tulang-tulangnya sudah terkunci bersama. 
Contohnya pada tulang  tengkorak dan tulang pada gelang panggul.  Sendi mati tersusun atas jaringan
penghubung fibrosa.  Jaringan ini akan mengeras seiring bertambahnya umur.  Contoh yang paling mudah
adalah adanya daerah lunak (fontanela) pada bayi.  Daerah ini menjadi keras sehingga tulang tengkorak
bersatu.
b. Sendi kaku (amfiartrosis)/ sendi geser
Sendi yang memungkinkan adanya sedikit gerakan, misalnya pada tulang -tulang pergelangan tangan dan kaki.
c. Sendi gerak (diartrosis)
Sendi gerak memungkinkan terjadinya gerakan yang lebih bebas.

MACAM-MACAM SENDI
1. Sendi peluru
Sendi peluru terjadi antar bonggol tulang yang satu dengan lekukan tulang yang lain.  Sendi peluru
memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah.  Contohnya antara tulang paha dengan gelang panggul atau
antara tulang lengan atas dengan gelang bahu

2. Sendi engsel
Sendi engsel terjadi antara bonggol tulang yang satu dengan ujung tulang lain yang menyerupai alur.   Sendi ini
memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah seperti engsel pintu.  Contohnya tulang paha (femur) dengan
tulang kering (tibia) atau disebut sendi lutut; tulang lengan atas (humerus) dengan tulang hasta (ulna) atau
disebut sendi sikut.

3. Sendi putar
Terjadi antara ujung tulang yang  berupa tonjolan masuk ke dalam lubang pada tulang yang satunya lagi.
Gerakan yang terjadi berupa rotasi / perputaran.  Contohnya tulang pemutar (aksis) dengan tulang atlas.

4. Sendi pelana
Sendi pelana memungkinkan terjadinya gerakan kedua arah. Gerakannya seperti orang naik kuda diatas pelana 
Contohnya tulang ibu jari dengan telapak tangan.

Page 44 of 107
5. Sendi gulung/elipsoid
Sendi gulung terjadi antara permukaan oval tulang yang satu dengan lekukan oval tulang yang lain. Contohnya
pada tulang pergelangan tangan (karpal) denga tulang pengumpil (radius).

1. Sendi Luncur
Sendi luncur adalah hubungan antartulang yang kedua ujung tulangnya sedikit rata sehingga terjadi gerakan
menggeser. Contohnya, persendian yang dibentuk oleh tulang-tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki
serta antartulang selangka.

 Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia dan gangguannya

JANTUNG   
Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu ;
dua serambi (atrium) yaitu:
a. Atrium dekster(kanan) : menerima darah kaya CO2 dari seluruh tubuh
b. Atrium sinister (kiri) : menerima darah kaya O2 dari paru-paru

dua bilik (ventrikel) yaitu :


a. Ventrikel dekster (kanan) : memompa darah kaya CO2 ke paru-paru
b. Ventrikel sinister (kiri) : memompa darah kaya O2 ke seluruh tubuh.
Terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma.
Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar:
a. Lamina panistalis di sebelah luar
b. Lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung
Jantung memiliki katup atrioventikuler yang berfungsi mencegah aliran dari bilik keserambi selama sistol
1. Valvula bikuspidal (klep berdaun 2) yang terdapat di antara atrium sinister dan ventrikel sinister
2. Valvula trikuspidalis (klep berdaun 3)yang terdapat antara atrium dekster dengan ventrikel dekster
3. katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri
pulmonalis kiri ke bilik selama diastole.

STRUKTUR JANTUNG

Page 45 of 107
PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada bagian kapiler dan
venulaendotheliumnya.
Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena
mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas
otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis.
Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan
hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal.

Pembuluh darah terbagi menjadi :


A. Pembuluh darah arteri
1. Tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik
2. Merupakan pembuluh yang liat dan elastis
3. Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik
4. Memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat
di luar jantung
5. Terdiri atas :
1. Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh
2. Arteriol yaitu percabangan arteri
3 Kapiler :
      a. Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena
      b. Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal
endothelium dan sebuah membran basal
6. Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu :
1. Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium
2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastis
3. Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastis

B. Pembuluh Balik (Vena)


1. Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali
Page 46 of 107
2. Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis.
3. Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi
4. Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) dan menjaga agar darah tak
berbalik arah.

5. Terdiri dari :
1. Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju  serambi kanan
jantung.
2. Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung.
3. Vena pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung.
  
Macam-macam Peredaran Darah
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh
tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai
peredaran darah ganda  yang terdiri dari :
1. Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu
diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah
yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.
2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang
kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru
darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri
jantung melalui vena pulmonalis.
Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan
darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah.
Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah antara lain:
1. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan
ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak)
2. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah
3. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis
4. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur
5. Embolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
6. Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .
7. Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan secara hereditas)
8. Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.
9. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu.
10. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun.
11. Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosclerosis
12. Arteriosklerosis yaitu adanya endapan kalsium dalam pembuluh darah
13. Trombosis yaitu pecahnya pembuluh darah

 Menjelaskan sistem pencernaan makanan pada manusia dan gangguannya

Page 47 of 107
Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari :
1. Rongga Mulut
2. Faring (tempat dilalui
udara dan makanan)
3. Epiglotis
4. Esofagus
5. Lambung
6. Usus halus
7. Usus besar
8. Rektum
9. Anus

RONGGA MULUT
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan
kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan.
a. Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-kecil.

Page 48 of 107
b. Lidah
Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.
c. Kelenjar Ludah
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya
sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amylase ( memecah
amilum menjadi disakarida), zat antibakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna
karbohidrat menjadi disakarida

ESOFAGUS (KERONGKONGAN)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus
setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur
makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung.
Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan
menuju lambung

LAMBUNG
Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung dapat menampung makanan 1
liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-
otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik
melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang
menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan
otot menyerong.
Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan
kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung.
Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :
 Asam HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai
disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin
dan kolesistokinin pada usus halus
 Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit
 Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
 Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur
yang disebut bubur kim.
Fungsi HCI Lambung :
1. Merangsang keluamya sekretin
2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah
protein.
3. Desinfektan
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi
merangsang empdu mengeluarkan getahnya.
USUS HALUS
Page 49 of 107
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi
menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya
terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta
senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.

Senyawa yang dihasilkan oleh USUS HALUS adalah :


 Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
 Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi
asam amino.
 Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus
 Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.

Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan KELENJAR PANKREAS adalah :


 Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
 Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin
mengubah pepton menjadi asam amino.
 Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida (maltosa)
 Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
 Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
 Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino
 Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
 Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
 Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal

PROSES PENCERNAAN MAKANAN


Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :
a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok
karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh
disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan
diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh
enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan
ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang
dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet
lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim
lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan
gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju
jantung oleh pembuluh limfe.

USUS BESAR (KOLON)


Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus
halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti
huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu :
Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden.

Fungsi kolon adalah :


a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya
E.coli.
c. Membentuk massa feses
Page 50 of 107
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh disebut
defekasi.

REKTUM DAN ANUS


Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih
dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan
dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.

GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN


• Apendikitis-Radang usus buntu.
• Diare- Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.
• Kontipasi -Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)
• Maldigesti-Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
• Parotitis-Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong
• Tukak Lambung/Maag-”Radang” pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
• Xerostomia-Produksi air liur yang sangat sedikit
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan
kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis,
kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).

a. Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang
mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres),
makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan
hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
b. Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka
feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa
tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
c. Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak,
enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini
adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi
lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan
peradangan pada selaput perut (peritonium).

Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe
yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan
terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung.
Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya
akan mengakibatkan pendarahan pada lambung.
Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi
sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis

 Menjelaskan sistem pernapasan pada manusia dan gangguannya

Page 51 of 107
Susunan Organ Pernapasan Manusia

Volume udara yang dipernapaskan

Page 52 of 107
UP ( udara pernapasan / volume tidal ) = 500
cc
UC ( udara cadangan) = 1500 cc
UK( udara komplementer ) = 1500 cc
UR ( udara residu ) = 1000 cc
KV ( kapasital vital paru) = UP + UC + UK =
3500 cc
KTP ( kapasitas total paru)= KV + UR =
4500cc

Pernafasan dada : otot antar tulang rusuk dan tulang rusuk


Inspirasi
Otot antar tulang rusuk berkontraksi – tulang rusuk naik – volume dada membesar – tekanan mengecil – udara
masuk
Ekspirasi
Otot antar tulang rusuk relaksasi – tulang rusuk turun – volume dada mengecil – takanan membesar – udara keluar
Pernafasan perut : diafragma dan otot antar dinding perut
Inspirasi
Diafragma berkontraksi – otot dinding perut relaksasi - diafragma datar – volume dada membesar – tekanan
mengecil – udara masuk
Ekspirasi
Diafragma relaksasi - otot dinding perut kontraksi – diafragma melengkung –volume dada mengecil – tekanan
membesar – udara keluar

PERBEDAAN PERNAFASAN DADA PERNAFASAN PERUT


Yang terlibat Otot antartulang rusuk Diafragma dan otot dinding perut
Otot antartulang rusuk berkontraksi Diafragma berkontraksi
Tulang rusuk naik Otot dinding perut berelaksasi
Volume dada membesar Diafragma datar
Inspirasi
Tekanan mengecil Volume dada membesar
Udara masuk Tekanan mengecil
Udara masuk
Otot antartulang rusuk berelaksasi Diafragma berelaksasi
Tulang rusuk turun Otot dinding perut berkontraksi
Volume dada mengecil Diafragma melengkung
Ekspirasi
Tekanan membesar Volume dada kecil
Udara keluar Tekanan besar
Udara keluar

Gangguan pada sistem pernafasan


1. Asfiksi: gangguang dalam pengangkutan oksigan ke jaringan
2. Sinusitis: radang sinus
3. Rhinitis: radang pada hidung
4. Bronchitis: radang bronkus
5. Pleuritis: radang pleura
6. Pneumonia: radang akibat Diplococcus pneumonia
7. TBC: radang akibat Mycobacterium tuberculosis
8. Asma: penyempitan saluran pernafasan
9. Difteri, adalah penyumbatanpada rongga faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan kuman difteri
10. Emfisema, adalah penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
11. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan
kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.

Page 53 of 107
12. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga
pernapasan terganggu

 Menjelaskan sistem ekskresi pada manusia dan gangguannya


Dalam tubuh makhluk hidup berlangsung proses biologi yang menghasilkan zat sisa yang tidakberguna bagi tubuh
yang harus dikeluarkan, disebut : PROSES PENGELUARAN. Proses pengeluaran dibedakan atas 3:
1. Defekasi : proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan (belum mengalami metabolisme dalam sel/jaringan)vyang
disebut feses melalui anus.
2. Ekskresi : proses pengeluaran zat-zat sisa metabolism yang tidak dipakai lagi oleh sel dan darah, dikeluarkan
bersama urin, keringat, dan pernapasan.
3. Sekresi : proses pengeluaran getah oleh sel dan kelenjar yang masih berguna untuk proses fatal di dalam
tubuh.
ALAT EKSKRESI

A. Paru-paru : mengeluarkan CO2 dan H2O.


 Berjumlah dua atau sepasang.
 25% CO2 diangkut dalam eritrosit dalam bentuk senyawa HbCO2 (karboksihemoglobin) dikeluarkan secara
difusi dari kapiler ke alveolus (paru-paru).

B. HATI
Fungsi hati :
1. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
2. Tempat pembongkaran dan pembentukan protein
3. Menawarkan racun yang ada dan ikut bersama makanan
4. Tempat pembentukan dan pembongkaran eritrosit. INI MERUPAKAN FUNGSI HATI SEBAGAI ALAT EKSKRESI.
ERITROSIT  melepaskan hemoglobin
HEMOGLOBIN  ZAT BESI + GLOBIN + HEMIN
Zat besi : disimpan dalam hati
Globin : untuk pembentukan Hb baru
Hemin : diubah menjadi zat warna empedu bilirubin dan biliverdin
Bilirubin berwarna hijau kebiruan  dioksidasi menjadi kuning kecoklatan (urobilin) memberikan warna urin
dan feses.

C. KOLON : mengeluarkan logam-logam berat seperti Ca dan Fe yang berlebihan dalam tubuh, dikeluarkan
bersama feses.

D. KULIT
Fungsi kulit :
1. Pelindung tubuh terhadap kerusakan-kerusakan fisik karena gesekan, penyinaran, kuman-kumann, zat
kimia, panas, dsb.
2. Mengurangi kehilangan air.
3. Mengatur suhu badan.
4. Mengekskresikan zat-zat sisa berupa keringat. INI MERUPAKAN FUNGSI KULIT SEBAGAI ALAT EKSKRESI.
5. Menerima rangsangan dari luar.

