Anda di halaman 1dari 7

Nama Kelompok :

1. Diandra Aura 19320002


2. Annisa Gemintang 19320012
3. Nabila Putri 19320035
4. Yusrina Farikha 19320039
5. Figo Ari Muhamad 19320043

Review Teori-teori Intervensi komunitas


(Learning theories & theories of information processing)

Classical Conditioning

Modifikasi perilaku individu dapat dilakukan dengan menggunakan teori pengkondisian


klasik. Pengkondisian klasik adalah pembelajaran tentang hubungan antara stimulus tidak
terkondisi (UCS) dan stimulus terkondisi (CS). UCS menghasilkan respons yang tidak harus
dipelajari. Respons terkondisi adalah respons yang dipelajari orang sebagai hasil dari asosiasi
yang dipelajari dari CS dengan UCS. Teori pembelajaran classical conditioning ini dapat juga
diterapkan dalam intervensi komunitas seperti pada program GLS (Gerakan Literasi Sekolah).
Siswa diberikan stimulus untuk mampu meningkatkan kemampuan literasi di sekolah.
Contohnya seperti berikut:

Implementasi classical conditioning di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1, langkah utama yakni


pembiasaan baca buku non-pelajaran setiap hari. Kemudian ditemukan informasi yang
diperoleh pada saat melaksanakan kunjungan ke perpustakaan kota MIN 1 Palangka Raya
bahwa sepanjang tahun ajaran 2018/ 2019, dalam satu tahun ada 528 kunjungan, angka
tersebut ialah kunjungan ke perpustakaan saat sebelum dimulainya program di madrasah.
Kemudian setelah ditetapkannya program terkait wajib kunjungan perpustakaan yang
menjadwalkan 3 sampai 4 kelas yang harus untuk mengakses setiap hari, telah mengalami
peningkatan pengunjung pada satu semester bahkan ada peserta didik yang melakukan
kunjungan diluar jadwal yang telah ditentukan oleh TLS bersama pengurus perpustakaan.

Selain adanya jadwal wajib kunjungan yang telah diberikan, guru dapat memunculkan minat
baca siswa melalui kegiatan, yaitu: guru menjadi teladan; melalui teknologi; membacakan
cerita; memutarkan video/film dan lain sebagainya selama dalam pembelajaran di dalam kelas.
GLS dilaksanakan secara bertahap tergantung dari persiapan masing-masing sekolah.
Persiapan pelaksanaan mengacu pada kapasitas aktual sekolah ketersediaan komponen
pendukung secara internal di sekolah, stakeholder, juga sistem yang mendukung kelembagaan.
Pelaksanaan kegiatan literasi yang dibangun ke dalam kurikulum madrasah membuat
terlaksananya kegiatan yang berkualitas dan berjalan sesuatu jam 10:45-11:15 Senin sampai
Sabtu setiap minggu, atau 30 menit sebelum waktu kelas. Penerapan GLS dengan teori classical
conditioning mampu meningkatkan dorongan untuk membaca siswa.

Melalui program- program yang telah disusun oleh tim literasi sekolah dengan menerapkan
jadwal kegiatan literasi pada jam pelajaran dapat memberikan stimulus pada peserta didik
untuk membaca dibuktikan dengan adanya kesadaran peserta didik setelah mendengar adanya
bel peringatan dimulainya kegiatan literasi, peserta didik langsung melakukan kegiatan literasi
tanpa harus selalu di ingatkan oleh guru. Adapun program yang telah berhasil dijalankan,
diantaranya; pembiasaan membaca 15 menit, hibah buku, sudut baca, literasi perpustakaan
(kunjungan wajib perpustakaan). Setelah adanya penerapan program GLS dengan melakukan
beberapa pembiasaan dalam pengkondisian lingkungan belajar, minat membaca siswa MIN 1
Kota Palangka Raya mengalami peningkatan.

Penerapan classical conditioning dalam komunitas sebagai setting seperti diatas terbukti
efektif. Komunitas sebagai setting berfokus pada perubahan perilaku individu sebagai metode
untuk mengurangi risiko penyakit pada populasi. Target perubahan mungkin populasi, tetapi
perubahan populasi didefinisikan sebagai agregat (kumpulan) perubahan individu.

