Anda di halaman 1dari 16

Bulan Ramadhan

Sebagai
Bulan Tarbiyyah
OLEH : FELO MUDA DAKWAH MOHD IQBAL BIN OTHMAN
YAYASAN DAKWAH ISLAMIAH MALAYSIA YADIM-

Dalil Puasa
Berikut

dalil Al Quran dan Hadits Puasa Ramadhan :




Hai orang2 yang beriman, diwajibkan bagimu
berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan pada orang2
sebelum kamu. Mudah2an kamu bertakwa (Al
-Baqarah:183

Beza Islam Iman dan Taqwa

a) Perkataan Islammerupakan Isim (Kata Nama) yang bermaksud "Agama Islam"(Religion


of the muslims) atau "Agama yang benar"Orang yang menganut agama Islam dikata
orang MUSLIM. Al-Syahrastani mengatakan bahawa 'Islam membawa erti patuh secara
lahirnya, dan termasuklah didalamnya MUKMIN (Orang yang Beriman) dan MUNAFIQ (al-Milal
wa Nihal, 1/40-41)..

(b) Perkataan Imanpula membawa erti percaya atau Tasdiq dan Iktikad.Orang yang
beriman dikatakan MUKMIN. Menurut Al-Hafiz Al-Imam Al-Nawawi Iman pada bahasa ialah
'percaya semata-mata'. Dari segi syara' pula ialah kata-kata dari kepercayaan yang khusus,
iaitu percaya kepada Allah, malaikat, Rasul-Rasul, Kitab-kitabnya, Hari akhirat dan Qada' dan
Qadar.

Dengan kata lain, seorang muslim (beragama Islam) terdiri dari mereka-mereka yang beriman
dan juga tidak beriman (munafiq). Firman Allah swt :

(c) Perkataan Taqwa bermaksud 'Takut kepada Allah'. Ia berasal dari perkataan wiqaya yang membawa
erti 'perlindungan, mempertahankan diri'. Orang yang bertaqwa digelar MUTTAQI. Taqwa dari segi
syara' membawa erti : orang yang benar-benar tunduk kepada perintah Allah swt dan syariatnya, dan
akan melahirkan rasa benar-benar takut akan Allah swt. Syarat menjadi orang yang bertaqwa ialah
seseorang mesti beriman. Firman Allah swt :

Tingkatan tahap keislaman


1. Muslim - Orang Islam
2. Mukmin - Orang Yang BerIman
3. Muhsin - Orang yang memperbaiki amalan-amalannya agar
berqualiti
4. Mukhlis - Orang Yang Ikhlas didalam amalan-amalannya
5. Muttaqi - Orang yang mencapai maqam Taqwa.
Pendek kata , orang Islam yang beriman dan berusaha memperbaiki
amalan (Ihsan) dan Ikhlas kepada Allah, dengan izinnya akan
memncapai maqam Taqwa.

Syukur nikmat Allah

Bersyukur atas segala kenikmatan yang Allah berikan kepada kita


adalah suatu hal yang diperintahkan oleh Allah subhanahu wa
taala di banyak ayat. Di antaranya adalah firman Allah taala:

Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki


yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan
bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepada-Nya kalian
menyembah. [QS Al Baqarah: 172]

Di dalam ayat yang lain, Allah taala berfirman:






Sesungguhnya yang kalian sembah selain Allah itu tidak
mampu memberikan rezki kepada kalian. Maka mintalah
rezki itu di sisi Allah, sembahlah Dia, dan bersyukurlah
kepada-Nya. Hanya kepada-Nyalah kalian akan
QS Al Ankabut: 17]

3 Cara Bersyukur

1. Bersyukur dengan hati.

Yaitu dengan meyakini dan mengakui bahwa segala nikmat yang dia dapatkan pada
hakikatnya adalah berasal dari Allah subhanahu wa taala semata. Adapun peran manusia
yang memberikan suatu kemanfaatan kepada kita, semua itu hanyalah suatu sebab dan
perantara yang mana semuanya itu sangat bergantung kepada izin dari Allah taala.

Allah taala berfirman:

Apa saja nikmat yang ada pada kalian, Maka dari Allah-lah (datangnya). [QS An Nahl: 53]

2. Bersyukur dengan lisan.


Yaitu dengan membicarakan kepada orang lain tentang nikmat yang Allah berikan
kepadanya sebagai bentuk rasa syukur dan pengakuan kepada Allah, bukan dengan tujuan
untuk membanggakan diri dan menimbulkan rasa iri kepada orang lain.
Allah taala berfirman:



dan terhadap nikmat Rabbmu, maka hendaklah kamu siarkan. [QS Adh Dhuha: 11]
Contohnya adalah kisah seorang yang buta lalu disembuhkan oleh Allah dan dianugerahi
kambing yang banyak. Ketika datang seorang malaikat utusan Allah untuk mengujinya
dengan meminta seekor kambingnya, lelaki itu menjawab: Dahulu aku adalah seorang
yang buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku kepadaku. Dahulu aku adalah seorang
yang miskin, lalu Allah memberikan kekayaan kepadaku. Maka silakan ambil apa yang
engkau inginkan. Silakan membaca kisahnya lengkapnya di sini.

3. Bersyukur dengan anggota tubuh.


Yaitu dengan cara menggunakannya untuk melaksanakan berbagai ketaatan kepada Allah
taala.
Demikianlah cara-cara bersyukur kepada Allah azza wa jalla atas nikmat-Nya. Dengan
bersyukur, maka nikmat Allah akan semakin bertambah. Sebaliknya, jika tidak bersyukur,
maka azab dari Allah akan datang mengancam. Allah berfirman:



Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepada kalian;
dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. [QS
Ibrahim: 7]
Mengamalkan ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain adalah bentuk mensyukuri
nikmat ilmu. Menafkahkan harta di jalan Allah adalah bentuk mensyukuri nikmat harta.
Mengonsumsi makanan untuk menyehatkan tubuh dan tidak membuangnya adalah
bentuk mensyukuri nikmat makanan. Demikianlah seterusnya

Kematian yang pasti


Maha berkah Allah, yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha kuasa atas
segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa
di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha perkasa lagi Maha
pengampun. [QS. Al-Mulk/ 67: 1-2].

Setiap yang berjiwa akan merasakan mati.


[QS. Ali Imran/3: 185, al-Anbiya/21: 35 dan al-Ankabut/29: 57]

Tidak boleh lari dari kematian

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, sekalipun kamu berada
di dalam benteng yang tinggi lagi kukuh. [QS. An-Nisa/ 4: 78]

Aliran sebenar perjalanan manusia

Kesimpulan

Jadikan bulan Ramadhan sebagai platform untuk


tarbiyah diri sendiri, keluarga, sahabat, masyarakat.

Hidayah itu milik Allah,

Usah mengeluh, banyak bersyukur.

Tingkatkan Keimanan dan taqwa sebagai cita-cita.

Sekian, wassalam.

Anda mungkin juga menyukai