DOI:
Received: Accepted: Published:
Abstract :
Jual beli sudah tidak asing lagi bagi kita sebagai makhluk hidup. Kegiatan tersebut
merupakan hal yang lumrah kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan jual
beli dapat dideskripsikan sebagai kegiatan transaksi antara dua orang yaitu pembeli
sebagai konsumen dan pedagang sebagai pemilik usaha. Terdapat berbagai macam
kegiatan jual beli yang seri dilakukan, seperti jual beli barang dan jasa, jual beli
makanan, bahkan sekarang ini yang sedang ramai diperbincangkan adalah jual beli
hewan peliharaan terutama kucing. Banyak orang melakukan jual beli kucing untuk
dijadikan hewan peliharaan ataupun teman bermain, namun banyak juga orang-orang
yang membeli kucing hanya karena kesenangan semata saja sehingga pada akhirnya
kucing tersebut terlantar. Jual beli kucing ini sebenarnya menimbulkan pro dan kontra
dikalangan masyarakat terutama menurut pandangan agama islam. Adanya hadist
mengenai larangan jual beli kucing semakin menimbulkan perdebatan diantara ulama
dan masyarakat awam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman apakah
jual kucing itu diperbolehkan atau tidak dan pemahaman mengenai hadist yang ada.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur yang dimana penulis
menggunakan berbagai jurnal dan sumber terpercaya lalu dianalisis dengan sebaik
mungkin. Penelitian ini menunjukkan bahwa transaksi jual beli itu diperbolehkan atau
halal hukumnya, karena kucing bukan merupakan hewan najis.
Kata Kunci: jual beli, kucing, hadist
PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk hidup yang tidak dapat berdiri sendiri atau
dengan kata lain manusia hidup dengan saling membutuhkan satu sama lain.
Tanpa bantuan dari orang lain manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan
mereka sendiri. Manusia saling membantu untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka setiap harinya baik itu saling bertukar barang dengan cara barter
ataupun jual beli. Dengan jual beli dapat terjalin hubungan sesama manusia yang
baik.
Menurut istilah fiqh jual beli dikatakan sebagai al-bay’ yang artinya adalah
menjual, dana atau menukar sesuatu dengan yang lain (Syafei, 2001). Tentu saja
jual beli ini merupakan kegiatan yang halal hukumnya menurut agama Islam,
sebagaimana firman Allah SWT didalam surat Al-Baqarah ayat 275 yang
berbunyi:
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hukum transakasi jual beli
kucing menurut agama Islam adalah diperbolehkan atau tidak. Pendekatan
penelitian yang digunakan adalah metode kajian pustaka yang meneliti atau
mengkaji penelitian yang sudah ada atau sudah pernah dilakukan sebelumnya.
Penelitian ini juga mengkaji berbagai sumber pustaka seperti jurnal dan buku-
buku yang sudah terpercaya.
“Saling menukar harta dengan harta dalam bentuk pemindahan milik dan
kepemilikan”.
Dari beberepa pengertian yang sudah dikemukakan diatas, jual beli dapat
didefinisikan sebagai menukarkan barang dengan uang atau dengan barang lagi
yang sudah ditentukan dengan melepaskan status hak milik dengan syarat
kedua belah pihak rela melakukannya. Transaksi jual beli ini juga sifatnya
berbeda dengan tukar-menukar harta lainnya seperti sewa yang didalamnya
tidak terjadi pergantian hak kepemilikan.
Dasar hukum jual beli pun tercantum didalam surat an-Nisa ayat 29 yang
berbunyi:
“Hukum asal dalam transaksi adalah keridhaan kedua belah pihak yang
berakad, hasilnya adalah berlaku sahnya yang diakadkan”.
"Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa Ar-Razi. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ar Rabi' bin Nafi' Abu Taubah dan
Ali bin Bahr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isa dan Ibrahim
telah mengabarkan kepada kami dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir bin
Abdullah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang uang dari hasil
penjualan anjing serta kucing.” (al-Bani, 2006).
