Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS TERBUKA

Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJUT)


POKJAR INSAN CENDEKIA
Sekretariat :SMAN1 Kersana Jl. Stasiun Kersana Kab. Brebes Jawa
Tengah

Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik Nama : Sri Maulidah


Kode Mata Kuliah : MKDK4002 NIM : 857602577

Prodi/Semester : S1 PGSD BI Tugas Tutorial ke : 2

Hari/Tanggal : Kamis, 25 Mei 2023 Tanda

Tangan :

LEMBAR JAWAB
1. Perkembangan kognitif dari perspektif sosial budaya dibagi menjadi beberapa macam salah
satunya yaitu teori behaviorisme:
a. Jelaskan Pengertian serta apa yang dimaksud dengan stimulus & respon pada teori
tersebut! (SKOR 10)
Penjelasan :
Teori behaviorisme menekankan bahwa belajar merupakan interaksi antara
stimulus dan respon yang mengakibatkan perubahan tingkah laku. Stimulus tersebut
bentuknya bermacam-macam sedangkan respon adalah reaksi objektif dari individu
terhadap situasi sebagai perangsang. Yaumi (2013 : 29) mengatakan “Belajar menurut
kaum behavioris menekankan pada perubahan perilaku yang dapat diamati dari hasil timbal
balik antara guru sebagai pemberi stimulus dan murid sebagai perespon tindakan stimulus
yang diberikan,
Menurut Skinner (Budiningsih, 2012) “Pada dasarnya stimulus-stimulus yang
diberikan kepada seseorang akan saling berinteraksi antara stimulus-stimulus tersebut akan
mempengaruhi bentuk respon yang akan diberikan”. Sejalan dengan Yaumi (2013 : 29)
yang mengatakan bahwa Perilaku dalam proses belajar terbentuk oleh sejauh mana
konsekuensi yang ditimbulkan. Jika konsekuensinya menyenangkan, maka akan terjadi
penguatan positif (positive renforcement), seperti pemberian hadiah (reward) akan
membuat perilaku yang sama terulang lagi, sebaliknya apabila konsekuensinya tidak
menyenangkan yaitu penguatan negative (negative reinforcement) atau hukuman
(punishment) akan membuat perilaku dihindari. Teori behaviorisme merupakan suatu
perubahan tingkah laku karena adanya stimulus yang dapat diamati dari hasil hubungan
timbal balik antara guru sebagai pemberi stimulus dan siswa sebagai perespon tindakan
stimulus yang diberikan. Respon yang diinginkan tergantung bagaimana stimulus yang
diberikan maka diperlukan kreativitas pada guru untuk mendapatkan respon yang
diinginkan dari siswa yakni berupa perubahan tingkah laku.

b. Tuliskan salah satu contoh kasus serta penanganan yang harus dilakukan oleh guru
berdasarkan pandangan teori behaviorisme! (SKOR 15)
Penjelasan :
• Contoh kasus
Sikap dan perilaku siswa yang kurang peduli terhadap lingkungan hidup di sekolah

• Penanganan yang dilakukan guru berdasarkan pandangan teori behaviorisme.


Menerapkan tenik pendidikan versi behavioristik yang dikemukakan oleh Toenlioe
(News Gloria, September 2016) yaitu: (1) pada tahap pertama pendidik
memberikan teladan, (2) jelaskan secara logis makna dibalik hal yang
ditelandankan, (3) berikan hadiah bila teladan diikuti, (4) nasihati apabila teladan
tidak diikuti, (5) berikan hadiah apabila nasihat diikuti, (6) berikan peringatan
apabila nasihat tak diikuti 7) berikan hadiah apabila peringatan dilanggar, (8)
berikan hukuman apabila peringatan dilanggar. Toenlioe (News Gloria, September
2016) melanjutkan teori behavioristik akan bermanfaat apabila digunakan secara
utuh dan sesuai konteksnya. Guru sebagai orang yang terlibat dalam kegiatan
lingkungan di sekolah memberikan stimulus meliputi: (a) contoh langsung dan
melakukan pendampingan pada saat siswa melaksanakan program. Memberi
contoh adalah dengan memamerkan perilaku kepada seseorang (Soekadji, 1982),
(b) nasihat kepada siswa bahwa menjaga dan melestarikan lingkungan itu penting
dengan cara menabung sampah di bank sampah sekolah, (c) memberikan
peringatan bagi siswa yang belum menabungkan sampah di bank sampah sekolah.

