Anda di halaman 1dari 3

Keutamaan Memuliakan Ibu

‫ أحمده حمد‬,‫ الذى جعل هذا اليوم من أعظم األيام الرحمة‬,‫الحمد هلل على نعمه فى أول الشهر من السنة الهجرة التامة‬
‫ وأتوكل عليه انه ثقة المتوكلين أشهد أن الاله اال هللا وحده الشريك له وأشهد أن محمدا‬,‫ واستعينه أنه خيرالمعين‬,‫الحامدين‬
‫ اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين وسلم‬.‫عبده ورسوله المجتبى وسيد الورى رحمة للعالمين‬
‫تسليما كثيرا…اما بعد‬.

‫ َأُع ْو ُذ ِباِهلل ِم َن اَّلشْيَطاِن‬: ‫ َقاَل ُهللا َتَع الَى ِفي ْالُقْر اِن ْالَك ِريْم‬، ‫ أْو ُصْيُك ْم َو َنْفِسْي ِبَتْقَو ى ِهللا َو َطاَع ِتِه َلَع َّلُك ْم ُتْفِلُحْو ْن‬،‫َفَياُّيَها اِإل ْخ َو ان‬
‫ ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنوَبُك ْم‬،‫ َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اَّتُقوا هللا َو ُقوُلوا َقْو اًل َسِد يًدا‬: ‫ ِبْس ِم ِهللا الَّرْح َم اِن الَّر ِح ْيْم‬،}‫الَّر ِج ْيم‬
. ‫َو َم ْن ُيِط ِع هللا َو َر ُسوَلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َع ِظ يًم ا وقال تعالى َيا َاُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا اَّتُقْو ا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬
‫َص َدَق ُهللا الَعِظ يْم‬
Jamaah Jumat rohimakumulluh
Dalam kesempatan yang mulia ini marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT
yaitu dengan menjalankan perintah Allah SWT dengan ikhlas, khusyu, lagi penuh tawakkal
juga menjauhi larangan Allah SWT dengan semangat berhijrah dari kebiasaan buruk menuju
kebiasaan yng teruji dan diridloi Allah. SWT.
Sholawat dan salam mudah-mudahan tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Jamaah Jumat rohimakumulluh
Bulan Desember identik dengan Hari Ibu yang selalu diperingati tiap tanggal 22 Desember.
Peringati Hari Ibu tersebut semestinya bukan sekadar seremonial untuk berbakti kepada ibu,
tapi perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Kewajiban berbakti kepada kedua orang tua terutama ibu termaktub dalam Alquran dan
hadits.
Dalam Alquran Surat Al Isra ayat 24, Allah SWT berfirman
{‫َو َقَض ى َر ُّبَك َأال َتْعُبُدوا ِإال ِإَّياُه َو ِباْلَو اِلَد ْيِن ِإْح َس اًنا ِإَّم ا َيْبُلَغَّن ِع ْنَدَك اْلِكَبَر َأَح ُدُهَم ا َأْو ِكالُهَم ا َفال َتُقْل َلُهَم ا ُأٍّف َو ال َتْنَهْر ُهَم ا‬
)24( ‫) َو اْخ ِفْض َلُهَم ا َج َناَح الُّذ ِّل ِم َن الَّرْح َم ِة َو ُقْل َر ِّبي اْر َحْم ُهَم ا َك َم ا َر َّبَياِني َصِغ يًرا‬23( ‫} َو ُقْل َلُهَم ا َقْو ال َك ِريًم ا‬
Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
'ah' dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan
yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan
dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al Isra: 23-24).
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah
Perintah berbakti dan merawat ibu banyak disebutkan dalam hadits Nabi. Rasulullah SAW
telah bersabda:
، ‫ َو ِج ْئُتَك‬، ‫ َأَر ْدُت اْلَغ ْز َو‬،‫ َيا َر ُسوَل ِهَّللا‬: ‫َع ْن ُمَع اِو َيَة ْبِن َج اِهَم َة الَّس َلِمِّي ؛ َأَّن َج اِهَم َة َج اَء ِإَلى الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َفَقاَل‬
،‫ ُثَّم الَّثاِلَثَة ِفي َم َقاِع َد َش َّتى‬،‫ َفِإَّن اْلَج َّنَة ِع ْنَد ِر ْج َلْيَها ُثَّم الَّثاِنَيَة‬.‫ "اْلَز ْمَها‬: ‫ َفَقاَل‬. ‫ َنَعْم‬. ‫ "َفَهْل َلَك ِم ْن ُأٍّم ؟ " َقاَل‬: ‫َأْسَتِش يُرَك ؟ َفَقاَل‬
‫َك ِم ْثِل َهَذ ا اْلَقْو ِل‬
Dari Mu'awiyah ibnu Jahimah As-Sulami, bahwa Jahimah pernah datang kepada Nabi Saw.
lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, saya ingin berangkat berperang (di jalan Allah), dan saya
datang untuk meminta nasihat darimu." Rasulullah Saw. balik bertanya, "Apakah kamu
masih mempunyai ibu?" Jahimah menjawab, "Ya." Rasulullah Saw. bersabda: Rawatlah
ibumu, karena sesungguhnya surga itu berada di bawah telapak kakinya. Kemudian diajukan
pertanyaan yang serupa dan jawaban yang serupa untuk kedua kalinya hingga ketiga kalinya
di tempat-tempat yang berlainan.
Menghormati dan memuliakan ibu juga merupakan kunci surga bagi tiap manusia. Dalam
hadits, Rasulullah SAW bersabda:
، ‫ َو ِج ْئُتَك‬، ‫ َأَر ْدُت اْلَغ ْز َو‬،‫ َيا َر ُسوَل ِهَّللا‬: ‫َع ْن ُمَع اِو َيَة ْبِن َج اِهَم َة الَّس َلِمِّي ؛ َأَّن َج اِهَم َة َج اَء ِإَلى الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َفَقاَل‬
،‫ ُثَّم الَّثاِلَثَة ِفي َم َقاِع َد َش َّتى‬،‫ َفِإَّن اْلَج َّنَة ِع ْنَد ِر ْج َلْيَها ُثَّم الَّثاِنَيَة‬.‫ "اْلَز ْمَها‬: ‫ َفَقاَل‬. ‫ َنَعْم‬. ‫ "َفَهْل َلَك ِم ْن ُأٍّم ؟ " َقاَل‬: ‫َأْسَتِش يُرَك ؟ َفَقاَل‬
‫َك ِم ْثِل َهَذ ا اْلَقْو ِل‬
Dari Mu'awiyah ibnu Jahimah As-Sulami, bahwa Jahimah pernah datang kepada Nabi Saw.
lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, saya ingin berangkat berperang (di jalan Allah), dan saya
datang untuk meminta nasihat darimu." Rasulullah Saw. balik bertanya, "Apakah kamu
masih mempunyai ibu?" Jahimah menjawab, "Ya." Rasulullah Saw. bersabda: Rawatlah
ibumu, karena sesungguhnya surga itu berada di bawah telapak kakinya. Kemudian diajukan
pertanyaan yang serupa dan jawaban yang serupa untuk kedua kalinya hingga ketiga kalinya
di tempat-tempat yang berlainan.
Berbakti kepada Ibu juga merupakan amalan utama. Sebagaimana disabdakan Rasulullah
SAW

