Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 1

hakikat ibadah
Pengertian Ibadah
ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta
tunduk. Sedangkan menurut syara’ (terminologi), ibadah
mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu.
Definisi itu antara lain adalah: Ibadah adalah taat kepada Allah
dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya.
Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu
tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah
(kecintaan) yang paling tinggi. Ibadah adalah sebutan yang
mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa
Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun
yang bathin. Yang ketiga ini adalah definisi yang paling lengkap.
• Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia.
Allah berfirman:‫ون َما ُأ ِري ُد ِم ْنهُم ِّمنر ِّْز ٍق‬ ‫ت ْل ِج َّن َوا ِإْل َ ِإ‬
ِ ‫نس اَّل لِ يَ ْعبُ ُد‬ ‫َو َما َخلَ ْق ُ ا‬
‫ونِإ َّن هَّللا َ ُه َو ا ل َّر َّز ُاق ُذو ا ْلقُ َّو ِة ا ْل َم ِت ُين‬ ْ ُ‫“ َو َما ُأ ِري ُد َأني‬Dan Aku tidak
ِ ‫ط ِع ُم‬
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rizki
sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki
supaya mereka memberi makan kepada-Ku.
Sesungguhnya Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang
mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” [Adz-
Dzaariyaat/51: 56-58]
• Tujuan Ibadah
• Manusia, bahkan seluruh mahluk yang berkehendak dan
berperasaan, adalah hamba-hamba Allah. Hamba
sebagaimana yang dikemukakan diatas adalah mahluk yang
dimiliki. Kepemilikan Allah atas hamba-Nya adalah
kepemilikan mutklak dan sempurna, oleh karena itu mahluk
tidak dapat berdiri sendiri dalam kehidupan dan aktivitasnya
kecuali dalam hal yang oleh Alah swt.
• Diantara urgensi dari ibadah antara lain:
1. Menegaskan Kemuliaan Manusia
2. Memberikan makanan kepada ruh dan mengistirahatkan
hati.
3. Jalan Menuju Kebebasan
4. Mendapatkan Kenikmatan di Akhirat
Adapun prinsip melaksanakan Ibadah sebagai berikut:
• 1.      Niat lillahi ta’ala (Al-Fatihah/1:5)
‫) َما ِل ِك يَ ْو ِم‬٣( ‫يم‬ ِ ‫) ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح‬٢( ‫ين‬َ ‫) ا ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َر ِّب ا ْل َعالَ ِم‬١( ‫يم‬ ِ ‫س ِم هَّللا ِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح‬
ْ ِ‫• ب‬
)٥( ُ‫ستَ ِعين‬ ْ َ‫) ِإيَّا َك نَ ْعبُ ُد َوِإيَّا َك ن‬٤( ‫ِّين‬
ِ ‫الد‬
• 1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. 2. segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam. 3.
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 4. yang menguasai di hari
Pembalasan. 5. hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya
kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.
• 2.      Ikhlas (Al-Bayinah/98:5)
‫ين‬ُ ‫ك ِد‬ َ ِ‫ين ُحنَفَا َء َويُقِي ُموا الصَّالةَ َويُْؤ تُوا ال َّز َكاةَ َو َذل‬ َ ‫ين لَهُ ال ِّد‬ َ ‫ص‬ ِ ِ‫• َو َما ُأ ِمرُوا ِإال لِيَ ْعبُ ُدوا هَّللا َ ُم ْخل‬
‫ْالقَيِّ َم ِة‬
• Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan (ikhlas) ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama
yang lurus.
• 3.      Tidak menggunakan perantara (washilah) (Al-Baqarah/2: 186)
‫ان فَ ْليَ ْستَ ِجيبُوا لِي َو ْليُْؤ ِمنُوا بِي لَ َعلَّهُ ْم‬ ِ ‫اع ِإ َذا َد َع‬ ‫ُأ‬ َ َ‫َوِإ َذا َسَأل‬
ِ ‫ك ِعبَا ِدي َعنِّي فَِإنِّي قَ ِريبٌ ِجيبُ َد ْع َوةَ ال َّد‬ •
‫ون‬َ ‫يَرْ ُش ُد‬
• Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka
(jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah
mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran.
•  4.      Dilakukan sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan sunnah
• 5.      Seimbang antara dunia akherat (Al-Qashash/28:77)
‫ك َوال تَب ِْغ‬ َ ‫ك ِم َن ال ُّد ْنيَا َوَأحْ ِس ْن َك َما َأحْ َس َن هَّللا ُ ِإلَ ْي‬
َ َ‫صيب‬ ِ َ‫س ن‬ ِ ‫ك هَّللا ُ ال َّدا َر‬
َ ‫اآلخ َرةَ َوال تَ ْن‬ َ ‫َوا ْبتَ ِغ فِي َما آتَا‬ •
‫ين‬ َ ‫ض ِإ َّن هَّللا َ ال ي ُِحبُّ ْال ُم ْف ِس ِد‬ ِ ْ‫ْالفَ َسا َد فِي األر‬
• Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
• Macam macam ibadah
Dalam syariah Islam, pengertian ibadah yang merupakan
ketundukan atau ketaatan seorang hamba secara khusus
kepada Allah diklasifikasikan menjadi beberapa macam
ibadah. Di antaranya berdasarkan jenis perbuatan hamba,
kualitasnya, keberadaan 'illah di dalamnya, dan berdasarkan
ruang lingkupnya serta berdasarkan hukum syariahnya.
1. Berdasarkan Pelaksanaannya
- Macam ibadah jasmaniah dan rohaniah (jasmani dan
rohani). Contohnya: salat dan puasa.
- Macam ibadah rohaniah dan maliyah (rohani dan harta).
Contonya: zakat.
- Macam ibadah jasmaniah, rohaniah, dan maliyah (jasmani,
rohani, dan harta). Contohnya: ibadah haji.
2. Berdasarkan Bentuk dan Sifatnya
- Macam ibadah dalam bentuk perkataan/ lisan. Contohnya:
zikir, doa, dan baca Al Quran.
- Macam ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan
bentuknya. Contohnya: membantu atau menolong orang lain.
- Macam ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan
bentuknya. Contohnya: sholat, puasa, zakat, ibadah haji.
3. Secara Umum
Konsep ibadah dibagi menjadi dua, yaitu ibadah mahdhah dan
ghairu mahdhah atau sering disebut muamalah.
- Ibadah mahdhah adalah macam ibadah yang telah ditentukan
dan menjadi syariat bagi umat Islam. Dalam kata lain, ibadah
mahdhah adalah hubungan manusia dengan Tuhan atau
hubungan secara vertikal. Ibadah sholat, zakat, puasa, dan haji
dinamakan ibadah mahdhah.
Semua ibadah dalam Islam berkaitan erat
dengan hubungan sosial atau hubungan dengan
sesama manusia. Bukan hanya mengeluarkan
zakat yang jelas memiliki dampak baik terhadap
sesama manusia, tetapi juga ibadah yang
langsung dengan Allah, seperti shalat.

Anda mungkin juga menyukai