Anda di halaman 1dari 10

Akuntabilitas Kepemimpinan Pada Kependidikan Berbasis Agama Islam

AKUNTABILITAS KEPEMIMPINAN PADA KEPENDIDIKAN


BERBASIS AGAMA ISLAM

Sutarman
amrisutarman@yahoo.com,
(Dosen STKIP SERA dan STMIK Triguna)
Agus Salim, Ujang Cepi Barlian
bani.samudra@gmail.com
(Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Tangerang)

Abstrak:
Akuntabilitas kepemimpinan pada tenaga kependidikan berbasis agama merupakan
elemen terpenting dalam pendidikan. Pendidikan yang berkualitas dapat diwujudkan apabila
sekolah memiliki pemimpin dan tenaga pengajar yang berkualitas serta memiliki komitmen
dan integritas yang tinggi untuk memajukan pendidikan yang berkualitas.. Ada empat
komponen utama yang dapat dijadikan kriteria umum sebagai acuan untuk meneningkatkan
kualitas pada sebuah lembaga kependidikan, yang meliputi (1) pembelajaran peserta didik
(2) kesempatan untuk belajar, (3) responsif terhadap peserta didik, orang tua, dan
masyarakat, (4) kapasitas kemampuan dalam perbaikan lembaga pendidikan.

Kata kunci : Akuntabilitas, Kepemimpinan, Kependidikan

A. Pendahuluan faktor penghadang di depan. Tetapi hanya


Penyelenggaraan manajemen dengan kemauan dan visi perubahan
pendidikan yang memenuhi prinsip niscaya prinsip akuntabilitas. 1 dapat
akuntabilitas, tampaknya masih melewati membumi di sekolah.
jalan panjang, dan berliku-liku. Walaupun
tuntutan akan manajemen pendidikan yang B. Pembahasan
akuntabel terus disuarakan banyak pihak, 1. Pengertian Akuntabilitas Pendidikan
belum semua aparatus pendidikan Menurut; Mc. Ashan (1983)2
menyambutnya. Ini sangat berkaitan menyebutkan bahwa akuntabilitas adalah
dengan persoalan kemauan, kemampuan, kondisi seseorang yang dinilai oleh orang
persepsi, kepercayaan. Karena itu makalah lain karena kualitas performannya dalam
ini ditulis untuk melanjutkan proses
mengurai benang kusut yang hampir putus 1
itu. Uraian disandarkan pada pengertian Harus jujur, objektif, transparan dan inovatif
sebagai katalisator perubahan manajemen instansi
akuntabilitas pendidikan, tujuan pemerintah dalam bentuk pemutakhiran metode dan
akuntabilitas pendidikan, manfaat teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan
akuntabilitas pendidikan, pelaksana akuntabilitas. Selain prinsip-prinsip tersebut,
akuntabilitas pendidikan, pelaksanaan akuntabilitas kinerja harus juga menyajikan
akuntabilitas pendidikan, langkah-langkah penjelasan
2
Akuntabilitas Pendidikan Mc.Ashan
akuntabilitas pendidikan, faktor-faktor (1983)menyebutkan bahwa akuntabilitas adalah
yang mempengaruhi akuntabilitas kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain
pendidikan, dan upaya peningkatan karena kualitas performannya dalam menyelesaikan
akuntabilitas pendidikan. Nilai dan kultur, tujuan yang menjadi tanggungjawabnya. Sedangkan
serta matinya perasaan terdesak menjadi John Elliot (1981: 15-16) merinci makna yang
terkandung di dalam akuntabilitas,

Rausyan Fikr. Vol. 14 No. 2 September 2018. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 97
Akuntabilitas Kepemimpinan Pada Kependidikan Berbasis Agama Islam