Page 54 of 107
Bagian-bagian kulit terdiri atas 2 lapisan :
1. Lapisan luar (epidermis), terdiri atas beberapa lapis :
a. Stratum korneum (lapisan terluar): tersusun atas sel-sel yang mati dan selalu mengelupas (biasanya
mengelupas setiap hari terutama di kaki)
b. Stratum lusidum : berwarna bening, hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki.
c. Stratum granulosum : terdiri atas 2-3 lapis sel, mengandung pigmen melanin (pigmen warna kulit).
Terdapat sel-sel melanosit
d. Stratum spinosum : merupakan lapisan sel berduri, terdiri atas 8 lapisan sel yang tak beraturan
bentuknya dan masih mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri.
e. Stratum germinativum (basale) : lapisan yang selalu membentuk sel-sel kulit ke arah keluar.
2. Lapisan dalam (dermis), terdiri atas :
a. Akar rambut
b. Kelenjar sebasea (minyak) : menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan dan pengerutan kulit dan
rambut
c. Pembuluh darah
d. Serabut saraf
e. Kelenjar sudorifera (keringat) : banyak terdapat pada seluruh tubuh, kecuali telapak tangan dan telapak
kaki, kulit muka, ujung jari (hanya sedikit).

Kelenjar keringat : pangkalnya menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah dan saraf simpatis. Kelenjar
tersebut menyerap air dan mineral dari darah kapiler, selanjutnya air dan garam mineral ini akan dikeluarkan di
permukaan kulit sebagai keringat. Keringat yang keluar akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh akan
tetap.
Dalam kondisi normal, keringat yang keluar kurang lebih 50cc per jam, dipengaruhi oleh :
 Suhu lingkungan yang tinggi
 Gangguan dalam penyerapan air pada ginjal sehingga sebagian besar air dikeluarkan melalui kulit
 Kelembapan udara
 Aktivitas tubuh yang meningkat
 Gangguan emosional
 Menyempitnya pembuluh darah akibat rangsangan pada saraf simpatis

E. GINJAL

Page 55 of 107
Fungsinya :
1. Mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang
mengandung nitrogen, misalnya amonia
2. Mengekresikan zat yang jumlahnya berlebihan,
misalnya vitamin yang larut dalam air
3. Mempertahankan cairan ekstraseluler dengan
jalan mengeluarkan air bila berlebihan
4. Mempertahankan keseimbangan asam basa

Struktur ginjal :
 Bentuk : seperti kacang merah
 Jumlah : sepasang
 Letak : daerah pinggang (kiri dan kanan)
 Ginjal terdiri atas 3 bagian utama :
o Korteks (bagian luar), mengandung jutaan
alat penyaring (nefron)
o Medula (sumsum ginjal), mengandung tubula (pembuluh) pengumpul hasil ekskresi
o Pelvis renalis (rongga ginjal), muara pembuluh pengumpul
 Nefron : unit terkecil dari ginjal, sebagai pelaksana proses penyaringan zat-zat sisa

 Struktur nefron:
Setiap nefron terdiri atas :
a. Badan malphigi, tersusun atas :
 Kapsula bowman : berbentuk seperti mangkuk
 Glomerulus : jaringan kepiler darah
b. Tubula (pembuluh), terdiri atas :
 Tubula proximal : dekat kapsula bowman
 Lengkung henle
 Tubula distal
 Tubula kolektivus

PROSES PEMBENTUKAN URIN DALAM GINJAL, melalui 3 tahap :

1.
1.
1.
1. FILTRASI(penyaringan)

Page 56 of 107
 Terjadi pada kapiler glomerulus dan kapsula bowman.
 Darah dalam glomerulus yang mengandung air, garam, gula, urea, dll mengalami peyaringan kecuali yang
bermolekul besar seperti sel-sel darah dan molekul protein.
 Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang komposisinya serupa dengan
darah tetapi tidak mengandung protein dan sel-sel darah.
2. REABSORPSI (penyerapan kembali)
 Terjadi pada tubula proximal
 Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus, 99% akan direabsorpsi secara aktif, seperti glukosa,
asam amino, air.
 Hasil reabsorpsi disebut urin sekunder, di mana zat-zat yang masih diperlukan tidak ditemukan lagi,
sebaliknya konsentrasi zat sisa metabolisme yang bersifat racun akan bertambah, misalnya : urea dari
0,05% dalam urin primer bisa mencapai 2% dalam urin sekunder.
3. AUGMENTASI
 Terjadi pada lengkung henle (augmentasi air) dan tubula distal (augmentasi zat sisa dan urea).
 Proses penambahan zat sisa dan urea.
 Hasil augmentasi : urea yang sesungguhnya dengan komposisi 96% air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisanya
substansi lain, misalnya : pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI URIN


 JUMLAH AIR YANG DIMINUM
 SARAF : rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus aferen sehingga aliran darah ke
glomerulus berkurang, akibatnya filtrasi kurang efektif.
 BANYAK SEDIKITNYA HORMON INSULIN ; kelebihan kadar gula mengganggu proses penyerapan air (Diabetes
Melitus) sehingga orang akan mengeluarkan urin yang megandung glukosa.
 HORMON ANTIDIURETIK (ADH), dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini mempengaruhi penyerapan air
dari tubula, bila kekurangan hormon ini jumlah urin dapat naik 20-30 kali lipat, disebut DIABETES INSIPIDUS.

KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM EKSKRESI


1. NEFRITIS : gangguan pada nefron (glomerulus) akibat infeksi kuman. Hal ini menyebabkan urea dan asam urin
masuk kembali ke dalam darah disebut UREMIA. Selanjutnya menyebabkan penyerapan air terganggu terjadi
penimbunan air di kaki yang disebut UDEMA.
2. ALBUMINURIA : adanya albumin dan protein lain dalam urin, menunjukkan terjadinya kerusakan pada alat
filtrasi dalam ginjal.
3. POLYURIA : urin yang dikeluarkan oleh tubuh amat banyak dan encer karena kemampuan reabsorpsi nefron
sangat rendah atau gagal.
4. OLIGURIA : urin yang dikeluarkan amat sedikit disebabkan karena kerusakan ginjal secara total. Jika tidak
menghasilkan urin sama sekali disebut ANURIA.
5. BATU GINJAL : bila stagnasi urin terjadi, kristal kalsium fosfat dapat menggumpal membentuk batu ginjal.
6. SINSITIS : radang pada membran mukosa yang melengkapi kandung kemih disebabkan karena infeksi bakteri
atau peradangan pada ginjal yang meluas ke kandung kemih.
7. JERAWAT : gangguan kronis pada kelenjar minyak (kulit) yang umumnya dialami anak-anak pada masa remaja.
8. EKSIM : penyakit kulit yang sering akut atau kronis, kulit kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan berisik,.
9. GANGREN : kematian sel-sel jaringan tubuh setempat yang disebabkan pemblokiran peredaran darah untuk
bagian tertentu.
10. PRURITUS KUTANEA : penyakit kulit yang menyebabkan rasa gatal yang dipacu oleh iritasi dari saraf sensori
perifer.
11. SKABIES : “seven year itch”, gangguan pada kulit yang disebabkan oleh parasit insect yang sangatkecil, dapat
menular.

Page 57 of 107
12. DIABETES MELITUS (kencing manis) : karena kadar hormon insulin berkurang, akibatnya proses perombakan
glukosa menjadi glikogen terganggu, kadar gula dalam darah meningkat sehingga glukosa tersebut akan
diekskresikan bersama urin.
13. DIABETES INSIPIDUS : terjadi apabila kekurangan hormon ADG, menyebabkan volume urin yang dihasilkan jauh
melebihi normal.

 Menjelaskan sistem regulasi (saraf, endokrin dan pengindraan) pada manusia


SISTEM SARAF
Fungsi :
 Menerima rangsangan (dari dalam dan luar)
 Mengolah rangsangan (otak)
 Memberikan tanggapan
RESEPTOR : Bagian tubuh yang berfungsi sebagai
penerima rangsangan, yaitu indra.
KONDUKTOR : Bagian tubuh yang berfungsi sebagai
penghantar rangsangan, yaitu sel-
selsaraf (neuron).
EFEKTOR : Bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar.
Unit terkecil sistem sarafadalah sel saraf (NEURON).
 Dendrit : tonjolan sitoplasma yang pendek dan bercabang-cabang, berfungsi menghantarkan impuls
dari reseptor ke badan sel.
 Nodus renvier : bagian akson yang tidak dibungkus belubung myelin.
 Badan sel : granula, bagian sel yang mengandung inti, sitoplasma, dll, berfungsi meneruskan
rangsangan dari dendrit ke akson.
 Akson/neurit : tonjolan sitoplasma yang panjang, berfungsi meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel
saraf lainnya.
 Selubung myelin : mempercepat hantaran impuls, dilapis oleh selapis sel schwann
 Sel schwann : sel yang mensintesis selubung myelin.
 Sinapsis : akhis dari percabangan akson yang merupakan pertemuan antara akson dengan dendrit,
neouran, dan lainnya
Sel Saraf ada 3 Jenis
 Sel saraf sensoris (bawah) : berfungsi menghantarkan impuls saraf dari alat indera menuju otak atau
sumsumtulang belakang.
 Sel saraf motoris (atas) : berfungsi untuk menyampaikan perintah dari otak atau sumsum tulang
belakang ke otot atau kelenjar tubuh
 Sel saraf konektor (asosiasi) : memiliki banyak dendrit dan akson untuk meneruskan rangsangan dari sel
sensoris, ke sel motoris

Page 58 of 107
GERAK
, yaitu

tanggapan/respon dari suatu rangsangan, ada tiga macam :


1. Gerak biasa/disadari
Reseptor sel saraf sensorispusat saraf (sumsum tulang belakang)otaksel saraf
motorisefektorgerak
2. Gerak refleks/tidak disadari
Mekanisme respon tubuh dalam rangka
mengelak dari rangsangan yang membahayakan
atau mencelakakan.
Lengkung Refleks : reseptor  sel saraf sensoris 
sumsum tulang belakang (otak)  sel saraf
motoris  efektor  gerak
Gerak refleks terbagi 2, yaitu :
1. Gerak refleks otak : reseptor  otak (tidak diolah)
 efektor  sel saraf motoris
2. Gerak refleks sumsum tulang belakang :
reseptor  sel saraf sensoris  sumsum tulang belakang (tidak diolah)
 sel saraf motoris  efektor

SISTEM SARAF PUSAT


Otak dilindungi oleh :
 Tengkorak/kranium
 Lapisan meninges, terdiri dari 3 lapisan :
o Durameter : lapisan terluar, kuat, berdekatan dengan kranium
o Arachnoid : lapisan tengah, jaringan ikat, cairan cerebrospinalis
o Piameter : lapisan terdalam, dekat dengan otak, ada pembuluh darah
Fungsi cairan cerebrospinalis : untuk melindungi otak dari goncangan.
Infeksi pada selaput/lapisan meninges : meningitis / radang selaput otak.

MACAM-MACAM OTAK

A. OTAK BESAR (CEREBRUM)


 Terdiri dari 4 lobus :
o Lobus frontalis (depan) : pengendali gerakan otot
o Lobus oksipitalis (belakang) : pusat penglihatan
o Lobus parietalis (tengah) : pusat pengaturan kulit yang berhubungan terhadap rangsangan panas,
dingin, sentuhan, dll.
o Lobus temporalis (samping) : pusat pendengaran

 Otak besar juga dibedakan atas 3 area/daerah :


o Area Sensoris : daerah penerimaan rangsangan

Page 59 of 107
o Area Motoris : merespon rangsangan yang sampai ke otak
o Area Asosiasi : penghubung area motoris dengan area sensoris, berperan dalam proses belajar seperti
berpikir, membuat suatu kesimpulan, menyimpan ingatan, dan belajar bahasa.

B. OTAK TENGAH (MESENSEFALON) → Berfungsi sebagai pusat refleks mata

C. OTAK DEPAN (DESENPALON)


 Terdiri atas 2 :
o Talamus : menerima semua rangsangan yang berasal dari reseptor kecuali bau-bauan dan
meneruskannya ke area sensoris.
o Hipotalamus : berfungsi perngaturan suhu tubuh, pengatur nutrisi, keseimbangan cairan tubuh, selera
makan, metabolisme lemak, karbohidrat, tekanan darah, tidur, penumbuhan sifat
agresif.

D. OTAK KECIL (CEREBELUM)


Berfungsi sebagai pusat keseimbangan gerak dan koordinasi otot serta posisi tubuh.

E. PONS VAROLI (JEMBATAN VAROL)


Berfungsi penguhubung otak besar dan itak kecil, menghantarkan impuls otak kecil bagian kiri dan kanan
tubuh.

F. SUMSUM LANJUTAN (MEDULA OBLONGATA)


Berfungsi penghubung otak dan sumsum tulang belakang, mengatur denyut jantung, tekanan darah, suhu
tubuh, gerak, alat pencernaan, sekresi kelenjar pencernaan, mengatur gerak refleks seperti batuk, bersin, dan
berkedip.

G. SUMSUM TULANG BELAKANG (MEDULA SPINALIS)


Terletak sepanjang tulang belakang yang memanjang dari tulang leher sampai tulang ekor.

SISTEM SARAF TEPI

Sistem saraf tepi, dibedakan menjadi :


1.Sistem Saraf Sadar (SOMATIK)
Page 60 of 107
a. Saraf Kranial (Saraf Otak) : berasal dari otak, berjumlah 12 pasang
b. Saraf Spinal (Saraf Sumsum Tlg Belakang) : berasal dari sumsum tulang belakang, berjumlah 31 pasang

2.Sistem Saraf Tidak Sadar (AUTONOM)


Sistem saraf yang mengandalkan gerak organ-organ tubuh yang bekerja secara otomatis tidak di bawah
kehendak saraf pusat.
Ada 2 macam saraf otonom :
a. Sistem Saraf Simpatik : system kerjanya pada umumnya merangsang kerja organ, mempunyai ganglion
yang terletak di sepanjang tulang belakang, menempel pada sumsum tulang
belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion.
b. Sistem Saraf Parasimpatik: sistem kerjanya pada umumnya menghambat kerja organ, mempunyai urat pra
ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.