2. Teori Psikologi Perkembangan kognitif yang paling dikenal natara lain teori yang
dikemukakakn oleh Jean Piaget dan Vygotsky.
a. Jelaskan apa yang dimaksud teori perkembangan kognitif Piaget serta sebutkan dan
jelaskan tahap perkembangan menurut Piaget! (SKOR 15)
Penjelasan : Modul 4.54 MKDK4002
Menurut Piaget, kemampuan atau perkembangan kognitif adalah hasil dari
hubungan perkembangan otak dan sistem syaraf dan pengalaman-pengalaman yang
membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Asumsi dasar dari teori
perkembangan kognitif adalah manusia secara genetik sama dan mempunyai pengalaman
yang hampir sama, mereka dapat diharapkan untuk sungguh-sungguh memperlihatkan
keseragaman dalam perkembangan kognitif mereka.
Empat tahap tingkatan perkembangan kognitif selama masa kanak-kanak hingga
remaja yang diusulkan oleh Piaget adalah sebagai berikut.
1. Periode Sensori Motor (0-2 tahun)
Pada periode ini, tingkah laku anak bersifat motoric dan anak menggunakan sistwm
pengindraan untuk mengenal lingkungannya untuk mengenal objek.
2. Periode Praoperasional (2-7 tahun)
Pada periode ini, anak bisa melakukan sesuatu sebaga hasil meniru atau mengamati
sesuatu model tingkah laku dan mampu melakukan simbolisasi.
3. Periode Konkret (7-11 tahun)
Pada periode ini, anak sudah mampu menggunakan operasi. Pemikiran anak tidak lagi
didominasi oleh persepsi sebab anak mampu memecahkan masalah secara logis.
4. Periode Operasi Formal (11-dewasa)
Periode operasi formal merupakan tingkat puncak perkembanagn struktur kognitif,
anak remaja mampu berfikir logis untuk semua jenis masalah hipotesis, masalah
verbal, serta ia dapat menggunakan penalaran ilmiah dan dapat menerima pandangan
orang lain.
b. Jelaskan Perbedaan antara teori kognitif Jean Piaget & menurut teori
perkembangan Vygotsky! (SKOR 15)
Penjelasan:
Teori perkembangan kognitif, menurut piaget Perkembangan kognitif
seorang anak terjadi secara bertahap, lingkungan tidak tidak dapat mempengaruhi
perkembangan pengetahuan anak. seorang anak tidak dapat menerima pengetahuan secara
langsung dan tidak bisa langsung menggunakan pengetahuan tersebut, tetapi pengetahuan
akan didapat secara bertahap dengan cara belajar secara aktif dilingkungan sekolah. Anak
mengalami 4 tahap, pertama, tahap sensorimotori, dimana anak masih bersifat
egosentrisme, lalu cara berpikir anak tidak ada bahasa, anak bersifat egosentris, pada akhir
tahap ini anak mengembangkanobjek permanen, anak tahu benda itu ada meskipun tidak
tampak. Kedua, tahap preoperational, dalam berpikir anak pemikirannya masih bersifat
egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak masih
mengembangkan bahasanya, dan juga mengklasifikasikan benda-benda dengan kata-kata
dan gambar. Tahap ketiga yaitu tahap operasional kongkrit, anak memiliki kemampuan
konservasi, kemampuan mengelompokkan secara memadai, mampu melakukan
pengurutan (dari yang besar ke yang kecil dan sebaliknya), dan mampu menangani konsep
angka. Akan tetapi, proses pemikiran masih didasarkan hal-hal yang konkret. Lalu tahap
yang terakhir yaitu tahap operasional formal, dimana anak sudah memiliki pemikiran yang
abstrak pada bentuk-bentuk lebih kompleks dan juga menalar secara logis, dan menarik
kesimpulan dari informasi yang tersedia.
Kemudian, pandangan perkembangan kognitif menurut vygotsky berbeda dengan
piaget. Vygotsky lebih menekankan pada konsep sosiokultural, yaitu konteks social
dan interaksi dengan orang lain dalam proses belajar anak. Vygotsky juga yakin suatu
pembelajaran tidak hanya terjadi saat disekolah atau dari guru saja, tetapi suatu
pembelajaran dapat terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum pernah
dipelajari disekolah namun tugas-tugas itu bisa dikerjakannya dengan baik, misalnya di
masyarakat. Dari vygotsky, ada dua teori belajar yaitu tentang Zone of Proximal
Development (ZPD) dan peranan konteks social dan kebudayaan dalam belajar.
Teori ZPD berhubungan dengan Lalu teori kedua vygotsky berkenaan dengan
peranan konteks social dan kebudayaan dan pengaruhnya terhadap pemahaman anak.
pengaruh itu terjadi secara informal mulai dari kelahiran, kemudian pada masa bayi dan
kanak-kanak, anak berinteraksi dengan orang tua dan keluarganya melalui pengalaman
berbahasa dan tingkah laku-tingkah laku dari lingkungan budayanya, serta asimilasi
perkembangan keterampilan kognitif, strategi-strategi, pengetahuan dan pengalaman.
Dari dua teori mengenai perkembangan kognitif tersebut, dapat disimpulkan
bahwa menurut piaget proses perkembangan kognif sejalan dengan kemajuan anak-anak
dan dia menggambarkan bahwa anak mampu melakukan sendiri atau memandang anak-
anak sebagai pembelajaran lewat penemuan sendiri. Sedangkan teori vygotsky lebih
menekankan peranan orang dewasa atau anak-anak lain dalam memudahkan
perkembangan si anak.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan


