[1]
2. Memulai memberi salam hukumnya sunat, tetapi lebih utama dari pada yang menjawabnya
, sedang menjawab salam hukumnya wajib.
3. Wudlu sebelum masuk waktu sholat itu sunnah, dan itu lebih baik dari pada wudlu (yang
wajib) karena masuk waktu, sebab wudlu sbelum waktu sholat mengandung beberapa
kemaslahatan.
2.
Misalnya shalat fardhu di masjid lebih utama daripada di luar masjid, namun shalat di
luar masjid berjama’ah lebih utama daripada shalat di masjid sendirian. Shalat sunnah dirumah
lebih utama dari pada di masjid, sebab dengan shalat di rumah menambah kekusyukan, dan
keihklasan seseorang dari shalatnya
Keutamaan ibadah tanpa melihat tempat dan waktu ini sangat logis dan wajar, karena
penyempurnaan terhadap entitas ritual ibadah itu sendiri tentu harus diutamakan dari pada
sibuk dengan faktor eksternal diluar ibadah. Dalam tataran teoritis-praktis, pelaksanaan ibadah
misalnya sholat, jika sholat dilangsungkan secara berjamaah, akan memiliki nilai yang lebih
tinggi dibandingkan dengan dilakukan sendirian.
Dalam kaidah di atas terdapat pengecualian yaitu: meskipun kaidah ini diterapkan
dengan cermat pada sebagian besar permasalahan yang tercakup didalamnya, namun tak urung,
beberapa obyek tidak dapat diberlakukan sesuai dengan terapan kaidah.
3.
[2]
4.
[3]
Apabila suatu kejadian (perbuatan) dapat ditinjau dari sifat/ keadaan umum dan khusus,
kemudian apabila dari kekhususannya sudah mewajiban suatu kewajiban yang besar/ berat,
maka dari keumumannya tidak lagi mewajibkan kewajiban yang lebih kecil/ ringan.
Contoh:
1. Meraba dan mencium tidak wajib di takzir, bagi orang yang melakukan zina karena telah
terkena kewajiban yang lebih besar yakni hadduz zina.
2. Orang yang melakukan zina muhson tidak wajib dijilid melainkan kena kewajiban yang
lebih besar yakni di rajam.
3. Keluarnya sperma tidak mewajibkan wudlu melainkan hanya wajib mandi saja.
Kaidah ini tidak berlaku bagi wanita yang mestruasi dan bersalin, selain itu
berkewajiban mandi bila sudah suci tetap berkewajiban pula wudlu bila akan mengerjakan
sholat.
Pengecualian dari kaidah diatas adalah:
1. Haid, nifas dan wildah selain mewajibkan juga membatalkan wudlu.
2. Pembeli budak wanita dengan cara fasid wajib membayar mahar ganti rugi
keperawanannya jika budak tersebut disetubuhi.
3. Orang yang memberi kesaksian atas orang yang tertuduh melakukan zina muhson,
kemudian setelah terdakwa di rajam orang tersebut mencabut kesaksiannya maka ia wajib
dikhisos beserta hadud qodzaf.
6.
[4]