menyelesaikan tujuan yang menjadi b. Memiliki kunci pembentuk arah dalam


tanggung jawabnya. Sedangkan menurut; bentuk biaya dan usaha performan
John Elliot (1981:15-16)3 merinci makna yang dikontrak/ditentukan, diharapkan
yang terkandung di dalam akuntabilitas, tercapai tujuan secara efektif sehingga
yaitu: pengontrak merasa puas.
a. Cocok atau sesuai dengan peranan c. Unsur pemeriksaan yang dilakukan
yang di harapkan, oleh orang-orang bebas dan tidak
b. Menjelaskan, mempertimbang kan terlibat dalam kegiatan internal, seperti
kepada orang lain tentang keputusan orang tua siswa, masyarakat, atau
dan tindakan yang di ambilnya, pemerintah.
c. Performan yang cocok dan dan d. Memberikan jaminan, dalam bidang
meminta pertimbangan/penjelasan pendidikan mutu dapat terjamin dengan
kepada orang lain. menggunakan kriteria atau ukuran
Akuntabilitas membutuhkan aturan, tertentu.
ukuran atau kriteria, sebagai indikator e. Pemberian insentif, diberikan sebagai
keberhasilan suatu pekerjaan atau penghargaan dan dapat di ukur menurut
perencanaan. Dengan demikian, maka kriteria tertentu, dengan maksud untuk
akuntabilitas adalah suatu keadaan meningkatkan motivasi dan sistem
performan para petugas yang mampu kompetisi dalam meningkatkan
bekerja dan dapat memberikan hasil kerja performan.
sesuai dengan kriteria yang telah di
tentukan bersama sehingga memberikan Menurut H. H. Mc Ashaan, yaitu:5
rasa puas pihak lain yang berkepentingan. a. Program dan manajemen personalia
Sedangkan akuntabilitas pendidikan adalah yang mengarah kepada tujuan,
kemampuan sekolah mempertanggung b. Penekanan manajemen yang efektif
jawab kan kepada publik dalam segala dan efisien, dan
sesuatu mengenai kinerja yang telah c. Pengembangan program, pengem-
dilaksanakan. bangan personalia, peningkatan
Menurut; Scorvis D. Anderson,4 and hubungan dengan masyarakat, dan
Whither Dalam kutipan Made Pidarta, kegiatan-kegiatan manajemen.
menyebutkan lima bagian yang merupakan Tujuan akuntabilitas pendidikan
manifestasi dari akuntabilitas, yaitu: adalah agar terciptanya kepercayaan publik
a. Mengontrak performan. Performan di terhadap sekolah. Kepercayaan publik
tentukan kriterianya dan disepakati yang tinggi akan sekolah dapat mendorong
bersama. Artinya pertugas pelaksana partisipasi yang lebih tinggi pula terdapat
tidak boleh menyimpang dari kriteria pengelolaan manajemen sekolah. Sekolah
tersebut. akan dianggap sebagai agen bahkan
sumber perubahan masyarakat. Slamet
3
(2005:6) menyatakan: Tujuan utama
Akuntabilitas Pendidikan Elliot (1981: 15-
16) Pengertian Akuntabilitas Pendidikan. McAshan
akuntabilitas adalah untuk mendorong
(1983) menyebutkan bahwa akuntabilitas adalah terciptanya akuntabilitas kinerja sekolah
kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain
5
karena kualitas performannya dalam menyelesaikan Kepercayaan publik yang tinggi akan
tujuan yang menjadi tanggungjawabnya. Sedangkan sekolah dapat mendorong partisipasi yang lebih
John Elliot (1981: 15-16) merinci makna tinggi pula terdapat pengelolaan manajemen
4
Scorvis D. Anderson and Whither Dalam sekolah. Sekolah akan dianggap sebagai agen
kutipan Made Pidarta dalam bukunya bahkan sumber perubahan masyarakat. Slamet
Accountability What, Who, and Whither (1988) (2005: 6)

98 │ Rausyan Fikr. Vol. 14 No. 2 September 2018. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187
Akuntabilitas Kepemimpinan Pada Kependidikan Berbasis Agama Islam

