MODIFIKASI PERILAKU
“Modifikasi Perilaku dengan Metode Economic Token Perilaku Susah Mandi pada
Anak Usia 4 tahun”
Anggota Kelompok :
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak usia dini 1 sampai 5 tahun memiliki sensorik yang tajam. Anak mulai
belajar mengenai ligkungan sekitarnya dari alat inderanya. Dalam kehidupan sehari-
hari, kebiasaan anak menggigit barang adalah bentuk dari proses belajarnya
mengenai benda-benda disekitarnya. Dalam banyak hal anak cenderung tidak ingin
menyentuh atau mendekati sesuatu hal jika ia merasa tidak nyaman atau terancam.
Sebenarnya mengapa anak kadang susah diajak mandi? Dalam kasus anak
yang sulit untuk mandi, cenderung dikarenakan anak takut akan suhu air yang
terlalu dingin, suasana kamar mandi yang mencekam, sedang sakit, sedang sibuk
bermain, atau marah karena terlalu dipaksa. Maka dari itu, orang tua akan mencoba
mendekati anak salah satunya dengan cara memercikkan air kamar mandi tersebut
ke badannya sendiri, agar anak mendapatkan informasi bahwa nair terseubut tidak
lagi dingin atau semacamnya.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk menemukan metode yan tepat
untuk anak yang sulit untuk mandi.
1.4 Manfaat
a. Bagi subjek penelitian
Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan gambaran bagaimana
memahami dan mencari metode yang tepat untukanak yang sulit untukmandi..
b. Bagi orangtua
Orangtua dapat mengetahui gambaran metode untuk mengatasi perilaku sulit
mandi yang dimiliki oleh anaknya, dengan begitu ini dapat dijadikan sebagai
acuan.
c. Bagi peneliti
Peneliti dapat mengembangkan dan mempraktekkan ilmu yang telah didapatkan
selama perkuliahan dengan terjun langsung ke lapangan.
d. Bagi peneliti lainnya
Dengan adanya penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan baru dan
dapat dikembangkan lagi ke arah yang lebih baik.
BAB II
LANDASAN TEORI
hasil eksperimen pada manusia. Belajar adalah suatu proses yang mana
pengalaman yang salah (faulty learning). Misalnya belajar dengan benar tentang
contoh perilaku yang tidak baik atau belajar dengan salah contoh perilaku yang
baik.
Pandangan behaviorist :
dikukuhkan
penguat, berupa pujian, perhatian, perasaan lebih tenang, bebas dari tugas dan
lain sebagainya.
B. Defenisi Token Ekonomi
Menurut UU Sisdiknas 2003 anak usia dini adalah anak yang berada pada usia
0-6 tahun dan antara 0-8 tahun menurut para pakar Pendidikan. Selain itu, masa usia
dini ini disebut juga sebagai periode sensitif (critical period). Dimana pada periode ini
kematangan fungsi fisik dan psikis anak sudah siap untuk merespon stimulasi yang
diberikan oleh lingkungan (Musringati, 2017: 1)
Sedangkan menurut Erikson, anak usia 3-5 tahun merupakan fase Initiative vs Guilt -
Tahap 3 (3-6 tahun); pada tahapan ini anak sudah mulai berkembang secara fisik dan
intelektual. Pada tahap ini anak-anak mulai menimbulkan sikap inisiatif untuk
berinteraksi, bermain, menciptakan permainan dan melakukan aktifitas. Penting agar
anak anak diberikan kesempatan untuk mengembangkan rasa inisiatif dan kapan ingin
bekerja sama dengan orang lain. Apabila tahap ini tidak terpenuhi, maka dapat
menimbulkan rasa frustasi dan rasa bersalah dalam mengambil tindakan atau bahkan
ketidakpedulian.
B. RANCANGAN PENELITIAN
1. TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di rumah subjek, karena menimbang topik dari
penelitian adalah perilaku malas mandi dan subjek biasa mandi di rumahnya
sendiri. Selain itu, subjek yang masih berusia 4 tahun biasa dimandikan oleh
orang tuanya di kamar mandi rumah subjek.
2. WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu 10 hari, dimana setiap
sesi memakan waktu dua jam. Dalam 10 hari tersebut, akan dilakukan
observasi awal, wawancara sebagai pengumpulan informasi mengenai anak.