a. Teori Pemprosesan Informasi serta Daftar Sensorik (Sensory Register)! (SKOR 10)
Penjelasan : Terdapat sebuah teori yang khusus membahas mengenai peran operasi
kognitif manusia dalam pengolahan informasi sebagai usaha dalam menciptakan dan
membentuk perubahan perilaku. Teori ini sering disebut dengan teori sistem pemprosesan
informasi. Pengertian menurut Byrnes (1996), teori pemrosesan informasi (information
processing theory) merupakan upaya untuk memproses, memperoleh dan menyimpan
informasi melalui memori jangka pendek dan memori jangka panjang, di mana dalam hal
ini proses belajar terjadi secara internal dalam diri setiap peserta didik.
Celikoz, Erisen, dan Sahin (2019) mengemukakan bahwa teori pemprosesan
informasi bukan sekedar proses menangkap informasi, namun juga bagaimana informasi
tersebut disimpan dan diambil kembali. Proses tersebut dimulai dengan menerima input
berupa stimulus dari lingkungan dengan menggunakan berbagai indera. Kemudian, input
tersebut diterjemahkan dan disimpan dalam memori, yang bisa diambil kapanpun ketika
dibutuhkan.
Teori pemrosesan informasi diartikan sebagai upaya bagaimana seorang individu
merekam, menerjemahkan, menyimpan, dan mengambil atau memanggil kembali sebuah
informasi dalam otak mereka.
Alhasil, pemrosesan informasi tersebut mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam
teori motivasi harapan, seorang individu memproses sebuah informasi tentang hubungan
perilaku-hasil yang kemudian, mereka dapat membentuk sebuah ekspektasi dan membuat
keputusan berdasarkan informasi.
• Ada empat tahap yang harus dilalui dalam pemrosesan sebuah informasi agar dapat
masuk ke dalam otak, antara lain sensasi, persepsi, atensi, dan memori.
1) Sensasi
Sensasi merupakan tahapan pertama yang harus dilalui dalam pemrosesan
informasi. Alat indra berperan aktif terhadap interpretasi sebuah rangsangan
atau stimulus dari berbagai sumber di luar tubuh lalu diubah menjadi impuls-
impuls saraf beserta bahasa yang mudah dipahami oleh otak. Sebagai contoh,
ketika seorang anak dipanggil oleh ibunya. Panggilan tersebut merupakan
sebuah stimulus berupa suara yang ditangkap oleh indera pendengaran. Proses
mendengar inilah yang disebut dengan sensasi yang kemudian akan diproses ke
tahap berpikir guna menghasilkan sebuah respon.
2) Persepsi
Setelah organ indera menerima sebuah rangsangan atau stimulus dari berbagai
sumber dari luar tubuh (sensasi), otak akan menginterpretasikan dan
memberikan makna terhadap stimulus tadi menjadi sebuah informasi. Proses
persepsi akan memberikan pengetahuan baru bagi manusia. Contohnya, ada
tiga orang yang dulunya merupakan teman satu sekolah. Lalu, ketiganya
dihadapkan pada satu foto yang sama ketika mereka sekolah dulu dan diminta
untuk menjelaskan arti dari foto tersebut. Dari ketiga individu tersebut akan
memberikan penjelasan berbeda-beda terkait foto tadi. Mereka akan menjawab
dengan interpretasi yang berbeda meski maksud dari ketiganya sama.
3) Atensi
Otak akan secara aktif membatasi berjuta-juta informasi yang muncul dan
diterima oleh sensorik, memori, serta proses kognitif lainnya sehingga hanya
berfokus pada informasi yang dianggap penting. Sementara informasi lain yang
dianggap mengganggu dan kurang penting diabaikan. Contoh yang dapat kita
gunakan adalah ketika sedang berada di dalam kelas, fokus kita hanya pada
penjelasan dosen dan tidak terlalu memperhatikan keadaan sekitar, seperti
teman kita yang sedang tidur atau sibuk dengan ponselnya. Sehingga kita
mampu menyimpulkan inti dari penjelasan dosen tadi.
4) Memori
Tahapan ini proses penyimpanan berbagai informasi ke sistem pikiran manusia.
Prosesnya berlangsung secara cepat atau hanya dalam beberapa detik hingga
sampai sepanjang hidup manusia. Ada empat jenis ingatan, yaitu ingatan
sensori, ingatan jangka pendek, ingatan jangka panjang, dan ingatan jangka
panjang yang begitu lekat. Contohnya seperti mengingat alamat rumah dan
nomor telepon seseorang, mengingat jawaban ujian, mengingat inti penjelasan
atau pembicaraan orang lain dan lain sebagainya.