sebagai salah satu syarat untuk terciptanya Kandungan ayat di atas menjelaskan
sekolah yang baik dan terpercaya. bahwa Allah SWT adalah pengatur alam.
Penyelenggara sekolah harus memahami Keteraturan alam raya ini, merupakan
bahwa mereka harus mempertanggung bukti kebesaran Allah swt dalam
jawabkan hasil kerja kepada publik. Selain mengelola alam ini. Namun, karena
itu, tujuan akuntabilitas adalah menilai manusia yang diciptakan Allah SWT telah
kinerja sekolah dan kepuasaan publik dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka
terhadap pelayanan pendidikan yang dia harus mengatur dan mengelola bumi
diselenggarakan oleh sekolah, untuk dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah
mengikutsertakan publik dalam mengatur alam raya ini. Sejalan dengan
pengawasan pelayanan pendidikan dan kandungan ayat tersebut, manajemen
untuk mempertanggungjawabkan merupakan sebuah proses pemanfaatan
komitmen pelayanan pendidikan kepada semua sumber daya melalui bantuan orang
publik. akuntabilitas bukanlah akhir dari lain dan bekerjasama dengannya, agar
sistem penyelenggaran manajemen tujuan bersama bisa dicapai secara efektif,
kependidikan, tetapi merupakan faktor efesien, dan produktif. Fungsi manajemen
pendorong munculnya kepercayaan dan adalah merancang, mengorganisasikan,
partisipasi dari semua steak holder. karena memerintah, mengkoordinasi, dan
akuntabilitas sebagai titik awal mengendalikan. Sejalan dengan ayat di
keberlangsungan dalam mengelola atas, Allah Swt memberi arahan kepada
pendidikan. setiap orang yang beriman untuk
Pengawasan merupakan fungsi mendesain rencana apa yang akan
manajemen diperlukan agar tujuan yang dilakukan dikemudian hari, sebagaimana
hendak dicapai bisa tercapai, efisien dan Firman-Nya dalam Al-Qur’an Surat Al
efektif, di dalam Islam, fungsi pengawasan Hasyr: 18:8 ”Wahai orang-orang yang
termaktud pada al-Qur’an surat As-Shof beriman, bertaqwalah kepada Allah dan
ayat 3:6 “Amat besar kebencian di sisi hendaklah setiap diri memperhatikan apa
Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
yang tidak kamu kerjakan.” Ayat tersebut (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
memberikan ancaman dan peringatan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
terhadap orang yang mengabaikan apa yang kamu kerjakan.
pengawasan terhadap perbuatannya. Selain Beberapa hadits Rasulullah Saw juga
ayat tersebut, terdapat juga pada QS, Al- menganjurkan perlunya melaksanakan
Sajdah, ayat 5.7 ‘Dia mengatur urusan dari pengawasan atau evaluasi dalam setiap
langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik pekerjaan. Ajaran Islam sangat
kepada-Nya dalam satu hari yang memperhatikan adanya bentuk pengawasan
kadarnya adalah seribu tahun menurut terhadap diri terlebih dahulu sebelum
perhitunganmu. melakukan pengawasan terhadap orang
lain. Hal ini antara lain berdasarkan hadits
6
Al-Qur’an surat As-Shof ayat 3, Tafsir
Rasulullah Saw sebagai berikut:
Qur’an perkata Maghfirah Pustaka 2006 (Abu abas “Periksalah dirimu sebelum memeriksa
menjelaskan bahwa kedua ayat ini diturunkan orang lain. Lihatlah terlebih dahulu atas
berkenaan dengan sebagian orang mukmin yang kerjamu sebelum melihat kerja orang
enggan melakukan jihad meskipun telah lain.” (HR. Tirmidzi: 2383).
mengetahui bahwa berjihad seperti yang tersebut
pada quran 61;11
7 8
QS, Al-Sajdah, ayat 5. Tafsir Qur’an Al-Qur’an Surat Al Hasyr: 18 Tafsir Qur’an
perkata Maghfirah Pustaka 2006 perkata Maghfirah Pustaka 2006

Rausyan Fikr. Vol. 14 No. 2 September 2018. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 99
Akuntabilitas Kepemimpinan Pada Kependidikan Berbasis Agama Islam

Dalam pandangan Islam segala ada bersama mereka di manapun mereka


sesuatu harus dilakukan secara terencana, berada. Kemudian Dia akan memberitakan
dan teratur. Tidak terkecuali dengan proses kepada mereka pada hari kiamat apa yang
kegiatan belajar-mengajar yang merupakan telah mereka kerjakan. Sesungguhnya
hal yang harus diperhatikan, karena Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.
substansi dari pembelajaran adalah (QS. Al-Mujadalah:7). Selain itu
membantu siswa agar mereka dapat belajar berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh
secara baik dan benar secara maksimal. Imam Thabrani bahwasanya Rasulullah
Manajemen dalam hal ini berarti mengatur SAW bersabda:11“Sesungguhnya Allah
atau mengelola sesuatu hal agar menjadi mencintai orang yang jika melakukan
baik. Hal ini sesuai dengan hadits, An- suatu pekerjaan, dilakukan secara itqan
Nawawi (1987: 17)9 yang diriwayatkan (tepat, terarah, dan tuntas) (HR.
dari Ya’la Rasulullah bersabda: Thabrani).
“Sesungguhnya mewajibkan kepada kita Tujuan melakukan pengawasan,
untuk berlaku ihsan dalam segala pengendalian dan koreksi adalah untuk
sesuatu.” (HR. Bukhari: No. 6010). mencegah seseorang jatuh terjerumus
Berdasarkan hadits di atas, kepada sesuatu yang salah. Tujuan lainnya
pengawasan dalam Islam dilakukan untuk adalah agar kualitas kehidupan terus
meluruskan yang bengkok, mengoreksi meningkat. Inilah yang dimaksud dengan
yang salah dan membenarkan yang hak. tausiyah, dan bukan untuk menjatuhkan.
Pengawasan di dalam ajaran Islam, paling Fungsi manajerial pengawasan adalah
tidak terbagi kepada 2 (dua) hal: pertama, untuk mengukur dan mengkoreksi kerja
pengawasan yang berasal dari diri, yang bawahan untuk memastikan bahwa tujuan
bersumber dari tauhid dan keimanan organisasi dan rencana yang didesain
kepada Allah SWT. Orang yang yakin sedang dilaksanakan. Dalam konteks ini,
bahwa Allah pasti mengawasi hamba-Nya, implementasi syariah diwujudkan melalui
maka orang itu akan bertindak hati-hati. tiga pilar pengawasan, yaitu:
Ketika sendiri, dia yakin Allah yang kedua, a. Ketaqwaan individu, bahwa seluruh
dan ketika berdua dia yakin Allah yang personel perusahaan dipastikan dan
ketiga. Allah SWT berfirman.10: Artinya dibina agar menjadi manusia yang
“Tidaklah kamu perhatikan, bahwa bertaqwa;
sesungguhnya Allah mengetahui apa yang b. Pengawasan anggota, dalam suasana
ada di langit dan apa yang ada di bumi? organisasi yang mencerminkan sebuah
Tiada pembicaraan rahasia antara tiga team maka proses keberlangsungan
orang, melainkan Dia-lah yang organisasi selalu akan mendapatkan
keempatnya. Dan tiada (pembicaraan pengawasan dari personelnya sesuai
antara) empat melainkan Dia-lah yang dengan arah yang telah ditetapkan;
kelimanya. Dan tiada (pembicaraan c. Penerapan/supremasi aturan, organisasi
antara) lima orang, melainkan Dia-lah ditegakkan dengan aturan main yang
yang keenamnya. Dan tiada (pula) jelas dan transparan dan tidak
pembicaraan antara (jumlah) yang kurang bertentangan dengan syariah.
dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia Ar-riqobah atau proses pengawasan
merupakan kewajiban yang terus menerus
9
An-Nawawi (1987: 17) yang diriwayatkan
11
dari Ya’la (HR. Thabrani). Hadist Imam Thabroni
10
(QS. Al-Mujadalah: 7). Tafsir Qur’an Allah mencintai orang yang jika melakukan suatu
perkata Maghfirah Pustaka 2006 pekerjaan, dilakukan secara itqan

