A. Pendahuluan
B. Sumber Hukum
Pertama kita tentu perlu untuk mengetahui sumber hukum dari pelaksanaan
acara walimatul urs, yang mana disebutkan dalam sebuah hadis yang berbunyi :
ٍ َن النَّبِ َّي ص لَّى اللَّه َعلَي ِه وس لَّم رأَى َعلَى َعب ِد ال َّرحم ِن ب ِن َع و
ف أََث َر ِ ٍ ََعن أَن
َّ ض ي اللَّهُ َع ْن هُ أ
ْ ْ َْ ْ ََ ََ ْ ُ َ َ س َر ْ
بِ َش ٍاة
Artinya : “Dari Anas radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melihat bekas Shufr pada Abdurrahman bin Auf, maka beliau pun bertanya: "Apa
ini?" ia menjawab, "Sesungguhnya aku telah menikahi seorang wanita dengan mahar
Wazn Nawat dari emas." Beliau besabda: "Semoga Allah memberkahimu. Adakanlah
walimah meskipun dengan seekor kambing." (HR.Bukhari No. 4758)
Dalam hadis lain, berdasarkan hadits dari Shafiyyah bintu Syaibah ia berkata:
Artinya : “Dari Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian duduk duduk di pinggir jalan". Mereka
bertanya: "Itu kebiasaan kami yang sudah biasa kami lakukan karena itu menjadi
majelis tempat kami bercengkrama". Beliau bersabda: "Jika kalian tidak mau
meninggalkan majelis seperti itu maka tunaikanlah hak jalan tersebut". Mereka
bertanya: "Apa hak jalan itu?" Beliau menjawab: "Menundukkan pandangan,
menyingkirkan halangan, menjawab salam dan amar ma'ruf nahiy munkar".
(HR.Bukhari No.2285)
Dari hadis ini Rasulullah saw melarang untuk menggunakan jalanan apabila
dalam penggunaan nya tidak memperhatikan hak jalanan, sebagaimana yang di
sebutkan Rasulullah dalam hadis tersebut.
C. Alasan Hukum
Ada dua alasan hukum yang terdapat dalam persoalan ini, yang pertama
mengenai walimatul urs itu sendiri dan yang kedua mengenai penggunaan jalanan
umum, dari hadits tentang walimatul urs dapat kita ketahui bahwa Rasulullah memang
menganjurkan mengadakan acara tersebut dikarenakan banyak hikmah yang
terkandung dalam acara walimatul urs di antaranya adalah:
1. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah swt atas nikmat yang telah
diberikan dengan terlaksananya pernikahan antara dua insan
2. Sebagai sarana pemberitahuan kepada masyarakat mengenai pernikahan
suatu pasangan agar terhindar dari fitnah
3. Sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi baik antara keluarga
kedua mempelai atau dengan masyakat
4. Mendapat ridha dari Allah swt karena melaksanakan sunah Rasulullah saw
dan lain-lain
Adapun yang kedua adalah terkait penggunaan jalan, walaupun dalam hadits
diatas menjelaskan tentang penggunaan jalan yang digunakan sebagai tempat duduk-
duduk, namun dalam konteks nya dapat kita qiyaskan ke dalam penggunaan jalan
untuk acara walimatul urs, salah satu tujuan larangan duduk-duduk dipinggir jalan
adalah karena hal tersebut mempersempit akses jalan dan justru menjadi sebuah
halangan dijalanan.
D. Kesimpulan
Daftar Pustaka
https://bincangsyariah.com/kalam/hukum-menggelar-walimah-di-
jalanan-umum/
http://carihadis.com/Shahih_Bukhari
https://www.ruangmuslimah.co/38949-ini-beberapa-hikmah-dari-
walimah-nikah
https://youtu.be/BKF64HyIl8o