Anda di halaman 1dari 1

Evaluasi 

dan Akuntabilitas dalam Pendidikan

ِ ‫ َح‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬


‫اسبُوْ ا اَ ْنفُ َس ُك ْم قَب َْل‬ َ َ‫ق‬  ُ‫ض َي هللاُ َع ْنه‬
َ  ِ‫ قَا َل َرسُوْ ُل هللا‬: ‫ال‬ ِ ‫ع َْن ُع َم ُر ابْنُ ْالخَطَّا‬
ِ ‫ب َر‬
َ ‫َف ْال ِح َسابُ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َعلَى َم ْن َحا َس‬
‫ب نَ ْف َسهُ فِ ْي ال ُّد ْنيَا‬ ُّ ‫ض اَأْل ْكبَ ِر َوِإنَّ َما يَخ‬ِ ْ‫اَ ْن تُ َحا َسبُوْ ا تَزَ يَّنُوْ ا لِ ْل َعر‬
Dari Umar Ibnul Khattab R.A beliau berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Adakanlah
perhitungan terhadap diri kalian sebelum kalian diperhitungkan”.
            Hadits diatas adalah perintah nabi kepada umatnya untuk mengadakan evaluassi
khususnya terhadap diri individu masing-masing. Begitu juga dalam hal pendidikan,
evaluasi dibutuhkan guna mengetahui sejauhmana peserta didik memahami atas apa yang
mereka pelajari.
            Evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga atau nilai
berdasarkan kriteria tertentu. Proses belajar dan mengajar adalah proses yang bertujuan.
Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki siswa
setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya. Hasil yang diperoleh dari penilaian
dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. Oleh karena itu tindakan atau kegiatan tersebut
dinamakan hasil belajar.
Dalam menjalankan misi pendidikan, untuk melihat tingkat atau kadar penguasaan sahabat
terhadap materi pelajaran, nabi SAW juga mengevaluasi sahabat-sahabatnya. Dengan
mengevaluasi sahabat-sahabat, rasulullah mengetahui kemampuan para sahabat dalam
memahami ajaran agamaatau dalam menjalankan tugas. Untuk melihat hasil pengajaran
yang dilaksanakan, rasulullah SAW sering mengevaluasi hafalan para sahabat dengan cara
menyuruh para sahabat membacakan ayat-ayat al-qur’an dihadapannya dengan
membetulkan hafalan dan bacaan mereka yang keliru.

‫اع َو ُكلُّ ُك ْم َم ْسُئوْ ٍل‬


ٍ ‫ ُكلُّ ُك ْم َر‬:‫ال‬
َ َ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ َ  ِ‫ض َي هللاُ َع ْنهُما اَ َّن َرسُوْ ُل هللا‬ ِ ‫ع َْن َع ْب ِدهللاِ اب ِْن ُع َم َر َر‬
‫اع َعلَى اَ ْه ِل بَ ْيتِ ِه َوه َُو َم ْسُئوْ ٌل‬ ٍ ‫اع َوه َُو َم ْسُئوْ ٌل َع ْنهُ ْم َوال َّر ُج ُل َر‬ ٍ ‫اس َر‬ ِ َّ‫اعيَّتِ ِه فَاَأْل ِم ْي ُر الَّ ِذيْ َعلَى الن‬ ِ ‫ع َْن َر‬
ِ ‫اع َعلَى َم‬
‫ال َسيِّ ِد ِه َوهُ َو‬ ٍ ‫ت َزوْ ِجهَا َو َولِ ِدهَا َو ِه َي َم ْسُئوْ ٌل َع ْنهُ ْم َو ْال َع ْب ُد َر‬ ِ ‫َع ْنهُ ْم َو ْال َمرْ َأةُ َرا ِعيَ ٍة َعلَى بَ ْي‬
)‫ق َعلَ ْي ِه‬ ٍ ‫َم ْسُئوْ ٌل َع ْنهُ َأاَل فَ ُكلُّ ُك ْم َر‬
ٌ َ‫اع َو ُكلُّ ُك ْم َو َم ْسُئوْ ٌل ع َْن َرا ِعيَّتِ ِه ( ُمتَف‬
Dari Abdillah bin Umar R.A. sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Setiap kamu adalah
pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Kepala negara yang
memimpin manusia (masyarakat)nya, akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang
dipimpin. Suami itu pemimpin terhadap keluarganya dan dia akan dimintai
pertanggungjawaban terhadap mereka . Istri adalah pemimpin atas rumah tangga, suami dan
anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Hamba
sahaya adalah pemimpin atas harta tuannya dan dia akan dimintai pertanggungjawaban
terhadap harta tuannya itu. Ketahuilah, setiap kamu itu pemimpin dan setiap pemimpin akan
dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. (Muttafaqun ‘Alaih)

Anda mungkin juga menyukai