100 │ Rausyan Fikr. Vol. 14 No. 2 September 2018. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187
Akuntabilitas Kepemimpinan Pada Kependidikan Berbasis Agama Islam

harus dilaksanakan, karena pengawasan jenjang dan jenis pendidikan tertentu.


merupakan pengecekan jalannya planning Standar isi tersebut memuat kerangka
dalam organisasi guna menghindari dasar dan struktur kurikulum, beban
kegagalan atau akibat yang lebih buruk. belajar, kurikulum tingkat satuan
Mengenai faktor ini al-Qur’an memberikan pendidikan, dan kalender pendidikan.
konsepsi yang tegas agar hal yang bersifat c. Standar Proses. Proses pembelajaran
merugikan tidak terjadi. Tekanan al-Qur’an pada satuan pendidikan
lebih dahulu pada intropeksi, evaluasi diri diselenggarakan secara interaktif,
pribadi sebagai pimpinan apakah sudah inspiratif, menyenangkan, menantang,
sejalan dengan pola dan tingkah memotivasi peserta didik untuk
berdasarkan planning dan program yang berpartisipasi aktif, serta memberikan
telah dirumuskan semula. Setidak-tidaknya ruang yang cukup bagi prakarsa,
menunjukkan sikap yangh simpatik dalm kreativitas, dan kemandirian sesuai
menjalankan tugas, selanjutnya dengan bakat, minat, dan
mengadakan pengecekan atau memeriksa perkembangan fisik serta psikologis
kerja anggotanya. peserta didik. Selain itu, dalam proses
pembelajaran pendidik memberikan
2. Delapan Standar Nasional keteladanan. Setiap satuan pendidikan
Pendidikan Menurut BSNP:12 melakukan perencanaan proses
a. Standar Kompetensi Lulusan. Standar pembelajaran, pelaksanaan proses
Kompetensi Lulusan untuk satuan pembelajaran, penilaian hasil
pendidikan dasar dan menengah pembelajaran, dan pengawasan proses
digunakan sebagai pedoman penilaian pembelajaran untuk terlaksananya
dalam menentukan kelulusan peserta proses pembelajaran yang efektif dan
didik. Standar Kompetensi Lulusan efisien.
(SKL) tersebut meliputi standar d. Standar Pendidikan dan Tenaga
kompetensi lulusan minimal satuan Kependidikan. Pendidik harus
pendidikan dasar dan menengah, memiliki kualifikasi akademik dan
standar kompetensi lulusan minimal kompetensi sebagai agen pembelajaran,
kelompok mata pelajaran, dan standar sehat jasmani dan rohani, serta
kompetensi lulusan minimal mata memiliki kemampuan untuk
pelajaran. mewujudkan tujuan pendidikan
b. Standar Isi.13 Standar Isi mencakup nasional. Kualifikasi akademik yang
lingkup materi minimal dan tingkat dimaksudkan di atas adalah tingkat
kompetensi minimal untuk mencapai pendidikan minimal yang harus
kompetensi lulusan minimal pada dipenuhi oleh seorang pendidik yang
dibuktikan dengan ijazah dan/atau
12
Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan sertifikat keahlian yang relevan sesuai
Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar Isi ketentuan perundang-undangan yang
untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23
berlaku. Kompetensi sebagai agen
Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan pembelajaran pada jenjang pendidikan
untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah dasar dan menengah serta pendidikan
13
Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan anak usia dini meliputi:
Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar Isi Kompetensi pedagogik;
untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23
Kompetensi kepribadian;
Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi profesional; dan
untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah Kompetensi sosial.