Operant Conditioning

Pengkondisian operan mengacu pada penguatan perilaku, yang memiliki tujuan untuk
memunculkan atau menghilangkan suatu perilaku. Frekuensi perilaku tersebut dapat meningkat
ataupun menurun tergantung dengan jenis penguat yang diberikan. Penyajian stimulus yang
bermanfaat (misalnya, hadiah) adalah penguatan positif yang dapat membuat frekuensi perilaku
lebih meningkat atau dalam kata lain sama saja memunculkan perilaku baru, sedangkan
penghapusan stimulus seperti pemberian hukuman disebut penguatan negatif tetapi memiliki
efek positif yang sama karena dapat membuat suatu perilaku lebih mungkin terjadi. Hukuman, di
sisi lain, adalah penerapan stimulus yang tidak menyenangkan dan mengurangi kemungkinan
bahwa suatu perilaku akan terulang kembali.

Ada beberapa karakteristik penting dari penguatan:

• Penguatan dapat bersifat internal bagi individu. Misalnya, seseorang mungkin memiliki
perasaan positif dalam menanggapi suatu perilaku.

• Semakin sering dilakukannya penguatan, maka semakin cepat proses pembelajaran. Namun,
semakin terputus-putus (jarang) jadwal penguatan, semakin kuat resistensi terhadap kepunahan
perilaku yang dipelajari.

• Interval waktu yang lebih pendek antara perilaku dan penguat mengarah pada proses
pembelajaran yang lebih cepat.

• Penguat dapat bervariasi antar individu dan antar budaya. Orang belajar membedakan antara
situasi yang mengarah pada penguatan dan situasi yang tidak. Orang juga belajar membedakan
antara perilaku yang diperkuat dengan segera dan yang penguatannya ditunda (R. Schwartz et al.,
2001). Kebanyakan orang akan lebih memilih hadiah yang diberikan secara langsung meskipun
lebih kecil, daripada hadiah yang besar namun diberikan diakhir. Menariknya, ketika dipaksa
untuk memilih pada tahap awal ketika tidak ada penguat yang bersifat segera, kebanyakan orang
akan memilih hadiah yang besar namun diberikan di akhir.

Hal itu mungkin akan membantu untuk membiarkan orang membuat komitmen awal
terhadap pilihan yang lebih sehat dan membantu mereka mengembangkan pengendalian diri dan
keterampilan untuk menindaklanjutinya. Efek penguatan perasaan positif membentuk dasar bagi
teori kognitif sosial. Asumsi dasar teori kognitif sosial adalah bahwa yang penting untuk belajar
bukanlah stimulus lingkungan itu sendiri tetapi persepsi terhadap stimulus lingkungan tersebut.
Persepsi rangsangan lingkungan contohnya adalah harapan hasil dan harapan efikasi diri
(Bandura, 1986; Baranowski, Perry, & Parcel, 2002).

Zajonc (1980) menunjukkan bahwa orang menjadi lebih positif terhadap rangsangan
karena semakin sering mereka terpapar, bahkan hal itu terjadi saat mereka tidak menyadari
prosesnya. Efek ini mungkin terbatas pada rangsangan yang berhubungan dengan sikap yang
relatif netral di awal. Salah satu cara untuk mengubah sikap orang ke arah yang lebih positif
adalah dengan menampilkan kepada mereka secara berulang kali terhadap perilaku atau objek
baru yang diinginkan. Misalnya, remaja mungkin diperlihatkan kondom berulang kali di kelas
pendidikan untuk tujuan pencegahan HIV.

Methods from Learning Theory ( Metode dari teori pembelajaran)

Umpan balik berfungsi sebagai metode bagi pelajar untuk menyadari pembelajaran dan
kinerja, tetapi juga dapat berfungsi untuk meningkatkan kesadaran pelajar tentang risiko.
Penguatan adalah setiap komponen intervensi yang dirancang untuk memberi penghargaan atau
menghukum pelajar untuk perilaku setelah pelajar telah memberlakukan perilaku.