SISTEM HORMON
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Dalam tubuh manusia terdapat 8 kelenjar
endokrin yang utama yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium, testis.
Hormon merupakan sistem koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh
darah. Dengan menggunakan hormone, rangsang lebih lambat diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi
menggunakan hormone yaitu dengan sedikit saja hormone mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi
sasarannya.

LETAK HORMON

Page 61 of 107
MACAM-MACAM HORMON

AKIBAT
KELENJAR HORMON FUNGSI
KEKURANGAN
Hipofisis Somatotrof Merangsang pertumbuhan Dwarfisme (kerdil)
Mempengaruhi pertumbuhan dan Kretinisme (kerdil &
Tiroid (gondok) Tiroksin
mental cacat mental)
Paratiroid (anak Parathormo
Mengatur kalsium dalam darah Kejang otot
gondok) n
Mengubah glikogen menjadi glukosa,
Adrenal (anak ginjal) Adrenalin Lemas
meningkatkan denyut jantung
Pankreas Insulin Mengubah glukosa menjadi glikogen Diabetes melitus
Ciri sekunder pria
Gonad (testis) Testosteron Mengatur ciri sekunder pria
tidak tampak
Mengatur ciri sekunder wanita,
Gonad (ovarium) Estrogen Sel telur sulit matang
pematangan sel telur

PERBEDAAN SISTEM SARAF DAN SISTEM HORMON

YANG DIPERHATIKAN SISTEM HORMON SISTEM SARAF


Terdiri dari Kelenjar Jaringan saraf
Pesan Hormon (zat kimia) Impuls
Diedarkan Dalam darah Seanjang sel saraf
Kecepatan Lambat Cepat

KELENJAR HORMON FUNGSI HIPOFUNGSI HIPERFUNGSI


Hipotalamus Bagian dari saraf (otak) yang akan merangsang hipofisis untuk mengeluarkan hormon.
1 Gonadotropic merangsang hipofisis mengeluarkan GH    
Releazing Factor

Page 62 of 107
Tirotropic
2 merangsang hipofisis mengeluarkan TH    
Releazing Factor
Corticotropic
3 Releazing merangsang hipofisis mengeluarkan ATH    
Hormone
Growth Releazing merangsang hipofisis mengeluarkan
4    
Horomone somatotrof
Somatotrof mempengaruhi pertumbuhan tulang anak-anak :
anak-anak : gigantisme,
1 Hormone / merangsang sintesis protein dan Dwarfisme (kerdil,
dewasa : akromegali
Growth Hormone metabolisme lemak otak normal)
merangsang produksi air susu Ibu (ASI)
Prolaktin / PRL /
memelihara korpus luteum (kelenjar
2 Lactogenic    
endokrin sementara pada ovarium)
Hormone / LTH
untuk memproduksi progestron dan ASI
3 Tirotrof Hormone merangsang pengeluaran hormon tiroid    
Paratirotrof merangsang pengeluaran hormon
4    
Hormone paratiroid
merangsang pengeluaran hormon
adrenal
mengontrol pertumbuhan dan
Hipofisis Adrenocorticotrof perkembangan kulit ginjal dan
5    
(Anterior) Hormone / ACTH merangsang kelenjar adrenal untuk
mensekresikan glukokortikoid (hormon
yang dihasilkan untuk metabolisme
karbohidrat)
Gonadotrof --> Laki-laki : merangsang proses
FSH (Follicle pembentukan sperma (spermatogenesis)
   
Stimulating Perempuan : merangsang pembentukan
Hormone) folikel
(ICSH) Laki-laki : merangsang
6
pembentukan sel-sel interstitial untuk
--> LH memproduksi testosteron dan androgen
(Luteinizing    
Hormone) (LH) Perempuan : merangsang ovulasi
(lepasnya ovum dari ovarium) dan
menghasilkan hormon progestron
MSH (Melanosit
Hipofisis
1 Stimulating mempengaruhi pigmentasi kulit albino kulit hitam
(Intermediet)
Hormone)
merangsang terjadinya kelahiran,
merangsang kontraksi uterus saat    
melahirkan *khusus ibu
1 Oksitosin pengerutan setelah melahirkan,
merangsang sekresi air susu dan aktivitas
   
Hipofisis otot-otot polos pada dinding rahim
(Posterior) wanita hamil
mempengaruhi reabsorpsi air pada
tubula proksimal ginjal
2 Vasopresin / ADH diabetes insipidus olyguria, anuria
mencegah pembentukan urine dalam
jumlah banyak serta mencegah dehidrasi
Tiroid / 1 merangsang metabolisme sel anak-anak : Morbus Basedowi
Gondok kretinisme (kerdil (berkeringat, mata
Tiroksin
produksi panas dan idiot). dewasa : seperti mau keluar)
merangsang pertumbuhan, diferensiasi miksudema
sel (obesitas)

Page 63 of 107
mengatur penyerapan air dan garam
mineral dalam tubuh, produksi panas
tubuh, mengatur perkembangan mental
dan kematangan seks
mengatur metabolisme, pertumbuhan,
2 Triodotironin
perkembangan dan sistem saraf
menurunkan kadar kalsium dalam darah
3 Kalsitonin dengan mempercepat absorpsi kalsium
oleh tulang
Osteoporosis (tulang
keropos), Von
Recklinghousen (tulang
mudah patah),
Tetani (kejang arteriosklerosis
Paratiroid / mengatur kadar kalsium dan fosfor
1 Parathormone otot), (penyempitan
Anak Gondok dalam darah
Hipoparathormone pembuluh darah karena
pengendapan kalsium),
batu ginjal (kencing
batu),
Hiperparathormone
Tymus 1 Timosin pematangan limfosit T (agranulosit)    
membantu metabolisme garam natrium
1 Mineralkortikoid dan kalium serta menjaga keseimbangan    
Adrenal / hormon seks
Suprarenalis /
memelihara tubuh selama stress,
Anak Ginjal 2 Glukokortikoid    
membantu metabolisme karbohidrat
(Korteks)
Androgen membantu memunculkan sifat-sifat
3   wanita : tumbuh kumis
(hormon seks) kelamin
merubah atau mengatur kadar gula
dalam darah dengan cara merubah
Adrenalin glikogen menjadi glukosa
4 memacu aktivitas jantung Addison  
(Epinifrim)
mempercepat frekuensi pernapasan
menaikkan kontraksi otot
Adrenal
kebalikan adrenalin, merubah glukosa
(Medula)
menjadi glikogen
meningkatkan tekanan darah dengan
5 Noradrenalin merangsang kontraksi otot arteriol    
menurunkan tekanan darah dan denyut
jantung
memperlambat frekuensi pernapasan
Yaitu pada pulau-pulau Langerhans
Memiliki dwifungsi : sebagai kelenjar eksokrin (menghasilkan getah pankreas untuk pencernaan) dan sebagai
kelenjar endokrin
merangsang hati menyerap glukosa
dan mengubahnya menjadi glikogen
Pankreas 1 Insulin diabetes melitus  
(sama dengan tugas noradrenalin),
menurunkan kadar gula
Merubah glikogen menjadi glukosa
2 Glukagon (sama dengan tugas adrenalin), hypoglikemia hyperglikemia
menaikkan kada gula
Gonad (Laki- 1 Testosteron dihasilkan oleh sel-sel interstitia atau
   
Laki --> Testis) sel leydig
menghasilkan sperma, memberi efek    
negatif pada sekresi dari hormon LH

Page 64 of 107
untuk pertumbuhan seks sekunder :
jakun, rambut, bahu melebar, kumis,    
dll.
dihasilkan oleh sel-sel folikel, berperan
dalam oogenesis, mengatur sistem    
reproduksi
untuk pertumbuhan seks sekunder :
2 Estrogen pinggul melebar, suara lembut, tumbuh    
payudara, dll.
membentuk lapisan endometrium,
   
Gonad mempertebal dinding rahim
(Perempuan --> dihasilkan oleh korpus luteum
Ovarium)
kontraksi otot rahim saat melahirkan
untuk mengatur ketebalan dinding
3 Progestron rahim ketika proses kehamilan untuk   bayi lahir prematur
implementasi
mepersiapkan dinding uterus
menerima ovum yang sudah dibuahi
4 Relaksin      
merangsang pengeluaran getah
Lambung 1 Gastrin    
lambung
merangsang pengeluaran getah
1 Sekretin    
pankreas
Usus Halus
merangsang pengeluaran getah
2 Polesitokinin    
empedu
Kelenjar Pineal Terletak di dekat hipofisis

SISTEM INDRA

Indra mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indra yang kita kenal ada lima,
yaitu :
1.Indra penglihat (mata) → fotoreseptor
2.Indra pendengar (telinga) → fonoreseptor / audioreseptor
3.Indra peraba (kulit) → mekanoreseptor
4.Indra pengecap (lidah) → kemoreseptor
5.Indra pencium (hidung). → kemoreseptor

Kelima indra tersebut berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan luar, oleh karenanya disebut
eksoreseptor. Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam, misalnya nyeri, kadar oksigen atau
karbon dioksida, kadar glukosa dan sebagainya, disebut interoreseptor.

MATA

o Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.
o Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga lapis dinding ini dari luar ke
dalam adalah sebagai berikut:

Page 65 of 107
 Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak
tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah
lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari
gangguan.
 Koroid
Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang
memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah
refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan
membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil
sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk.
Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot
badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.

 Retina
Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang
serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik
tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta.

Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola mata terbagi dua, yaitu bagian depan
terletak di depan lensa berisi carian yang disebut aqueous humor dan bagian belakang terletak di belakang lensa
Page 66 of 107
berisi vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar. Kotak
mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan
bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan
pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut konjungtivitis. Untuk mencegah kekeringan,
konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah
alis. Air mata mengandung lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat
pelumas dan pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata.

 Otot Mata
Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus (rektus inferior,
rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke
kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah
(inferior).
Mekanisme melihat :
Cahaya >kornea > aqueous humor > pupil > lensa > vetreous humor > retina > saraf optik > otak (lobus
oksiptalis)
 Fungsi Mata
Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui
konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea. Bagi
mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap
sinar.

Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus).
 SEL KONUS
Berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila
terkena sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Pigmen dari sel konus berfungsi lebih
pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin
berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja.
Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin yang merupakan gabungan antara retinin
dan opsin. Ada tiga macam sel konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan
ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna. Kerusakan salah satu sel konus
akan menyebabkan buta warna.

 SEL BASILUS
Berfungsi untuk situasi kurang terang. Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu
suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar matahari, maka rodopsin akan
terurai menjadi protein dan vitamin A. Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk
pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap (disebut juga adaptasi rodopsin).
Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk melihat.
Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (punctum proximum).
Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik jauh (punctum remotum). Jika kita sangat
dekat dengan obyek maka cahaya yang masuk ke mata tampak seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh
dari obyek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga sinar tampak paralel

Kelainan pada Mata


1. Presbiopi /mata tua
 Rabun dekat+rabun jauh karena faktor penuaan.
 Dibantu oleh lensa rangkap (cembung+, cekung-)
2. Miopi/rabun jauh
 Bayangan jatuh di depan retina

Page 67 of 107
 Dibantu oleh lensa cekung
3. Hipermentropi/rabun dekat
 Bayangan jatuh di belakang retina
 Dibantu oleh lensa cembung
4. Atsigmata
 Bola mata/permukaan lensa tidak mempunyai kelengkungan yang sama, shg fokusnya tidak sama juga.
 Bayangan jatuh sembarangan
 Dibantu oleh lensa silindris
5. Katarak
 Berkurangan daya akomodasi mata karena ada pengapuran pada lensa mata.
6. Imeralopi/rabun senja
 Tidak bisa melihat saat sore karena tidak bisa mnghasilkan rodopsin
7. Xeroftalxni
 Kornea menjadi kering dna bersisik
8. Keratomealasi
 kornea menjadi putih dan rusak.

TELINGA

Page 68 of 107
MEKANISME MENDENGAR :
Getaran suara → daun telinga → saluran telinga → gendang telinga (membran tympani) → tulang
endengaran(maleus-inkus-stapes) → koklea(jendela oval-cairan limfe-organ korti-serabut saraf pendengaran) →
saraf pendengaran (saraf auditorius) → otak( lobus temporal)

KULIT

Ujung saraf peraba ada empat macam, yaitu sebagai


berikut.

a. Paccini, merupakan ujung saraf pada kulit yang


peka terhadap rangsangan berupa
tekanan, letaknya di sekitar akar rambut.

b. Ruffini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka


terhadap rangsangan panas.

c. Meisner, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka


terhadap sentuhan.

d. Krause, merupakan ujung saraf perasa


pada kulit yang peka terhadap rangsangan
dingin

HIDUNG

Page 69 of 107
IDAH

Permukaan atas lidah seperti beludru, yang ditutupi oleh


beberapa lapisan, antara lain seperti berikut.
a. Papila filiformis
Papila filiformis banyak dan menyebar pada seluruh
permukaan lida yang berfungsi untuk menerima rasa
sentuh dari rasa pengecapan.

b. Papila sirkumvalata
Papila sirkumvalata memiliki bentuk V dan terdapat 8– 12 jenis yang terletak di
bagian dasar lidah. Papila ini berukuran paling besar daripada yang lain.
c. Papila fungiformis
Papila fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan berbentuk jamur.