Rausyan Fikr. Vol. 14 No. 2 September 2018. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 101
Akuntabilitas Kepemimpinan Pada Kependidikan Berbasis Agama Islam

e. Standar Sarana dan Prasarana. Setiap h. Standar Penilaian Pendidikan.15


satuan pendidikan wajib memiliki Penilaian pendidikan pada jenjang
sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan dasar dan menengah terdiri
pendidikan, media pendidikan, buku atas:
dan sumber belajar lainnya, bahan Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
habis pakai, serta perlengkapan lain Penilaian hasil belajar oleh satuan
yang diperlukan untuk menunjang pendidikan; dan
proses pembelajaran yang teratur dan Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
berkelanjutan. Setiap satuan Penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan wajib memiliki prasarana pendidikan tinggi terdiri atas:
yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
pimpinan satuan pendidikan, ruang dan Penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidik, ruang tata usaha, ruang pendidikan tinggi.
perpustakaan, ruang laboratorium,
ruang bengkel kerja, ruang unit 3. Fungsi dan Tujuan Standar Nasional
produksi, ruang kantin, instalasi daya Pendidikan:
dan jasa, tempat berolahraga, tempat a. Standar Nasional Pendidikan berfungsi
beribadah, tempat bermain, tempat sebagai dasar dalam perencanaan,
berkreasi, dan ruang/tempat lain yang pelaksanaan, dan pengawasan
diperlukan untuk menunjang proses pendidikan dalam rangka mewujudkan
pembelajaran yang teratur dan pendidikan nasional yang bermutu
berkelanjutan. b. Standar Nasional Pendidikan bertujuan
f. Standar Pengelolaan14. Standar menjamin mutu pendidikan nasional
Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, dalam rangka mencerdaskan kehidupan
yakni standar pengelolaan oleh satuan bangsa dan membentuk watak serta
pendidikan, standar pengelolaan oleh peradaban bangsa yang bermartabat.
Pemerintah Daerah dan standar c. Standar Nasional Pendidikan
pengelolaan oleh Pemerintah. disempurnakan secara terencana,
g. Standar Pembiayaan Pendidikan. terarah, dan berkelanjutan sesuai
Pembiayaan pendidikan terdiri atas dengan tuntutan perubahan kehidupan
biaya investasi, biaya operasi, dan lokal, nasional, dan global.
biaya personal. Biaya investasi satuan
pendidikan sebagaimana dimaksud di 4. Pelaksana Akuntabilitas Pendidikan
atas meliputi biaya penyediaan sarana Menurut Made Pidarta (1988)16
dan prasarana, pengembangan menyebutkan bahwa pelaksanaan
sumberdaya manusia, dan modal kerja akuntabilitas ditekankan pada guru,
tetap. Biaya personal sebagaimana
dimaksud pada di atas meliputi biaya
15
pendidikan yang harus dikeluarkan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan
oleh peserta didik untuk bisa mengikuti Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar Isi
proses pembelajaran secara teratur dan untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah dan
berkelanjutan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23
Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah
16
Insentif terhadap pelaksana sudah
14
Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan ditentukan secara pasti. D. Pelaksana Akuntabilitas
Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar Isi Pendidikan Made Pidarta (1988) menyebutkan
untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah dan bahwa pelaksanaan akuntabilitas ditekankan pada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 guru, administrator, orang tua siswa, masyarakat
Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan serta orang-orang luar lainnya. Di dalam
untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah perencanaan participatory.

102 │ Rausyan Fikr. Vol. 14 No. 2 September 2018. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187
Akuntabilitas Kepemimpinan Pada Kependidikan Berbasis Agama Islam