Rincian pelaksanaan intervensi sebagai berikut:
a. Intake
Pada fase ini waktu yang digunakan adalah 2 hari, dimana peneliti
melakukan sesi wawancara dengan orangtua dan mengobservasi melalui 2
cara, yaitu secara langsung dan secara online (video call). Data yang
dikumpulkan adalah berupa data pribadi subjek, data mengenai keluarga
(pola asuh), dan mengenai hal yang disukai dan tidak disukai dimana data ini
dapat digunakan dalam menentukan reinforcement dan reward yang tepat
dalam proses treatment.
b. Baseline
Fase baseline adalah waktu yang digunakan dalam tahapan untuk
memperoleh gambaran mengenai perilaku dan kebiasaan subjek. Proses ini
memakan waktu 4 hari dan dengan melakukan observasi lebih dalam lagi.
c. Treatment
Setelah memperolah data mengenai perilaku susah mandi pada subjek,
peneliti mulai memberika treatmen yang sesuai dengan perilaku-perilaku
yang mucul tersebut. Pada fase ini, modifikasi perilaku dengan Teknik
economic token dilakukan. Dalam hal ini subjek yaitu anak perempuan
berusia 4 tahun diberikan token berupa janji untuk dibelikan mainan atau
permainan di dalam kamar mandi dan di lain situasi jika ia masih enggan
untuk disuruh mandi, peneliti ingin memberikan sedikit punishment yang
dapat mengatasi perilaku malas mandi pada subjek
3. SUBJEK PENELITIAN
Penelitian ini memiliki subjek dengan menggunakan Teknik
purposive sampling. Menurut Sugiyono (2018: 144) purposive
sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan teknik purposive
sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria sesuai dengan
yang telah penulis tentukan. Kriteria pertimbangan subjek yang dipilih
sebagaiman Erikson mengatakan anak usia 3-5 tahun sudah memasuki fase
inisiative versus guilt dimana dalam fase ini, anak mulai mencoba dan
mengembangkan inisiatifnya. Anak banyak bertanya dan mencoba hal-hal
baru yang ada di sekitarnya. Jika pertanyaan dan keingintahuan ini
difasilitasi, anak akan mengembangkan kepercayaan diri untuk berinisiatif.
Dalam kasus ini, artinya anak sudah seharusnya berinisiatif untuk mandi dan
mencari tahu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan mandi.
4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
a. Metode Observasi
Observasi menurut Margono (dalam Khuriyati, 2014) adalah teknik
pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang
berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang
akan diteliti. Objek yang diobservasi adalah kemampuan bina diri yang
menurut Mumpuniarti (2003) merupakan kemampuan menolong diri
sendiri mengenai kebiasaan rutin yang biasa dilakukan seseorang seperti
berpakaian, makan, istirahat, memelihara kesehatan, kemampuan buang
air besar dan kecil di tempat yang ditentukan (WC, kamar mandi),
keselamatan diri, dan tindakan pencegahan terhadap penyakit secara
sederhana. Dalam penelitian ini observasi dilakukan pada kemampuan
bina diri anak dalam kegiatan buang air besar atau kecil secara benar
(toilet trainig). Observasi yagn dilakukan adalah observasi non-
partisipan, yaitu suatu bentuk observasi dimana pengamat ataupun
peneliti tidak terlibat secara langsug dalam kegiatan kelompok atau
kegiatan yang diamatinya (Yusuf, 2010).
b. Metode Wawancara
Wawancara atau inteview menurut Yusuf (2010) adalah suatu
kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara dengan
responden secara langsung (bertatap muka) dmana pewawancara
bertanya langsung mengenai objek yang akan diteliti dengan terlebih
dahulu membuat pedoman wawancara. Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan wawancara kepada orang tua subjek via video call karena
subjek berdomisili diluar Kota padang. Alasan peneliti melakukan
wawancara pada orang tua subjek, karena subjek masih berusia 4 tahun.
Sehingga tidak memungkinkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan peneliti. Namun, peneliti tetap mengajukan beberapa
pertanyaan ringan kepada subjek untuk mendapatkan data primer.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pelengkap yang digunakan
dalam penelitian ini. Untuk dokumentasi, peneliti mendapatkan gambar
serta video subjek dari kiriman orang tuanya melalui via whatsapp.
Selain itu, peneliti juga melakukan dokumentasi dengan mengambil
tangkapan layar saat melakukan video call.
0 1 2
0 1 2
Keterangan :
0 1 2
Keterangan :
0 1 2
Keterangan :
Pada hari keempat ini peneliti mencoba untuk kompromi dengan orang tua subjek untuk
membiarkan subjek mandi (menyiram rambutnya sendiri) tanpa bantuan orang tua.
Tetapi kali ini belum terlihat perubahan, subjek malah bermenung dan tidak melakukan
instruksi orang tuanya.