 Menjelaskan sistem reproduksi manusia dan proses pembentukan sel kelamin

ALAT REPRODUKSI WANITA

Alat reproduksi wanita


dimulai dari tempat
pembentukan sel telur yang
disebut ovarium. Sel telur
berkembang di sebuah
kantung khusus yang disebut
folikel de Graaf. Di kantung
ini, sel telur mengalami
pertumbuhan hingga
akhirnya dikeluarkan dari
ovarium. Proses keluarnya sel
telur dari ovarium disebut
ovulasi.
Vagina memiliki beberapa
aksesoris yang terdiri atas
klitoris, bagian kulit penutup
vagina, serta selaput dara
(hymen). Bagian kulit
penutup bagian luar dengan kulit yang lebih tebal dinamakan labia mayor dan bagian kulit penutup di bagian
dalam disebut labia minor.

Page 70 of 107
Alat Reproduksi Wanita Bagian Dalam
a. OVARIUM
 Berjumlah sepasang dan berbentuk oval seukuran kacang , terdpt dlm rongga bdan, sbelah kiri dan kanan
uterus, terikat oleh ligamentum uterus.
 Tempat memproduksi ovum serta hormone estrogen dan prostogeron.
 Ovum diproduksi dalam siklus bulanan
 Mengandung ribuan folikel (5000 – 200000 buah) yang tiap folikel mengandung 1 ovum
b. TUBA FALOPI (OVIDUK)
 Menghubungkan ovarium ke uterus, bagian pangkal dari saluran ini berbentuk corong disebut infudibulum,
untuk menangkap sel telur yang lepas dari ovarium saat ovulasi.
 Fungsinya : Sebagai tempat fertilisasi (1/3 bag tuba)
 Setelah sel telur dibuahi akan bergerak ke uterus utk pertumbuhan zigot dan kehamilan. Setiap epitel
dilengkapi silia utk pergerakan sel telur.
c. RAHIM (UTERUS)
 Rongga pertemuan 2 saliran telur.
 Bentuk buah pir bag bawah disebut leher rahim
 Tipe rahim disebut simplex
 Dinding rahim ada tiga lapis :
1. Perimetrium : Bagian terluar uterus sbg pelindung
2. Myometrium : Lapisan uterus berotot berfungsi dalam kontraksi untuk mengeluarkan janin
3. Endometrium : Lapisan terdalam uterus terdiri dari banyak kelenjar dan pembuluh darah, tempat zigot
ditanam hingga janin, bagian ini menebal paska ovulasi.
d. VAGINA
 Merupakan saluran akhir dari wanita
 Terdapat dalam vulva membentuk alat kopulasi wanita.
 Struktur : Dinding vagina mempunyai lipatan serta selaput lendir banyak mengandung kelenjar

Alat Reproduksi Bagian Luar


a. VULVA : Celah yang paling luar dari alat kelamin wanita dibatasi bibir kanan dan kiri
Page 71 of 107
b. LABIUM : bibir yg membatasi vulva, terdiri dari:
 Labium Mayora(Bibir Besar) :letak disebelah luar
 Labium Minora(Bibir Kecil) :letak didalam
c. KLITORIS : sebuah jaringan erektil kecil mirip penis laki-laki letaknya didalam vulva
d. ORIFISIUM URETRA : muara saluran uretra
e. ORIFISIUM VAGINA : muara saluran vagina
KELENJAR BARTOLINI → terletak dibelakang labia mayora mengeluarkan lendir dan saluran keluar antara hymen
dan labia minora.
OOGENESIS
Pada pembelahan meiosis II dirangsang oleh fertilisasi.

MENSTRUASI
Pada siklus ovulasi, sel telur yang tidak
dibuahi harus dikeluarkan dari dalam
tubuh bersamaan dengan pendukung
implantasi bayi di dinding rahim, yaitu
endometrium. Proses peluruhan dinding
rahim dan dibuangnya sel telur yang tidak
dibuahi ini, disebut menstruasi. Secara
hormonal, proses ini diawali dengan
diproduksinya hormon gonadotropin
(gonadotropin releasing hormone) yang
akan memerintahkan pituitari untuk
menghasilkan hormon FSH (folikel
stimulating hormone) dan LH (luteinizing
hormone). FSH dan LH ini akan
menginisiasi (merangsang) pembentukan
folikel tempat pematangan sel telur di
dalam ovarium. Folikel yang berkembang
akan menghasilkan hormon estrogen. FSH,
LH, dan hormon estrogen akan
berpengaruh terhadap pematangan sel
telur selama lebih kurang dua minggu

Page 72 of 107
hingga tiba waktu ovulasi. Estrogen yang dihasilkan akan berpengaruh pada perkembangan folikel, merangsang
pembentukan endometrium, serta merangsang diproduksinya FSH dan LH lebih banyak. Hormon FSH dan LH yang
melimpah di hari ke-12 siklus menstruasi akan memengaruhi masa meiosis II hingga terjadi ovulasi. Ovulasi terjadi
di hari ke-14 dan pada waktu ini seorang wanita dikatakan berada dalam keadaan subur. Masa subur tersebut
berlangsung selama lebih kurang 24 jam saja.
Folikel yang telah ditinggalkan oleh sel telur disebut badan kuning atau corpus luteum yang menghasilkan hormon
estrogen serta progesteron. Kedua hormon ini bekerja menghambat sintesis FSH dan LH sehingga jumlahnya
menjadi lebih sedikit. Selain itu, mengakibatkan penghambatan pematangan folikel lain di ovarium. Estrogen dan
progesteron bersama-sama mempersiapkan kehamilan dengan mempertebal dinding endometrium hingga
mencapai ketebalan 5 mm. Jika tidak terjadi kehamilan atau fertilisasi, corpus luteum akan berdegenerasi sehingga
produksi estrogen dan progesteron menurun. Jika kedua hormon ini menurun, tidak ada lagi yang
mempertahankan keberadaan endometrium sehingga endometrium mengalami degenerasi. Proses ini terjadi di
hari ke-27 atau 28 dan terjadilah menstruasi.
Gambar 10.9 Siklus menstruasi. Siklus ini dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron

ORGAN REPRODUKSI PRIA


Organ reproduksi bagian
luar terdiri atas penis dan
skrotum. Adapun organ
reproduksi bagian dalam
terdiri atas testis, saluran
pengeluaran, dan kelenjar
aksesoris. Penis tersusun
atas jaringan yang dapat
terisi oleh darah sehingga
mengakibatkan ereksi.
Page 73 of 107
Testis merupakan organ tempat pembentukan sel-sel sperma. Testis terletak di luar rongga perut. Selain tempat
pembentukan sperma, testis berfungsi menghasilkan hormon testosteron. Sel sperma diproduksi di bagian testis
yang terlindung oleh sebuah jaringan ikat berbentuk kantung yang disebut skrotum.

Di dalam testis, terdapat kumparan tempat sel sperma diproduksi yang disebut tubulus seminiferus. Jika
direntangkan, panjang saluran tersebut dapat mencapai 20 meter. Di antara tubulus-tubulus tersebut, terdapat sel
interstitial (sel Leydig) yang menyintesis hormon testosteron. Di dalam dinding tubulus seminiferus terdapat bakal
sel sperma yang disebut spermatogonia. Selain itu, terdapat juga sel yang berukuran lebih besar yang disebut
dengan sel sertoli. Sel ini bertugas memberikan pasokan nutrisi untuk pertumbuhan spermatogonia. Untuk
menjadi sel sperma, spermatogonia yang diploid harus mengalami beberapa kali pembelahan sel hingga akhirnya
menghasilkan 4 sel sperma yang haploid, proses ini disebut spermatogenesis.

Gambar 10.2 Sel Leydig memproduksi testosteron yang mengatur spermatogenis.

Dalam perjalanan keluarnya sperma dari dalam tubuh pria, terdapat beberapa struktur saluran. Struktur
dimulai dari epididimis yang merupakan gabungan dari beberapa tubulus seminiferus. Epididimis akan bemuara di
sebuah saluran yang disebut vas deferens. Saluran vas deferens membawa sel sperma keluar dari skrotum ke
rongga perut. Epididimis dan vas deferens ini merupakan salah satu kantung cadangan yang menyimpan sel
sperma sementara waktu dan tempat pendewasan sel sperma sebelum dikeluarkan. Vas deferens akan berlanjut di
saluran yang sama dengan saluran ekskresi, yaitu uretra di kandung kemih. Di pertemuan dua saluran tersebut,
terdapat mekanisme yang mengatur pembuangan urine dan berfungsi juga dalam penyaluran sel sperma. Uretra
berujung di penis. Proses keluarnya sel sperma dari penis disebut ejakulasi.
Sperma keluar diikuti cairan yang mengakomodasi pergerakan sel sperma di dalam saluran reproduksi pria
ataupun saluran reproduksi wanita. Sel sperma dan cairan yang diejakulasikan ini disebut semen. Terdapat tiga
buah kelenjar aksesoris yang berfungsi dalam pembentukan cairan dalam semen, yaitu sebagai berikut.
1. Vesikula seminalis, menghasilkan cairan sebagai sumber energi untuk sperma.
2. Kelenjar prostat, memberikan suasana basa pada cairan semen.
3. Kelenjar bulbo-uretralis, menyekresikan cairan seperti lendir yang berfungsi melicinkan (lubrikasi) dalam
pergerakan sel sperma.

Kelenjar aksesoris terdiri atas vesika seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral (Cowper). Semen
yang dikeluarkan dari uretra mengandung zat-zat yang dihasilkan oleh kelenjar aksesoris. Sekitar 60% dari total
volume semen merupakan hasil sekresi dari vesika seminalis.
Cairan yang dihasilkan vesika seminalis banyak mengandung mukosa, asam amino, fruktosa, dan prostaglandin.
Bagi sperma, cairan semen yang dihasilkan mempunyai fungsi memberikan media dan energi bagi sperma untuk
pergerakannya di saluran vagina. Semen juga akan menetralkan cairan asam vagina yang dapat membunuh
bakteri.

Page 74 of 107
Kelenjar prostat merupakan kelenjar terbesar dari kelenjar aksesoris. Hasil dari sekresi kelenjar ini akan
langsung disalurkan ke uretra. Kelenjar prostat menghasilkan sekresi yang mengandung kolesterol, garam, dan
enzim. Kelenjar bulbouretral merupakan sepasang kelenjar yang berhubungan langsung dengan uretra. Kelenjar ini
menghasilkan cairan yang berfungsi menetralkan urine yang mengandung asam di dalam uretra.

Alat reproduksi pria


Alat kelamin dalam pria terdiri atas:
a. Testes
Berjumlah sepasang, dan berbentuk bulat telur. Organ ini tersimpan dalam suatu kantung pelindung yang
disebut skrotum (kantong buah zakar) dan terletak diluar rongga perut, berfungsi untuk menghasilkan sel
kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan yaitu testosteron. Testis banyak mengandung
pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.

b. Saluran reproduksi, terdiri atas:


-     Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang keluar dari testis.
Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya sepasang, kanan dan kiri. Saluran ini panjang
dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara dan
menjadi matang sehingga dapat bergerak.
-    Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian ujung saluran ini terdapat di
dalam kelenjar prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan sperma dari epididimis ke kantung sperma
(vesicula seminalis).

c. Kelenjar kelamin
Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin, yang bertugas menghasilkan
sekrit (getah) yaitu:
-    Vesicula Seminalis (Kantung Sperma) : berjumlah sepasang, dan menjadi satu kantong. Dindingnya dapat
menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang banyak
mengandung makanan untuk sperma.
-   Kelenjar Prostat :  getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma.
-    Kelenjar Bulbo Uretra : menghasilkan getah
-    Kelenjar Cowper : terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi berupa
lendir dan dialirkan ke urethra.
Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan membentuk suatu komponen yang disebut
semen. Semen ini akan dipancarkan keluar melalui uretra yang terdapat di dalam penis (alat kelamin luar pria).

d.   Uretra
Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi, yaitu:
-    sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh
-    sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.

Alat kelamin luar pria terdiri atas:


a.   Penis
Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah hubungan kelamin
(senggama) antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke dalam rahim wanita. Dari
dalam penis terdapat uretra berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak mengandung rongga
darah (korpus cavernosum). Apabila karena sesuatu hal korpus cavernosum itu penuh berisi darah, maka penis
akan tegang dan mengembang disebut ereksi. Hanya dalam keadaan ereksilah penis dapat melakukan tugas
sebagai alat kopulasi. Alat reproduksi pada pria mulai berfungsi semenjak masa puber (± 14 tahun) sampai tua
selama manusia itu dalam keadaan sehat.
b.   Scrotum
Merupakan kantung tempat kedua testis berada.

Page 75 of 107
SPERMATOGENESIS

Page 76 of 107
Gambar 10.4 Spermatogenesis terjadi di dalam testis yang akhirnya menghasilkan spermatozoa.