administrator, orang tua siswa, masyarakat Akuntabilitas juga semakin memiliki arti,
serta orang-orang luar lainnya. Di dalam ketika sekolah mampu mempertanggung-
perencanaan participatory, yaitu jawabkan mutu outputnya terhadap publik.
perencanaan yang menekankan sifat lokal Sekolah yang mampu mempertanggung-
atau desentralisasi, akuntabilitas ditujukan jawabkan kualitas outputnya terhadap
pada sejumlah personil sebagai berikut: publik, mencerminkan sekolah yang
a. Manajer/administrator/ketua lembaga, memiliki tingkat efektivitas output tinggi.
sesuai dengan fungsinya sebagai Dan sekolah yang memiliki tingkat
manajer. efektivitas outputnya tinggi, akan
Ketua perencana, yang dianggap paling meningkatkan efisiensi eksternal.
bertanggungjawab atas keberhasilan Bagaimana sekolah mampu mem
perencanaan. Ketua perencana adalah pertanggung jawab kan kewenangan yang
dekan, rektor, kepala sekolah, atau diberikan kepada publik, tentu menjadi
pimpinan unit kerja lainnya. tantangan tanggung jawab sekolah.
b. Para anggota perencana, mereka Menurut Fasli Jalal dan Dedi
dituntut memiliki akuntabilitas karena Supriadi (2001:88)17 menyatakan di
mereka bekerja mewujudkan konsep Indonesia banyak instituasi pendidikan
perencanaan dan mengendalikan yang lemah dan tidak akuntabel. Menurut
implementasinya di lapangan. Rita Headington.18ada tiga dimensi yang
c. Konsultan, para ahli perencana yang terkandung dalam akuntabilitas, yaitu;
menjadi konsultan. Moral,Hukum, dan Keuangan. Ketiganya
d. Para pemberi data, harus memiliki menuntut tanggung jawab dari sekolah
performan yang kuat mengingat untuk mewujudkannya, tidak saja bagi
tugasnya memberikan dan meng publik tetapi pertama-tama harus dimulai
informasikan data yang selalu siap dan bagi warga sekolah itu sendiri, misalnya
akurat. akuntabilitas dari guru. Secara moral
Akuntabilitas tidak saja menyangkut maupun secara formal (aturan) guru
proses pembelajaran, tetapi juga memiliki tanggung jawab bagi siswa
menyangkut pengelolaan keuangan, dan maupun orang tua siswa untuk
kualitas output. Akuntabilitas keuangan mewujudkan proses pembelajaran yang
dapat diukur dari semakin kecilnya baik. Tidak saja guru tetapi juga badan-
penyimpangan dalam pengelolaan badan yang terkait dengan pendidikan.
keuangan sekolah. Baik sumber-sumber
penerimaan, besar kecilnya penerimaan, 5. Langkah-Langkah Akuntabilitas
maupun peruntukkannya dapat di Pendidikan
pertanggungjawab kan oleh pengelola. Menurut19Made Pidarta (1988)
Pengelola keuangan yang bertanggung merumuskan langkah-langkah yang harus
jawab akan mendapat kepercayaan dari
warga sekolah dan masyarakat. Sebaliknya 17
Fasli Jalal dan Dedi Supriadi (2001: 88)
pengelola yang melakukan praktek korupsi menyatakan di Indonesia banyak instituasi
tidak akan dipercaya. pendidikan yang lemah dan tidak akuntabel
Akuntabilitas tidak saja menyangkut 18
Rita Headington ada tiga dimensi yang
sistem tetapi juga menyangkut moral terkandung dalam akuntabilitas, yaitu ; Moral,
individu. Jadi, moral individu yang baik Hukum, dan Keuangan.
19
Made Pidarta (1988) merumuskan langkah-
dan didukung oleh sistem yang baik akan langkah yang harus di tempuh untuk menentukan
menjamin pengelolaan keuangan yang akuntabilitas dalam melaksanakan tugas-tugas
bersih, dan jauh dari praktek korupsi. pendidikan, sebagai berikut: 1. Menentukan tujuan

Rausyan Fikr. Vol. 14 No. 2 September 2018. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 103
Akuntabilitas Kepemimpinan Pada Kependidikan Berbasis Agama Islam