0 1 2
Keterangan :
Hari kelima subjek melakukan kembali penelitian seperti hari keempat, tetapi terlihat
subjek melakukan hal yang berbeda yaitu subjek menyiram badannya dan itu hanya
sekali lalu tetap pada akhirnya dibantu orang tua. Sepertinya hal ini hanya kebetulan
dan penelitian masih dilanjutkan.
Variable Sub Indikator Pengambilan
Variabel Data
0 1 2
Keterangan :
Hari ini kami mencoba untuk mengatakan pada orang tua subjek untuk membiarkan
subjek masuk kedalam kamar mandi sendirian dan hasilnya subjek sudah inisiatif
menyiram kepalanya dengan air
0 1 2
Perilaku Kemampua 1. Subjek mampu mengikuti instruksi untuk mandi
susah n inisiatif
mandi
2. Subjek mampu mengendalikan emosi saat diberi
instruksi untuk mandi (Tidak tantrum)
Keterangan :
Pada hari ke 7 ini subjek masih sama dengan hari ke 6, sudah mampu untuk menyiram
rambutnya sendiri dengan air tanpa bantuan orangtua
0 1 2
Keterangan :
Pada hari kedelapan ini subjek sudah memiliki banyak perubahan, subjek tidak tantrum
lagi ketika di instruksikan untuk mandi dan subjek sudah menyiram rambut dan
badannya tanpa bantuan orangtua.
0 1 2
Keterangan :
Pada hari ini subjek sudah memiliki kemajuan yang lumayan cepat, subjek meminta
mandi kepada orangtuanya tanpa diinstruksikan lagi.
0 1 2
Keterangan :
Pada hari ini adalah terakhir kami melaksanakan penelitian, dilihat dari perubahan pada
subjek sudah sangat lumayan dan cepat dari yang kami bayangkan, sepertinya subjek
hanya memerlukan perhatian yang lebih dari orang dewasa dalam perihal mandi ini.
Pada penelitian kali ini subjek sudah mampu memakai pakaiannya sendiri meskipun
sesekali terlihat kesusahan tapi akhirnya subjek berhasil melakukannya.
Dan untuk mengeringkan tubuhnya subjek masih belum sempurna terlihat masih
kesusahan dalam hal ini sehingga masih butuh bantuan dari orangtuanya,
0 1 2
Keterangan :
Grafik Baseline
0 1 2
Keterangan :
0 1 2
Keterangan :
0 1 2
Keterangan :
0 : Anak belum bisa
0 1 2
Keterangan :
Hari kelima subjek melakukan kembali penelitian seperti hari keempat, subjek memiliki
perubahan yaitu subjek sudah mampu menyiram badannya dan itu hanya sekali lalu
tetap pada akhirnya dibantu orang tua.
0 1 2
Keterangan :
0 1 2
Keterangan :
Pada hari ke 7 ini subjek masih sama dengan hari ke 6, sudah mampu untuk menyiram
rambutnya sendiri dengan air tanpa bantuan orangtua. Disini subjek mendapatkan satu
skor lagi.
Variable Sub Indikator Pengambilan
Variabel Data
0 1 2
Keterangan :
Pada hari kedelapan ini subjek sudah memiliki banyak perubahan, pada poin pertama
subjek sudah tidak tantrum lagi ketika di instruksikan untuk mandi dan subjek sudah
menyiram rambut dan badannya tanpa bantuan orangtua.
0 1 2
Perilaku Kemampua 3. Subjek mampu mengikuti instruksi untuk mandi
susah n inisiatif
mandi
4. Subjek mampu mengendalikan emosi saat diberi
instruksi untuk mandi (Tidak tantrum)
Keterangan :
Pada hari ini subjek sudah memiliki kemajuan yang lumayan cepat, subjek meminta
mandi kepada orangtuanya tanpa diinstruksikan lagi.
0 1 2
Keterangan :
Pada hari ini adalah terakhir kami melaksanakan penelitian, dilihat dari perubahan pada
subjek sudah sangat lumayan dan cepat dari yang kami bayangkan, sepertinya subjek
hanya memerlukan perhatian yang lebih dari orang dewasa dalam perihal mandi ini.
Pada penelitian kali ini subjek sudah mampu memakai pakaiannya sendiri meskipun
sesekali terlihat kesusahan tapi akhirnya subjek berhasil melakukannya.