‫َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َقاَل َج اَء َر ُجٌل ِإَلى َر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َفَقاَل َيا َر ُسوَل ِهَّللا َم ْن َأَح ُّق الَّناِس ِبُحْس ِن‬
‫َص َح اَبِتي َقاَل ُأُّم َك َقاَل ُثَّم َم ْن َقاَل ُثَّم ُأُّم َك َقاَل ُثَّم َم ْن َقاَل ُثَّم ُأُّم َك َقاَل ُثَّم َم ْن َقاَل ُثَّم َأُبوَك‬
Dari Abu Hurairah radliallahu `anhu dia berkata; "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah
shallallahu `alaihi wasallam sambil berkata; "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling
berhak aku berbakti kepadanya?" beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian
siapa?" beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "kemudian siapa lagi?" beliau
menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" dia menjawab: "Kemudian
ayahmu." (HR. Bukhari) [No. 5971 Fathul Bari] Shahih
Bahkan, Rasulullah SAW khusus mewasiatkan kepada umatnya sebanyak 3 kali untuk
berbakti kepada Ibu.
، ، ‫ ِإَّن َهَّللا ُيوِص يُك ْم ِبُأَّمَهاِتُك ْم‬، ‫ "ِإَّن َهَّللا ُيوِص يُك ْم ِبآَباِئُك ْم‬: ‫ َع ِن الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل‬،‫َع ِن اْلِم ْقَداِم ْبِن َم ْع ِد َيْك ِر َب اْلِكْنِد ِّي‬
‫ ِإَّن َهَّللا ُيوِص يُك ْم ِباَأْلْقَر ِب َفاَأْلْقَرِب‬، ‫ ِإَّن َهَّللا ُيوِص يُك ْم ِبُأَّمَهاِتُك ْم‬، ‫"ِإَّن َهَّللا ُيوِص يُك ْم ِبُأَّمَهاِتُك ْم‬.
Dari Al-Miqdam ibnu Ma'di Kriba, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Sesungguhnya Allah
telah menitipkan kepada kalian ayah-ayah kalian, sesungguhnya Allah telah menitipkan
kepada kalian ibu-ibu kalian, sesungguhnya Allah telah menitipkan kepada kalian ibu-ibu
kalian, sesungguhnya Allah telah menitipkan kepada kalian ibu-ibu kalian, sesungguhnya
Allah telah menitipkan kepada kalian keluarga kalian yang terdekat, kemudian yang dekat
(hubungan) kekeluargaannya dengan kalian. (HR. Ibnu Majah).

Anda mungkin juga menyukai