di tempuh untuk menentukan akuntabilitas Menurut20 Slamet (2005:6) ada


dalam melaksanakan tugas-tugas delapan hal yang harus dikerjakan oleh
pendidikan, sebagai berikut: sekolah untuk peningkatan akuntabilitas:
a. Menentukan tujuan program yang a. Sekolah harus menyusun aturan main
dikerjakan, dalam perencanaan disebut tentang sistem akuntabilitas termasuk
misi atau tujuan perencanaan. mekanisme pertanggung jawaban.
b. Program dioperasionalkan sehingga b. Sekolah perlu menyusun pedoman
menimbulkan tujuan-tujuan yang tingkah laku dan sistem pemantauan
spesifik. kinerja penyelenggara sekolah dan
c. Menggambarkan kondisi tempat sistem pengawasan dengan sanksi yang
bekerja. jelas dan tegas.
d. Menentukan otoritas atau kewenangan c. Sekolah menyusun rencana
petugas pendidikan. pengembangan sekolah dan
e. Menentukan pelaksana yang akan menyampaikan kepada publik/
mengerjakan program/tugas. Ia stakeholders di awal setiap tahun
penanggungjawab program, menurut anggaran
konsep akuntabilitas ia adalah orang d. Menyusun indikator yang jelas tentang
yang dikontrak. pengukuran kinerja sekolah dan
f. Membuat kriteria performan pelaksana disampaikan kepada stakeholders.
yang dikontrak secara jelas, sebab e. Melakukan pengukuran pencapaian
hakekatnya yang dikontrak adalah kinerja pelayanan pendidikan dan
performan ini. menyampaikan hasilnya kepada publik/
g. Menentukan pengukur yang bersifat stakeholders diakhir tahun.
bebas, yaitu orang-orang yang tidak f. Memberikan tanggapan terhadap
terlibat dalam pelaksanaan program pertanyaan dan pengaduan publik.
tersebut. g. Menyediakan informasi kegiatan
h. Pengukuran dilakukan sesuai dengan sekolah kepada publik yang akan
syarat pengukuran umum yang berlaku, memperoleh pelayanan pendidikan.
yaitu secara insidental, berkala dan h. Memperbaharui rencana kinerja yang
i. Hasil pengukuran dilaporkan kepada baru sebagai kesepakatan komitmen
orang yang berkaitan. baru.
Kedelapan upaya di atas, semuanya
6. Faktor yang Mempengaruhi bertumpu pada kemampuan dan kemauan
Akuntabilitas Pendidikan sekolah untuk mewujudkannya. Jika
Faktor yang mempengaruhi sekolah mengetahui sumber dayanya, maka
akuntabilitas terletak pada dua hal yaitu ; dapat lebih mudah digerakkan untuk
faktor sistem dan faktor orang. Sistem mewujudkan dan meningkatkan
menyangkut aturan-aturan dan tradisi akuntabilitas. Sekolah dapat melibatkan
organisasi. Sedangkan faktor orang stakeholders untuk menyusun dan
menyangkut motivasi, persepsi dan nilai-
nilai yang dianutnya yang mempengaruhi 20
Slamet (2005: 6) Upaya-upaya
kemampuannya akuntabilitas. Peningkatan Akuntabilitas dalam MBS.
H. Upaya Peningkatan Akuntabilitas Bagaimanapun juga pengelolaan MBS
Pendidikan mensyaratkan akuntabilitas yang tinggi, oleh
karena itu perlu ada upaya nyata sekolah untuk
mewujudkannya. Menurut Slamet (2005: 6),
program yang dikerjakan, dalam perencanaan terdapat delapan hal yang harus dikerjakan oleh
disebut misi sekolah untuk ...

104 │ Rausyan Fikr. Vol. 14 No. 2 September 2018. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187
Akuntabilitas Kepemimpinan Pada Kependidikan Berbasis Agama Islam

memperbaharui sistem yang dianggap Akuntabilitas diukur oleh peraturan


tidak dapat menjamin terwujudnya yang berlaku dengan apa yang diyakini
akuntabilitas di sekolah. Komite sekolah, kebenarannya.
orang tua siswa, kelompok profesi, dan b. Akuntabilitas Politik. Akuntabilitas
pemerintah dapat dilibatkan untuk politik adalah akuntabilitas dari
melaksanakannya. Dengan begitu pemangku kepemimpinan yaitu
stakeholders sejak awal tahu dan merasa pemerintah, sebagai pelayan
memiliki akan sistem yang ada. masyarakat, dan lembaga legslatif
Untuk mengukur berhasil tidaknya DPR, MPR.23
akuntabilitas dalam manajemen berbasis c. Akuntabilitas Administratif. Yaitu
sekolah, dapat dilihat pada beberapa hal; melayani masyarakat secara
Menurut21 Slamet (2005:7), Beberapa administrasi pemerintahan untuk tetap
indikator keberhasilan akuntabilitas adalah: akuntabel, dalam berbagai mekanisme
1. Meningkatnya kepercayaan dan dan berbagai peraturan dan norma.
kepuasan publik terhadap. d. Akuntabilitas Pasar (Share markett).
2. Tumbuhnya kesadaran publik tentang desentralisasi dan privatisasi kepada
hak untuk menilai terhadap pihak pemerintah, dan berbagai bentuk
penyelenggaraan pendidikan di pelayanan yang tersedia lebih terfokus
sekolah, dan kepada kebutuhan konsumen
3. Meningkatnya kesesuaian kegiatan- (customer-driven) masyarakat.
kegiatan sekolah dengan nilai dan e. Akuntabilitas dalam berbagai
norma yang berkembang di hubungan konstituen. Lembaga tertentu
masyarakat. maka, institusi yang ada diluar sektor
Ketiga indikator di atas dapat dipakai publik yang mewakili berbagai
oleh sekolah untuk mengukur apakah kepentingan masyarakat.
akuntabilitas manajemen sekolah telah f. Akuntabilitas Manajerial. terpusat
mencapai hasil sebagaimana yang pada manajerial suatu organisasi,
dikehendaki. Tidak saja publik merasa efisiensi dan efektivitas penggunaan
puas, tetapi sekolah akan mengalami dana perusahaan, yang berupa dana,
peningkatan dalam banyak hal. sumber daya manusia, berbagai
peralatan lainnya, Akuntabilitas ini
7. Jenis Akuntabilitas pada Pemimpin juga pada kinerja manajer atau
Menurut22 Bruce Stone, O.P pengawas dalam menangani masalah
Dwivedi, dan Joseph G. Jabbra (1995) yang ada, menetapkan suatu proses
menyoroti beberapa tipe dari akuntabilitas: yang berkelanjutan, perencaaan dan
a. Akuntabilitas Moral. tanggung jawab penganggaran, memberikan pelayan
moral secara pribadi maupun kolektif. yang terbaik.
g. Akuntabilitas Professional. diperuntuk-
21 kan dengan cara menetapkan standar
Slamet (2005: 7), Beberapa indikator
keberhasilan akuntabilitas adalah: 1. Meningkatnya
profesi dan berbagai kode etik. Dalam
kepercayaan dan kepuasan publik terhadap sekolah.
22 23
Bruce Stone, O.P Dwivedi, dan Joseph G. Gedung DPR/MPR RI dirancang oleh
Jabbra (1995) Pengertian Akuntabilitas (terdapat 8 Soejoedi Wirjoatmodjo dan ditetapkan serta
jenis akuntabilitas yang umumnya berkaitan disahkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 22
dengan moral, administratif, politik, manajerial, Februari 1965. Tinggi bangunannya 100 meter dan
pasar, hukum dan peradilan, hubungan dengan memiliki 24 lantai dengan total luas bangunan
konstituen serta profesional. a. Akuntabilitas Politik mancapai 80.000 meter persegi. Awalnya, gedung
Akuntabilitas politik ) megah ini bukan difungsikan sebagai .