Dan untuk mengeringkan tubuhnya subjek masih belum sempurna terlihat masih
kesusahan dalam hal ini sehingga masih butuh bantuan dari orangtuanya,
0 1 2
Keterangan :
C. Pembahasan
Proses baseline pertama dilakukan pada tanggal 27 Mei 2022 di rumah subjek
di Blok A Piruko, Jorong Piriko, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya
1. Pada hari pertama, peneliti melakukan perkenalan sekaligus observasi awal terhadap
subjek dengan mengunjungi rumah subjek. Dihari pertama ini, peneliti melakukan
edukasi tentang pentingnya mandi kepada subjek dengan didampingi oleh orang tua
subjek. Selain itu, peneliti juga mulai memperkenalkan token ekonomi atau reward
yang akan didapatkan oleh subjek apabila subjek mau mandi. Dihari pertama ini, subjek
masih sulit diberi instruksi dan masih mengalami
2. Pada hari kedua, peneliti melakukan treatment sekaligus wawancara kepada orang tua
subjek. Dihari kedua ini, subjek masih memunculkan perilaku yang sama. Total skor
pengambilan data juga masih sama dengan hari pertama.
3. Pada hari ketiga ini peneliti melakukan treatment kembali, dan pada hari ketiga ini
subjek memperlihatkan perubahannya, subjek sudah bisa mengikuti intruksi untuk
mandi tetapi masih tantrum.
4. Pada hari keempat ini peneliti mencoba untuk kompromi dengan orang tua subjek
untuk membiarkan subjek mandi (menyiram rambutnya sendiri) tanpa bantuan orang
tua. Tetapi kali ini belum terlihat perubahan, subjek malah bermenung dan tidak
melakukan instruksi orang tuanya.
5. Hari kelima subjek melakukan kembali penelitian seperti hari keempat, tetapi terlihat
subjek melakukan hal yang berbeda yaitu subjek menyiram badannya dan itu hanya
sekali lalu tetap pada akhirnya dibantu orang tua. Sepertinya hal ini hanya kebetulan
dan penelitian masih dilanjutkan.
6. Hari ini kami mencoba untuk mengatakan pada orang tua subjek untuk membiarkan
subjek masuk kedalam kamar mandi sendirian dan hasilnya subjek sudah inisiatif
menyiram kepalanya dengan air
7. Pada hari ke 7 ini subjek masih sama dengan hari ke 6, sudah mampu untuk
menyiram rambutnya sendiri dengan air tanpa bantuan orangtua
8. Pada hari kedelapan ini subjek sudah memiliki banyak perubahan, subjek tidak
tantrum lagi ketika di instruksikan untuk mandi dan subjek sudah menyiram rambut dan
badannya tanpa bantuan orangtua.
9. Pada hari ini subjek sudah memiliki kemajuan yang lumayan cepat, subjek meminta
mandi kepada orangtuanya tanpa diinstruksikan lagi.
10. Pada hari ini adalah terakhir kami melaksanakan penelitian, dilihat dari perubahan
pada subjek sudah sangat lumayan dan cepat dari yang kami bayangkan, sepertinya
subjek hanya memerlukan perhatian yang lebih dari orang dewasa dalam perihal mandi
ini. Pada penelitian kali ini subjek sudah mampu memakai pakaiannya sendiri meskipun
sesekali terlihat kesusahan tapi akhirnya subjek berhasil melakukannya. Dan untuk
mengeringkan tubuhnya subjek masih belum sempurna terlihat masih kesusahan dalam
hal ini sehingga masih butuh bantuan dari orangtuanya,
Selama proses treatment dilakukan kesalahan yang terjadi bukan hanya berasal
dari subjek namun juga datang dari peneliti. Dalam proses treatment untuk melihat
perilaku malas mandi yang belum dikuasai subjek peneliti tidak menyaksikan secara
langsung karena selama dalam proses treatment subjek berada dikota yang berbeda. Hal
lain yang juga menjadi kendala dalam penelitian ini adalah orangtua subjek juga tidak
terlalu paham kenapa dan mengapa subjek mengalami kesulitan mandi dikarenakan
sibuk bekerja.
BAB V
Dari treatment Perilaku Susah Mandi pada Anak Usia 4 tahun yang telah kami
lakukan beberapa hari, dapat kami simpulkan bahwa anak sudah memiliki kemauan
mandi sendiri, subjek sudah mampu mengendalikan emosi saat diberi instruksi untuk
mandi (tidak tantrum) dan subjek sudah bisa memakai pakaiannya sendiri meskipun
sesekali terlihat kesusahan tapi akhirnya subjek berhasil melakukannya. Namun untuk
mengeringkan tubuhnya subjek masih belum sempurna terlihat masih kesusahan dalam
hal ini sehingga masih butuh bantuan orangtuanya.
B. Saran
C. Pembagian Tugas
Miranda Pratiwi
Nurhamidah D.
Nurul Faiza
Nurul Faiza
Nurul Faiza
Miranda Pratiwi
Nurhamidah D.