b. Sebutkan dan jelaskan macam-macam memori berdasarkan bentuk serta


berdasarkan lama memori tersebut untuk mengingat! (SKOR 15)
Penjelasan :
Pada 1968, John William Atkinson dan Richard Shiffrin yang juga merupakan ahli yang
terkait dengan teori pemrosesan informasi kognitif mengusulkan tentang teori memori
multi-tahap yang mengilustrasikan pandangan mereka tentang ingatan manusia. Mereka
membaginya menjadi tiga tahap pemrosesan, yaitu memori sensorik, memori jangka
pendek, dan memori jangka panjang.
1) Memori Sensorik (Sensory Memory), merupakan informasi yang diperoleh dari
berbagai rentetan stimulus melalui organ indera seperti informasi
visual, pendengaran, dan penciuman. Namun, sebagian besar diabaikan dan tidak
disimpan oleh pikiran agar otak tidak merasa kewalahan. Ketika informasi sensorik
terlibat dan menarik perhatian pikiran, hal itu akan ditransfer ke memori jangka
pendek.
2) Memori Jangka Pendek (Short Term Memory), merupakan informasi yang
bertahan hanya dalam waktu singkat, sekitar 30 detik. Kemampuan kognitif
mempengaruhi cara individu memproses informasi dalam memori ini. Perhatian dan
fokus terhadap informasi yang dianggap penting, memiliki peranan penting dalam
mengkodekannya ke dalam memori jangka panjang.
3) Memori Jangka Panjang (Long Term Memory) seringnya, memori jangka
panjang dimanfaatkan untuk memgingat kembali peristiwa di masa lalu. Berbagai
metode digunakan untuk melatih memori jangka panjang, seperti pengulangan,
menghubungkan informasi satu dengan yang lainnya, serta memecah informasi
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

4) Pak Andi merupakan seorang guru kelas 6, ia memiliki sebuah persoalan yaitu sebagian
besar siswanya mudah lupa ketika pak Andi baru saja mengajarkan materi proses
metamorphosis pada hewan, perbaikan apa yang seharusnya dilakukan oleh pak Andi
agar siswa lebih kuat dalam mengingat materi yang diajarkan olehnya? Coba sodara
analisis dan jelaskan apa yang harus pak Andi lakukan untuk menyelesaikan persoalan
tersebut! (SKOR 20)

Penjelasan : Menurut saya perbaikan pembelajaran yang harus saya lakukan adalah dengan
cara menggunakan media pembelajaran, yaitu dengan media pembelajaran visual. Media ini
lebih menekankan pada penglihatan atau kretivitas visual. Untuk menyiapkan media
pembelajaran visual tidak terlalu sulit, atau bahkan biasanya sudah disiapkan oleh media –
media elektronik saat ini seperti fitur yang terdapat di laptop. Melalui media tersebut, guru
bisa menyisipkan materi metamorphosis yang disampaikan sehingga terkesan lebih menarik
dan siswa juga lebih bersemangat untuk belajar. Tidak hanya itu, sebagai guru juga bisa
menggunakan power point dengan alat bantu LCD dan projector untuk menampilkan slides
yang telah disiapkan yang di dalamnya menunjukan gambar atau video tentang proses
metamorphosis.
Terima kasih.

Sumber referensi
https://pustaka.ut.ac.id/lib/mkdk4002-perkembangan-peserta-didik-edisi-3

https://www.kompasiana.com/nurdiana/55005eb4a33311fb6f510d3d/perbedaan-
perkembangan-kognitif-menurut-piaget-dan-vygotsky

Teori Pemrosesan Informasi: Pengertian - Tahapan & Pemanfaatan (haloedukasi.com)

Teori Perkembangan Kognitif Piaget - serupa.id

334632-studi-kasus-penerapan-teori-belajar-beha-408c385f.pdf (neliti.com)

13 Macam Metode Pembelajaran Beserta Penjelasan & Contohnya (selasar.com)

Sebagian referensi ada yang berasal dari modul Perkembangan Peserta Didik(MKDK4002)

Anda mungkin juga menyukai