Adapun Ulama yang melarang transaksi jual beli kucing yaitu Imam Ibnu
al-Qayyim. Beliau mengatakan bahwa transaksi jual beli kucing adalah haram
hukumnya sebagaimana dijelaskan didalam kitab Zadu Al-Ma’ad:
“Dan seperti itu (Haram jual beli kucing), berfatwa Abu Hurairah RA. Hal ini
juga merupakan pendapat yang dikeluarkan oleh Mazhab Thawus, Mujahid dan
Jabir Bin Zaid dan Ulama Ahli adz-Dzahir, salah satu dari dua riwayat yang
ditulis oleh Imam Ahmad. Dan pilihan Abu Bakr. Dan ini merupakan pendapat
yang benar karena Shahihnya Hadits, dan tidak ada dalil-dalil yang menentang
“Jawaban Abi al-Abbas bin Qash, Abi Sulaiman al-Khattaby dan Imam Qaffaal
dan Ulama lain: Al-Murad (Sebuah perkara yang dikehendaki dari hadits yang
telah diuraikan di atas) adalah kucing liar. Maka tidak sah jika menjualnya
(kucing liar), karena menjual kucing liar tersebut tidak mengandung
kemanfaatan (menurut Syara’).” (Nawawi, 2011)
Menurut dalil diatas maka sebenarnya transaksi jual beli kucing itu
diperbolehkan melihat jenis kucingnya terlebih dahulu apakah itu kucing liar
atau bukan. Kucing liar itu sendiri tidak boleh diperjual belikan karena tidak
mengandung kemanfaatan dan juga kucing liar biasanya banyak kita temukan
disekitar lingkungan kita tinggal sehingga tidak perlu diperjualbelikan. Selain
itu, ada beberapa pendapat mengatakan bahwa jual beli kucing diperbolehkan
selama kucing tersebut sudah besar atau tidak dibawah umur. Hal tersebut
dikarenakan kucing dibawah umur masih membutuhkan induknya untuk
menyusu dan mendapat kasih sayang.
Dari Abu Qatadah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda tentang kucing:
“sesungguhnya ia bukanlah hewan yang najis, ia hanyalah hewan yang
berkeliaran di sisi kalian.”
KESIMPULAN
Meskipun Imam Ibnu al-Qayyim berpendapat bahwa hukum jual beli
kucing merupakan hal yang haram berdasarkan hadist dari Nabi Muhammad
SAW yang mengaharamkan jual beli kucing. Hadist yang diriwayatkan Sunan
Abi Daud dan Tirmidzi melalui Jabir Ra. Akan tetapi, hadist tersebut disebut
sebagai hadist idhtirab dan dhaif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jual beli
kucing itu diperbolehkan. Para ulama juga berpendapat bahwa kegiatan jual beli
kucing merupakan kegiatan yang halal hukumnya karena kucing bukan
merupakan hewan yang najis dan tidak membahayakan manusia. Dengan syarat
kucing tersebut bukan kucing liar dan tidak dibawah umur. Selama kucing
tersebut bermanfaat bagi kedua belah pihak maka transaksi jual beli kucing
tersebut diperbolehkan atau halal hukumnya.
Amran. Hukum Jual Beli Kucing Studi Komparatif Imam Ibnu Al-Qayyim
Dengan Imam-Al-Nawawi
Fauziyah, Umi. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Anak Kucing Ras
Dalam Masa Menyusui Di Pasar Mingguan Gading Fajar II
Sidoarjo, 2014.
Harunliyan, Fauziah. Analisis Khiyar ‘Aib Terhadap Jual Beli Kucing Persia
(Longhaired Cat) Di OLX Indonesia, 2015.
Ibnu Qayyim, Zadu Al- Maa’d, Juz ke-5, Kuwait: Maktabah Manar AlIslmiah,
1996.
Imam Nawawi, Majmu Sarh Al-Muhazab, Juzuk 10, Beirut-Lebanon: Dar Kutub
Al-Ilmiah, 2011.