Proses pematangan sel sperma dipicu oleh hadirnya hormon testosteron di testis, tepatnya di bagian sel
interstitial. Setiap hari, seorang pria dewasa memproduksi 100 juta sel spermatid yang disimpan di duktus
epididimis, lalu menuju vas deferens untuk mengalami pematangan. Pematangan sel spermatid pada manusia,
umumnya terjadi dalam waktu sekitar dua minggu.

6. MENJELASKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


YANG TERJADI PADA TUMBUHAN MELALUI HASIL PERCOBAAN ATAU PENGAMATAN

 Menginterpretasi hasil percobaan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan


Faktor yang Mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
FAKTOR EKSTERNAL
a. Suhu (optimal 23-37 celcius)
b. Nutrisi
c. Kelembaban
d. Cahaya
 Perkecambahan tidak membutuhkan cahaya karena akan menghambat.
 Pertumbuhan sangat memerlukan cahaya untuk fotosintesis.
 Jika tidak ada cahaya akan terjadi ETIOLASI yaitu pertumbuhan ditempat gelap dengan ciri-ciri kutilang dan
daun pucat.
e. Air
 Menyerap zat hara yang baik untuk tanah, lalu mengedarkannya ke daun melalui floem.
 Sangat diperlukan untuk perkecambahan.
 Menjaga tekanan turgor sel.
 Media reaksi kimia, kalo ga ada air tidak bisa berlangsung reaksinya.
f. Karbon dioksida
 Diperlukan untuk fotosintesis (dimasak menjadi glukosa)
g. Oksigen
 Mengoksidasi makanan sehingga dapat dijadikan sebagai energi
FAKTOR INTERNAL
a. Gen faktor internal intrasel
 Substansi kimia yg mengatur sifat suatu organism
 Dapat diwariskan
b. Hormonfaktor internal intersel
 Senyawa kimia yang mempengaruhi proses2 yg terjadi dalam tubuh, misalnya metabolisme, perkembangan,
dan pertumbuhan tubuh
HORMON PADA TUMBUHAN

1. Auksin b. Merangsang pembungaan lebih awal


a. Merangsang perpanjangan sel. sebelum waktunya.
b. Merangsang pembentukan bunga dan c. Merangsang pembentukan buah tanpa
buah. biji.
c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh. d. Merangsang tanaman tumbuh sangat
d. Mempengaruhi pembengkokan batang. cepat sehingga mempunyai ukuran
e. Merangsang pembentukan akar lateral. raksasa.
f. Merangsang terjadinya proses e. Mematahkan dormansi pada biji
diferensiasi. (merangsang perkecambahan)
2. Giberalin 3. Sitokinin
a. Merangsang pembelahan sel kambium. a. Merangsang proses pembelahan sel.

Page 77 of 107
b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan g. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
buah. 5. Asam Absisat
c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan a. Menghambat perkecambahan biji.
akar. b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
d. Meningkatkan daya resistensi terhadap c. Memperpanjang masa dormansi umbi-
pengaruh yang merugikan. seperti suhu umbian.
rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk
dan radiasi. melakukan dormansi.
e. Menghambat (menahan) menguningnya e. Merangsang pengguguran daun
daun dengan jalan membuat kandungan 6. Kalin
protein dan klorofil yang seimbang dalam a. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan
daun (senescens). akar.
b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan
4. Gas Etilen batang.
a. Membantu memecahkan dormansi pada c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan
tanaman, misalnya pada ubi dan kentang. daun.
b. Mendukung pematangan buah. d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan
c. Mendukung terjadinya abscission bunga.
(pelapukan) pada daun. 7. Asam Traumalin
d. Mendukung proses pembungaan. Bila tumbuhan terluka, luka tersebut dapat
e. Menghambat pemanjangan akar pada diperbaiki kembali. Kemampuan itu disebut
beberapa spesies tanaman dan dapat restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini dapat
menstimulasi pemanjangan batang. terjadi karena adanya asam traumalin (asam
f. Menstimulasi perkecambahan. traumalat).

7. MENDESKRIPSIKAN PROSES METABOLISME KARBOHIDRAT DAN KEMOSINTESIS


 Menjelaskan ciri-ciri dan cara kerja dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim

Enzim
 Senyawa kimia organik yang tersusun atas protein dan dapat mempercepat reaksi kimia tanpa ikut bereaksi
dan dihasilkan oleh sel tubuh (BIOKATALISATOR)

STRUKTUR ENZIM TERBAGI 2, YAITU :


1. APOENZIM
 Bagian enzim yang berupa protein. Aktif, mudah bereaksi, mudah terdenaturasi/hancur.
2. GUGUS PROSTETIK
 Bagian enzim yang berupa non protein. Pasif, membuat enzim menjadi spesifik, menentukan sifat enzim.
Terdiri atas :
a. Kofaktor : Gugus nonprotein berupa ion logam (anorganik). Cth : Fe, Zn, Cu
b. Koenzim : Gugus nonprotein berupa molekul organik kompleks (organik). Cth : NADH, FAD, Koenzim A,
vitamin.

SIFAT-SIFAT ENZIM
1. Merupakan protein. Berarti sifatnya fleksibel, mudah terdenaturasi pada suhu tinggi.
2. Merupakan biokatalisator.
3. Bekerja secara spesifik/khas. Suatu enzim hanya bekerja pada substrat (senyawa kimia yang akan direaksikan)
tertentu dan reaksi tertentu.
4. Bekerja dengan menurunkan energi aktivasi (energi awal memulai suatu reaksi).
5. Tidak ikut bereaksi.
6. Memiliki sisi aktif. Sisi aktif ini bagian melekatnya substrat.
7. Diperlukan dalam jumlah sedikit.
Page 78 of 107
8. Bekerja reversible (bolak-balik)

CARA KERJA ENZIM ADA 2 MACAM, YAITU :


1. Teori LOCK and KEY
Enzim punya sisi aktif yang bentuknya pas/ sesuai dengan
bentuk substrat sehingga seolah-olah seperti kunci dengan
gemboknya.

2. Teori INDUCED FIT


Sisi aktif enzim tidak sama bentuknya dengan bentuk substrat
sehingga dia akan menyesuaikan diri dengan bentuk substrat
tersebut.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM


1. SUHU
 Suhu normal 35ᵒC - 40ᵒC
 Suhu naik, kerja enzim berkurang
 Suhu turun, kerja enzim meningkat

2. pH
 pH optimal 7
 enzim yang bekerja saat pH asam adalah pepsin (HCL)
 enzim yang bekerja saat pH basa adalah lipase (NH3CO3)

3. KONSENTRASI SUBSTRAT
 Tinggi M substrat, cepat pula kerja enzim.
 Tetapi sampai pada titik tertentu jika ditambah M substrat, kecepatan reaksi konstan.

4. KONSENTRASI ENZIM
 Tinggi M enzim, cepat pula reaksi berlangsung.
 Tetapi sampai pada titik tertentu jika ditambah M enzim, kecepatan reaksi konstan.

5. KADAR AIR
 Reaksi kimia akan mudah jika ada H2O.
 Air membantu menhidrolisis senyawa sehingga mudah dipecah.

6. ACTIVATOR
 Zat yang dapat mempercepat kerja enzim.

7. INHIBITOR
 Zat yang menghambat kerja enzim. Cth : timbal, mercury. Ada 3 jenis inhibitor :
a. Inhibitor Kompetitif : Inhibitor bersaing dengan substratnya untuk menempati sisi aktif enzim.
b. Inhibitor Non Kompetitif : Inhibitor menempati sisi alosterik enzim, sehingga sisi aktif enzim berubah
menjadi tidak sesuai dengan bentuk substrat.
c. Feed Back Inhibitor : Jumlah enzim yang mempengaruhi hasil akhir. Kalo banyak, dia
menghambat kerja enzim awal.

ATP: Energi disimpan dalam ikatan pospat

P P P adenosin

ATP -> ADP + Pi + 7,3 kal


Page 79 of 107
ADP -> AMP + Pi + 7,3 kal

 Menjelaskan proses katabolisme karbohidrat

Page 80 of 107
GLIKOLISIS
 Perombakan glukosa menjadi asam piruvat/asam laktat.
 Terjadi di sitoplasma.
 Hasil untuk 1 molekul glukosa
 2 asam piruvat
 4 ATP (diakhir) – 2 ATP (diawal) = 2 ATP
 2NADH2
 2H20 (habis menguap, jadi tak dihitung direaksi berikutnya)
 Terjadi dalam suasana anaerob

DEKARBOSILASI OKSIDATIF (REAKSI TRANSISI)

 Proses perubahan asam piruvat menjadi asetil koA.


 Terjadi saat melewati membran mitokondria.
 Disebut dekarbosilasi karena terjadi penurunan jumlah atom C,
dari C3 ke C2. Disebut oksidatif karena membutuhkan oksigen.
 Terjadi dalam suasana aerob.
 Hasil untuk 2 molekul asam piruvat : 2 asetil koA , 2 CO2, 2 NADH
 Jika terjadi saat suasana anaerob, akan menyebabkan asam piruvat berubah menjadi asam laktat. Asam laktat
menumpuk menyebabkan kelelahan sehingga menyebabkan kram saat suhu dan lingkungan yang dingin.
 NAD : Nictinamida Adenin Dinukleotida, FAD : Flavin Adenin Dinukleotida. Keduanya adalah senyawa aseptor
atau penerima oksigen.

SIKLUS KREBS
 Proses perubahan asetil koA menjadi molekul CO2, FADH, NADH, yang membentuk daur/siklus.
 Terjadi di matrix mitokondria.
 Terjadi saat suasana anaerob.
 Hasil untuk 2 molekul asetil koA :
 3 NADH x 2 = 6 NADH
 2 CO2 x 2 = 4 CO2
 1 ATP x 2 = 2 ATP
 1 FADH x 2 = 2 FADH
 Dibutuhkan 3 H2O x 2 = 6 H2O
 REAKSI HASIL SEMENTARA
Glikolisis 2 ATP 2 NADH2
Reaksi 2 NADH2 2 CO2
Transisi
S. Krebs 2 ATP 6 NADH2 2 FADH2 4 CO2 -6 H20
TOTAL 4 ATP 10 NADH2 2 FADH2 6 CO2 -6 H20
10 NADH2 dan 2 FADH2 akan bereaksi di transfer elektron.
1 NADH = 3 ATP
1 FADH = 2 ATP

TRANSFER ELEKTRON
 Reaksi pemindahan elektron pada enzim-enzim respirasi yang menghasilkan energi.
 Proses pemindahan elektron dari senyawa aseptor hidrogen (NADH dan FADH) ke enzim-enzim sitokrom (a, b,
c) yang nantinya melepaskan energi untuk membentuk ATP yang terjadi di membran krista dan aseptor
elektron terakhir berupa O2 yang membentuk H2O.
 Kesimpulan transfer elektron
10 NADH2 + 5 O2  10 NAD+ + 10 H2O + 30 ATP
2 FADH2 + O2  2 FAD+ + 2 H2O + 4 ATP
Page 81 of 107
Butuh = 6 CO2, hasil = 12 H2O + 34 ATP
Jumlah H20 sekarang, transfer elektron – siklus krebs = 12 H2O – 6 H2O = 6 H2O

HASIL REAKSI AEROB

TAHAP REAKTAN PRODUK


Glikolisis Glukosa 2 asam piruvat + 2 NADH + 2 ATP
Reaksi Transisi 2 asam piruvat + 2 koA 2 asetil koA + 2 CO2 + 2 NADH
Siklus Krebs 2 asetil koA + 6 H2O 4 CO2 + 2 FADH + 6 NADH + 2 ATP
Transfer Elektron 10 NADH + 5 O2 10 NAD+ + 10 H20 + 30 ATP
2 FADH + O2 2 FAD+ + 2 H2O + 4 ATP
TOTAL HASIL Glukosa + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + 38 ATP + 675 kal

 Menjelaskan tahapan proses anabolisme (fotosintesis) pada tumbuhan


1. REAKSI TERANG (REAKSI HILL)

 Reaksi yang membutuhkan cahaya yang akan diubah menjadi energi kimia berupa ATP dan NADPH2 yang
membutuhkan H2O dan membebaskan O2.
 Terjadi dibagian GRANUM.
 2 tipe jalur/lintasan reaksi terang :
A. FOTOFOSFORILASI NONSIKLIK
Jalur yang tidak kembali lagi ketempat asalnya.
 Terjadi di granum (membran tilakoid)
 KESIMPULAN :
o Terjadi fotolisis air yang menghasilkan O2. Fotolisis air adalah terurainya air karena energi cahaya
matahari (photon)
o Dihasilkan ATP dan NADPH2 (Hidrogen nantinya membentuk NADPH2).
o Melibatkan 2 fotosistem (P700 dan P680).