Bandura (1986) membedakan antara tiga jenis:

• Penguatan sosial: pujian dari orang lain

• Penguatan perwakilan: pengamatan penguatan lain yang berfungsi disebut sebagai model untuk
perilaku

• Penguatan diri: memberi diri sendiri hadiah

Prediksi lain yang relevan dari teori belajar adalah bahwa seseorang mempelajari perilaku
melalui penguatan positif tetapi sangat lambat melupakannya karena kurangnya penguatan.
Membiarkan orang mengalami kurangnya penguatan atau bahkan hasil negatif tidak akan
langsung menyebabkan mereka tidak mempelajari perilaku tersebut. Untuk merangsang
unlearning dari suatu perilaku, mungkin perlu untuk terus menerus menciptakan kurangnya
penguatan positif.

Teori Pemrosesan Informasi

Salah satu cara untuk memecahkan masalah dalam bidang kesehatan dan bidang sosial
adalah dengan memberikan informasi kepada kelompok masyarakat, hal tersebut dapat
membantu mereka untuk mengubah perilaku mereka. Namun, pengetahuan pada umumnya tidak
secara langsung mengarah pada perubahan perilaku. Teori pemrosesan informasi memberikan
beberapa konsep dan metode untuk berhasil menyampaikan informasi. Kools, Ruiter, van de
Wiel, and Kok (2004) menunjukkan bahwa bidang pendidikan dan bidang kesehatan dapat
memanfaatkan sebagian besar prinsip-prinsip yang terkait dengan teori pemrosesan informasi.

Chunking

Teori pemrosesan informasi berkaitan dengan bagaimana informasi dirasakan, disimpan,


dan diambil kembali. Teori-teori ini menunjukkan bahwa indera merasakan informasi dalam
konteks yang sudah diketahui. Misalnya, seseorang yang hanya melihat mata dan dahi akan
cenderung mempersepsikan suatu wajah untuk melengkapi pola yang diharapkan. Para ahli teori
menyarankan bahwa orang-orang kemudian menggunakan memori jangka pendek mereka atau
working memory untuk melengkapi polanya. Efektivitas “ruang” working memory dapat
ditingkatkan dengan metode yang disebut chunking. Chunk adalah pola stimulus yang terdiri dari
bagian-bagian tetapi dirasakan sebagai keseluruhan, misalnya istilah FBI (Federal Bureau of
Investigation) atau ER (emergency room). Individu mungkin menggunakan chunking dengan
menetapkan akronim atau singkatan sehingga seluruh proses dapat dikodekan ke dalam memori.

Advance Organizers and Images


(Model Pembelajaran Advance Organizer)

Advance Organizer merupakan model yang dikembangkan berdasarkan pemikiran


Ausubel tentang materi pembelajaran, struktur kognitif, Advance Organizer terdiri dari tiga tahap
yaitu :
1. Tahap pertama menjelaskan panduan pembelajaran
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
- Mempresentasikan panduan pembelajaran Advance Organizer
- Menumbuhkan kesadaran pengetahuan dan pengalaman siswa yang relevan.
2. Tahap kedua menjelaskan materi dan tugas-tugas pembelajaran
- Menjelaskan materi pembelajaran
- Membangkitkan perhatian siswa
- Mengatur secara eksplisit tugas-tugas
- Menyusun susunan logis materi pembelajaran.
3. Tahap ketiga memperkokoh pengorganisasian kognitif
- Menggunakan prinsip-prinsip secara terintegrasi
- Meningkatkan keaktifan aktivitas pembelajaran
- Mengembangkan pendekatan kritis guna memperjelas materi pembelajaran.
Secara umum model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain, model juga diartikan sebagai
barang atau benda sesungguhnya, seperti “globe” yang merupakan model dari bumi tempat kita
hidup. Atas dasar pemikiran tersebut, maka yang dimaksud model belajar mengajar adalah
kerangka konseptual dan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran,
serta para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

Kelebihan dan Kekurangan model pembelajaran Advance Organizer :