Rausyan Fikr. Vol. 14 No. 2 September 2018. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187 │ 105
Akuntabilitas Kepemimpinan Pada Kependidikan Berbasis Agama Islam

melaksanakan kegiatannya tetap pada dianutnya, dalam memenuhi tuntutan


jalur norma-norma dan standar profesi masyarakat akan kepuasan terhadap
tersebut. kualitas pendidikan, dan transparansi
h. Akuntabilitas Legal/Yudisial. pada dalam pengeloaannya, yang berkaitan
aspek hukum, dimana pelaksanaan dengan pendanaan, kesejahteraan pada
hukum harus disesuaikan dengan tenaga kependidikan, dan lembaga
produk dan jasa hukum yang berlaku kependidikan.
pada masyarakat dan mengacu pada
aturan pemerintah. DAFTAR PUSTAKA

8. Kepemimpinan Yang Baik Sanusi, Ahmad, Iriantara, Yosal Editor;


a. Aspek transparansi pada pengelola 2016. Pendidikan Untuk Kearifan,
lembaga pendidikan, terbuka dan jujur Mempertimbangkan Kembali Sistem
mengenai semua tindakan/kegiatan, Nilai, Belajar, dan Kecerdasan;
serta alasan-alasannya yang dilakukan Bandung, Penerbit Nuansa.
dan komitmen terhadap dampak
Darmaningtyas, 2005, Pendidikan Rusak-
tindakan tersebut pada masyarakat dan
rusakan, Yogyakarta: LKIS Group
lingkungannya.
b. Aspek respon (responsive), Tingkat Fatah, Nanang, 2004, Konsep Manajemen
respon terhadap lembaga pada berbagai Berbasis Sekolah dan Dewan
hal yang menjadi perhatian/ keinginan Sekolah, Bandung: Pustaka Bani
dari para stake holder yang memiliki Qurais.
kemampuan untuk mempengaruhi,
Pidarta, Made. 2006, Otonomi Pendidikan,
kegiatan pada lembaga tersebut.
Kebijakan Otonomi Daerah dan
c. Aspek kepatuhan (compliant) Kegiatan
Implikasinya terhadap Penyeleng-
pada lembaga harus sesuai, relevan
garaan Pendidikan; Jakarta: Divisi
dengan berbagai standar dan peraturan
Buku Perguruan Tinggi, Raja
yang telah dimandatkan.
Grafindo Persada.
C. Kesimpulan Sirozi, M. 2005, Pendidikan Politik,
Kepemimpinan pada pendidikan Jakarta: Raja Grafindo Persada.
sebagai pemberi keputusan berbagai
Darmaningtyas, 2005. Pendidikan Rusak-
kebijakan maupun berbagai bentuk dalam
rusakan, Yogyakarta: LKIS
pelaksanaannya, harus meresfon dalam hal
akuntabilitas yang berdasar filosofi Made, pinarta, 2006. Otonomi Pendidikan
Agama. Akreditasi dan berbagai upaya, Kebijakan Otonomi Daerah dan
peraturan untuk mengawasi, mendorong Implikasinya terhadap Penyeleng-
dalam pelaksanaan kependidikan, garaan Pendidikan, Jakarta: Divisi
akuntabilitas pemerintah dan lembaga Buku Perguruan Tinggi, Raja
pendidikan yang berkualitas.Tanggung Grafindo Persada
jawab kepada masyarakat dan Tanggung
M. Sirozi, Politik Pendidikan, 2005.
jawab kepada Allah sebagai manifestasi
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
dari implementasi terhadap agama yang

106 │ Rausyan Fikr. Vol. 14 No. 2 September 2018. ISSN. 1979-0074 e-ISSN. 9 772580 594187

Anda mungkin juga menyukai