Page 82 of 107
o Elektron dari P 680 nantinya tidak akan kembali ke P 680, tetapi membentu NADPH 2.
B. FOTOFOSFORILASI SIKLIK
 Jalur yang akan kembali lagi ke tempat asalnya.
 Terjadi di granum.
 KESIMPULAN :
o Tidak terjadi fotolisis air.
o Menghasilkan ATP saja. ATP ini digunakan nantinya untuk proses regenerasi (perubahan PGAL
menjadi RUBP) di reaksi gelap.
o Fotosistem 1 saja yang terlibat (P 700).
o Elektron dari P700 akan kembali lagi ke P700.
LINTAS NONSIKLIK LINTAS SIKLIK
Fotosistem 1 dan 2 1
Aseptor elektron Pq, Sit, Pc, Fd Pc, Sit, Fd
Jalannya elektron P680 membentuk NADPH2 P700 kembali P700
Fotolisis air Terjadi Tidak terjadi
Hasil ATP + NADPH2 + O2 ATP

2. REAKSI GELAP (SIKLUS CALVIN-BENSON)

Page 83 of 107
 Reaksi yang tidak membutuhkan cahaya, dimana terjadi perubahan CO2 menjadi glukosa dengan
mendapatkan energi dari ATP dan NADPH2.
 Terjadi dibagian stroma
 3 tahap reaksi gelap :
1. FIKSASI KARBONDIOKSIDA : Pengikatan CO2 oleh ribolosa difosfat (RUBP).
2. REDUKSI : Pembentukkan glukosa dari PGAL.
3. REGENERASI : Pembentukan kembali RUBP dari PGAL.
 Kesimpulan reaksi gelap (menghasilkan 1 molekul glukosa dan 6 H2O)
a. Dibutuhkan 6 CO2 dan 18 ATP
b. 12 NADPH
c. Terjadi di stroma
d. Tidak butuh cahaya
e. Terjadi dalam 3 tahap (fiksasi, reduksi, dan regenerasi)

Reaksi Terang Reaksi Gelap


Tempat Grana/tilakoid Stroma
Bahan Dasar 12 H20 6 CO2
Tahap Siklik, Nonsiklik Fiksasi, reduksi,
regenerasi
Aseptor Elektron Pq, sit, pc, fd, NADP+ ----
Hasil 18 ATP, 12 NADPH2, 6 CO2 C6H12O6, 6 H2O

 Menjelaskan proses kemosintesis (respirasi anaerob)


REAKSI ANAEROB adalah proses pemecahan glukosa untuk menghasilkan energi tanpa mengunakan oksigen.
Terbagi atas 2 :
Fermentasi Alkohol Fermentasi Laktat
Keterangan Dibantu oleh mikroorganisme, biasanya Terjadi pada sel-sel otot yang
khamir/rago (sacharomyces) kekurangan oksigen
Enzim yang Piruvat dekarbosilase dan alkoholdehidrogenase Dehidrogenase asam susu
terlibat
Reaksi Glukosa  2 etanol + 2 ATP + 2 NADH + 2 CO2 Glukosa  2 asam laktat + 2 ATP + 2
NADH

KEMOSINTESIS adalah reaksi pembentukan senyawa organik yang menggunakan energi berasal dari reaksi-reaksi
kimia

8. MEMAHAMI KONSEP DASAR HEREDITAS, REPRODUKSI SEL, PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP HEREDITAS


DAN PERISTIWA MUTASI

 Menjelaskan susunan nukleotida DNA, RNA, atau kromosom


KROMOSOM
 Kromosom adalah benda halus berbentuk lurus seperti batang bengkok dan terdiri dari zat yang mudah
mengikat zat warna didalam nukleus.
 Asal kata kromosom, chroma ; warna, soma : badan. Badan yang menyerap warna (Maldeyer)
 Kromosom tampak jelas pada metafase pembelahan sel karena kromosom berjejer di bidang pembelahan
(ekuator)
 Struktur kromosom
o DNA : Senyawa kimia asam nukleat. Strukturnya randai ganda berpilin yang mengandung informasi-
informasi genetik.
o Nukleosom (DNA+protein histon) : Rantai DNA yang melilit protein histon.

Page 84 of 107
o Solenoid : Nukleosom-nukleosom yang dirapatkan oleh protein non histon (Protein non histon merapatkan
nukleosom).
o Kromatin : Benang-benang hasil pemadatan solenoid.
o Kromosom : Benang kromatin yang memadat dan memendek.
o Kromosom dupleks : Kromosom yg sudah berduplikasi membentuk sepasang kromatik yang diikat oleh
sentromer.
o Kromatid : Satu bagian dari kromosom duplex.
 Bagian-bagian Kromosom
o Telomer : Menghalangi penyatuan dengan kromosom lain.
o Lekukan sekunder/kontriksi : Sebagai tempat dibentuknya anak inti (nukleolus)
o Lengan kromosom : Mengandung DNA, mampu menyerap warna
o Satelit : Bagian tambahan kromosom, sebagai aksesoris aja. Tidak semua kromosom punya satelit.
Fungsinya hanya sebagai pembeda kromosom satu dengan kromosom lainnya.
o Sentromer : Tidak mengandung DNA (putih warnanya) dan tidak menyerap warna. Di sentromer terdapat
KINETOKOR yang berperan dalam pembelahan sel.
 Bentuk-bentuk kromosom berdasarkan letak
o Telosentrik : Sentromer terletak di ujung kromosom, diatas maupun di bawah.
o Akrosentrik : Sentromer terletak di dekat ujung kromosom.
o Submetasentrik : Sentromer terletak mendekati bagian tengah kromosom. 1 lengan ada yang panjang, 1 lagi
pendek. Cenderung membengkok.
o Metasentrik : Sentromer terletak ditengah-tengah kromosom, sehingga panjang lengan terbagi 2 sama
panjang.
 Bentuk kromosom berbeda-beda tergantung pada species. Namun, bentuk kromosom pada intinya tetap sama.

 Ukuran kromosom
o Panjang : 0,2µ-50µ
o Diameter : 0,2µ-20µ
o Kromosom terbesar ditemukan pada lalat buah (8 kromosom)
o Tipe Kromosom
1. Autosom (kromosom tubuh ) : Kromosom yang menentukan sifat-sifat, selain menentukan jenis
kelamin.
2. Gonosom (kromosom seks) : Kromosom yang menentukan jenis kelamin
 Jumlah kromosom dan penulisannya
ORGANISM JUMLAH SEL SOMATIK SEL GAMET (N)
E (2N)
Manusia 46 buah/23 L = 44A + XY L = 22A + x / 22A +
pasang y
P = 44A + XX P = 22A + x
Orang Utan 48 buah/24 L = 46A + XY L = 23A + x / 23A +
pasang y
P = 46A + XX P = 23A + x
Simpanse 48 buah/24 L = 46A + XY L = 23A + x / 23A +
pasang y
P = 46A + XX P = 23A + x
Gorilla 48 buah/24 L = 46A + XY L = 23A + x / 23A +
pasang y
P = 46A + XX P = 23A + x
Nyamuk 6 buah/3 L = 4A + XY L = 2A + x / 2A + y
pasang P = 4A + XX P = 2A + x
Lalat Buah 8 buah/4 L = 6A + XY L = 3A + x / 3A + y
pasang P = 6A + XX P = 3A + x
Kucing 32 buah/16 L = 30A + XY L = 15A + x / 15A +

Page 85 of 107
pasang y
P = 30A + XX P = 15A + x
Manusia punya 46 kromosom atau 46/2= 23 pasang. 23 pasang itu 22 pasang Autosom, 1 pasang gonosom.
Sel sperma yang menentukan jenis kelamin anak.
 Karyotip adalah penyusunan kromosom standar berdasarkan panjang, jumlah, serta bentuk kromosom sel
somatis suatu individu.
 Kromosom homolog adalah kromosom yang membentuk pasangan. Mempunyai panjang, posisi sentromer,
dan pola pewarnaan yang sama.
 Perangkat kromosom disebut set / genom / ploidi.
Haploid (n) : Memiliki 1 set kromosom. Contoh : Sel gamet (sperma, ovum)
Diploid (2n) : Memiliki 2 set kromosom. Contoh : Sel somatis (sel darah, syaraf, dkk)
Triploid (3n) : Memiliki 3 set kromosom. Contoh : sel endosperma biji (2 inti kandung lembaga sekunder + 1 sel
sperma)
Poliploidi : Memiliki lebih dari 3 set kromosom. Contoh : Tumbuhan tomat yang diberi senyawa kimia.

DNA
 DNA = Deoxyribonucleid Acid = ADN = Asam Deoksiribosanukleat)
 DNA adalah senyawa kimia berupa asam nukleat yang mengandung informasi genetik.
 Struktur DNA adalah berupa rantai ganda berpilin (double helix).
 Pertama kali diteliti oleh James Watson dan Francis Erick.
 DNA punya 2 kemampuan :
 HETEROKATALIS : DNA menjadi RNA (senyawa lain), dikenal dengan transkripsi.
 AUTOKALIS : DNA menjadi DNA, dikenal dengan replikasi.
 Keterangan :
 1 rantai DNA = polinukleotida (banyak nukleotida).
 Nukleotida = Fosfat, basa nitrogen, dan gula pentosa (gula dengan 5 unsur atom C=deoksiribosa).
 Nukleosida = Basa nitrogen dan deoksiribosa.
 Basa nitrogen terdiri atas 2 kelompok :
 PURIN (2 cincin), meliputi Adenin dan Guanin.
 PIRIMIDIN (1 cincin), meliputi Timin dan Sitokinin.
 Kedua basa nitrogen polinukleotida dihubungkan oleh ikatan hidrogen. Adenin dan Timin 2 ikatan hidrogen.
Guanin dan Sitokinin 3 ikatan hidrogen.
 Ikatan yang menghubungan gula pentosa dengan pospat nukleotida lain adalah ikatan POSPODIESTER.
 Ikatan hidrogen yang menghubungkan dua rantai polinukleotida mudah diputus oleh :
o Pemanasan (lingkungan panas).
o Bantuan helikase (seperti gunting), dia bisa mengunting ikatan hidrogen.
o Suasana basa alkali.
 Replikasi DNA adalah penggandaan materi DNA. Terjadi di dalam nukleus pada saat interfase. Interfase adalah
fase saat sel-sel sibuk mempersiapkan diri dalam proses pembelahan sel, tapi belum membelah.
 Tujuan replikasi DNA adalah agar sel-sel hasil pembelahan nantinya memiliki informasi genetik yang sama.
 Hipotesa replikasi DNA :
o KONSERVATIF : DNA induk melepas pilinannya. Tidak mengalami perubahan dan tetap utuh, tetapi
secara spontan bisa membuat DNA baru.
o SEMI-KONSERVATIF : DNA induk rantai ganda memisahkan diri (membelah). Setelah membelah, masing-
masing akan membuat rantai baru pasangannya.
o DISPERSIF : DNA induk membentuk potongan-potongan yang memisahkan diri. Lalu potongan
yang hilang akan diisi oleh rantai yang baru.
 Hipotesa yang paling mungkin terjadi adalah SEMI KONSERVATIF. Kalo dispersif terlalu rumit dan bisa membuat
senyawa kimianya hancur lebur. Kalo konservatif tidak mungkin.
 Enzim yang berperan dalam replikasi DNA
o Helikase : Membuka rantai ganda DNA (tukang gunting)
o Polimerase :Menggabungkan nukleotida.
Page 86 of 107
o Ligase : Menyambung bagian-bagian rantai tunggal DNA yang baru (tukang jahit)

RNA
 RNA = Ribo Nucleid Acid = ARN = Asam Ribo Nukleat.
 RNA adalah asam nukleat yang berperan dalam sintesis protein.
 Struktur RNA berupa pita tunggal dan tak berpilin.
 Komponen penyusun RNA :
o Gugus ribosa (gula pentosa)
o Gugus pospat
o Gugus basa nitrogen
 PURIN (2 cincin), meliputi Adenin dan Guanin.
 PIRIMIDIN (1 cincin), meliputi Sitokinin dan Urasil.
 Jenis RNA :
o RNA genetic : Berperan layaknya DNA, membawa informasi genetik. Cth : Virus.
o RNA nongenetik : Berperan dalam sintesis protein, sehingga sifat terekspresikan dan muncul.
RNAd/mRNA RNAt RNAr
Struktur Pita tunggal, berdasarkan Pita tunggal yang mirip jalur Pita tunggal yang fleksibel
pada protein monopoli
Letak Nukleus, sitoplasma Tersebar di sitoplasma Ribosom
Pembentu DNA, melalui transkripsi DNA, didalam nucleus DNA khusus yang ada di
k nukleolus (anak inti)
Fungsi Menyalin informasi Mengangkut/membawa asam Mesin perakit asam-asam
genetik dari DNA ke amino dari sitoplasma ke amino membentuk protein
tempat sintesis protein ribosom sesuai pesanan RNAd (sehingga membentuk ikatan
(ribosom) peptida)

 mRNA sebagai resep, RNAt sebagai bahan, RNAr sebagai koki.


 RNAr sebenarnya struktur penyusun ribosom itu sendiri.
 RNAt ada 64 macam.

 Perbedaan RNA dengan DNA


DNA RNA 
Tempat Di dalam nukleus dan plastida (kloroplas) Di dalam nukleus, sitoplasma, Aktivita
matrix mitokondria, plastida, s
dan ribosom sintesis
Bentuk Double helix (rantai ganda berpilin) Tunggal, tak berpilin
protein
Fungsi Pengendali faktor keturunan dan sintesis protein. Aktivitas sintesis protein
Jumlah/kadar Tetap sama selama tidak membelah Tidak tetap, tergantung
aktivitas sintesis protein
Basa nitrogen Purin (A dan G) dan Pirimidin (T dan S) Purin (A dan G) dan Pirimidin
(U dan S)
Gula pentosa Deoksiribosa Ribosa
berbanding lurus dengan jumlah RNA
 Aktivitas sintesis protein tidak berpengaruh terhadap
jumlah DNA
 Menjelaskan proses sintesis protein
Kemungkinan I :
a. DNA melakukan transkripsi sehingga terbentuk
RNAduta.
b. RNAduta meninggalkan DNA menuju ribosom.
c. RNAtransfer menerjemahkan kodon yang dibawa oleh
RNAduta.