A. Kelebihan model pembelajaran Advance Organizer dalam pengajaran :


1. Siswa dapat berinteraksi dengan memecahkan masalah untuk
menemukan konsep-konsep yang dikembangkan.
2. Dapat membangkitkan perolehan materi akademik dan ketrampilan social siswa.
3. Dapat mendorong siswa untuk mengetahui jawaban pertanyaan yang diberikan
(siswa semakin aktif).
4. Dapat melatih siswa meningkatkan ketrampilan siswa melalui diskusi kelompok.
5. Meningkatkan ketrampilan berfikir siswa baik secara individu maupun kelompok.
6. Menambah kompetensi siswa dalam kelas.
B. Kekurangan pendekatan model pembelajaran Advance Organizer dalam proses
pengajaran : Dibutuhkan kontrol yang intensif dari guru, sehingga bila peserta didik
terlalu banyak, proses pembelajaran kurang efektif.

Elaboration and Cues

Memasukkan informasi ke dalam memori jangka panjang hanyalah bagian pertama dari
pembelajaran. Biasanya pembelajar juga harus mendapatkan informasi kembali (retrieval).
Mengambil informasi dari memori lebih mudah ketika memori kuat. Kenangan yang kuat dibuat
saat pengkodean membutuhkan usaha. Mempromosikan keterampilan untuk pemrosesan
informasi adalah masalah yang relevan dalam Elaboration Likelihood Model (ELM), yang
menyediakan metode untuk meningkatkan keterampilan ini dan juga untuk meningkatkan
motivasi untuk memproses informasi lebih hati-hati (Petty, Barden, & Wheeler, 2002).

Ketika latihan itu bersifat elaboratif maka pengulangan informasi lebih efektif dalam
mendorong proses mengingat, saat pelajar menambahkan sesuatu ke informasi yang dipelajari.
Misalnya, seorang pemimpin yang sedang mengerjakan manajemen kelompok yang lebih efektif
dan yang ingin mengingat tiga keterampilan baru untuk pertemuan berikutnya dapat dengan
mudah melatih konsep meringkas, menjaga gerbang, dan menghubungkan. Namun, begitu dia
berada dalam rapat, konsep-konsep abstrak ini mungkin sulit untuk diambil kembali.
Menguraikan konsep dengan gambar dapat sangat membantu. Pemimpin mungkin menggunakan
visual gambar gerbang untuk penjaga gerbang, membiarkan orang dan ide-ide mereka ke dalam
percakapan. Menambah citra gerbang, pemimpin memasukkan semua domba (ide) ke dalam
“kandang”, meringkas dan kemudian memasangkan (atau menghubungkan) mereka dua per dua.
Elaborasi juga dapat dilakukan dengan konsep. Pemimpin kelompok dapat mengambil setiap
konsep dan memikirkan cara-cara khusus untuk mengimplementasikannya pada pertemuan
berikutnya. Meskipun tampaknya berlawanan dengan intuisi untuk belajar lebih banyak agar
dapat mengingat, metode elaborasi memang menciptakan ingatan yang lebih kuat.
Memberikan isyarat adalah metode lain untuk mengeluarkan informasi dari ingatan. Agar
isyarat menjadi efektif, isyarat itu harus ada pada saat penyandian dan pada saat pengambilan.
Memberikan isyarat memiliki banyak implikasi bagi pendidik kesehatan. Misalnya, untuk remaja
yang sedang belajar untuk menegosiasikan penggunaan kondom, isyarat yang ada selama
pembelajaran dan praktik, seperti apa yang dikatakan pasangan dan situasi atau setting, harus
semirip mungkin dengan apa yang sebenarnya akan ditemui remaja ketika mereka mencoba
untuk mengingat kembali dan menerapkan langkah-langkah negosiasi (R.I. Evans, Getz, &
Raines, 1991; Godden & Baddeley, 1975; Tulving & Thomson, 1973). Isyarat bekerja paling
baik ketika orang diizinkan untuk memilih dan memberikan isyarat mereka sendiri.

Anda mungkin juga menyukai