Page 87 of 107
d. RNAtransfer mencari dan membawa asam amino yang sesuai dengan kodon.
e. Asam amino berderet sesuai dengan kode yang membentuk protein.
f. Protein yang terbentuk merupakan enzim yang mengatur metabolisme sel.
Kemungkinan II :
a. Pembentukan RNAduta oleh DNA.
b. RNAduta keluar nukleus menuju ribosom.
c. RNAtransfer membawa asam amino.
d. Pembentukan rantai polipeptida.

Translasi

 Mengidentifikasi tahap-
tahap pembelahan mitosis/meiosis/gametogenesis

MITOSIS

Page 88 of 107
 Mitosis yaitu pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anak dengan jumlah kromosom anak yang sama dengan
sel induk, melalui tahap-tahap tertentu.
 Contoh : sel tubuh (somatik) pada hewan dan sel meristem pada tumbuhan.
 Di dalam mitosis ada sebuah siklus. Siklus sel itu terbagi menjadi interfase dan fase mitotik.
 Interfase sel adalah fase istirahat sel, tetapi sel sibuk/ aktif mempersiapkan pembelahan sel. Fase ini adalah
fase terlama, terbagi atas 3 fase :
 GAP 1 (G1) : Proses berbagai sintesis protein, seperti transkripsi, translasi, RNA, RNAt, mRNA, dkk
 Sintesis (S) : Proses replikasi DNA/ duplikasi kromosom
 GAP 2 (G2) : Proses penyelesaian, duplikasi berbagai organel, persiapan mau membelah.
 Fase mitotik adalah fase pembelahan sel (kariokinesis), pembelahan inti dan ada tahapan khusus. Ada
beberapa fase mitotik :
1. PROFASE
 Nukleolus (anak inti) menghilang.
 Benang kromatin  kromosom  kromosom dupleks  kromatid
 Sentrosom (2 sentriol) mengganda, bergerak ke arah kutub berlawanan. Sambil bergerak, membentuk
benang spindel.
 Membran inti menghilang.
2. METAFASE
 Kromosom tampak jelas difase ini.
 Tiap kromosom (pasangan kromatid) berjejer dibidang ekuator (ditengah).
 Tiap kromosom berikatan dengan benang spindel melalui sentromer, tepatnya di kinetokor.
3. ANAFASE
 Pasangan kromatid memisahkan diri dan bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
 Ini disebabkan karena benang spindel memendek (berkontraksi)
4. TELOFASE
 Nukleolus muncul.
 Kromatid kembali jadi benang kromatin.
 Benang spindel menghilang.
 Membran ini muncul.
 Terjadi sitokinesis.

MEIOSIS
 Meiosis yaitu pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anak dengan jumlah kromosom anak setengah
jumlah kromosom induk, melalui tahap-tahap tertentu.

Page 89 of 107
 Contoh : sel gamet atau sel kelamin (sperma dan ovum). Nama prosesnya gametogenesis.

MEIOSIS I
 Profase 1
 Leptoten
 Benang kromatin  kromosom  kromosom dupleks  kromatid
 Nukleolus hilang
 Sentriol mengganda
 Zigoten
 Kromosom-kromosom homolog bergandengan/berdekatan (sinapsis/bivalen)
 Sentrosom bergerak ke kutub berlawanan
 Pakiten
Page 90 of 107
 Tiap kromosom berduplikasi
 Terbentuklah TETRAD (4 kromatid yang saling berdempetan/berdekatan
 Titik persilangan 2 lengan kromosom disebut CHIASMA
 CHIASMA memungkinkan terjadi pindah silang (crossing over)
 Diploten
 Tetrad menjauh
 Kalau ikatan tetrad sangat kuat, terjadi tarikan gen, sehingga terjadilah crossing over
 Diakinesis
 Penyelesaian profase yang belum selesai
 Sentriol sudah ada di kutub berlawanan
 Membran sel udah mulai terbentuk
 Benang spindel hilang.
 Metafase 1
 Tiap pasangan kromosom homolog berjejer dibidang ekuator
 Tiap pasangan kromosom homolog berikatan dengan benang spindel melalui sentromer di kinetokor
 Anafase 1
 Pasangan kromosom homolog berpisah, bergerak kearah kutub berlawan
 Benang spindel berkontraksi/memendek shg menarik kromosom
 Sudah terjadi proses REDUKSI (pengurangan jumlah kromosom anak)
 Telofase 1
 Benang spindel hilang
 Nukleolus muncul
 Membran inti muncul
 Terjadi sitokinesis (pembelahan sitoplasma)
MEIOSIS II
 Profase 2
 Sentriol mengganda, bergerak kearah kutub berlawan sambil membentuk benang spindel.
 Nukleolus hilang.
 Membran inti hilang.
 Metafase 2
 Tiap kromatid berjejer dibidang ekuator.
 Tiap kromatid berikatan dengan benang spindel melalui sentromer, di kinetokor.
 Anafase 2
 Tiap kromatid berpisah, bergerak kearah kutub berlawanan.
 Benang spindel memendek, menarik kromosom.
 Telofase 2
 Benang spindel hilang.
 Membran inti muncul.
 Nukleolus muncul.
 Kromatid  benang kromatin.
 Sitokinesis.
Perbedaan Mitosis dan Meiosis
MITOSIS MEOISIS
Tempat berlangsung Sel somatik (hewan), sel Sel gamet/sel kelamin
meristem (tumbuhan)
Tujuan/Fungsi  Reproduksi (uniseluler)  Membentuk sel gamet
 Regenerasi  Pertahankan jumlah kromosom
 Pertahankan faktor genetik tiap generasi

Kandungan genetik sel anak Identik Tidak identik


Jumlah sel anak 2 4
Jumlah kromosom Sama dengan induk Setengah dari sel induk
Jumlah pembelahan 1, diselingi interfase 2 kali, tidak diselingi interfase
Page 91 of 107
Crossing over/Pindah silang Tidak terjadi Terjadi

GAMETOGENESIS dan OOGENESIS

GAMETOGENESIS
 Gametogenesis adalah proses pembentukan sel gamet. Terjadi di GONAD (kelenjar kelamin) pada wanita
maupun pria.
 Pada hewan, terbagi 2 :
1. SPERMATOGENESIS
o Proses pembentukan sperma.
o Terjadi di TESTIS, tepatnya di saluran panjang berliku-liku yaitu tubulus seminiferus.
o Gambaran cerita proses spermatogenesis :
 Spermatogonium mengalami pertumbuhan (growth) menjadi spermatosit primer. Karena hanya
pertumbuhan, maka tidak terjadi perubahan jumlah kromosom. Spermatosit primer mengalami
meoisis 1 menjadi 2 spermatosit sekunder. Lalu, masing-masing spermatosis sekunder mengalami
Page 92 of 107
meosis 2 sehingga terbentuklah 4 spermatid. Keempat-empat spermatid mengalami pematangan
atau spermiogenesis/diferensiasi/maturasi sehingga terbentuk 4 spermatozoa. Spermatozoa inilah
yang sperma yang fungsional, siap pakai. Kecuali kalo bentuknya abnormal, dia tidak berfungsi.
Proses ini terjadi selama 76 hari.
2. OOGENESIS
o Proses pembentukan ovum (sel telur)
o Terjadi di ovarium.
o Terjadi jika ada hormon FSH (Folicle Stimulating Hormone)
o Gambaran cerita proses oogenesis :
 Oogonium mengalami pertumbuhan menjadi oosit primer. Oosit primer mengalami meoisis 1
sehingga terbentuk oosit sekunder dan badan polar 1/polosit 1/badan kutub 1. Di meosis 1 ini terjadi
sitokinesis yang tidak rata/imbang sehingga oosit sekunder bentuknya besar (banyak sitoplasma) dan
badan polar bentuknya kecil (minim sitoplasma). Jika oosit sekunder difertilisasi oleh sperma, maka
oosit sekunder akan membelah secara meosis 2 menjadi ootid (ovum) dan 1 badan polar. Badan
polar 1 membelah menjadi 2 badan polar, dinamakan polosit 2. Jadi, sekarang sudah dihasilkan ootid
(OVUM) yang fungsional (fertil) dan 3 badan polar yang tidak fungsional.
 Kenapa bisa terjadi sitokinesis yang tidak rata? Agar bisa dibuahi oleh sperma, ovum menyumbang
banyak materi, sedangkan sperma cuma menyumbangkan nukleusnya saja.

Perbedaan Gametogenesis dan Oogenesis


Spermatogenesis Oogenesis
Tempat Testis Ovarium
Tahap 4 (growth, meosis 1, meosis 2, 3 (growth, meosis 1, meosis 2)
spermiogenesis)
Hasil 4 sperma fungsional 1 ovum fungsional, 3 badan polar tak
fungsional
Waktu berlangsung Seumur hidup Terbatas (menstruasi-menopause)
Lama waktu proses 76 hari Terputus-putus

 Pada tumbuhan, ada 2 proses :


1. MIKROSPOROGENESIS
o Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan sel gamet jantan (mikrospora), yaitu serbuk sari.
o Terjadi di kepala sari (anther)
2. MAKROSPOROGENESIS
o Makrosporogenesis adalah proses pembentukan sel gamet betina (makrospora), yaitu kepala putik.
o Terjadi di nuselus (bakal biji), kantungnya namanya ovum.

 Menginterpretasikan persilangan berdasarkan hukum Mendel


 Menginterpretasi persilangan pada penyimpangan semu hukum Mendel
 Mengidentifikasi pewarisan cacat/penyakit menurun pada manusia
 Menjelaskan peristiwa mutasi

9. MENJELASKAN TEORI EVOLUSI DAN IMPLIKASI PADA PERKEMBANGAN SAINS


 Menjelaskan teori asal-usul kehidupan dan pembuktiannya

A. Abiogenesis (Generatio Spontanea)

Page 93 of 107
Kehidupan berasal dari materi yang tidak hidup atau benda mati, dan pembentukannya terjadi begitu saja /
secara spontan
Tokoh:
1. Aristoteles
2. Anthony van Louwenhoek (1674)
3. John Needham (1745)

B. Teori Biogenesis : Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup


Tokoh Biogenesis:
1. Francesco Redi (1626-1697)

Page 94 of 107
Kesimpulan:
Lalat berasal dari telur lalat, bukan berasal dari daging yang membusuk.
Bukti: Daging yang tertutup rapat, tidak ada telur lalat, berarti lalat tidak akan muncul

2. Lazzaro Spallanzani (1727-1799)


Percobaan Lazzaro Spalanzani

Page 95 of 107
Kesimpulan:
Microorganisme berasal dari spora-spora yang ada di udara

3. Louis Pasteur (1822-1895)

Page 96 of 107
Percobaan Louis Pasteur : Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil menumbangkan paham
Abiogenesis atau generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham Biogenesis :

Page 97 of 107
Kesimpulan:
Kekeruhan pada air kaldu disebabkan ole microorganisme Mikroorganisme berasal dari spora yang ada di
udara

Paham atau teori baru tentang asal usul makhluk hidup yang dikenal dengan TEORI BIOGENESIS :
1. Omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari telur.
2. Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup,  dan
3. Omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup      sebelumnya

3. Teori Evolusi Kimia


1. Hipotesis Evolusi Kimia (Oparin)
Atmosfer bumi purba berisi senyawa-senyawa N2, H2, uap air/H2O (dalam jumlah besar), dan CO, CH4, NH3,
dan H2S (dalam jumlah sedikit). Oksigen ada dalam jumlah sedikit atau bahkan tidak ada.
2. Stanley Miller dan Harold Urey
3. Membuktikan hipotesis evolusi kimia dengan melakukan eksperimen sebagai berikut:
4. Membuat ‘kontainer’ tertutup yang berisi senyawa-senyawa yang diduga terdapat pada atmosfer purba,
yaitu H2O, CH4, NH3 dan H2
5. Kontainer tersebut dialiri dengan bunga api listrik berenergi tinggi
6. Setelah beberapa hari, mereka menemukan bahwa senyawa-senyawa anorganik yang ada di ‘kontainer’
tertutup tersebut saling bereaksi membentuk senyawa asam amino dan sejumlah senyawa organik
7. Pembentukkan senyawa organik (termasuk organik makromolekul) dari senyawa-senyawa anorganik
sederhana dengan bantuan energi menunjukkan adanya peristiwa evolusi kimia.

Tahapan terbentuknya sel:


Unit pembangun à Makromolekul à Supramolekul à Organel à Sel

 Menjelaskan prinsip-prinsip penting pada evolusi


Evolusi pada makhluk hidup terjadi antara lain karena adanya:

Page 98 of 107
1. Variasi genetik
2. Seleksi alam
Variasi genetik terjadi oleh dua sebab utama, yaitu:
1. adanya mutasi gen
2. adanya rekombinasi gen-gen dalam satu keturunan. Rekombinasi gen terjadi karena gen-gen berpasangan
secara bebas pada waktu pembentukan gamet.

MUTASI GEN
Mutasi gen menyebabkan terjadinya penyimpangan sifat-sifat individu dari sifat yang normal. Terjadinya mutasi ini
ada yang dipengaruhi oleh faktor luar, dan ada juga yang dipengaruhi oleh faktor dalam (rekombinasi gen-gen).
Mutasi gen yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar mempunyai 2 sifat, yaitu:
1. Jarang terjadi, sebab tidak setiap rekombinasi gen menyebabkan mutasi
2. Kebanyakan tidak menguntungkan

Sekalipun demikian, mutasi ini tetap merupakan salah satu mekanisme evolusi yang sangat penting, termasuk
dalam hal pembentukkan species baru dengan sifat-sifat yang lebih baik. Jadi jika mutasi kita tinjau selama periode
evolusi dari suatu species, maka tetap akan mendapatkan angka mutasi yang besar.
Hal ini terjadi karena:
1. Setiap gamet mengandung beribu-ribu gen
2. Setiap individu mampu menghasilkan beribu-ribu bahkan berjuta-juta gamet dalam satu generasi
3. Jumlah generasi yang dihasilkan oleh suatu species selama kurun waktu species itu ada banyak sekali.

Berdasarkan hal tersebut maka angka laju mutasi pada setiap species dapat diketahui. Angka laju mutasi adalah
angka yang menunjukkan berapakah jumlah gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh satu
individu dari suatu species.

Sebagai contoh data sebagai berikut:


~ Angka laju mutasi per gen = 1 : 100.000
~ Jumlah gen dalam satu individu yang mampu bermutasi = 1000
~ Perbandingan mutasi yang menguntungkan dengan mutasi yang merugikan = 1 : 1000
~ Jumlah populasi setiap generasi = 200 juta
~ Jumlah generasi selama species itu ada = 5000
Pertanyaan yang muncul adalah berapakah kemungkinan terjadinya mutasi yang menguntungkan selama species
itu ada?
Jawab:
Jumlah mutasi gen yang menguntungkan yang mungkin terjadi adalah:
~ Pada satu individu:
= 1/100.000 x 1000 x 1/1000 = 1/100.000
~ Pada tiap generasi:
1/100.000 x 200.000.000 = 2000
~ Selama species itu ada (5000 generasi)
2000 x 5000 = 10.000.000
Jadi terbukti, sekalipun mutasi tersebut jarang terjadi dan mutasi yang menguntungkan sangat kecil
kemungkinannya, tetapi jika ditinjau selama periode evolusi suatu species maka kemungkinan terjadinya mutasi
yang adaptif akan tetap besar.

10. MENJELASKAN PRINSIP-PRINSIP DAN APLIKASI BIOTEKNOLOGI


Page 99 of 107
 Menjelaskan prinsip dasar bioteknologi

1. Bioteknologi Konvensional
Beberapa ciri atau sifat dari bioteknologi konvensional, antara lain: masih menerapkan teknik-teknik biologi,
bioteknologi, dan rekayasa genetika yang terbatas, masih menggunakan mikroorganisme seadanya, belum
mengembangkan teknik sampai tingkatan molekuler yang terarah, belum sepenuhnya steril (bebas dari
mikrobia yang tidak diinginkan), jumlah produknya relatif sedikit, serta kualitasnya belum terjamin. Fermentasi
merupakan salah satu contoh dari penerapan bioteknologi konvensional dan telah digunakan dalam
menghasilkan produk, baik dalam skala kecil maupun industri besar (misalnya: tauco, kecap, minuman anggur,
dan sake). Kalian tentunya sering menjumpai pula beberapa produk fermentasi yang bersifat khas dalam
masyarakat (indegenous fermented food).

Contohnya adalah industri tempe dan tape. Produk-produk lain dari bioteknologi konvensional, antara lain:
 Bahan bakar : metana, etana, dan propana
 Enzim enzim : amilase, lipase, dan proteinase
 Metabolit primer : asam-asam organik dan alkohol
 Metabolit sekunder : zat warna dan antibiotik
 Asam amino : zat glutamat dan lisin

2. Bioteknologi Modern
Selain mendasarkan pada mikrobiologi dan biokimia, bioteknologi modern mendasarkan pula pada manipulasi
atau rekayasa genetika (DNA). Ciri atau sifat bioteknologi modern, antara lain: steril, produksi dalam jumlah
lebih banyak, kualitasnya standar, dan terjamin. Berbeda dengan bioteknologi konvensional, bioteknologi
modern sudah memanfaatkan metode-metode mutakhir bioteknologi (currents methods of biotechnology),
antara lain: kultur jaringan, rekayasa genetika (pembuata insulin)

REKAYASA GENETIKA
 Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru
dengan sifat yang diinginkan.
 Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau rekombinasi DNA.
 Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat makhluk hidup.
 Hal itu karena DNA dari setiap makhluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat
direkomendasikan.
 Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifatsifat makhluk hidup secara turun-temurun.
 Untuk mengubah
DNA sel dapat
dilakukan melalui
banyak cara,
misalnya melalui
transplantasi inti,
fusi sel, teknologi
plasmid, dan
rekombinasi DNA.

Page 100 of 107


Page 101 of 107
TRANSPLANTASI INTI
 Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan individu baru
dengan sifat sesuai dengan inti yang diterimanya.
 Transplantasi inti pernah dilakukan terhadap sel katak.
 Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel-sel usus katak yang bersifat diploid.
 Inti sel tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti, sehingga terbentuk ovum dengan inti diploid.
 Setelah diberi inti baru, ovum membelah secara mitosis berkali-kali sehingga terbentuklah morula yang
berkembang menjadi blastula.
 Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel dan diambil intinya.
 Kemudian inti-inti tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa inti yang lain.
 Pada akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah banyak.
 Masing-masing ovum akan berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis kelamin yang sama.

FUSI SEL (HIBRIDOMA)


 Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari
spesies yang sama maupun berbeda supaya
terbentuk sel bastar atau hibridoma.
 Fusi sel diawali oleh pelebaran membran dua sel
serta diikuti oleh peleburan sitoplasma
(plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami).
 Manfaat fusi sel, antara lain untuk pemetaan
kromosom, membuat antibodi monoklonal, dan
membentuk spesies baru.
 Di dalam fusi sel diperlukan adanya:
1. Sel sumber gen (sumber sifat ideal)
2. Sel wadah (sel yang mampu membelah
cepat)
3. Fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi sel)

TEKNOLOGI PLASMID
 Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat di dalam sel bakteri atau ragi di luar kromosomnya.
 Sifat-sifat plasmid, antara lain:
1. Merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu
2. Dapat beraplikasi diri
3. Dapat berpindah ke sel bakteri lain
4. Sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan plasmid induk.
 Karena sifat-sifat tersebut di atas plasmid digunakan sebagai vektor atau pemindah gen ke dalam sel target.

Page 102 of 107


Rekayasa genetika dengan Teknik plasmid :

REKOMBINASI DNA
 Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA-DNA dari sumber yang berbeda. Tujuannya adalah
untuk menyambungkan gen yang ada di dalamnya.
 Oleh karena itu, rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi gen.
 Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena alasan-alasan sebagai berikut.
1. Struktur DNA setiap spesies makhluk hidup sama
2. DNA dapat disambungkan

Bioteknologi Bidang Kedokteran


 Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedokteran, misalnya dalam pembuatan antibodi
monoklonal, vaksin, antibiotika dan hormon.

Page 103 of 107


Pembuatan Antibodi Monoklonal
 Antibodi monoklonal adalah antibodi yang
diperoleh dari suatu sumber tunggal.
 Manfaat antibodi monoklonal, antara lain:
1. Untuk mendeteksi kandungan hormon
korionik gonadotropin dalam urine wanita
hamil
2. Mengikat racun dan menonaktifkannya
3. Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil
transplantasi jaringan lain.

PEMBUATAN VAKSIN
 Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal dari mikroorganisme.
 Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil dari mikroorganisme
tersebut.

Page 104 of 107


PEMBUATAN ANTIBIOTIKA
 Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk menghambat
pertumbuhan organisme lain yang ada di sekitarnya.
 Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu.
 Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran pada Perang Dunia II oleh para ahli dari Amerika
Serikat dan Inggris.

PEMBUATAN HORMON
 Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi hormon.
 Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison, dan testosteron.

PEMBUATAN INSULIN

Page 105 of 107


 Menjelaskan contoh aplikasi bioteknologi konvensional/ modern.

BIOTEKNOLOGI
BIDANG
KONVENSIONAL MODERN
A. Zat penghambat estrogen (untuk KB) A. Menghasilkan hormon pertumbuhan ( STH)
B. Metabolit sekunder, seperti B. Manipulasi produk vaksin oleh Escherichia coli
 antibiotik Penisilin oleh Penicillium dan antibiotik baru hasil fusi sel.
chrysogenum dan P. Notatum C. Interferon, merupakan antibiotik yang dimodifi
KESEHATAN
 Khloromfenikol oleh Streptomyces kasi dan berfungsi untuk melawan melanoma
DAN (kanker darah) dan membantu menyembuhkan
venezuelae
PENGOBATAN
 Gramisidin (Bacillus brevis) rematik tulang.
 Tetrasiklin (Streptomyces aureofaciens) D. Antibodi monoklonal, untuk mendiagnosis
 Streptomisin oleh Streptomyces griseus. penyakit dan meningkatkan kekebalan tubuh
terutama terhadap kanker.
E. Protein hasil rekayasa genetika untuk
mengatasi penyakit jantung dan stroke.
A. Tempe dengan jamur A. Makanan sup, keju, saus, kue, dan pizza.
Rhizophus oryzae. B. Makanan dari bahan kentang (keripik kentang)
B. Oncom dengan jamur Monilia sitophila. yang mengandung sedikit pati dan tidak banyak
C. Tape singkong dengan jamur ragi menyerap minyak saat digoreng, sehingga lebih
Saccharomyces cereviceae. sehat dimakan.
D. Keju dan yogurt dari susu dan C. Makanan manis seperti cokelat, es krim,
menggunakan bakteri Lactobacillus sp. makanan sereal, dan beberapa makanan bayi.
PANGAN E. Nata de coco, brem bali, kecap, tauco, D. Tomat yang berair banyak dan segar.
minuman anggur, bir, sake, roti, cuka, E. Minyak goreng kanola.
asinan, minuman beralkohol, dan susu
fermentasi.
F. Asam amino (asam glutamat) sebagai
penambah rasa (MSG) dan lisin yang
berperan dalam pembuatan roti.
A. Hidroponik (cara bercocok tanam tanpa A. Menghasilkan tanaman kedelai unggul (kedelai
menggunakan media tanah). tengger dan kedelai camar hijau) melalui radiasi
B. Pembuatan kompos padat. dan seleksi biji-biji kedelai.
C. Apel hasil persilangan yang mempunyai B. Tanaman kedelai, jagung, kapas, dan kanola yang
sifat segar berair dan tahan penyakit. tahan terhadap herbisida atau insektisida.
PERTANIAN C. Tanaman melon yang masak lebih lambat
sehingga tetap segar lebih lama, dan stroberi
yang lebih manis.
D. Biji gandum yang besar dan enak.
E. Jagung modern dengan biji yang besar dan segar
berair.
A. Menghasilkan domba Marino berkaki A. Anak zebra yang mempunyai garis-garis
pendek. persis dengan induknya.
B. Sapi Jersey hasil seleksi, menghasilkan B. Babi dan ikan yang tumbuh besar dan
PETERNAKAN
banyak susu. cepat.
C Domba Dolly hasil kloning yang mirip
dengan induknya.
A. Mentega oleh bakteri asam laktat. A. Beberapa produk manipulasi vaksin
B. Asam sitrat oleh Aspergillus niger, asam
laktat oleh Lactobacillus sp.
C. Protein sel tunggal oleh Chlorella sp. dan
INDUSTRI Spirulina sp.
D. Enzim amilase oleh Aspergillus niger,
Aspergillus oryzae, dan Bacillus subtilis.
E. Vitamin B12 oleh Pseudomonas sp. dan
Propioni bacterium.

Page 106 of 107


 Menjelaskan dampak aplikasi bioteknologi bagi masyarakat dan lingkungan.
1. Dampak negatif
a. Mengancam kelestarian alam
 Jagung hasil rekayasa genetik dapat membunuh ulat yang tidak berbahaya
 Tanaman rekayasa genetika dapat membahayakan burung
 Agen penyerbuk dapat menyebarkan gen-gen rekayasa genetika
 Rekayasa genetika dapat menghasilkan gulma-gulma super
 Terdesaknya atau bahkan menyebabkan kepunahan sebagian plasma nutfah asli karena yang
dikembangkan sekarang hanyalah produk hasil rekayasa genetika saja.
b. Mengancam kesehatan
 Kedelai transgenik dapat menyebabkan gangguan kesehatan
 Makanan dari bahan kentang dapat mengganggu kesehatan Makanan dari bahan kentang dapat
mengganggu kesehatan
 Gen rekayasa genetika dapat menimbulkan masalah tulang
 Tanaman transgenik menimbulkan alergi

2. Dampak positif bioteknologi, antara lain:


a. menghasilkan pembasmi hama tanaman
b. menghasilkan tanaman pengikat nitrogen
c. berperan dalam pengelolaan limbah
d. dalam pemisahan logam dari bijihnya
e. menghasilkan bayi tabung.

Page 107 of 107

Anda mungkin juga menyukai